Anda di halaman 1dari 5

Musim hujan

Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan
hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan
dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi
100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi
namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).

Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat
dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari mengubah peta
suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan
mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang
tengah mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari.

Musim kemarau

Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh
sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60
mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika
di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian
Amerika Selatan mengalami musim ini.

Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim
Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang
panjang.

Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan
kekeringan berkepanjangan.
Pancasila adalah ideology dasar bagi Negara Indonesia. Panca yang berarti lima,
dan sila yang berarti prinsip/asas. Maka pancasila dapat diartikan sebagai lima
asas yang merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Dalam kelima butir pancasila, masing masing memiliki arti dan makna yang
berbeda-beda.
1. 1. Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sebagai
pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa ini dijadikan sila
pertama? Karena kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa adalah merupakan suatu
pedoman utama untuk kita memahami dan meyakini ajaran Tuhan. Karena kita
adalah umat yang beragama, sudah seharusnya kita mengEsakan dan yakin
kepada Tuhan kita. Dengan yakinnya kita kepada tuhan, dan mampunya kita
menjalankan lalu mengamalkan ajaranNya kita akan dapat menjalankan sila-sila
selanjutnya. Namun ketika kita tidak bisa menjalankan sila pertama ini, kita tidak
memiliki cukup iman yang bisa memperkuat kita agar tetap dalam jalan yang
benar. Banyak orang yang telah mencapai kesuksesannya namun berpaling dari
Tuhannya.
2. 2. Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab adalah
sebagai manusia kita harus memiliki sikap adil dan beradab. Adil yang berarti
mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban sesama manusia, dan Beradab
yang berarti memiliki adab atau etika dalam bertindak. Sila kedua ini sangat
belum terlaksana dengan baik. Mengapa? Karena ketika manusia di tawarkan
dengan sesuatu yang sangat menggiurkan dan akan sangat menguntungkannya,
dia pun akan berpaling dari keadilan dan etika beradab di bidang profesi yang
dijalankannya.
3. 3. Sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia adalah merupakan suatu
sila yang bermaksud dan bertujuan untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda tetapi tetap satu. Sila ini
untuk meningkatkan rasa bangga kita terhadap bangsa ini karena perbedaan
yang sangat beragam dan indah lalu bersatunya Rakyat Indonesia untuk
memajukan dan mensejahterakan Negara Indonesia.
4. Sila keempat yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah untuk
mengutamakan musyawarah sebagai ketentuan dalam pengambilan keputusan
untuk kepentingan bersama. Selain itu, dalam musyawarah kita juga harus
bijaksana dalam mengambil keputusan agar setiap pihak tidak merasa dirugikan
atau merasa tidak adil dalam pengambilan keputusan tersebut.
i. Sila kelima yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
sama seperti sila kedua, bahwa disini kita harus adil terhadap sesama dan harus
saling menghargai hak dan kewajiban antar sesama. Maksud dari Seluruh
Rakyat Indonesia adalah keadilan yang dibuat oleh pemerintah kepada seluruuh
rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan Derajat mereka. Ketika seorang kaya
raya yang memang bersalah, dia memamng sudah sewajarnya mendapatkan
setimpal sengan kesalahan yang diperbuatnya tersebut.

Berikut ini adalah isi butir-butir pada sila-sila pancasila :


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai