Anda di halaman 1dari 12

Syarat-syarat Untuk Melangsungkan Pernikahan Di KUA

Bagi anda yang akan melangungkan Pernikahan di KUA (Kantor Urusan Agama) harap membawa
surat-surat sebagai berikut :

1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing 1 (satu)
lembar.

2. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai bernilai
Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui RT, RW dan Lurah setempat. Contoh blanko surat
pernyataan belum pernah menikah

3. Surat Pengantar RT RW setempat.

4. Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon
Suami maupun calon Istri.

5. Pas photo caten ukuran 23 masing-masing 4 (empat) lembar, bagi anggota ABRI/TNI/POLRI
harus berpakaian dinas.

6. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Akta Cerai asli beserta salinan putusan
berita acaranya dari Pengadilan Agama, kalau Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan
surat Model N6 dari Lurah setempat.

7. Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :

o Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;

o Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;

o Laki-laki yang mau berpoligami.

8. Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 Tahun baik caten laki-
laki/perempuan.

9. Bagi caten yang akan menikah bukan di wilayahnya (ke Kecamatan lain) harus ada surat
Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.

10. Bagi anggota ABRI/TNI/POLRI dan Sipil ABRI/TNI/POLRI harus ada surat Izin Kawin dari
Pejabat Atasan/Komandan.

11. Kedua caten mendaftarkan diri ke KUA tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan Pernikahan. Apabila kurang dari
10 (sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat setempat.

Apa saja sunnah-sunnah ketika pertama kali bertemu dengan mempelai wanita yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW?

1. Bersikap Lemah Lembut Kepada Pengantin Wanita


Bersikap lemah lembut ketika pertama kali bertemu dengan pengantin wanita ternyata menjadi sunnah
Rasulullah SAW, sedangkan dalam kondisi hari ini banyak para lelaki begitu menjaga imejnya ketika
bertemu pengantin wanita.

Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada Aisyah dengan begitu
romantisnya.

Dari Asma binti Yazid As-Sakan, ia berkata:

Sesungguhnya aku menghias Aisyah untuk Rasulullah, kemudian aku datangi beliau dan aku panggil
agar beliau memuka (penutup wajahnya,red). Lalu beliau datang dan duduk disampingnya. Selanjutnya
didatangkan sebuah gelas yang berisi susu lalu beliau meminumnya, kemudian diberikan kepada
mempelai wanita (yaitu Aisyah). Ia menundukkan kepalanya dan tersipu malu. Asma berkata: Aku
katakan kepadanya: Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah. Lalu Ia mengambilnya dan meminumnya
sedikit. (HR.Ahmad)
Begitu lembut dan Romantisnya Rasulullah saw dalam memperlakukan Aisyah yang merupakan
pengantin wanita. Lalu bagaimana pengantin pria dan wanita hari ini, masihkah melakukan hal
demikian?

2. Letakkan Tangan Mu di Atas Kepala Pengantin Wanita dan Kemudian Doakanlah Dia
Setelah bersikap lemah lembut ketika pertama kali bertemu, masih ada tahapan selanjutnya. Eits
Sabarlah wahai para lelaki, saatnya akan tiba.

Dalam sebuah hadist Rasulullah menyampaikan agar pengantin pria ketika menikahi seorang wanita
agar memegang kepalanya dan kemudian mendoakan pengantin wanita tersebut.

Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak,
hendaklah dia memegang ubun-ubunnya (wanita atau budak-red), dan menyebut nama Allah SWT dan
mendoakan keberkahan, dan hendaklah dia berkata:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau ciptakan padanya,
dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang telah Engkau ciptakan
padanya. (HR. Bukhari)
3. Shalat Dua Rakaat Bersama Istri
Hal ini sudah sangat jarang dilakukan oleh pengantin pria dan wanita ketika mereka larut dalam
kebahagiaan perniakahan. Padahal dalam tahapan-tahapan ini penuh dengan doa atau permohonan
kepada Allah SWT agar samara bersama dalam lingkup pernikahan.

