Anda di halaman 1dari 35

PAPER BISNIS INTERNASIONAL

INVESTASI INTERNASIONAL

Oleh :

Kelompok 7

LUH AYU MARSITA DEWI 1506305054

NI KOMANG NORMA NITA 1506305126

PUTU NANDA RAHAYU 1506305138

A.A SAGUNG NUR ANDIANI 1506305142

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Udayana

2017
Kata Pengantar

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini. Dalam paper ini penulis
membahas tentang Investasi Internasional.
Paper ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis Internasional.
Kami menyadari bahwa dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah mendukung proses penyelesaian tugas ini sehingga
membawa hasil yang diharapkan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah membantu kami. Semoga paper ini berguna dan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari sepenuhnya sebagai manusia biasa, tidak lepas dari kekurangan,
begitu juga dengan paper ini yang masih jauh dari sempurna. Penulis memohon kepada Bapak
dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan
dalam paper ini, penulis mengharapkan untuk kritik dan saran yang bersifatnya membangun.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Bukit Jimbaran, 10 Maret 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................ 1

7.1 Investasi Internasional .............................................................................................................. 4

7.2 Pola Kegiatan Investasi Internasional ...................................................................................... 8

7.3 Wilayah Potensial Investasi dan Parameternya ...................................................................... 10

7.4 Teori Daur Hidup Produk Internasional ................................................................................. 11

7.5 Ketidaksempurnaan Pasar (Internalisasi) ................................................................................ 12

7.6 Teori Eklektik ......................................................................................................................... 13

7.7 Kekuatan Pasar........................................................................................................................ 15

7.8 Investasi Langsung Asing (foreign directinvestment)................................................................... 16

7.9 Level PengendalianBisnisInternasional .................................................................................. 18

7.9.1 Pengertian Pengendalian............................................................................................. 18

7.9.2 Macam Macam Pengendalian .................................................................................. 19

7.9.3 Metode Pengendalian........................................................................................................... 19

7.9.4 Pelaporan .................................................................................................................... 20

7.10 Alternatif Membeli atau menjual (Build or purchase Decision) .......................................... 21

1.1 Biaya produksi..................................................................................................................... 21

1.2 Pengetahuan Pasar ............................................................................................................... 22

1.3 following clients .................................................................................................................. 24

1.4 following rivals ................................................................................................................... 25

2. Intervensi Pemerintah Pada FDI ........................................................................................... 25

2.1 Neraca Pembayaran (Balance of Payment) ............................................................................... 26

2.2 Alasan intervensi Host Country .................................................................................................. 27

2.3 Alasan Intervensi Home Country ............................................................................................... 28

3. Instrument pemerintah dalam mendorong FDI ..................................................................... 30

2
3.1 Host Country :promosi ................................................................................................................. 30

3.2 Host country: retriksi (Negara Tuan Rumah : Retriksi) .......................................................... 31

3.3 Home country : promosi .............................................................................................................. 32

7.11 Home Country: Restriksi ..................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 34

3
BAB 7

INVESTASI INTERNASIONAL

7.1 Investasi Internasional


Dalam melakukan investasi internasional, pertimbangan kriteria keekonomian perlu
dikombinasikan dengan berbagai faktor pertimbangan lainnya, tetapi perusahaan induk tetap
harus memandang keekonomian bisnis sebagai faktor dominan. Keberhasilan perusahaan
internasional merupakan proses panjang yang dilalui dalam melakukan bisnis internasional dan
banyak di dukung oleh pemahaman terhadap pasar internasional. Dengan memahami situasi
pasar internasional, akan dapat diciptakan peluang untuk berhasil. Dengan memahami situasi
ini,maka perusahaan akan mampu mengembangkan daya saing yang dapat dipakai untuk
menyukseskan bisnisnya. Ketidaksempurnaan pasar terjadi dengan adanya peraturan perundang-
undangan dan kontrol pemerintah yang menghambat perdagangan bebas dan investasi portofolio.
Hal lain yang dapat memicu munculnya bisnis internasional adalah kegagalan pasar dalam
informasi dan keunggulan spesifik perusahaan. Keunggulan spesifik perusahaan tertentu seperti
antara lain kemampuan manajemen, keahlian sesuai dengan bidang bisnisnya, hak paten, dan
merek dagang dapat menciptakan pasar interfnal sebagai produk jasa yang di jual.

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri
penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal.Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu
negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain.
Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut home country) bisa
mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut host country)
baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar
negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau
membeli sahamnya sekurangnya 10%.

Dalam perspektif yang lebih luas, ada semacam konsep yang disepakati bersama di antara
negara-negara host country bahwa perusahaan multinasional menghasilkan technology spillover
dalam bentuk produk, proses produksi, proses distribusi, sistem manajemen, dan strategi
pemasaran (Blomstrom dan Kokko, 1998). Begitu pula dengan Dunning (1993) yang

4
berpendapat bahwa ada keuntungan dari keberadaan perusahaan multinasional yang melakukan
investasi asing di host country karena mereka memiliki teknologi produksi yang lebih maju, hak
paten yang diakui secara internasional, produk-produk yang sudah memiliki brand names, serta
strategi manajemen pemasaran yang efektif. Proses technology spillover ini akan membantu
meningkatkan kemampuan atau efisiensi produksi perusahaan-perusahaan domestik. Pada
gilirannya, peningkatan efisiensi produksi dalam perusahaan akan mendorong kenaikan nilai
upah domestik karena pekerja semakin produktif. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam
FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi.

FDI DI INDONESIA

UU Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967) dikeluarkan untuk menarik investasi
asing guna membangun ekonomi nasional.Di Indonesia adalah wewenang Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar
negeri.Dalam dekade terakhir ini pemodal asing enggan menanamkan modalnya di Indonesia
karena tidak stabilnya kondisi ekonomi dan politik. Kini muncul tanda-tanda bahwa situasi ini
berubah: ada sekitar 70% kenaikan FDI di paruh pertama tahun 2005, bersamaan dengan
tumbuhnya ekonomi sebesar 5-6% sejak akhir 2004. Pada awal 2005, Inggris, Jepang, Cina,
Hong Kong, Singapura, Australia, dan Malaysia adalah sumber-sumber FDI yang dianggap
penting. Menurut data statistik UNCTAD, jumlah total arus masuk FDI di Indonesia adalah
US$1.023 milyar pada tahun 2004 (data terakhir yang tersedia); sebelumnya US$0.145 milyar
5
pada tahun 2002, $4.678 milyar pada tahun 1997 dan $6.194 milyar pada tahun 1996 [tahun
puncak].

Perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin menyedot sumber daya alam menguasai


pasar (baik yang sudah ada dan menguntungkan maupun yang baru muncul) dan menekan biaya
produksi dengan mempekerjakan buruh murah di negara berkembang, biasanya adalah para
penanam modal asing ini.Contoh klasik FDI semacam ini misalnya adalah perusahaan-
perusahaan pertambangan Kanada yang membuka tambang di Indonesia atau perusahaan minyak
sawit Malaysia yang mengambil alih perkebunan-perkebunan sawit di Indonesia. Cargill, Exxon,
BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto dan Freeport McMoRan, dan INCO semuanya
memiliki investasi langsung di Indonesia.

Biasanya juga FDI adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap lebih
bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja ketika
ada muncul tanda adanya persoalan.

Banyak teori diciptakan pada awal perdagangan yakni teori faktor produksi (seperti
tenaga kerja, modal keuangan, modal peralatan, dan tanah atau sumber daya alam) baik yang
bisa atau tidak dapat dipindahkan dengan mudah melintasi perbatasan nasional. Tapi hari ini,
semuafaktor-faktor produksi kecuali tanah secara internasional aktif disetiap perbatasan
dimanapun mereka dibutuhkan. Modal sudah tersedia dari lembaga keuangan internasional
untuk membiayai ekspansi perusahaan, dan seluruh pabrik dapat mengambil dan pindah ke lain
negara. Bahkan tenaga kerja lebih aktif dibandingkan tahun-tahun terakhir, meskipun banyak
hambatan membatasi mobilitas tenaga kerja.

Arus modal adalah inti dari investasi asing langsung (FDI) - pembelian
dari aset fisik atau jumlah yang signifikan dari kepemilikan (saham) dari perusahaan di negara
lain untuk mendapatkan ukuran kontrol manajemen. Tetapi ada bermacam-macam
ketidaksepakatan apa sebenarnya FDI tersebut. Bangsa menetapkan ambang batas yang berbeda
di mana mereka mengklasifikasikan internasional arus modal sebagai FDI. Departemen
Perdagangan AS menetapkan ambang batas 10 persen dari kepemilikan saham di sebuah
perusahaan di luar negeri, tetapi sebagian besar pemerintah lainnya mengaturnya dari 10 ke 25

6
persen. Sebaliknya, investasi yang tidak melibatkan diri ke tingkat kontrol dalam perusahaan
disebut investasi portofolio.

