Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

GANGGUAN MENTAL DAN TINGKAH LAKU

Dosen Pengampu : KAMID ASNGADI

Disusun oleh :

Kelompok 6

Anggota : 1. Annisa Diatri Safitri ( ACD 116 032 )

2. Thalita Cicilia Panjaitan ( ACD 116 044 )

3. Apriliya Sari ( ACD 116 045 )

4. Raudatul Mahfud ( ACD 116 0 )

5. Martha Putri ( ACD 116 0 )

Kelas :B

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmatnya lah kami
dapat membuat Makalah Perkembangan Peserta Didik tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Gangguan-gangguan mental dan tingkah laku.
Kami membuat makalah dengan judul tersebut lebih menjelaskan tentang stress dan emosi.
Dimana stress dan emosi termasuk salah satu gangguan mental dan tingkah laku.
Makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik (PPD)
pada tengah semester 2 tahun 2017 ini. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menjadi manfaat bagi pembaca sekalian.

Palangkaraya, 12 Maret 2017

Kelompok 6

Page_i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1


1.2 TUJUAN ................................................................................................................................ 1
1.3 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 1
1.4 MANFAAT ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2

2.1 Golongan Gangguan-Gangguan Mental ................................................................................ 2


2.2 Pengertian Stres .................................................................................................................... 3
2.3 Pengertian Emosi ................................................................................................................... 4
2.4 Stres Yang Normal dan Bersifat Temporer ........................................................................... 6
2.5 Gangguan Tingkah Laku ....................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 8

3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 8


3.2 SARAN .................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9

Page_ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Seperti yang telah ditekankan berulang kali, sebagian besar dari anak remaja dapat
mengatasi masalah yang terjadi pada diri mereka sendiri. Tetapi, ada juga anak remaja yang
hanya sebagian yang bisa mengatasi masalah bahkan tidak bisa sama sekali untuk mengatasi
masalah yang dihadapinya. Karena ada beberapa anak remaja yang bahkan tidak bisa untuk
mengatasi masalah yang ada, itu bisa mengakibatkan gangguan pada si anak. Gangguan ini
sering terjadi pada masa remaja secara tiba-tiba, dasar gangguan tersebut sudah ada
sebelumnya, tapi sianak sudah berhasil untuk menutupinya. Kalau ada alasan misalnya
penyakit rintangan atau kehilangan dari seseorang yang dicintai maka ada alasan itu hanya
menyebabkan kehilangan kontrol, sehingga gangguan itu menjadi nyata. Kadang-kadang
alasan itu tidak berguna tampak jelas sebagai suatu peristiwa, tetapi stress telah bertumpuk
sehingga tidak terpikul lagi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja golongan gangguan-ganguan mental ?
2. Apa yang dimaksud dengan stres ?
3. Apa yang dimaksud dengan emosi ?
4. Bagaimana stres yang normal dan bersifat temporer ?
5. Bagaimana bisa terjadi ganguan tingkah laku ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui golongan gangguan-gangguan mental.
2. Mengetahui definisi stres.
3. Mengetahui definisi emosi.
4. Mengetahui stres yang normal dan bersifat temporer.
5. Mengetahui bisa terjadinya gangguan tingkah laku.

1.4 MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini, kami berharap pembaca dapat mengetahui apa
saja gangguan-gangguan mental seperti stress, emosi, serta mamahami bagaimana stress yang
normal dan bersifat temporer, maupun bagaimana bisa terjadi gangguan tingkah laku.

Page_1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GANGGUAN MENTAL DAN TINGKAH LAKU

Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau perilaku yang
pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian
dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi
afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu
pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Penemuan dan
pengetahuan tentang kondisi kesehatan mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan
perubahan budaya, dan saat ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan
klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas. Lebih dari
sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu pada
hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan
mental.

