Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi protein struktural dan
fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk hidup. Oleh karena protein terbentuk
berdasarkan urutan basa pada gen(DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab
menentukan cetak birukehidupan.Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang
terdapat disitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secaralangsung.
DNA hanya menyampaikan perintah mengenai protein yang akandisintesa dengan jalan
membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk melaksanakan perintah tersebut. Secara
kimiawi , protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino
sebagai monomernya, dimana asam-asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan
peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian dari protein?


Apa fungsi dari protein?
Apa komponen pembentuk protein?
Apa sumber bahan makanan protein?
Apa kebutuhan protein dalam tubuh?
Apa efek kekurangan dan kelebihan dari protein?
Apa contoh menu makanan dari protein?

1.3 Tujuan

Mengetahui pengertian dari protein?


Mengetahui fungsi dari protein?
Mengetahui komponen pembentuk protein?
Mengetahui sumber bahan makanan protein?
Mengetahui kebutuhan protein dalam tubuh?
Mengetahui efek kekurangan dan kelebihan dari protein?
Mengetahui contoh menu makanan dari protein?

1.4 Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
baik bagi penulis maupun pembaca, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari dan dapat mengambil pelajaran dari betapa rumitnya tubuh kita menghasilkan protein
untuk kelangsungan hidup.Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman bagimana membuat
makalah yang baik.
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protein

Protein berasal dari salah satu kata bahasa Yunani yaitu protos yang artinya utama".
Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), Ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting pada setia organisme. Protein
adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain
dan cairan tubuh.
Protein sangat berperan penting dalam pembentukan struktur dan juga fungsi semua
sel makhluk hidup serta virus. Pada umumnya protein mempunyai sifat sebagai senyawa
amorf, tidak berwarna, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tidak tetap, tak larut dalam
pelarut organic dan apabila dilarutkan dalam air membentuk suatu larutan koloid. Protein ini
mudah rusak karena pengaruh panas, penambahan logam, dan pengaruh asam atau basa.
Secara kimiawi , protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-
asam amino sebagai monomernya, dimana asam-asam amino yang terikat satu sama lain
melalui ikatan peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata
lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
2.2 Fungsi

Protein tersebar di dalam otot, tulang, kulit, Rambut, kuku, serta di berbagai cairan tubuh.
Protein antara lain berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh serta sebagai sumber
energi bagi tubuh kita, berperan juga dalam perkembangan otak dan rambut.

Protein mempunyai fungsi yang merupakan bagian kunci dari semua pembentuk jaringan
tubuh, yaitu dengan mesintesisnya dari makanan.

Beberapa fungsi protein juga antara lain sebagai berikut:

a. Pertumbuhan dan Pemeliharaan


Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, harus tersedia semua asam amino
esensial yang diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino (NH2) guna
pembentukan asam-asam amino nonesensial yang diperlukan. Pertumbuhan atau
penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino yang
sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan perbaikan.

2
b. Pembentukan Ikatan-ikatan Esensial Tubuh
Hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinefrin adalah protein, demikian pula
berbagai enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu
perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam tubuh.
c. Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat didalam tiga kompartemen: intraseluler (didalam sel),
ekstraseluler/intraseluler (di antara sel), dan intravaskuler (di dalam pembuluh darah).
Keseimbangan ini diperoleh melalui sistem kompleks yang melibatkan protein dan
eloktrolit.
d. Memelihara Netralitas Tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk
menjaga pH pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam
keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35 7,45).
e. Pembentukan antibodi
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk
memproduksi antibodi terhadap organisme yang menyebabkan infeksi tertentu atau
terhadap bahan-bahan asing yang memasuki tubuh. Kemampuan tubuh untuk
melakukan detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim
yang terutama terdapat di dalam hati.
f. Mengangkat Zat-zat Gizi
Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna
melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan
melalui membran sel ke dalam sel-sel.
g. Sumber Energi
Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4
kkal/g protein. Namun, protein sebagai sumber energi relatif lebih mahal, baik dalam
harga maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme energi

2.3. Komponen Pembentuk

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.

Protein seperti halnya karbohidrat dan lemak dibangun oleh unsur karbon hydrogen
(H) dan oksigen (O) tetapi juga mengandung (N). Protein mengandung 16 %
Nitrogen. Beberapa elemen lain yang terkadung dalam protein selain Nitrogen (N)
ialah Sulfur (S), Phosphor (P), Besi (Fe) dalam jumlah yang sangat kecil, dan
Yodium (i)

Unit Pembangunan dalam semua jenis protein adalah asam amino (AA). Berbagai
jenis asam amino membangun sel dan jaringan tubuh yang sangat spesifik, seperti

A) Kolagen terletak dalam jaringan ikat tubuh

3
B) Miosin dalam jaringan otot

C) Himoglobin dalam sel darah merah

D) Sel enzim

E) hormone insulin.