Dalam bab ini, kita memeriksa pentingnya FDI untuk operasi perusahaan internasional.
Kita mulai dengan mengeksplorasi pertumbuhan FDI dalam beberapa tahun terakhir dan
menyelidiki sumber dan tujuan. Kemudian kami melihat beberapa teori yang mencoba
menjelaskan arus FDI. Selanjutnya, kita beralih perhatian ke beberapa isu manajemen penting
yang muncul di sebagian besar keputusan tentang apakah perusahaan harus melakukan FDI. Bab
ini ditutup dengan membahas alasan mengapa pemerintah mendorong atau membatasi FDI dan
metode yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Teori Investasi Internasional

Teori investasi internasional kontemporer telah diperluas jauh dari teori klasik yang
menyebutkan bahwa perbedaan dalam suku bunga untuk investasi dari besarnya risiko adalah
alasan modal internasional bergergark dari satu negara ke negara lain. Untuk membuatnya
terjadi, harus ada persaingan sempurna, tetapi seperti dinyatakan Kindleberger, ekonom
sekaligus penulis, Di duna yang kondisinya kurang kompetititf. Bagian ini khususnya berfokus
pada teori investasi asing langsung, yang meliputi kepemilikan dan control investasi
internasional yang melibatkan aset fisik atau riil seperti pabrik-pabrik dan fasilitas lainnya,
daripada teori-teori yang berkaitan dengan tipe lain dari investasi internasional seperti portofolio
saham, obligasi, atau bentuk lain dari utang. Investasi asing langsung melibatkan pendirian
produksi atau fasilitas lainnya di luar negeri, entah melalui investasi lahan hijau (pendirian
fasilitas baru dari dasar). Biasanya diasumsikan bahwa motif strategic akan menjadi kekutana
penggerak untuk keputusan berinvestasi di luar negeri yang didorong oleh keinginan untuk
menemukan pasar baru, akses bahan mentah, mencapai efisiensi produksi, memeperoleh akses ke
teknologi baru atau keahlian manajerial, meningkatkan keamanan politik kegiatan operasional
perusahaan, atau merespon persaingan dan tekanan lainnya di lingkungan eksternal.

7
7.2 Pola Kegiatan Investasi Internasional
Sama seperti perdagangan internasional menampilkan pola yang berbeda (lihat Bab 5),
demikian juga FDI. Di bagian ini, pertama kali kami melihat faktor-faktor yang telah mendorong
pertumbuhan FDI selama beberapa dekade terakhir. Kemudian mengalihkan perhatian kita ke
tujuan dan sumber FDI.

Naik dan Turun FDI

Arus masuk FDI tumbuh sekitar 20 persen per tahun pada semester pertama tahun 1990-
an dan diperluas hampir 40 persen per tahun pada paruh kedua dekade ini. Seperti ditunjukkan
dalam Gambar 7.1, arus masuk FDI global rata-rata $ 548.000.000.000 per tahun antara tahun
1994 dan 1999. arus masuk FDI mencapai puncaknya sekitar $ 1.4 triliun pada tahun 2000 dan
kemudian melambat. Kinerja ekonomi yang kuat dan keuntungan perusahaan yang tinggi di
banyak negara mengangkat arus masuk FDI pada tahun 2004, 2005, 2006, dan mencapai rekor
sepanjang masa lebih dari $ 1,9 triliun di tahun 2007.

Krisis keuangan global dan pertumbuhan ekonomi global lebih lambat berarti menurun
arus masuk FDI di 2008 dan 2009. Arus masuk FDI naik lagi pada tahun 2010 dan 2011 dan
diperkirakan meningkat perlahan tetapi terus muncul sebagai resesi dunia. Tren jangka panjang
mengarah ke FDI lebih besar arus masuk di seluruh dunia. Dua pengemudi utama arus FDI
adalah globalisasi dan mergerdan akuisisiinternasional.

8
Gelombang FDI mulai banyak di masukkan ke perusahaan dengan menjanjikan untuk
sekitar pasar dunia. Tapi kemudian rentetan Uruguay bernegosiasi dengan GATT membuat
pembaharuan untuk mengurangi hambatan perdagangan. Sebagai negara yang mengurangi
hambatan perdagangan, perusahaan menyadari bahwa mereka sekarang bisa berproduksi efisien
dan lokasi yang produktif dan ekspor untuk pasar mereka di seluruh dunia. Meningkatnya
globalisasi juga menyebabkan semakin banyak perusahaan internasional dari pasar negara
berkembang untuk melakukan FDI. Misalnya, perusahaan dari Taiwan mulai berinvestasi di
negara-negara lain dua dekade lalu. Acer (www.acer.com), yang berkantor pusat di Singapura
tetapi didirikan di Taiwan, memproduksi komputer pribadi dan komponen komputer. Hanya 20
tahun setelah dibuka untuk bisnis, Acer telah menelurkan 10 anak perusahaan di seluruh dunia
dan telah menjadi pemain industri yang dominan di banyak pasar negara berkembang.

Merger dan Akuisisi- Jumlah merger dan akuisisi (M & As) dan meningkatnya nilai-nilai
dari waktu ke waktu juga mendasari pertumbuhan jangka panjang di FDI. Bahkan, lintas batas M
& As adalah kendaraan utama perusahaan melalui FDI. Perusahaan yang berbasis di negara-
negara maju memiliki sejarah utama di balik lintas batas M & As, namun perusahaan-perusahaan
dari negara berkembang Pasar akuntansi untuk pangsa semakin besar dari M & A global yang
aktivitas. Nilai lintas batas M & As memuncak pada tahun 2000 sekitar $ 1,2 triliun. Angka ini
menyumbang sekitar 3,7 persen dari kapitalisasi pasar di semua bursa saham di seluruh dunia.
Alasan yang disebutkan sebelumnya untuk naik turunnya arus masuk FDI juga menyebabkan
pola yang kita lihat di lintas batas penawaran M & A (Lihat Gambar 7.2). Pada tahun 2007, nilai
lintas batas M &As naik menjadi sekitar $ 1 triliun. Tapi M & A Kegiatan secara signifikan
lebih rendah pada tahun 2008, 2009, dan 2010 karena efek dari keuangan global. Krisis dan
perlambatan ekonomi global. Pada 2011, nilai lintas batas aktivitas M & A memiliki naik
kembali ke $ 526.000.000.000.

Banyak lintas batas penawaran M & A didorong oleh keinginan perusahaan untuk:

Mendapatkan pijakan di pasar geografis baru.


Meningkatkan daya saing global perusahaan.
Isi kesenjangan dalam lini produk perusahaan 'dalam industri global.
Mengurangi biaya penelitian dan pengembangan, produksi, distribusi, dan sebagainya.

9
Pengusaha dan usaha kecil juga berperan dalam perluasan arus masuk FDI. Disana
terdapat data tentang porsi FDI disumbangkan oleh usaha kecil, tetapi kita tahu dari anekdot
bukti bahwa perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam FDI. Tanpa banyak kendala
sebuah perusahaan besar, pengusaha berinvestasi di pasar lain sering menunjukkan sebuah
keterusterangan inspiratif semangat dicampur dengan kecerdikan dan keberanian.
Keuntungan lain yang individu dapatakan ialah pemahaman tentang bahasa dan budaya pasar
lokal yang dimasukkan.

7.3 Wilayah Potensial Investasi dan Parameternya


Mendorong pertumbuhan FDI lebih dari 82.000 perusahaan multinasional dengan lebih
dari 810.000 afiliasi di luar negeri, kira-kira setengah dari yang di negara-negara berkembang
negara. Dikembangkan negara untuk 49 persen ($ 748.000.000.000) dari total aliran FDI global
(lebih dari $ 1,5 triliun 2011). Sebagai perbandingan, arus masuk FDI ke negara-negara
berkembang yang senilai $ 684 miliar-sekitar 45 persen dari dunia arus masuk FDI. 6 persen
sisanya dari arus masuk FDI global pergi ke negara di Eropa Tenggara dalam berbagai tahap
transisi dari komunisme ke kapitalisme. Di antara negara-negara maju, Uni Eropa (UE) negara,
Amerika Serikat, dan Jepang sebagian besar mengikuti arus masuk FDI. Uni Eropa merupakan
penerima tetap FDI terbesar di dunia, mengumpulkan hampir $ 421.000.000.000 pada tahun
2011 (hampir 28 persen dari total dunia). Dibalik angka FDI besar untuk Uni Eropa adalah
konsolidasi antara pesaing nasional besar dan upaya lebih lanjut di integrasi regional Uni Eropa.

Negara-negara berkembang memiliki berbagai pengalaman di tahun 2008. Arus masuk


FDI ke negara-negara berkembang di Asia adalah $ 423 milyar pada 2011, dengan China
10
menarik tinggi bersejarah lebih dari $ 124.000.000.000 dari jumlah itu. India, penerima terbesar
di benua Asia, memiliki arus masuk hampir $ 31000000000. FDI mengalir dari negara-negara
berkembang di Asia juga meningkat, bertepatan dengan munculnya negara-negara ini
'kompetitor global sendiri. Di tempat lain, seluruh Afrika menarik di $ 43.000.000.000 dari FDI
pada 2011, atau sekitar 2,8 persen dari total dunia. FDI mengalir ke Amerika Latin dan Karibia
tumbuh $ 217.000.000.000 pada tahun 2011, atau 14,2 persen dari total FDI dunia. Sebagian
besar arus masuk pasar di Amerika Selatan dengan pertumbuhan ekonomi, memperluas basis
konsumen, dan wakaf yang kaya sumber daya alam. Arus masuk FDI ke Eropa Tenggara dan
Commonwealth of Independent States mencapai $ 92.000.000.000 pada tahun 2011, atau sekitar
6 persen dari total FDI dunia.

7.4 Teori Daur Hidup Produk Internasional


Meskipun telah diperkenalkan dalam Bab 5 dari segi konteks perdagangan internasional,
internasional siklus hidup produk juga digunakan untuk menjelaskan FDI.3. Teori siklus hidup
produk internasional menyatakan bahwa perusahaan dimulai dengan mengekspor produknya dan
kemudian melakukan FDI sebagai produk bergerak melalui siklus hidupnya. Pada tahap produk
baru, baik yang diproduksi di dalam negeri karena permintaan domestik yang tidak pasti dan
untuk menjaga produksi dekat dengan departemen penelitian yang mengembangkan produk.
Pada tahap produk jatuh tempo, perusahaan secara langsung berinvestasi di fasilitas produksi di
negara-negara di mana permintaan cukup besar untuk menjamin produksi sendiri fasilitas. Pada
tahap produk standar akhir, meningkatnya persaingan menciptakan tekanan untuk mengurangi
biaya produksi. Sebagai tanggapan, perusahaan membangun kapasitas produksimurah di negara
berkembang untuk melayani pasar di seluruh dunia.

Sebuah perusahaan lokal di pasar bisa membayar (lisensi) hak untuk menggunakan aset
khusus yang diperlukan untuk memproduksi produk tertentu. Dengan cara ini, perusahaan dapat
menghindari resiko tambahan yang terkait dengan investasi langsung di pasar. Teori ini juga
gagal untuk menjelaskan mengapa perusahaan memilih FDI lebih mengekspor kegiatan.
Mungkin lebih murah untuk melayani pasar luar negeri dengan meningkatkan output pada pabrik
negara asal bukan dengan membangun kapasitas tambahan dalam target pasar. Teori ini

11
menjelaskan mengapa FDI dari beberapa perusahaan mengikuti siklus hidup produk
internasional produk mereka.Tapi itu tidak menjelaskan mengapa mode masuk pasar lainnya
lebih rendah atau kurang Pilihan menguntungkan.

7.5 Ketidaksempurnaan Pasar (Internalisasi)


Sebuah pasar yang dikatakan beroperasi pada efisiensi puncak dan di mana barang mudah
dan mudah tersedia dikatakan pasar yang sempurna. tetapi Pasar yang sempurna jarang, jika
pernah, dilihat dalam bisnis karena faktor yang menyebabkan gangguan dalam operasi yang
efisien dari suatu ketidaksempurnaan pasar industri yang disebut Teori ketidaksempurnaan pasar
menyatakan bahwa ketika ketidaksempurnaan di pasar membuat transaksi kurang efisien
daripada itu bisa perusahaan akan melakukan FDI untuk menginternalisasi transaksi dan dengan
demikian menghapus ketidaksempurnaan. Ada dua ketidaksempurnaan pasar yang relevan
dengan ini hambatan diskusi perdagangan dan pengetahuan khusus.

1) HambatanPerdagangan
Hambatan perdagangan merupakan satu ketidaksempurnaan pasar umum dalam
bisnis internasional adalah hambatan perdagangan, seperti tarif. Misalnya, Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Utara menetapkan bahwa cukup porsi konten produk harus
berasal di Kanada, Meksiko, atau Amerika Serikat untuk produk untuk menghindari
biaya tarif ketika diimpor ke salah satu dari tiga pasar tersebut. Itu sebabnya sejumlah
besar produsen Korea diinvestasikan dalam fasilitas produksi di Tijuana, Meksiko, hanya
selatan dari perbatasan Meksiko dengan California. Dengan berinvestasi di fasilitas
produksi di Meksiko, perusahaan Korea mampu terpinggir tarif Amerika Utara yang akan
telah dikenakan jika mereka untuk mengekspor barang dari pabrik Korea. Kehadiran
ketidaksempurnaan pasar (tarif) menyebabkan perusahaan-perusahaan untuk melakukan
FDI.
2) Pengetahuan Khusus
Keunggulan kompetitif yang unik dari perusahaan beberapa terdiri pengetahuan
khusus. Pengetahuan ini bisa menjadi keahlian teknis insinyur atau kemampuan
pemasaran khusus manajer. Ketika pengetahuan merupakan keahlian teknis, perusahaan

12
dapat mengenakan biaya untuk perusahaan di negara-negara lain untuk penggunaan
pengetahuan dalam memproduksi sama atau produk serupa. Tapi ketika pengetahuan
khusus perusahaan diwujudkan dalam karyawannya, satu-satunya cara untuk
mengeksploitasi peluang pasar di negara lain mungkin untuk melakukan FDI.

Kemungkinan bahwa perusahaan akan membuat pesaing masa depan dengan pengisian
perusahaan lain untuk akses ke pengetahuan adalah ketidaksempurnaan pasar lain yang
dapat mendorong FDI. Daripada perdagangan keuntungan jangka pendek (biaya
dikenakan perusahaan lain) untuk kerugian jangka panjang (hilang daya saing),
perusahaan akan lebih memilih untuk melakukan investasi. Misalnya, Jepang
membangun kembali industri yangsetelah Perang Dunia Kedua, banyak perusahaan
Jepang dibayar perusahaan-perusahaan Barat untuk akses ke pengetahuan teknis khusus
yang terkandung dalam produk mereka. Perusahaan-perusahaan Jepang menjadi mahir
merevisi dan meningkatkan banyak teknologi ini dan menjadi pemimpin dalam industri
mereka, termasuk elektronik dan mobil.

7.6 Teori Eklektik


Teori eklektik, memberikan wawasan yang berguna tentang faktor-faktor yang
memengaruhi pilihan antara produksi di dalam negeri (ekspor), produksi di negara tujuan dengan
pabrik yang dimiliki perusahaan (PMA dan usaha patungan), atau produksi di negara tujuan yang
dilakukan oleh pihak lain (lisensi, waralaba, dan kontrak manufaktur). Ingat kembali bahwa teori
eklektik mempertimbangkan tiga faktor :keunggulan kepemilikan, keunggulan lokasi, dan
keunggulan internalisasi. Faktor lain yang harus dipertimbangkan meliputi kebutuhan terhadap
pengendalian, ketersediaan sumber daya, dan strategi global perusahaan. Peran ketiga faktor ini
dalam keputusan mengenai cara masuk ke pasar tertentu:

1) Keunggulan kepemilikan adalah sumber daya nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) yang dimiliki perusahaan yang memberi keunggulan bersaing ke
perusahaan itu dibanding pesaingnya. Dengan asumsi bahwa perusahaan lokal
mengetahui lebih banyak informasi penting dibanding pesaing asing, maka

13
perusahaan asing yang berusaha masuk ke pasar baru harus memiliki keunggulan
kepemilikan untuk mengatasi keunggulan informasi yang dimiliki perusahaan lokal.
Peusahaan yang keunggulan bersaingnyan berdasar pada merek yang sudah dikenal
kadang-kadang masuk ke pasar luar negeri melalui cara lisensi atau waralaba.
Keunggulan perusahaan adalah faktor penentu utama kekuatan tawar menawar
perusahaan, sehingga keunggulan ini dapat memengaruhi hasil dari negosiasi cara
masuk yang akan dipakai,
2) Keunggulan lokasi adalah faktor yang memengaruhi keingnan perusahaan untuk
memproduksi di negara tujuan dibanding memproduksi di negara asal. Perusahaan
secara rutin membandingkan karakteristik ekonomi dan non-ekonomi pasar dalam
negeri dan luar negeri untuk menentukan lokasi penempatan fasilitas produksinya.
Pilihan antara produksi di dalam negeri dan diluar negeri dipengaruhi oleh banyak
faktor. Tingkat upah tenaga kerja relatif dan biaya akuisisi tanah di negara tertentu
sangat penting,namun perusahaan juga harus mempertimbangkan kelebihan kapasitas
atau kapasitas yang tidak terpakai dari pabrik yang sudah ada, akses ke fasilitas riset
dan pengembangan, persyaratan logistik, kebutuhan pelanggan, dan biaya
administrasi tambahan dalam mengelola fasilitas di luar negeri. Kebijakan pemerintah
juga memiliki pengaruh besar. Tarif yang tinggi akan mengurangi ekspor daan
mendorong produksi lokal, sementara pajak perusahaan yang tinggi atau pembatasan
pengiriman keuntungan ke negara asal (repatriasi) akan membatasi PMA.
Keunggulanlokasi juga dapat berupa ikatan budaya, ikatan geografis, agama, bahasa.

3) Keunggulan internalisasi adalah keunggulan yang membuat perusahaan diharapkan


menghasilkan produk atau jasanya sendiri bukannya mengadakan kontrak dengan
perusahaan lain untuk memproduksinya. Tingkat biaya transaksi (biaya bernegosiasi,
memonitor, dan melaksanakan perjanjian) sangat penting dalam keputusan ini. Jika
biaya tersebut tinggi, perusahaan akan mengandalkan PMA dan usaha patungan
sebagai cara masui ke pasar. Jika biayanya murah, perusahaan akan memakai
waralaba, lisensi atau kontrak manufaktur. Faktor lain mungkn juga memengaruhi
pilihan cara masuk. Misalnya, perusahaan kemungkinan sangat mempetimbangkan
pengendalian dan ketersediaan sumber daya. Kurangnya pengalaman di pasar luar

14
negeri menyebabkan ketidakpastian bagi perusahaan. Untuk mengurangi
ketidakpastian ini, beberapa perusahaan mungkin lebih suka cara masuk pertama kali
yang memberikan tingkat pengendalian tinggi. Akan tetapi, perusahaan yang
kekurangan modal atau eksekutif berbakat tidak akan mampu atau tidak ingin
memberikan komitmen untuk menanamkan investasi dalam jumlah besar yang
memerlukan pengendalian, perusahaan lebih suka cara masuk yang ekonomis
menurut kemampuan finansial dan manajerial mereka, misalnya lisensi. Pilihan
perusahaan juga didorong oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan aktivitasnya di
semua pasar sebagai bagian strategi globalnya. Misalnya, IBM karena alasan ini
secara tradisional lebih suka cara masuk yang berorientasi kepemilikan sebagai
bagian dari strategi globalisasinya. Secara singkat, seperti kebanyakan aktivitas
bisnis, pilihan cara masuk ke pasar tertentu sering merupakan pilihan antara tingkat
risiko yang ditanggung perusahaan, potensi keuntungan yang didapat dari pasar,
besarnya tingkat komitmen sumber daya yang diperlukan untuk bersaing secara
efektif dan tingkat pengendalian yang diinginkan perusahaan

7.7 Kekuatan Pasar


Perusahaan sering mencari jumlah terbesar kekuasaan mungkin relatif terhadap saingan
dalam industri mereka. Teori kekuatan pasar menyatakan bahwa perusahaan mencoba untuk
membangun kehadiran pasar yang dominan dalam industri dengan melakukan FDI. Manfaat dari
kekuatan pasar adalah keuntungan yang lebih besar karena perusahaan jauh lebih baikmampu
mendikte biaya input dan / atau harga output.Salah satu cara perusahaan dapat mencapai
kekuatan pasar (atau dominasi) adalah melalui integration- vertikal perpanjangan kegiatan
perusahaan dalam tahap produksi yang memberikan masukan suatu perusahaan
(mundurintegrasi) atau yang menyerap keluaran (depan integrasi). Kadang-kadang perusahaan
dapat efektif mengontrol pasokan dunia dari masukan yang dibutuhkan oleh industri jika
memiliki sumber daya atau kemampuan untuk mengintegrasikan mundur ke memasok masukan
itu. Perusahaan juga mungkin dapat mencapai banyak kekuatan pasar jika mereka dapat
mengintegrasikan ke depan untuk meningkatkan kontrol atas output. Misalnya, mereka mungkin

15
bisa melakukan investasi dalam distribusi untuk melompati saluran distribusi yang dikontrol
ketat oleh pesaing.

7.8 Investasi Langsung Asing (foreign directinvestment)


Foreign Direct Investment (FDI) ialah investasi asing yang melibatkan pendirian bisnis
baru dan transfer modal untuk menanggung investasi tersebut.FDIsecara lebih spesifik memiliki
pengertian sejumlah penanaman modal dalam jangka panjang kesebuah perusahaan di Negara
lain. Penanaman modal yang diijinkan ialah sekurang-kurangnya sejumlah 10% dari kepemilikan
modal murni. FDI menjadi bisnis sebagian besar perusahaan yang diizinkan di sejumlah Negara
berkembang.
Situasi yang mendorong ialah:
(1) Terjadi kelengahan ekonomi domestic sehingga perusahaan mengembangkan bisnis
di negara lain,
(2) Terdapat prospek potensial dan jangka panjang/ jangka pendek
(melibatkan factor dependen) perusahaan untuk berinvestasi di luar negeri,
(3) Motif untuk mengurangi ketergantungan di Negara asal, motif untuk mencapai
produksi yang lebih efisien dan keuntungan maksimal, motif mendekati pasar, motif
mencari pasar yang lebih luas.
FDI memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis secara
multilateralisme. Terdapat banyak perubahan besar yang melekatdalam FDI. Sebagian besar
perubahan tersebut melibatkan perkembangan teknologi, pengurangan batasan investasi asing
dan akuisisi perusahaan, deregulasi, dan privatisasi industri di berbagai sektor. Perkembangan
sistemin formasi dan komunikasi ikut mempermudah pengawasan administrasi investasi di
negara lain. Sistem informasi dan komunikasi mendukung kemajuan manajemen global yang
jauh lebih mudah.
Investasi asing melibatkan tanggung jawab dari pemerintah host country, pemerintah
home country, dan pemerintah dalam organisasi internasional dan hokum internasional.
Keterlibatan atau otonomi pemerintah dalam mengatur sejumlah investasi asing masih menjadi
perdebatan. FDI erat kaitannya dengan sejumlah investasi terhadapa aset-aset produktif,
misalnya pembelian keperluan konstruksi pendirian pabrik, pembelian tanah, dan perlengkapan
kantor.

16
Pemerintah sering kali member perhatian besarpada FDI karena investasi yang masuk
dan keluar dari Negara membawa signifikasi besar terhadap peningkatan GDP dan GNI suatu
negara. FDI dinilai sebagai salah satu factor pendorng pertumbuhan ekonomiyang pesat
sekaligus berkontribusi pada devisa. FDI menjamin iklim positif dan kompetitif di kalangan
pengusaha domestic untuk lebih mengedepankan mutu dan kualitas sehingga produksi yang
mereka tawarkan berangsur mengalami peningkatan karena terdapat transfer tekonologi dan
kultur bisnis baru yang dibawa dari asing.
Investasi FDI merupakan eksposur jangka panjang perusahaan asing tersebut terhadap
kondisi ekonomi dan politik dari host country, karenanya investor mementingkan komitmen
pemerintah sehingga mereka yakin bahwa investasi yang mereka tanam tanaman dari
expropriation, profit dapat ditransfer keluar negeri, potential dispute antara pemerintah host
country danperusahaan multinational dapat diselesaikan dengan cara yang fair danefisien. Dalam
kaitan ini negara yang ekonomi, politik dan sosialnya stabil, memiliki kebijakan perdagangan
bebas, serta kedekatan geografis dengan ekonomi yang besar dan sedang bertumbuhakan lebih
menarik bagi investor asing.
Kebijakan pemerintah yang transparan serta dukungan infrastruktur, pemerintah mesti
memperhatikan kebijakan makro sama efisiennya dengan kebijakan mikro, antara lain dengan
menaruh pengawasan dan perijinan yang fair bagi industry domestik.
Misalnyakebijakanuntukmempertahankanpertumbuhanekonomidanmenekaninflasi; memberikan
fasilitas infrastruktur yang membangun dan mendukung; pemberlakuan tarif, restriksi, regulasi,
dan pajak yang efektif sekaligus menguntungkan bagi dua pihak utamanya tidak merugikan
sector ekonomi domestik; dan mendukung stabilitas politik dan keamanan untuk menjamin
investasi asing berjangka panjang dan berkelanjutan. Penjelasan terhadap sejumlah hambatan
FDI dapat dianalisis dari sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pilihan investor asing
untuk berpartisipasi menanamkan investasinya dalambentuk FDI dibantingbentuk modal lainnya
sangat berkaitan dengan kondisi negara penerima FDI (host country), ini kemudian dikenals
ebagai pull factor. Maupun kondisi dan strategi dari penanam modal asing (push factors). Pull
factors dari masuknya FDI antara lain terdiri dari kondisi pasar, ketersediaan sumber daya, daya
saing, kebijakan yang terkait dengan perdagangan dan industry serta kebijakan liberalisasi FDI
(di dalam bentuk insentif investasi). Sedangkan yang termasuk pull factor antara lain strategi
investasi maupun strategi produksi dari penanam modal, serta persepsi resiko terhadap Negara

17
penerima. Umumnya para investor asing memiliki daya tahan tinggi sehingga masalah keamanan
dan resiko yang spekulatif tidak esensial dibesar-besarkan untuk mempengaruhi proses investasi
di suatu negar atertentu. Akan tetapi, satu-satunya resiko signifikan mempengaruhi antara lain
proteksionisme, dan iklim geopolitik global yang dirasa potensial mengancam kredibilitas suatu
negara di mata investor asing. Selain itu isu keamanan dan pengamanan perdagangan
internasional juga mempengaruh lingkungan investasi yang stabil dan kooperatif.

7.9 Level PengendalianBisnisInternasional

7.9.1 PengertianPengendalian
Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara
sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan standar
kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang
telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer. Jadi pengendalian yang
efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang
diambil untuk mengoreksi segala penyimpangan.

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern organisasi. Efektivitas unsur pengendalian
intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Sebagai
contoh, dalam suatu organisasi yang pimpinan puncaknya menganggap anggaran hanya sebagai
alat untuk memenuhi kebutuhan stakeholder organisasi, bukan sebagai alat pimpinan untuk
perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan mengakibatkan
pimpinan menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran organisasi.
Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru
lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian
intern yang diterapkan di dalam organisasi.

Setiap perusahaan yang berhasil menggunakan pengendalian untuk merealisasikan


rencananya, mengevaluasi evektifitasnya, membuat koreksi nyang dinginkan, dan mengevaluasi
serta menghargai atau mengoreksi kinerja eksekutif. Masalah-masalah menjadi lebih rumit bagi
suatu perusahaan internasional dibandingkan dengan perusahaan yang hanya beroperasi di satu
negara.
18
7.9.2 Macam Macam Pengendalian
Macam-macam Pengendalian adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian Antisipatif ( freeforwort) / pengendalian pendahuluan/ pengendalian


prefentif.
Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang
mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah /
mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas.
Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru, inspeksi
bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi tertentu.

2. Pengendalian bersama ( concurrent control)

Pengendalian dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari


pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat.

3. Pengendalian bersama meliputi self control


Dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri.
Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan
mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas atau
tidak. Jika mereka melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka mereka
akan melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada masalah yang
harus ditangani.

7.9.3 Metode Pengendalian


Ada beberapa metode untuk mempertahankan pengendalian, yaitu:

1. Kontrak manajemen
2. Pengendalian keuangan
3. Pengendalian teknologi
4. Menempatkan orang-orang dari perusahaan internasional dalam posisi eksekutif penting.

Sebagaimana yang diperkirakan, perusahan-perusahaan internasional telah menghadapi


resistensi yang beralsal dari mitra usaha patungan atau dari Negara tuan rumah ketika akan
19
meneptakan orang-orangnya dalam posisi-posisi eksekutif penting. Keinginan wajar para mitra
dan pemerintah ini adalahbahwa orang-orang meeka sendiri memiliki paling tidak kesejajaran
dalam posisi-posisi penting dan bahwa mereka memperoleh pelatihan dan pengalaman dalam
teknologi dan manajenmen.

7.9.4 Pelaporan
Agar pengendalian menjadi efektif, seluruh unit operasi dari suatu perusahaan
internasional harus menyediakan laporan yang tepat waktu, akurat, dan lengkap kepada kantor
pusat. Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan. Diantara jenis-jeni
pelaporan yang diharuskan adalah:

1. Keuangan
Kelebihan dana di suatu anak perusahaan mungkin dapat ditahan disana untuk keperluan
invesatsi atau kontijensi. Di pihak lain kelebihan dana semacam itu dapat lebih berguna
bagi induk erusahaan, dalam kasus pembayaran deviden. Atau mungkin anak perusahan
membutuhkan modal, dan kelebihan dana tersebut dapat dipinjamkan atua diinvesatisikan
di sana saja. Dan kantor induk perusahaan harus mengetahui keberadaan dan ukuran dari
kelebihan dana tersebut untuk menentukan penggunaan yang terbaik.
2. Teknologi.
Teknologi yang baru sebaiknya harus dilaporkan. Teknologi yang bar uterus-menerus
dikembangkan di Negara-negara yang berada, atau anak perusahaan yang beroperasi di
Negara semacam itu kemungkinana akan mengetahuinya sebelum kator pusat
mengetahuinya. Jika kantor pusat menganggap bahwa teknologi baru tersebut secara
potensiaal bernilai, maka perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan
menjadi pihak pertama yang menghubingi si pengembangan guna memperoleh lisensi
untuk menggunakannya.
3. Peluang Pasar
Perusahaan afiliasi di berbagai Negara dapat menemukan pasar baru atau yang sedang
tumbuh untuk bebrapa produk perusahaan. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan,
karena perusahaan internasional dapat menjual lebih banyak produk tersebut sementara
perusahaan afiliasi memperoleh lebih banyak komisi penjualan. Informasi pasar lainnya
sebaiknya dilaporkan ke kantor pusat perusahaan internbasional meliputi aktivitas

20
pesaing, perkembangan harga, dan produk baru yang potensial menarik perhatian dari
kelompok perusahaan internasional tersebut. Yang juga penting adalah mengenai pangsa
pasar anak perusahaan dan apakah pangsa terebut tumbuh atau menyusut.
4. Politik dan Ekonomi
Tidak mengherankan, laporan-laporan mengenai kondisi politik dan ekonomi semakin
meningkat dalam jumlah dan pentingnya selama 1 tahun terakhir ketika revolusi berdarah
telah menggulingkan dan mengganti pemerintah. Demokrasi telah menggantikan dictator,
seseorang dictator mengantikan dictator lainnya, Negara telah tepecah ataubergabung
kembali perubahan-perubahan telah terjadi diberbagai belahan dunia.

7.10 Alternatif Membeli atau menjual (Build or purchase Decision)

1.1 Biaya produksi


Banyak faktor yang berkontribusi terhadap biaya produksi di setiap pasar nasional.
Peraturan ketenagakerjaan dapat menambahkan signifikan terhadap biaya keseluruhan produksi.
Perusahaan mungkin diperlukan untuk menyediakan paket manfaat bagi karyawan mereka yang
atas dan di atas upah per jam. Waktu lebih dari yang direncanakan mungkin diperlukan untuk
melatih pekerja memadai untuk membawa produktivitas ke standar yang mampu diterima.
Meskipun biaya tanah dan tingkat pajak atas keuntungan dapat lebih rendah di pasar lokal (atau
sengaja diturunkan untuk menarik perusahaan multinasional), fakta bahwa mereka akan tetap
konstan tidak dapat diasumsikan. Perusahaan dari seluruh dunia menggunakan Cina sebagai
basis produksi telah disaksikan meningkatnya upah, mengikis keuntungan mereka sebagai
ekonomi terus industrialisasi. Oleh karena itu beberapa perusahaan menemukan bahwa Vietnam
sekarang lokasi biaya murah pilihan mereka.

Merasionalisasi produksi
Salah satu pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengendalikan biaya produksi
disebut merasionalisasi produksi sistem produksi di mana setiap komponen produk ini
diproduksi di mana biaya produksi komponen yang terendah. Semua komponen tersebut
kemudian dibawa bersama-sama di satu lokasi pusat untuk dirakit menjadi produk akhir.
Pertimbangkan boneka binatang khas buatan China yang komponen semua diimpor ke Cina
(dengan pengecualian dari benang Polycore yang dijahit). mata boneka hewan tersebut dibentuk

21
di Jepang. pakaian yang diimpor dari Prancis. Poliester serat isian berasal dari Jerman atau
Amerika Serikat, dan tumpukan-kain bulu diproduksi di Korea. Hanya perakitan akhir dari
komponen ini terjadi di Cina.

Meskipun model produksi ini sangat efisien, masalah potensial adalah bahwa
pemberhentian pekerja di satu negara dapat membawa seluruh proses produksi terhenti.
Misalnya, produksi mobil sangat dirasionalisasi, dengan bagian-bagian yang datang dari banyak
negara-negara untuk perakitan. Ketika United Auto Workers (www.uaw.org) serikat
mengadakan pemogokan selama berminggu-minggu terhadap GM (www.gm.com), banyak
pabrik perakitan internasional GM terancam. UAW strategis meluncurkan serangan mereka di
pabrik GM yang memasok bantalan rem untuk hampir semua pabrik perakitan di seluruh
Amerika Utara.

Biaya penelitian dan pengembangan


Sebagai teknologi menjadi faktor kompetitif yang semakin kuat, melambungnya biaya
pengembangan tahap berikutnya dari teknologi telah menyebabkan perusahaan-perusahaan
multinasional untuk terlibat dalam aliansi lintas batas dan akuisisi. Misalnya, perusahaan farmasi
multinasional besar yang sangat tertarik pada pekerjaan bioteknologi perintis yang dilakukan
oleh lebih kecil, kewirausahaan start-up(perusahaan yang belum lama beroperasi). Cadus
Pharmaceutical Corporation of New York menemukan fungsi 400 gen terkait dengan disebut
molekul reseptor. Banyak gangguan yang berhubungan dengan fungsi yang tidak tepat, reseptor
ini membuat mereka menemukan target yang baik untuk pengembangan obat. Inggris
SmithKline Beecham (www.gsk .com) kemudian diinvestasikan sekitar $ 68 juta di tahun Cadus
imbalan untuk akses ke pengetahuan penelitiannya.