a. Stres yang normal dan bersifat temporer sebagai akibat dari tugastugas baru yang yang
dihadapi anak-anak remaja tugas ini dirasakan sebagai tekanan dan dapat disebabkan oleh
para orang tuanya,teman-temannya, kejadian-kejadian diluar atau juga oleh dirinya
sendiri. Stres semacam ini mengakibatkan hambatan untuk sementara, tetapi ia masih
dapat berfungsi baik.
b. Gangguan tingkah laku adalah tingkah laku yang kurang wajar yang diperlihatkan oleh
remaja. Gangguan-gangguan ini bersifat umum juga dapat terjadi pada anak kecil dan
juga orang dewasa, seperti mencuri, berbohong, menipu dan lain-lain. Tetapi juga dapat
bersifat khas pada remaja seperti seks, ngebut, narkotik dan sebagainya.
c. Gangguan mental atau (gangguan Neurotis ) berarti hambatan-hambatan dalam
perkembangan seeorang yang bukan gangguan total sehingga orang itu masih dapat cukup
baik, tetapi mungkin agak kurang daripada kemampun sebenarnya. Ia dapat bekerja atau
prgi ke sekolah. Yang lebih penting lagi ialah bahwa ia dapat membedakan antara realitas
yang terjadi disekitarnya dan ciptaan-ciptaan khayalannya misalnya, ia merasa takut kalau
berada ditempat yang sempit akan tetapi ia mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang
akan terjadi dan ia akan mengakui bahwanitu memang khayalannya.
d. Penyakit mental (mentalillness) berarti bahwa si remaja telah kehilangan kontak dengan
realitas dan ciptaan khalayannya, dan hidupnya dikuasai oleh khalayannya.

Page_2
2.2 PENGERTIAN STRES

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu
itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang
melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol
secara sehat. (ref:edy64). Stress tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam
konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan
potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja
yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu
pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka. Stres bisa
positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stress tantangan, atau stress yang
menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stress hambatan,
atau stress yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres
tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres
tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress
adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan
stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain. Stress adalah bagian
dari sumber emosi.

Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian
stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang
mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam
ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system


kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan
dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap
peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress
adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan
yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.

Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar
dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.

Page_3
a. Sumber-sumber Potensi Stress
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Organisasi
3. Faktor Pribadi

b. Akibat Dari Stress

Stress menampakkan diri dengan berbagai cara sebagai contoh, seorang


individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan,
jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera
makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan
gejala perilaku.

Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis. Terdapat riset yang
menyimpulkan bahwa stress dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme,
meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah,
menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.

c. Gejala-gejala Stress
1. Ada beberapa hal yang mengakibatkan seseorang mengalami stress, yaitu:
2. Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
3. Bertindak secara agresif dan defensif
4. Merasa selalu lelah.
5. Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
6. Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
7. Otot-otot tegang.
8. 7Sakit kepala, perut dan diare.

2. 3 PENGERTIAN EMOSI

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa
senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Kata
emosi diturunkan dari kata bahasa Perancis, motion, dari mouvoir, kegembiraan dari
bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) luar dan movere bergerak. Kebanyakan ahli
yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila
seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut
mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati
yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Pada umumnya
perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang

Page_4
atau perasaan tidak senang.

Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita
sehari-hari itu disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang
lemah atau samar-samar saja. Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks (a
complex feelingstate) dan getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai atau munculnya
sebelum dan sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114). Sedangkan menurut
Crow & crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149) emosi adalah An emotion, is an affective
experience that accompanies generalized inner adjustment and mental physiological stirred
up states in the individual, and that shows it self in his overt behavior.
Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena
keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas batasnya. Pada suatu
saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat
dikatakan sebagaiemosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Oleh karena itu, yang
dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada emosi atau perasaan saja, tetapi
meliputi setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada
tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang (mendalam). Jadi emosi adalah
pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan
mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Peningkatan emosional
yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm
& stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon
yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan
tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya.

a. Aspek Emosi
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:
1. Biologi emosi
2. Intensitas
3. Frekuesi dan durasi
4. Rasionalitas dan emosi.
5. Fungsi emosi
b. Klasifikasi Emosi
Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut
positif atau negatif. Emosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur-
mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-
emosi negatif seperti rasa marah atau rasa bersalah mengekspresikan sebaliknya.
Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.

Page_5
c. Sumber-sumber Emosi
1. Kepribadian
2. Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
3. Cuaca
4. Stres
5. Aktivitas sosial
6. Tidur
7. Olahraga
8. Usia
9. Gender

2.4 STRESS YANG NORMAL DAN BESIFAT TEMPORER

Semua anak remaja pernah menalami sedikit stress. Pada anak yang stress ini lebih
mengganggu, apalagi kalau ia seorang yang perasa, sedangkan pada anak yang lain stress
ini lebih mudah diatasi. Pada umumnya stress semacam ini akan menghilang kalau yang
bersangkutan. Yang lain mungkin takut bahwa ia kurang maju sekolah, merasa tidak
mampu dan menyalahi terhadap orang tuanya yang mengharapkan terlalu banyak dari dia.
Ia tidak mau bergaul dengan teman-temannya dan ingin menjadi pemimpin. Tetapi selama
pikiran ini berlangsung, ia masih dapat berfungsi cukup baik di sekolah dan di rumah.
Dengan teman-temanpun ia dapat bergaul dengan cukup baik. Pengalama-pengalamannya
dapat membantu untuk mencapai kemajuan dalam perkembangannya.