Terdapat Gugus yang penting dalam struktur protein, yaitu:

Gugus Basa, yaitu amine (-NH2)


Gugus Asam,yaitu ( -COOH) / Gugus karboksil
1 Atom Hidrogen (-H)
1 Gugus Radikal (R)
Rantai Samping (R=Radikal) pada AA.

Gugus basa dalam bentuk ionik bermuatan positif, sedangkan Gugus asam
bermuatan negative. AA yng paling sederhana dan tidak memiliki rantai
samping(R) Adalah Glisin dan Alanin.

Pengertian asam Amino

Beberapa pengertian mengenai Asam Amino

Esensial Asam Amino (EAA): Leusin, Isoliosin, Metionim, Phenil alanin,


Treonin, tritophan, Lisin dan Valin.
Non esensial asam amino (NAA): Alanin, Asparagin, Asam aspartat,Cistine
(Cystein),Asam glutamat, Glutamin,Glisin, arginin hidroksi prolin, serin,dan
Tirosin.
Semi Esensial asam amino: Arginin dan Histidin.
BCAA (Branched-Chain amino acid) asam amino mempunyai rantai cabang.
Termasuk golongan ini: Valin, Leusin, Isoleosin yang penting digunakan pada
pengobatan penyakit lever atau gagal ginjal, pada penderita sakit berat dan
terluka.

2.4 Sumber bahan makanan

Bahan Makanan Yang Mengandung Protein Hewani


1. Telur
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung protein tinggi,
terutama bagian putih telurnya. Bagian kuning telur mengandung mineral, vitamin,
dan lemak. Cara penyajian telur biasanya dengan digoreng atau direbus. Jika ingin
lebih sehat, maka pilih telur rebus.
2. Ikan
Selain telur, sumber protein hewani lainnya yaitu ikan. Ada banyak ikan yang
mengandung protein tinggi, seperti ikan salmon, ikan teri, ikan cue, ikan bawal,
4
ikan tongkol, ikan kembung, dan sebagainya. Kandungan protein yang terdapat
pada ikan merupakan protein yang mudah dicerna oleh tubuh sehingga baik untuk
anak-anak.
3. Dada ayam (white Meat)
Dada ayam termasuk white meat atau daging putih. Bagian ini merupakan sumber
protein. Dibanding dengan bagian lainnya, seperti kulit, dada ayam lebih rendah
lemak. Oleh karena itu, bagi yang ingin menambah asupan protein dengan tidak
menambah banyak asupan lemak, pilih dada ayam ketimbang paha ayam yang
seringkali terdapat kulit.
4. Udang
Udang juga merupakan sumber protein. Kandungan protein pada udang tergolong
tinggi karena kadar asam amino yang lengkap dan berprofil tinggi. Selain itu,
udang juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6.
5. Sirloin (Daging Sapi)
Daging sirloin adalah daging yang berasal dari bagian belakang sapi. Daging ini
bekerja lebih berat dari pada bagian lain, umumnya dipakai untuk membuat steak
sehingga agak lebih keras dibandingkan yang lain. Sirloin memiliki kelebihan
dalam ukuran, yaitu bias dipotong lebih besar dari pada bagian sapi lainnya yang
lebih lembut. Selain itu sirloin ini hamper tidak mengandung lemak. Harga sirloin
umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya.
6. Susu dan Olahannya
Sumber protein berikutnya yaitu susu. Susu bukan saja sebagai sumber protein,
tetapi mengandung nutrisi lainnya, seperti kalsium, vitamin, fosfor, magnesium,
dan zinc. Olahan susu, seperti keju dan yoghurt juga bisa dijadikan sebagai sumber
protein yang baik.

Bahan Makanan Yang Mengandung Protein Nabati


1. Kedelai
Kedelai termasuk tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar pembuatan
tahu, dan tempe. Kedelai mengandung kadar protein yang tinggi. Untuk
mendapatkan asupan protein nabati dari kedelai, bisa dengan mengonsumsi produk
olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.
2. Tahu
Tahu yang kaya nutrisi, terutama protein bias diolah menjadi berbagai kreasi
masakan. Bias dikonsumsi bersama salad, dikukus, digoreng atauoun dipanggang.
Selain bergizi, tahu juga mudah menyatu dengan bumbu dan makanan lain
sehingga anda tidak akan bosan untuk memakannya.
3. Tempe
Tempe adalah hasil fermentasi dari kedelai. Bahan makanan ini cukup enak dan
lezat. Kaya akan protein nabati dan bias diolah menjadi makanan apa saja.
4. Gandum