Salah satu indikator penting teknologi dalam FDI adalah jumlah penelitian dan pembangunan
(Research & Development (R & D)) yang dilakukan oleh afiliasi perusahaan di negara lain.
Globalisasi inovasi dan fenomena investasi asing di R & D belum tentu termotivasi oleh faktor
permintaan seperti ukuran pasar lokal. Mereka bukannya tampaknya didorong oleh factor
penawaran, termasuk mendapatkan akses ke ilmiah dan teknis modal manusia berkualitas tinggi.

1.2 Pengetahuan Pasar


a) Ketidaksempurnaan pasar (Internalisasi)

22
Sebuah pasar yang dikatakan beroperasi pada puncak efisiensi (bisa harga serendah
mungkin) dan di mana barang mudah tersedia dapat dikatakan pasar yang sempurna. Tapi jarang
ada pasar yang sempurna, jika pernah, dilihat dalam bisnis karena faktor yang menyebabkan
gangguan dalam operasi yang efisien dari suatu ketidaksempurnaan pasar industri. Teori
ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa ketika ketidaksempurnaan di pasar bisa membuat
transaksi kurang efisien daripada itu, perusahaan akan melakukan FDI untuk menginternalisasi
transaksi dan dengan demikian menghapus ketidaksempurnaan. Ada dua ketidaksempurnaan
pasar yang relevan yaitu hambatan diskusi perdagangan dan pengetahuan khusus.

Hambatan Perdagangan
Satu ketidaksempurnaan pasar umum dalam bisnis internasional adalah hambatan
perdagangan, seperti tarif. Misalnya, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara menetapkan
bahwa porsi yang cukup dari konten produk harus berasal di Kanada, Meksiko, atau Amerika
Serikat untuk produk untuk menghindari biaya tarif ketika diimpor ke salah satu dari tiga pasar
tersebut. Itulah mengapa sejumlah besar produsen Korea menginvestasikan dalam fasilitas
produksi di Tijuana, Meksiko, tepat di sebelah selatan perbatasan Meksiko dengan California.
Dengan berinvestasi di fasilitas produksi di Meksiko, perusahaan Korea mampu rok tarif
Amerika Utara yang akan telah dikenakan jika mereka mengekspor barang dari pabrik Korea.
Kehadiran ketidaksempurnaan pasar (tarif) yang disebabkan perusahaan-perusahaan untuk
melakukan FDI.

Pengetahuan Khusus
Keunggulan kompetitif yang unik dari sebuah perusahaan kadang-kadang terdiri dari
pengetahuan khusus. Pengetahuan ini bisa menjadi keahlian teknis insinyur atau kemampuan
pemasaran khusus manajer. Ketika pengetahuan adalah keahlian teknis, perusahaan dapat
mengenakan biaya untuk perusahaan di negara-negara lain untuk penggunaan pengetahuan
dalam memproduksi sama atau produk sejenis. Tapi ketika pengetahuan khusus perusahaan
diwujudkan dalam karyawannya, satu-satunya cara untuk mengeksploitasi peluang pasar di
negara lain mungkin untuk melakukan FDI. Kemungkinan bahwa perusahaan akan membuat
pesaing masa depan dengan pengisian perusahaan lain untuk akses ke pengetahuan adalah
ketidaksempurnaan pasar lain yang dapat mendorong FDI. Daripada perdagangan keuntungan
23
jangka pendek (biaya dikenakan perusahaan lain) untuk kerugian jangka panjang (hilang daya
saing), sebuah perusahaan akan lebih memilih untuk melakukan investasi. Misalnya, Jepang
membangun kembali industri menyusul Perang Dunia Kedua, banyak perusahaan Jepang dibayar
perusahaan-perusahaan Barat untuk akses ke pengetahuan teknis khusus yang terkandung dalam
produk mereka. Perusahaan-perusahaan Jepang menjadi mahir merevisi dan meningkatkan
banyak teknologi ini dan menjadi pemimpin dalam industri mereka, termasuk elektronik dan
mobil.

b) Kekuatan pasar

Perusahaan sering mencari jumlah terbesar kekuasaan yang mungkin relatif terhadap
saingan dalam industri mereka. Teori kekuatan pasar menyatakan bahwa perusahaan mencoba
untuk membangun kehadiran pasar yang dominan dalam industri dengan melakukan FDI.
Manfaat dari kekuatan pasar adalah keuntungan yang lebih besar karena perusahaan jauh lebih
mampu mendikte biaya input dan / atau harga output. Salah satu cara perusahaan dapat mencapai
kekuatan pasar (atau dominasi) adalah melalui vertikal integrasi perpanjangan kegiatan
perusahaan dalam tahap produksi yang memberikan masukan suatu perusahaan (integrasi ke
belakang) atau yang menyerap keluaran (integrasi ke depan). Kadang-kadang perusahaan secara
efektif dapat mengontrol pasokan dunia dari pemasukan yang dibutuhkan oleh industri jika
memiliki sumber daya atau kemampuan untuk mengintegrasikan mundur ke memasok
pemasukan itu. Perusahaan juga mungkin dapat mencapai banyak kekuatan pasar jika mereka
dapat mengintegrasikan ke depan untuk meningkatkan control lebih dari output. Misalnya,
mereka mungkin bisa melakukan investasi dalam distribusi untuk melompati saluran distribusi
yang dikontrol ketat oleh pesaing.

1.3 following clients


Perusahaan umumnya terlibat dalam FDI ketika perusahaan mereka menyediakan telah
diinvestasikan di luar negeri. Praktek dari "following clients" adalah umum dalam industri di
mana komponen produsen sumber dari pemasok dengan siapa mereka memiliki hubungan kerja
yang erat. Praktek ini cenderung menghasilkan perusahaan mengelompokkan dalam kedekatan
geografis dekat satu sama lain karena mereka menyediakan input masing-masing. Ketika
Mercedes (www.mercedes.com) membuka pabrik mobil internasional pertama di Tuscaloosa

24
County, Alabama, mobil-pemasok komponen juga pindah ke daerah dari Jerman dengan
membawa investasi tambahan dalam jutaan dolar.

Dengan perusahaan-perusahaan bekerja sama untuk memberikan produk secara global,


mereka mengenal satu sama lain lebih baik. Dan gerakan ber-arah membuat kegiatan usaha lebih
ramah lingkungan, secara ekonomi, dan sarana berkelanjutan sosial yang terkadang perusahaan
menekankan dukungan mereka dan klien mereka untuk kegiatan hijau mereka. Untuk beberapa
contoh bagaimana perusahaan telah melakukan ini, membaca fitur Keberlanjutan Global bab ini,
berjudul "Rantai Pasokan Penghijauan."

1.4 following rivals


Keputusan FDI sering menyerupai "mengikuti pemimpin" skenario dalam industri yang
memiliki sejumlah perusahaan besar. Dengan kata lain, banyak dari perusahaan-perusahaan ini
percaya bahwa memilih untuk tidak membuat langkah paralel dengan yang dari "penggerak
pertama" mungkin mengakibatkan ditutup keluar dari pasar yang berpotensi menguntungkan.
Ketika perusahaan yang berbasis di negara-negara industri pindah kembali ke Afrika Selatan
setelah berakhirnya apartheid, pesaing mereka diikuti. Tentu saja, setiap pasar dapat
mempertahankan hanya sejumlah rival dan perusahaan yang tidak dapat bersaing sering memilih
untuk keluar dari pasar. Ini tampaknya telah terjadi untuk Pepsi (www.pepsi.com), yang kembali
ke Afrika Selatan pada tahun 1994 namun mengundurkan diri pada tahun 1997 setelah hancur
sana oleh Coke (www.cocacola.com).

2. Intervensi Pemerintah Pada FDI


Negara sering campur tangan dalam aliran FDI untuk melindungi warisan budaya mereka
dan kesempatan kerja. Pemerintah dapat membuat undang-undang, membuat peraturan, atau
mempersulit persyaratan administratif yang harus diatasi perusahaan dari negara lain jika ingin
berinvestasi di negara ini.

Namun, meningkatnya tekanan kompetitif bangsa memaksa untuk bersaing satu sama
lain untuk menarik perhatian perusahaan multinasional. Meningkatnya persaingan nasional untuk
investasi menyebabkan pemerintah memberlakukan perubahan regulasi yang mendorong
investasi. Mayoritas perubahan peraturan yang diperkenalkan pemerintah dalam beberapa tahun
terakhir lebih menguntungkan untuk FDI.