Tentang hal ini, Syaikh Al Bani mengatakan: Riwayat ini dinukilkan dari salaf. Diantaranya adalah
hadist Abu Said maula Abi Usaid, ia berkata: Aku telah menikah, sedangkan aku seorang budak. Lalu
aku mengundang beberapa orang sahabat Nabi SAW, diantaranya Ibnu Masud, Abu Dzar dan
Hudzaifah. Ia 9Abu Said) berkata: Setelah dikumandangkan iqamat untuk shalat, lalu Abu Dzar maju ke
depan (untuk menjadi imam. Mereka berkata: Engkau (yang lebih berhak menjadi imam). Abu Said
berkata: Begitukah? Mereka berkata: Ya. Abu Said berkata: Maka aku meaju ke depan, padahal aku
seorang budak. Kemudian mereka mengajariku seraya berkata: Jika engkau masuk kepada istrimu,
shalatlah dua rakaat. Kemudian mintalah kepada Allah kebaikan dari apa yang telah masuk kepadamu,
dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya. setelah itu, urusannya di tanganmu dan istrimu.

4. Jangan Lupa Gosok Gigi

Baca : BPK Sebut Gubernur Sumbar Satu-Satunya Gubernur Yang Memahami


Aturan BPK

Hal sederhana ini, ternyata begitu diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Dari Syraih bin Hani, ia
berkata: Aku berkata kepada Aisyah: Dengan apakah Rasulullah SAW mengawali apabila hendak
masuk ke dalam rumahnya? Beliau menjawab: Dengan bersiwak. (HR. Muslim)
Hal sederhana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW jika direnungkan maka akan ditemukan manfaat
bersar di dalamnya. Bagaimana seorang suami selalu menuntut sang istri untuk dapat tampil cantik
dihadapannya, sementara dia sendiri melupakan hak dari istri yang juga berhak mendapatkan seorang
suami yang layak dan tampil bersih dihadapannya.

5. Sebelum Behubungan Suami-Istri, Jangan Lupa Untuk Berdoa


Yang udah nikah, udah pada doa belum? He Hubungan suami istri (jima) ternyata dalam islam
bukanlah sekedar berhubungan seks belaka. Tanpa ba bi bu langsung melakukannya. Walaupun kita
menginginkan keturunan dari hubungan tersebut, ternyata berdoa sebelum melakukan jima ternyata ikut
menentukan kualitas dari hasil hubungan itu sendiri.

Namu, sangat disayangkan hal ini justru sangat sedikit sekali disyiarkan oleh para alim atau
ustadz. Sehingga banyak pengantin pria dan wanita tak memahami hal ini.

Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw adalah sebagai berikut:

(Bismillaahi Alloohumma jannibnasy syaithoona wajannibisy syaithoona maa rozaqtanaa)


Artinya : Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan agar tidak
mengganggu apa (anak) yang Engkau rezekikan kepada kami. (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa ini dibaca sebelum melakukan jima diantara keduanya. Dalam hadist lain Rasulullah SAW
menyebutkan manfaat dari membaca doa ini sebelum melakukan jima.

Sesungguhnya ketika salah seorang dari kalian (sebelum) mendatangi (menyetubuhi) istrinya berdoa
Bismillaahi Alloohumma jannibnasy syaithoona wajannibisy syaithoona maa rozaqtanaa lalu Allah
mengkaruniakan anak, maka ia (anak itu) tidak akan dibahayakan oleh syaitan. (HR. Bukhari)
Demikianlah pembahasan sederhana kita dalam hal ini untuk para lelaki. Hal ini mengajarkan kepada
kita bagaimana kita dapat menghargai dan memuliakan seorang wanita yang telah menjadi pasangan
hidup kita mulai pertama kali bertemu dengannya hingga kemudian Allah SWT memisahkannya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan kita dijauhkan dari perbuatan syaitan yang dapat
menjerumuskan kita pada kesesatan.

Kumpulan Doa Untuk Calon Penganten


(Arab, Indonesia)

Yang sudah mau pada nikah ada sedikit kumpulan doa untuk para calon
penganten, saya tulis dari berbagai sumber, mudah-mudahan bermanfaat.
1. Doa sebelum menikah semoga mendapatkan jodoh yang baik :
Q.S.26 (Asy-Syuaraa) ayat 83 :



83. (Ibrahim berdoa): Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam
golongan orang-orang yang saleh.

