00 1/1 RSU CUT MEUTIA /KTSL/RSUCM/2017 KABUPATEN ACEH UTARA Ditetapkan oleh Direktur RSU Cut Meutia Tanggal terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL drg. Nurhaida, MPH Pembina Utama Muda Nip. 196103251988122001
PENGERTIAN 1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya adalah proses
evaluasi terhadap Tenaga Kesehatan, meliputi : Apoteker dan Tenaga teknis kefarmasian, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Fisioterapi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Terapis Gigi dan Mulut, Refraksionis Optisien, Penata Anastesi, Radiografer, Elektro Medik, dan Ahli Tehnologi Laboratorium Medik untuk menentukan kelayakan diberikan Kewenangan Kerja Klinis. 2. Kewenangan Kerja Klinis adalah hak khusus seorang Tenaga Kesehatan Lain untuk melakukan sekelompok pelayanan tertentu dalam lingkungan Rumah Sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan kerja klinis. 3. Penugasan Kerja Klinis adalah penugasan Direktur Rumah Sakit kepada seorang Tenaga Kesehatan Lain untuk melakukan sekelompok pelayanan di Rumah Sakit tersebut berdasarkan daftar Kewenangan Kerja Klinis yang telah ditetapkan baginya. TUJUAN 1. Untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa Tenaga Kesehatan lain yang akan melakukan pelayanan di rumah Sakit kredibel. 2. Untuk mendapatkan dan memastikan tenaga Kesehatan Lain yang profesional dan akuntabel bagi pelayanan di Rumah Sakit. 3. Tersusunnya jenis jenis Kewenangan Kerja Klinis bagi setiap Tenaga Kesehatan Lain yang melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan oleh kolegium Tenaga Kesehatan Lain di Indonesia. 4. Dasar bagi Direktur Rumah Sakit untuk menerbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap Tenaga Kesehatan Lain untuk melakukan pelayanan di Rumah Sakit. 5. Terjaganya reputasi dan kredibilitas pada Tenaga Kesehatan Lain dan institusi Rumah Sakit dihadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan Rumah Sakit lainnya KEBIJAKAN UU No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
PROSEDUR Secara garis besar tahapan pemberian kewenangan Kerja
Klinis adalah sebagai berikut : 1. Direktur Rumah Sakit Umum Cut Meutia meminta daftar kewenangan kerja klinis kepada petugas kesehatan lain yang bersangkutan dengan mengisi formulir daftar rincian kewenangan kerja klinis yang telah disediakan Rumah Sakit dengan dilengkapi bahan bahan pendukung. 2. Berkas permohonan petugas kesehatan lain yang telah lengkap disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Cut Meutia kepada Komite Kesehatan lain melalui Sub komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain, untuk dilakukan kredensial . 3. Sub Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain dilakukan kajian terhadap formulir daftar rincian Kewenagan Kerja Klinis yang telah diisi pemohon. 4. Dalam melakukan kajian Sub Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain dengan membentuk panel atan panitia ad-choc dari disiplin yang sesuai dengan kewenangan kerja klinis yang akan diseleksi. 5. Pengkajian meliputi elemen : a. Kompetensi : 1) Berbagai area kompetensi sesuai standar kompetensi yang disahkanoleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu. 2) Kognitif. 3) Afektif. 4) Psikomonitor. b. Kompetensi fisik. c. Kompetensi mental/prilaku. d. Prilaku etis. 6. Kewenangan Kerja Klinis yang diberikan mencangkup derajat kompetensi dan cangkupan praktik. 7. Daftar rincian Kewenangan Kerja Klinis diperoleh dengan cara : a. Menyusun daftar Kewenangan Kerja Klinis dilakukan dengan meminta masukan dari setiap kelompok petugas Kesehatan Lain. b. Mengkaji Kewenangan Kerja Klinis bagi pemohon dengan menggunakan daftar rincian Kewenangan Kerja Klinis. c. Mengkaji ulang daftar rincian Kewenangan Klinis bagi petugas Kesehatan Lain dilakukan secara periodik. 8. Rekomendasi pemberian Kewenangan Kerja Klinis dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain dan masukan dari kepala bidang/bagian yang terlibat. 9. Kriterian yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi Kewenangan Kerja Klinis : a. Pendidikan 1) Lulus dari sekolah yang terakreditasi atau dari sekolah Luar Negeri dan sudah di Registrasi. 2) Menyelesaikan pendidikan keprofesian b. Perizinan : 1) Memiliki STR sesuai dengan bidang profesi. 2) Memiliki izin praktek/kerja dari Dinas Kesehatan setempat yang masih berlaku. c. Kegiatan penjagaan mutu profesi 1) Memiliki anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi anggotanya. 2) Berpatisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis. d. Kualifikasi Personal : 1) Riwayat disiplin dan etik profesi. 2) Keanggotaan dalam himpunan profesi yang diakui 3) Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat dalam penggunaan obat terlarang dan alcohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien. 4) Riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan 5) Memiliki asuransi proteksi profesi e. Pengalaman dibidang keprofesian : 1) Riwayat tempat pelaksanaan praktek profesi 2) Uraian tugas 10. Sub Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain merekomendasikan seorang staf Tenaga Kesehatan Lain untuk menerima Kewenangan Kerja Klinis tertentu setelah di Kredensial dan Direktur Rumah Sakit dapat menyetujuinya. 11. Direktur Rumah Sakit Cut Meutia menerbitkan suatu surat keputusan untuk menugaskan Tenaga Kesehatan yang bersangkutan untuk melakukan Pelayanan Kesehatan Lain di Rumah Sakit. Penugasan staf Tenaga Kesehatan Lain tersebut disebut sebagai penugasan Klinis
UNIT TERKAIT 1. Komite Kesehatan Lain Rumah Sakit Umum Cut
Meutia 2. Bidang Pelayanan dan Bidang Penunjang Rumah Sakit Umum Cut Meutia 3. Tenaga Kesehatan Lain Rumah Sakit Umum Cut Meutia