Stress-stress yang pada hakikatnya tidak buruk sifatnya tetapi dapat menjadi buruk
bila terjadi sesuatu yang sangat berarti bagi yang bersangkutan, misalnya kematian
seseorang yang disayangi, kegagalan sekolah, putus hubungan dengan pacar. Semua
kejadian ini sangat berarti baginya karena efeknya dirasakan sebagai kehilangan pegangan
untuk kehidupan selanjutnya. Tetapi dengan bantuan yang baik mereka dapat mengatasi
masalah-masalah ini dan dapat mencapai kemajuan dalam perkembangannya.

2.5 GANGGUAN TINGKAH LAKU

Gangguan tingkah laku ini dapat berasal dari sifat anak sendiri yang pada dasarnya
mempunyai kepribadian yang kurang normal, atau juga akibat pengaruh yang kurang baik
dari teman-temannya. Kita mengetahui, bahwa ada gangguan yang beroperasi dan pada
umumnya tidak semua anggotanya mempunyai kepribadian yang psikopatis. Tetapi sudah
tentu bahwa pemimpinya seorang pisikopat yang dapat menterorisir anak-anak buahnya
sehinga semua terpengaruh. Dibawah pemimpin itulah anak remaja dapat melibatkan diri
dalam perkelahian, seks, narkotik dan kebut-kebutan serta berbuat menyimpang lainnya.

Organisasi mereka tidak begitu kuat dan tingkah laku mereka tidak mempunyai pola
tertentu. Tetapi bukan hanya remaja ini yang harus disalahkan. Mereka justru lebih tertarik
kepada teman-teman karena mereka kurang puas di rumah atau sering disebut broken

Page_6
homes. Namun broken homes bukanlah satu-satunya sumber kejahatan. kejahatan juga
dapat dilakukan sendirian. Dalam hal melakukan seks yang kurang wajar misalnya.

Kemungkinana perkembangan seksualnya yang kurang wajar. Diantara kelakukan


yang tidak wajar disini adalah mengintip,mmelakukan seks yang berlebihan, seks yang
kurang wajar seperti homoseks, seks sadisme, dll. Untuk menangani gangguan tingkah laku
ini sebaiknya diserahkan kepada ahlinya seperti psikiater, psikolog, ahli pendidik, atau
pekerja sosial.

Page_7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
1. Golongan gangguan-gangguan mental dan tingkah laku antara lain stress yang normal
dan bersifat kontemporer, gangguan tingkah laku, dan gangguan mental, dan penyakit
mental.
2. Stress adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah
beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga
perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
3. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika
merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap
sesuatu.
4. Cara mengatasi remaja yang mengalami gangguan mental dan tingkah laku seperti
stress dan emosi antara lain, meditasi, berolahraga teratur, hang out dengan teman,
berpikir positif, tidur yang cukup, dekatkan diri dengan tuhan, curhat, ubah posisi
tubuh anda, coba berpikir tenang, cari tempat tenang, cari kesibukan lain, olahraga,
mendengarkan musik, hindari stress.
3.2 SARAN
Dalam mengatasi gangguan-gangguan mental dan tingkah laku pada anak remaja,
kita seharusnya mengerti akan sikap dan tingkah lakunya. Harus sabar memberi tahu
kepada sianak dengan perlahan-lahan. Memberi masukan kepada mereka, mengajak
mereka refreshing agar pikiran mereka sedikit tenang.

Page_8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Gangguan Mental dan Tingkah Laku.


https://www.academia.edu/7478928/Mata_Kuliah_Psikologi_Klinis_Materi_KLASIFIKASI_GA
NGGUAN_MENTAL_DAN_TINGKAH_LAKU_ABNORMAL_KLASIFIKASI_SEBELUM_
DSM_IV

Asngadi, kamid. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Palangkaraya. Universitas Palangkaraya.

Ayubi, adinal. 2013. Gangguan Mental dan Prilaku.


http://adinal-ayubi.blogspot.co.id/2013/11/gangguan-mental-dan-perilaku-akibat.html

Echi. 2013. Gangguan Tingkah Laku.


http://echi090587.blogspot.co.id/2013/05/makalah-gangguan-tingkah-laku.html

Eka, novia. 2013. Gangguan Mental dan Tungkah Laku.


https://noviaekasaputrii.wordpress.com/category/gangguan-mental-dan-tingkah-laku/

Page_9

Anda mungkin juga menyukai