25
Dalam pengertian umum, bias terhadap proteksionisme atau keterbukaan berakar dalam
bangsa budaya, sejarah, dan politik. Nilai-nilai, sikap, dan keyakinan membentuk dasar untuk
banyak posisi pemerintah mengenai FDI. Misalnya, negara-negara Amerika Selatan dengan
ikatan budaya yang kuat untuk warisan Eropa (seperti argentina) umumnya antusias investasi
yang diterima dari negara-negara Eropa. negara Amerika Selatan dengan pengaruh adat kuat
(seperti Ekuador) umumnya kurang antusias.

2.1 Neraca Pembayaran (Balance of Payment)


Neraca pembayaran suatu negara adalah sistem akuntansi nasional yang mencatat semua
penerimaan yang masuk ke negara dan semua pembayaran kepada entitas di negara lain.
transaksi internasional yang menghasilkan arus masuk dari negara lain yang menambah saldo
rekening pembayaran. Transaksi internasional yang mengakibatkan arus keluar ke negara-negara
lain mengurangi saldo rekening pembayaran.

a) Rekening giro
Rekening giro adalah rekening negara yang mencatat transaksi yang melibatkan ekspor
dan impor barang dan jasa, penerimaan pendapatan aset di luar negeri dan pembayaran
pendapatan dari aset asing di negara itu. akun melibatkan jasa pariwisata, konsultasi bisnis,
perbankan, dan jasa lainnya. Misalkan bisnis di Amerika Serikat untuk menerima pembayaran
untuk layanan yang diberikan kepada perusahaan dalam konsultasi negara lain. Penerimaan
dicatat sebagai layanan "Ekspor" dan diberi nilai positif. Sebuah "impor" dari layanan
memerlukan uang untuk dikirim keluar dari bangsa dan karena itu menerima nilai negatif.
Pendapatan penghasilan akun penerimaan yang diperoleh dari aset US diadakan di luar negeri.
Ketika anak perusahaan AS di luar negeri membayar kembali keuntungan kepada orang tua di
Amerika Serikat, tercatat sebagai "penerimaan Pendapatan" dan diberi positif.

Akhirnya, rekening pembayaran pendapatan adalah uang yang dibayarkan kepada entitas di
negara lain diperoleh dari aset yang dimiliki di Amerika Serikat. Misalnya, ketika sebuah
perusahaan sub sidiary US Prancis mengirimkan keuntungan kembali ke perusahaan induk di
Perancis, transaksi dicatat sebagai "pembayaran Pendapatan" dan diberi nilai negatif. Surplus
transaksi berjalan terjadi ketika sebuah negara mengekspor lebih banyak barang dan jasa dan
menerima pendapatan lebih dari luar negeri daripada mengimpor dan membayar di luar negeri.

26
Sebaliknya, defisit transaksi berjalan terjadi ketika suatu negara mengimpor lebih banyak barang
dan jasa dan membayar lebih di luar negeri daripada ekspor dan diterima dari luar negeri.

b) Akun modal

Akun modal adalah rekening negara yang mencatat transaksi yang melibatkan pembelian
dan penjualan aset. Misalkan AS warga membeli saham di sebuah perusahaan Meksiko di pasar
saham Meksiko. transaksi dicatat sebagai "Kenaikan AS aset luar negeri (capital outflow) "dan
diberi nilai negatif. Jika investor Meksiko membeli real estate di amerika Serikat, meningkat
transaksi "aset asing di amerika Serikat (capital inflow)" dan diberi nilai positif.

2.2 Alasan intervensi Host Country


Sejumlah alasan mendasari keputusan pemerintah mengenai FDI oleh perusahaan-
perusahaan internasional. Mari kita lihat pada dua alasan utama mengontrol neraca pembayaran
dan untuk mendapatkan sumber daya dan manfaat.

1. Neraca pembayaran
Banyak pemerintah melihat intervensi sebagai satu-satunya cara untuk menjaga neraca
pembayaran mereka di bawah kontrol. Pertama, karena arus masuk FDI dicatat sebagai
penambahan pada neraca pembayaran, negara mendapat keseimbangan pembayaran
meningkat dari FDI pemasukan awal. Kedua, negara-negara dapat memberlakukan
persyaratan konten lokal pada investor dari negara-negara lain untuk tujuan produksi lokal.
ini memberikan perusahaan lokal kesempatan untuk menjadi pemasok untuk operasi
produksi, yang dapat membantu mengurangi impor bangsa dan dengan demikian
meningkatkan neraca pembayaran. Ketiga, ekspor (jika ada) yang dihasilkan oleh operasi
produksi baru dapat memiliki dampak yang menguntungkan pada keseimbangan negara tuan
rumah pembayaran.

Tapi ketika perusahaan memulangkan keuntungan kembali ke negara asal mereka,


mereka menguras cadangan devisa dari negara tuan rumah mereka. Arus keluar modal ini
mengurangi neraca pembayaran dari negara tuan rumah. Untuk menopang neraca
pembayaran, negara tuan rumah dapat melarang atau membatasi perusahaan nondomestik
dari menghapus keuntungan ke negara asalnya. Alternatif, negara tuan rumah menghemat
cadangan devisa mereka ketika perusahaan-perusahaan internasional menginvestasikan
27
kembali pendapatan mereka. Menginvestasikan kembali di fasilitas manufaktur lokal juga
dapat meningkatkan daya saing produsen lokal dan meningkatkan ekspor sehingga negara
tuan rumah memperbaiki posisi keseimbangan pembayaran.

2. Memperoleh Sumberdaya dan Keuntungan


Di luar dari alsan pembayaran neraca, pemerintah mungkin campur tangan dalam FDI
mengalir untuk memperoleh sumber daya dan manfaat seperti teknologi, keterampilan
manajemen, dan pekerjaan.

Akses ke teknologi Investasi dalam teknologi, baik dalam produk atau proses, cenderung
meningkatkan produktivitas dan daya saing negara. Itu sebabnya negara tuan rumah memiliki
insentif yang kuat untuk mendorong impor teknologi. Selama bertahun-tahun, negara-negara
berkembang di asia diperkenalkan ke keahlian dalam proses industri seperti perusahaan
multinasional mendirikan pabrik dalam perbatasan mereka. Dengan mendorong FDI, negara-
negara ini dapat menarik manajer berbakat untuk datang dan melatih penduduk setempat dan
dengan demikian meningkatkan daya saing internasional perusahaan domestik mereka.
Selain itu, penduduk setempat yang dilatih dalam teknik manajemen modern mungkin
akhirnya memulai lokal bisnis mereka sendiri dengan lebih memperluas kesempatan kerja.
Namun para pengkritik berpendapat bahwa meskipun FDI dapat menciptakan lapangan kerja,
juga dapat merusak pekerjaan jika perusahaan lokal yang kurang kompetitif dipaksa keluar
dari bisnis.

2.3 Alasan Intervensi Home Country


Negara Asal (dimana perusahaan internasional meluncurkan investasi mereka) juga
berusaha untuk mendorong atau arus keluar FDI untuk berbagai alasan. Tapi negara asal
cenderung memiliki kekhawatiran lebih sedikit karena mereka sebagian besar merupakan
negara makmur atau Negara industri. Untuk negara-negara ini, investasi keluar jarang
memiliki dampak nasional tidak seperti dampak pada negara berkembang yang menerima
FDI . Namun demikian, berikut ini adalah salah satu alasan paling umum untuk
meminimalisir dampak dari FDI:

Investasi di negara-negara lain mengirimkan sumber daya dari negara asal.


28
Sebagai hasilnya, lebih sedikit sumber daya yang digunakan untuk pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi di Negara asal. Di sisi lain, keuntungan dari aset luar negeri yang
dikembalikan meningkat keseimbangan pembayaran dan juga meningkatkan sumber daya
yang tersedia.

Pengeluaran FDI mungkin akan merusak keseimbangan pembayarandengan


mengambil tempat ekspornya.

Hal ini dapat terjadi ketika sebuah perusahaan menciptakan fasilitas produksi di
pasar luar negeri. Sebagai contoh, jika sebuah Volkswagen (www.vw.com) ditempatkan di
amerika Serikat untuk mengisi permintaan pembeli AS. Jika pembeli di AS tidak puas
dengan pembelian mobil buatan Jerman, keseimbangan pembayaran Jerman akan menurun.
Namun, keseimbangan pembayaran Jerman akan terpengaruh positif ketika Volkswagen
memulangkan AS keuntungan, yang akan membantu meniadakan efek negatif awal investasi
dari keseimbangan pembayaran. Dengan demikian, investasi internasional mungkin
memberikan kontribusi positif untuk keseimbangan pembayaran posisi negara dalam jangka
panjang dan mengimbangi dampak negatif awal.

Pekerjaan yang dihasilkan dari investasi keluar dapat menggantikan


pekerjaan di Negara asal

Ini merupakan isu yang paling sering diperdebatkan untuk negara asal. Relokasi
produksi untuk bangsa dengan upah rendah dapat memiliki dampak yang kuat pada lokal.
Namun, dampak dari hal tersebut jarang dirasakan secara nasional, dan efeknya dampak
diredam dengan kesempatan kerja lainnya. Selain itu, mungkin ada peningkatan
pengimbangan dalam pekerjaan negara asal jika ekspor tambahan diperlukan untuk
mendukung kegiatan diwakili oleh FDI.