2. Doa saat menikah Q.S.17 (Al Isra) ayat 80 :








80. Ya Tuhan-ku, masukkanlah dengan cara yang baik dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara keluar
yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
3. Doa sesudah menikah semoga semua urusan lancar Q.S.18 (Al Kahfi) ayat 10 :



10. ..Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).
4. Doa akan bersenggama :








Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami
dari syaithon dan jauhkanlah syaithon dari (anak) yang Engkau karuniakan/berikan kepada kami.
5. Doa mohon dijadikan anak/janin yang akan lahir nanti laki-laki/perempuan :
Doa ingin punya anak perempuan :
Dibaca oleh istri :


*( .


Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku dengan
nama maka jadikanlah berupa anak perempuan yang shalihah.
Dibaca oleh suami :


*( .

Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandungan istriku
dengan nama maka jadikanlah berupa anak perempuan yang shalihah.

Doa ingin punya anak lak-laki :


Dibaca oleh istri :


*( .





Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku dengan
nama . *) maka jadikanlah berupa anak laki-laki yang shalih dengan
mendapatkan haknya nabi yang mempunyai nama yang mulia, yaitu sayyidina Muhammad SAW.
Dibaca oleh suami :


*( .







Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandungan istriku
dengan nama . *) maka jadikanlah berupa anak laki-laki yang shalih dengan
mendapatkan haknya nabi yang mempunyai nama yang mulia, yaitu sayyidina Muhammad SAW.
Ket : *)/*)=Nama untuk calon anak

6. Doa mohon diberikan keselamatan (dibaca oleh ibu yang sedang hamil) :








.
Ya Allah jagalah anaku selama ada dalam kandunganku, sembuhkanlah dia (apabila ada
penyakitnya), Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada obat (kesembuhan) kecuali
obat (kesembuhan) yang datang dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan membawa penyakit, Ya Allah
jadikanlah anak-anak yang ada dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus (tampan/cantik) dan
tetapkanlah di dalam hatinya untuk senantiasa beriman kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah
keluarkanlah anakku dari kandunganku pada waktu aku melahirkan mudah dan selamat. Ya Allah
jadikanlah anakku menjadi anak-anak yang sehat, sempurna, berakal, cerdas, alim mau mngamalkan
ilmunya. Ya Allah berilah anakku umur yang panjang, badan yang sehat, akhlak (budi pekerti) yang
baik, lisan yang fasih serta suara yang bagus untuk membaca Al Quran dan Hadits dengan mendapat
berkahnya Nabi Muhammad SAW, segala puji hanyalah untuk Allah yang menguasai seluruh alam.

7. Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil) Q.S.3 (Ali Imran) ayat 35 :





35.Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku
menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu). karena itu terimalah (doaku) ini .
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Q.S.16 (An Nahl) ayat 78 :





78.dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan
Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
8. Doa untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri, Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :








286Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tak sanggup kami memikulnya. beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Q.S.25 (Al Furqan) ayat 74 :




74.Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan Jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Q.S.3 (Ali Imran) ayat 173 :

..
173.: ..Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung.
Q.S.8 (Al Anfal) ayat 40 :

..

40. . Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong.


Tidak ada daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia

9. Doa ibu yang sedang menyusui Q.S.26 (Asyuara) ayat 78 80 :




78. (Dia-lah Allah SWT) yang telah menciptakan aku, Maka Dialah yang menunjuki aku,
79. dan Dia-lah Tuhan yang memberiku makan dan minum,
80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.,
10. Doa untuk ibu nifas :
Dalam keadaan nifas seorang ibu masih diperbolehkan membaca sholawat, istighfar, tasbih, tahmid
dan tahlil.

Doa untuk ibu nifas ketika istinja (cebok) :





Ya Allahbersihkan hati saya dari kemunafikan, dan bentengi kehormatan (kemaluan) ku dari
kejahatan (penyakit).

11. Doa untuk bayi yang baru lahir sesudah di adzankan :

-
)(

Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon perlindungan-MU untuk anakku
dari segala kejahatan orang yang hasad/dengki.
Ket : =jika bayinya laki-laki = jika bayinya perempuan

-




Ya Allah dengan segala kesempurnaan kalimat-MU, aku mohon perlindungan untuk anakku dengan
kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, dari gangguan semua binatang, dan
dari gangguan pandangan mata yang dapat membawa akibat buruk kepada apa yang dilihatnya.
SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MENIKAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Bin/binti
..
Tempat.tgl.l
:
ahir
..
Kebangsaan
:
Agama ..