5
Gandum atau yang juga dikenal dengan terigu juga termasuk sumber protein nabati.
Protein yang terdapat pada gandum terdiri dari asam amino esensial (protein yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh) dan asam amino nonesensial. Gandum biasa
digunakan sebagai bahan baku roti.
5. Kacang-kacangan
Bahan makanan berikutnya yang mengandung protein tinggi yaitu kacang-
kacangan. Berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang tunggak,
dan kacang merah bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan protein.
6. Brokoli
Sumber protein nabati berikutnya yaitu brokoli. Dengan mengonsumsi 100 kalori
brokoli, maka tubuh akan mendapatkan asupan 7 gram protein dan 10 gram serat.
7. Bayam
Selain brokoli, sayuran yang juga mengandung protein adalah bayam. Bayam
memang mengandung protein, namun tidak begitu banyak. Tetapi, bayam
mengandung nutrisi lainnya yang penting untuk tubuh.
8. Keju
Semua jenis keju adalah sumber protein yang baik. Cobalah Keju cheddar atau
mozzarella yang dicampurkan ke dalam salad,pasta, sandwich atau sup. Satuhal
yang harus diperhatikan, terutama bagi anda yang sedang diet,Keju mengandung
lrmak. Sehingga batas konsumsi anda tak lebih dari 1 ons per hari.

2.5 Kebutuhan protein dan asam amino dalam tubuh

Setiap kilogram berat tubuh bayi baru lahir membutuhkan banyak protein. Bayi
membutuhkan 1 gram protein per kilogram berat badan. Orang dewasa 0,8 gram
protein per kilogram berat badan (BB). Kebutuhan ini hanya untuk keperluan pokok
dan kebutuhan nitrogen untuk enzim dan pekerjaan vital lainnya.

Konon, untuk mengekang rasa lapar dan meningkatkan berat badan dengan cepat,
Anda bisa mengkonsumsi banyak protein. Namun, pada hakikatnya, asupan protein
yang terbaik pada diet Anda adalah yang dalam dosis moderat. Jika Anda terlalu
banyak mengkonsumsi protein, otot pada tubuh Anda akan tumbuh lebih besar.
Dengan kata lain, Anda akan mudah kehilangan lemak tubuh. Protein, seperti lemak
dan karbohidrat, mengandung kalori. Dan tidak peduli apa jenis makanan yang Anda
makan, mengkonsumsi terlalu banyak kalori akan menyebabkan penambahan berat
badan karena tubuh menyimpan kelebihannya sebagai lemak. Jadi, jika Anda terlalu
banyak mengkonsumsi protein, tubuh bisa mengalami obesitas dan dampak lanjutan
seperti jantung yang merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Obesitas juga
meningkatkan risiko diabetes, arthritis, dan sejumlah masalah kesehatan kronis lain.

Terlalu banyak protein juga akan mengurangi jumlah lemak dan karbohidrat dalam
diet Anda, sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh. Padahal, Anda butuh

6
karbohidrat untuk fungsi otak, energi, dan banyak lagi. Dan Anda juga membutuhkan
lemak untuk menyerap nutrisi penting seperti vitamin A, D, dan K. Risiko yang bisa
timbul lainnya adalah ginjal. Selain itu kolesterol tinggi, karena banyak makanan
tinggi protein adalah produk hewani, seperti daging dan keju. Dalam kasus ekstrim,
diet tinggi protein dapat menyebabkan penumpukan berbahaya zat yang disebut
keton, yang membuat tubuh Anda membakar lemak daripada gula. Hasilnya bisa gout
atau kegagalan organ. Jadi berapa banyak sebaiknya protein yang bisa kita konsumsi?
Protein harus Anda konsumsi setidaknya antara 10 persen sampai 35 persen dari total
asupan kalori harian. Bagi kebanyakan pria dewasa, ini berarti sekitar 56 gram protein
per hari dan sekitar 46 gram per hari pada wanita.

Untuk mencegah kelebihan protein dan memastikan nutrisi tetap maksimal, Anda bisa
mengkonsumsi protein dari makanan yang juga menyediakan banyak nutrisi lainnya.
Misalnya saja, buncis, kacang polong, quinoa, dan produk kedelai lain.

Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino Esensial

Protein tersusun dari asam amino. Ada 22 asam amino yang telah ditemukan dalam
jaringan tubuh manusia. Banyak dari asam amino dapat disintesis sendiri oleh tubuh
kita (asam amino non-esensial). Namun sembilan dari mereka adalah asam amino
penting (asam amino esensial) yang harus didapatkan dari luar tubuh (makanan)
karena tubuh kita tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis asam
amino esensial ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi
tubuh. Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam
membangun protein.