Misalnya, jika Hyundai (www .hyundai-motor.com) dari Korea Selatan membangun


pabrik manufaktur mobil di Brazil, pekerja korea dapat memasok pabrik Brasil dengan
menghasilkan suku cadang yang dibutuhkan.

FDI tidak selalu membawa efek negative di Negara Asal. Kenyataannya FDI juga
membawa efek positif, untuk alasan-alasan berikut:

29
1) FDI dapat meningkatkan daya saing jangka panjang.
Bisnis saat ini sering bersaing dalam skala global. Perusahaan yang paling kompetitif
cenderung menjadi Perusahaan yang melakukan bisnis di lokasi paling menguntungkan di
mana saja di dunia. Secara terus-menerus meningkatkan kinerja relatif mereka untuk pesaing.
dan memperoleh keunggulan teknologi dari aliansi yang dibentuk dengan perusahaan lain.
Perusahaan Jepang telah menjadi ahli dalam mendapatkan manfaat dari FDI dan perjanjian
kerjasama dengan perusahaan dari negara lain. Kunci keberhasilan mereka adalah bahwa
perusahaan-perusahaan Jepang melihat setiap kerjasama usaha sebagai kesempatan belajar.

2) Bangsa dapat mendorong FDI di industri diidentifikasi sebagai industri "sunset"

Sunset industry adalah industri yang masih menggunakan teknologi usang atau yang
mempekerjakan pekerja dengan upah rendah dan memiliki sedikit keterampilan. Pekerjaan
ini sangat tidak menarik bagi negara-negara yang industrinya membayar pekerja terampil
dengan upah yang tinggi. Dengan memungkinkan beberapa pekerja ini untuk pergi ke luar
negeri dan dengan memberikan pelatihan kembali pekerja, mereka dapat memperbaiki
ekonomi mereka terhadap industri "sunrise". ini merupakan pertukaran bagi pemerintah
antara kerugian jangka pendek dari pekerjaan dan manfaat jangka panjang dengan
mengembangkan keterampilan pekerja.

3. Instrument pemerintah dalam mendorong FDI

3.1 Host Country :promosi


negara tuan rumah menawarkan berbagai insentif untuk mendorong arus masuk FDI. Ini
mengambil dua bentuk umum keuangan insentif dan perbaikan infrastruktur.

Insentif keuangan
Semua pemerintah Negara tuan rumah memberikan perusahaan insentif keuangan
untuk berinvestasi dalam perbatasan mereka. Salah satu metode termasuk insentif
pajak, seperti pajak yang lebih rendah atau penawaran untuk membebaskan pajak atas
keuntungan lokal untuk jangka waktu memperpanjang sejauh keluar selama lima
tahun atau lebih. Sebuah negara mungkin juga menawarkan pinjaman berbunga
rendah kepada investor.

30
Kelemahan dari jenis insentif adalah bahwa mereka dapat memungkinkan
perusahaan multinasional untuk menciptakan perang penawaran antara lokasi yang
berlomba-lomba untuk investasi. Dalam kasus tersebut, perusahaan biasanya
berinvestasi di wilayah yang paling menarik setelah lokasi bertahan putaran insentif
yang meninggi perlahan-lahan.
Perbaikan infrastruktur
Karena masalah yang terkait dengan insentif keuangan, pemerintah mengambil
rute alternatif untuk memikat investasi. Manfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi
investasi mendapatkan hasil dari membuat pelabuhan infrastruktur perbaikan lokal
yang cocok untuk pengiriman petikemas, jalan diperbaiki, dan peningkatan sistem
telekomunikasi. Misalnya, Malaysia ukiran Multimedia Super Corridor yang sangat
besar (MSC) ke dalam lingkungan hutan suatu daerah. MSC menjanjikan pemerintah
untuk mengurangi penggunaan kertas, sebuah kota cerdas yang disebut Cyberjaya,
dua tele suburbs(pinggiran kota tele), taman teknologi, universitas multimedia, dan
sebuah taman properti perlindungan intelektual. MSC ini didedikasikan untuk
menciptakan teknologi yang paling maju di telekomunikasi, kedokteran,
pembelajaran jarak jauh, dan manufaktur terpencil.

3.2 Host country: retriksi (Negara Tuan Rumah : Retriksi)


Negara tuan rumah juga memiliki berbagai metode untuk membatasi FDI yang
masuk. lagi, ini mengambil pembatasan dua umum bentuk-kepemilikan dan tuntutan kinerja.

Batasan kepemilikan
Pemerintah dapat memberlakukan pembatasan kepemilikan yang melarang
perusahaan non-domestik dari investasi di industri tertentu atau dari yang memiliki
jenis usaha tertentu. Larangan tersebut biasanya berlaku untuk bisnis di industri
budaya dan perusahaan penting untuk keamanan nasional. Sebagai contoh, karena
beberapa budaya mencoba untuk melindungi nilai-nilai tradisional, menerima
investasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional dapat membuat kontroversi di
kalangan konservatif, moderat, dan liberal. juga, kebanyakan negara tidak
mengizinkan FDI senjata dalam negeri atau perusahaan pertahanan nasional.
Pembatasan kepemilikan lain merupakan persyaratan bahwa investor non-domestik

31
memegang kurang dari 50 persen saham di perusahaan-perusahaan lokal ketika
mereka melakukan FDI. Tapi negara yang menghilangkan pembatasan tersebut
karena perusahaan saat ini sering dapat memilih lokasi lain yang tidak memiliki
batasan seperti di tempat. Ketika GM memutuskan apakah untuk berinvestasi di
sebuah pabrik mobil penuaan di Jakarta, indonesia, pemerintah Indonesia
membatalkan pembatasan ership sendiri- nya dari penjualan paksa akhirnya ke
Indonesia karena China dan Vietnam juga pacaran GM untuk investasi keuangan
yang sama.
Tuntutan Kinerja
Lebih umum dari kebutuhan kepemilikan tuntutan kinerja yang mempengaruhi
bagaimana internasional perusahaan beroperasi di negara tuan rumah. meskipun
biasanya dilihat sebagai mengganggu, sebagian besar perusahaan internasional
memungkinkan bagi mereka dengan cara yang sama mereka memungkinkan untuk
peraturan rumah negara. tuntutan kinerja termasuk memastikan bahwa sebagian dari
isi produk berasal dari lokal, yang menyatakan bahwa sebagian dari output harus
diekspor, atau mengharuskan teknologi tertentu ditransfer ke bisnis lokal.

3.3 Home country : promosi


Untuk mendorong FDI outbound, negara asal negara dapat melakukan salah satu dari
berikut:

Menawarkan asuransi untuk menutupi risiko investasi di luar negeri, termasuk, antara
lain, Asuransi terhadap perampasan aset dan kerugian dari konflik bersenjata,
penculikan, dan serangan teroris.
Memberikan pinjaman kepada perusahaan yang ingin meningkatkan investasi mereka
di luar negeri. pemerintah negara asal mungkin juga menjamin pinjaman bahwa
perusahaan mengambil dari lembaga keuangan.
Menawarkan keringanan pajak atas keuntungan yang diperoleh di luar negeri atau
bernegosiasi perjanjian pajak khusus. Misalnya, beberapa perjanjian multinasional
mengurangi atau menghilangkan praktek keuntungan pajak berganda diperoleh di luar
negeri dikenakan pajak baik di negara asal ataupun tuan rumah.

32
Menerapkan tekanan politik di negara-negara lain untuk mendapatkan mereka untuk
mengendurkan pembatasan mereka pada investasi masuk. perusahaan non-Jepang
sering merasa sangat sulit untuk berinvestasi dalam Jepang. Amerika Serikat, untuk
satu, dan berulang kali tekanan pemerintah Jepang untuk membuka pasarnya lebih
lanjut untuk FDI. Tetapi karena tekanan telah mencapai sedikit keberhasilan, banyak
perusahaan AS yang bekerja sama dengan bisnis lokal Jepang.

7.11 Home Country: Restriksi


Negara rumah: Pembatasan
Di sisi lain, untuk membatasi efek dari FDI keluar pada perekonomian nasional, pemerintah
rumah
dapat melaksanakan salah satu dari dua pilihan berikut:
1. Memaksakan tarif pajak yang berbeda yang mengenakan pendapatan dari laba luar negeri
pada tingkat yang lebih tinggi dari pendapatan domestik.
2. Memaksakan sanksi langsung yang melarang perusahaan domestik melakukan investasi
di negara-negara tertentu.

33
DAFTAR PUSTAKA

Internasional Business Management, The Challenges of Globalization, Wild J. John and Wild
Kenneth L. Sixth Edition Prentice Hall, London, 2011
InternationalBusiness, The Challenges of Global Competition, Ball Mc Culloch, Irwin Mc. Graw
Hill, 2004

34

Anda mungkin juga menyukai