Pekerjaan :
..
No.KTP
:
Alamat ..
:
..
:
..
:
..
:
..

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya sampai saat ini belum pernah menikah
dengan siapapun baik secara Adat, Hukum Agama, maupun Hukum Negara. Dan benar-benar
masih perjaka (Bujang) / gadis (Perawan).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari siapapun.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya siap dituntut sesuai
dengan Hukum yang berlaku.
Jakarta, .
Saya Yang Menyatakan
Materai Rp. 6000,-
..
Saksi-saksi :
1. .. ()
2. .. ()
Mengetahui :
Ketua RT Ketua RW

. .
Lurah ..

..
Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA (Kantor Urusan Agama)
1 Jul. 2009Alwi80 comments
Pendahuluan
Di dalam negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan
penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian termasuk
juga perkawinan. Perkawinan termasuk erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga
perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum.
Pegawai Pencatat Nikah (PPN) mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-
undangan di Indonesia (UU No.22 Tahun 1946 jo UU No. 32 Tahun 1954) sampai sekarang
PPN adalah satu-satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan
menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap
perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena PPN
mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang
diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap KUA Kecamatan.
Masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan sebagai berikut :
1. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling
cinta/setuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui/merestuinya. Ini erat
kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua
bagi yang belum berusia 21 tahun .
2. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum
munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Untuk
mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan).
3. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga
hak dan kewajiban suami istri dsb.
4. Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkaan calon mempelai
supaya memeriksakan kesehatannya dan kepada calon mempekai wanita diberikan
suntikan imunisasi tetanus toxoid.
A. Pemberitahuan Kehendak Nikah
Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang yang hendak menikah
memberitahukan kehendaknya kepada PPN yang mewilayahi tempat akan dilangsungkannya
akad nikah sekurang-kurangnya 10 hari kerja sebelum akad nikah dilangsungkan.
Pemberitahuan Kehendak Nikah berisi data tentang nama kedua calon mempelai, hari dan
tanggal pelaksanaan akad nikah, data mahar/maskawin dan tempat pelaksanaan upacara akad
nikah (di Balai Nikah/Kantor atau di rumah calon mempelai, masjid gedung dll). Pemberitahuan
Kehendak Nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai, wali (orang tua) atau wakilnya dengan
membawa surat-surat yang diperlukan :
I. Perkawinan Sesama WNI
1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten (caten) masing-masing
1 (satu) lembar.
2. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai
bernilai minimal Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui RT, RW dan Lurah
setempat. Contoh blanko surat pernyataan belum pernah menikah.
3. Foto copy piagam masuk Islam (jika mualaf).
4. Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik
calon Suami maupun calon Istri.
5. Pas photo caten ukuran 23 masing-masing 4 (empat) lembar & ukuran 46 masing-
masing 1 lembar (latar belakang warna biru), bagi anggota ABRI/TNI/POLRI berpakaian
dinas.
6. Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Akta Cerai dari
Pengadilan Agama, jika Duda/Janda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6
dari Lurah setempat.
7. Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :
o Caten Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;
o Caten Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;
o Laki-laki yang mau berpoligami.
8. Ijin Orang Tua (Model N5) bagi caten yang umurnya kurang dari 21 tahun baik caten
laki-laki/perempuan.
9. Bagi anggota TNI/POLRI dan Sipil TNI/POLRI harus ada Izin Kawin dari Pejabat
Atasan/Komandan.
10. Bagi caten yang akan melangsungkan pernikahan ke luar wilayah Kecamatan tempat
tinggalnya (berdasarkan KTP) harus ada Surat Rekomendasi Nikah dari KUA setempat.
11. Kedua caten mendaftarkan diri ke KUA yang mewilayahi tempat dilangsungkannya akad
nikah sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan
Pernikahan. Apabila kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus melampirkan surat
Dispensasi Nikah dari Camat setempat.
12. Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 s/d 10 harus
melampirkan foto copy Akte kelahiran dan status kewarganegaraannya (K1).
13. Surat Keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa bagi mereka yang tidak mampu.
II. Perkawinan Campuran
1. Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas segel/materai
bernilai Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui 2 orang saksi. Bagi yang berstatus