Berikut ini 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan zat protein ini:

1. Histidin. Kekurangan L-histidin dalam sumber makanan dapat menyebabkan


gejala seperti anemia, menurunkan produksi histamin, menurunkan penyerapan zinc,
dan menurunkan respon imun atau kekebalan tubuh.
2.Isoleusin. Apabila tubuh kekurangan Isoleusin dari sumber makanan, maka dapat
menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, kelemahan, depresi, kebingungan
dan mudah marah.
3. Leusin. Kekurangan protein asam amino Leusin dalam diet menunjukkan gejala
yang mirip dengan hipoglikemia. Gejala termasuk sakit kepala, pusing, kelemahan,
kurangnya stabilitas mental, disorientasi, mudah marah dan depresi.
4. Lysine. Akibat kekurangan protein asam amino Leusin, seseorang dapat
menunjukkan gejala seperti mudah marah, pusing, kelelahan, anemia, mood swing,
rambut rontok dan pertumbuhan terhambat.
5. Metionin. Asam amino Metionin juga tak kalah penting, karena kekurangan zat ini
dalam diet dapat menyebabkan penurunan sintesis sistein, yang melindungi sel-sel
hati dari kerusakan. Peningkatan peroksidasi lipid, depresi, dan peningkatan risiko
aterosklerosis.

7
6. Fenilalanin. Manifestasi klinis akibat kekurangan fenilalanin diantaranya;
kebingungan, kelesuan, kekurangan energi, retensi cairan, depresi, lesi kulit,
penurunan kewaspadaan, kerusakan hati, masalah memori, pertumbuhan yang lambat
dan kurang nafsu makan.
7. Treonin. Gejala kekurangan treonin termasuk lekas marah, mood swing, impulsif
dan masalah memori. Ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi otak.
8. Tryptophan. Kelangkaan makanan triptofan dapat menyebabkan rendahnya
tingkat serotonin. Kadar serotonin yang rendah berhubungan dengan depresi,
kecemasan, panik, mudah marah, perubahan suasana hati, sabar, impulsif,
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, peningkatan berat badan, mengidam makanan,
agresivitas dan insomnia.
9. Valin. Akibat kekurangan protein valin dalam diet dapat mempengaruhi proses
penyelubungan myelin saraf. Ketidakmampuan untuk metabolisme leusin, isoleusin,
dan valine menyebabkan penyakit Maple syrup urine disease (MSUD). Urin dari
orang-orang yang terkena penyakit ini berbau seperti sirup maple.

2.6 Kekurangan dan Kelebihan Protein

Kekurangan protein.
Secara umum protein diperlukan tubuh kita untuk membangun otot atau pertumbuhan
tubuh kita. Otot, kuku, dan rambut juga terbuat dari protein. Protein juga diperlukan
oleh tubuh untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan memori,
dan juga sebagai sumber energi. Jadi apa akibat jika tubuh kekurangan protein?.
Tubuh memerlukan protein dalam jumlah yang seimbang untuk tetap sehat.
Gejala kekurangan protein :
1) Lemah otot dan sakit otot
2) Peningkatan retensi cairan, ditandai dengan bengkak pada kaki, perut bahkan
seluruh tubuh (edema)
3) Kulit kering dan ruam
4) Mudah lesu
5) Berat badan menurun
6) Gampang gelisah
7) Mual
8) Sering mengalami borok di kulit
9) Luka sukar menyembuh
10) Sakit kepala terus menerus
11) Insomnia
12) Perubahan mood
13) Depresi
14) Perubahan warna kulit

Beberapa penyakit akibat kekurangan protein :

1. Marasmus : Penyakit ini cukup berbahaya. Gejalanya termasuk mengalami


penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi yang berlebihan, dan fisik yang