duda/janda harus melampirkan Akta Cerai/surat keterangan cerai yang asli dan salinan
putusannya.
2. Pas photo caten ukuran 23 masing-masing 4 (empat) lembar & ukuran 46 masing-
masing 1 lembar (latar belakang warna biru).
3. Akte Kelahiran/Kenal Lahir
4. Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
5. Surat Keterangan Model K II dari Dinas Kependudukan (bagi yang menetap lebih dari
satu tahun)
6. Tanda lunas pajak bangsa asing (bagi yang menetap lebih dari satu tahun)
7. Keterangan izin masuk sementara (KIMS) dari Kantor Imigrasi atau foto copy visa.
8. Foto Copy PasPort
9. Surat Keterangan dari Kedutaan/perwakilan Diplomatik yang bersangkutan.
10. Foto copy piagam masuk Islam (jika mualaf).
11. Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
oleh penterjemah resmi.
B. Pemeriksaan Nikah
PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas berkas
yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka
diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon
suami, calon istri dan wali nikahnya yang dituangkan dalam Daftar Pemeriksaan Nikah (Model
NB).
Jika calon suami/istri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan
tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi
tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan
cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi
syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar Pemeriksaan
Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
C. Pengumuman Kehendak Nikah
Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah (model NC) pada papan
pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan
tempat tinggal masing-masing calon mempelai.
PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lampau 10 hari kerja sejak pengumuman,
kecuali seperti yang diatur dalam psl 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan
yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri,
maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon
dispensasi kepada Camat selanjutnya Camat atas nama Walikota/Bupati memberikan dispensasi.
D. Pelaksanaan Akad Nikah
1.Pelaksanaan Upacara Akad Nikah :
o di Balai Nikah/Kantor
o di Luar Balai Nikah : rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll.
2.PemeriksaanUlang :
Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPN/Penghulu terlebih dahulu
memeriksa/mengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan administrasinya kepada kedua
calon pengantin dan walinya untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu
pemeriksaan awal di kantor atau apabila ada perubahan data dari hasil pemeriksaan awal.
Setelah itu PPN/ Penghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat.
3. Pemberian izin
Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada
anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu minta/memberikan izin kepada ayah atau
wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak
berstatus janda.
4. Sebelum pelaksanaan ijab qobul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah bisa didahului
dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat. Contoh
bacaan khutbah nikah (bahasa arab).
5. Akad Nikah /Ijab Qobul
6. Pelaksanaan ijab qobul dilaksanakan sendiri oleh wali nikahnya terhadap calon mempelai
pria, namun apabila karena sesuatu hal wali nikah/calon mempelai pria dapat mewakilkan
kepada orang lain yang ditunjuk olehnya. Contoh : Teks Ijab dan Qobul Nikah.
7. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang saksi dan PPN
yang menghadiri akad nikah.
8. Pembacaan Sighat Talik Talak (optional). Contoh teks bacaan : Sighat Talik Talak.
9. Penandatanganan ikrar Talik Talak.
10. Penyerahan maskawin/mahar.
11. Penyerahan Buku Nikah/Kutipan Akta Nikah.
12. Nasihat perkawinan
13. Doa penutup.
Prosedur Rujuk di KUA
Proses pencatatan rujuk adalah sebagai berikut :
Orang yang akan rujuk, harus datang bersama istrinya ke Kantor Urusan Agama yang
mewilayahi tempat tinggal istri, dengan membawa dan menyerahkan surat-surat sebagai berikut
:
1. Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) masing-masing 1 (satu) lembar.
2. Surat Keterangan untuk rujuk dari Kepala Desa/Lurah tempat berdomisili (blanko model
R1).
3. Akta Cerai asli beserta lampiran putusan dari Pengadilan Agama.
Sebelum rujuk dicatat akan diperiksa terlebih dahulu :
o Apakah suami yang akan merujuk itu memenuhi syarat-syarat rujuk.
o Apakah rujuk yang akan dilakukan itu masih dalam masa iddah talak raji.
o Apakah perempuan yang akan dirujuk itu bekas istrinya.
o Apakah ada persetujuan bekas istri.

Doa Pengantin Kepada Diri Pasangannya


Apabila seseorang di antara kalian telah melangsungkan akad nikah dengan
seorang perempuan hendaklah mengucapkan :

Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan perempuan atau


pembantu ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku
mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan perempuan atau pembantu ini
dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.

Anda mungkin juga menyukai