8
kelihatan jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya. Penyakit ini pada umumnya
terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Marasmus jika
tidak segera diatasi bisa menyebabkan kematian.
2. Kwashiorkor : Kwashiorkor umumnya menimpa pada anak-anak usia remaja.
Gejala umum dari masalah kesehatan ini termasuk kelelahan berlebihan, perut
membesar, kekurangan cairan, sering mengalami diare, emosi yang tidak stabil,
dan masih banyak lagi. Jika penderita cenderung dengan marasmus kwashiorkor,
pasien masih terlihat seperti normal. Namun jika kondisi ini tidak segera tangani,
bagi anak-anak dan remaja bisa terhambat pertumbuhannya, mengalami gangguan
kognitif, dan bahkan hingga cacat mental.
3. Cachexia : Salah satu penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein yang
satu ini menunjukkan gejala seperti penipisan otot, degradasi protein, penurunan
berat badan tidak normal, bisa memicu kanker ganas pada lambung, hati, usus, dll.
Orang-orang yang dipengaruhi Cachexia umumnya akan selalu merasa lelah
meskipun hanya melakukan sedikit aktivitas yang ringan. Menurut American
Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini bisa menyebabkan kematian jika tidak
segera ditangani dengan serius.
4. Gagal hati : Gagal hati adalah merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan
dan kehilangan fungsi hati akibat ketidakmampuan sel hati untuk beregenerasi.
Karena menimbulkan hal yang membahayakan, maka kondisi ini sangat
memerlukan penanganan medis.
5. Edema : Merupakan nama lain dari retensi air, yakni penyakit kekurangan protein
yang paling sering diderita manusia. Jika darah yang mengalir pada tubuh tidak
memiliki protein yang cukup, maka seseorang bisa mengalami gejala tekanan
darah rendah sehingga gampang pusing, lemas dan malas beraktifitas. Akibatnya,
genre darah yang tidak mengandung protein dapat membentuk jaringan pada
sekitar pembuluh darah yang mirip dengan gumpalan air. Jaringan inilah yang
biasa disebut dengan edema
6. Rambut rontok : Rambut yang rontok secara tidak normal bisa terjadi akibat
tubuh kekurangan protein. Ketika ratusan helai rambut mengalami kerontokan tiap
harinya, maka ini merupakan tanda bahwa seseorang sedang mengalami penyakit
rambut rontok. Hal ini tentu saja tidak bisa dianggap sepele, sebab lama-kelamaan
dapat membuat kepala menjadi botak, bahkan sulit untuk tumbuh kembali.
7. Gangguan Otak : Otak merupakan pusat saraf manusia agar dapat berpikir serta
mampu menggerakkan tubuh. Jika seseorang kekurangan protein, maka kecepatan
berpikir orang tersebut akan menjadi rendah bahkan sehingga bisa mengakibatkan
gangguan yang parah atau fatal. Misalnya saja seperti berkurangnya kecepatan
motorik, mudah stres atau depresi, dan lainnya.
8. Penyakit jantung : Jantung yang berdetak dalam tubuh manusia ternyata sangat
membutuhkan protein. Sebab, jika tubuh seseorang kekurangan protein, maka
denyut jantung yang bisa dihasilkan sangat rendah yaitu dibawah 60 kali denyutan
dalam satu menit.

Kelebihan protein
9
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang
sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat
menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan
ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi yang di beri susu skim atau
formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas
yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG)
untuk protein.

1. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak
tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan
bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan
masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bilaindeks
massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan
dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas:

1. Faktor genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik.
Namun, anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit
untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33
persen terhadap berat badan seseorang.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan yang dimasuk yaitu perilaku/pola hidup seperti apa kualitas dan
kuantitas makanan serta bagaimana seseorang beraktivitas. Jika genetik tidak
dapat diubah, pola makan dan aktivitas dapat diubah jika ada kemauan dari
seseorang untuk memperbaiki hidupnya.
3. Faktor psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.
Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang
menderita obesitas.

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari. Kedua pola makan
ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia
nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada

10
binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan.
Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak.Pada sindroma makan di
malam hari, konsekuensinya adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan
diikuti dengan makan yang berlebihan dan insomnia pada malam hari.

2. Gangguan ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita
penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa,
terlebih pada kaum lanjut usia.

Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita
oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ
ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal
diantaranya :

1. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)


2. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan /striktur)
4. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
5. Menderita penyakit kanker (cancer)
6. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista
pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
7. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal
apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan cairan banyak yang
mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti
penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan
Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang
semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana
funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal,
akut dan kronik.

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara
akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit,

11
demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin:
Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

obat untuk gagal ginjalSedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya
gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein,
Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb
turun, Urin: protein selalu positif.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari tugas diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:

Protein merupakan bagian tetap dari enzim, otot, serta jaringan ikat dan selalu
mengalami perubahan serta pembaruan.
Kekurangan dan kelebihan protein memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh,
maka dari itu kebutuhan protein harus dipenuhi secara optimal.
Sumber protein terbagi menjadi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati.

3.2 Saran

Perlunya keseimbangan gizi protein agar tidak mengalami berbagai penyakit


Perlu diberikan penyuluhan bagi yang mengalami kurangan dan kelebihan protein,
terutam pada masyarakat menengah kebawah.

13

Anda mungkin juga menyukai