Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KERAJAAN SINGOSARI/SINGASARI
DI
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama : Afidah Nadiah Lubis
Npm : 71170511003
Prodi : Pendidikan Sejarah

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


(MEDAN)
T.A
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan, sehingga telah dapat melaksanakan tugas Makalah Kerajaan Singhasari
dengan selamat dan berhasil baik.
Hasil yang telah saya laksanakan, saya sampaikan dalam bentuk laporan tertulis,
dengan mengharap agar mendapatkan nilai yang semaksimal mungkin, agar lebih dapat
meningkatkan pengetahuan kami.
Dalam menyusun tugas ini kami sangat mengharapkan adanya kritik dan perbaikan yang
bersifat membangun, serta saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika sekitarnya
terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam tugas ini.
Pada kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Farida Machsus selaku
guru pemimbing Sejarah kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami semoga agar
kami dapat mengingat kembali pelajaran Sejarah ini dan sehingga dapat selesai tanpa
hambatan yang berarti.
Demikianlah tugas ini yang telah kami susun untuk menjadi masukan dalam
pembelajaran dimasa yang akan datang.

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI ......... iii

A. Kerajaan Singasari/singosari 1
B. Nama Ibu Kota 1
C. Awal Berdiri 2
D. Silsilah Wangsa Rajasa 2
Anusapati (1227-1248) 3
Raja Tohjaya (1248) 3
Ranggawuni (1248-1268) 3
Kertanegara (1268-1292) 3
E. Politik Dalam Negeri dan Luar Negeri 3
F. Kehidupan Kebudayaan 4
G. Prasasti Mula Malurung 5
H. Pemerintahan Bersama 5
I. Kehidupan Ekonomi 6
J. Kejayaan 6
K. Kepercayaan 7
L. Keruntuhan 8
M. Hubungan Dengan Majapahit 8
Ken Arok 8
Kertanegara 8
N. Ekspedisi Pamalayu 9
O. Serangan Pasukan Mongol 9
DAFTAR PUSTAKA 11

KERAJAAN SINGOSARI/SINGASARI

A. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah
sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi
kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Kerajaan Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang
didirikan oleh Ken Arok. Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel,
yang di kuasai oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang
subur di wilayah Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Dari daerah inilah
Kerajaan Singasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaa besar di Jawa
Timur. Perkembangan pesat yang di alami oleh kerajaan Singasari ini setelah
berhasil mengalahan Kerajaan Kendiri dalam pertempuran di dekat Ganter tahun 1222
M. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja
Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama
Dharmottunggadewa.

Ken Arok merebut daerah Tumapel, salah satu wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin
oleh Tunggul Ametung, pada 1222. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul
Ametung, namun ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istrinya, Ken
Dedes. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok, Ken
Dedes telah mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja Singasari
(1227-1248). Raja terakhir Kerajaan Singasari adalah Kertanegara.

B. Nama Ibu Kota


Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singasari yang sesungguhnya ialah
Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun
1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1254, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara
sebagai Yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari
yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel.
Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-
pan.Arca Prajnaparamita ditemukan dekat candi Singhasari dipercaya sebagai arca
perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia). Keindahan arca ini
mencerminkan kehalusan seni budaya Singhasari.

C. Awal Berdiri
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang
menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia
mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken
Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul
Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari
kekuasaan Kadiri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum
brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat
dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang
melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel,
namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan
Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan
Kertajaya raja Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri
Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari
Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel
tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum
maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

D. Silsilah Wangsa Rajasa


Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa
Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara
Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
Versi Pararaton
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2. Anusapati (1247 - 1249)
3. Tohjaya (1249 - 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)

Versi Nagarakretagama
1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
2. Anusapati (1227 - 1248)
3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
4. Kertanagara (1254 - 1292)

E. Politik Dalam Negeri dan Luar Negeri


Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat Jayakatwang ( Raja
Kendiri ) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya, juga Raden Wijaya ( cucu
Mahesa Cempaka ) sebagai menantunya. Lalu memperkuat angkatan perang. Raja
Kertanegara membangun dan memperkuat angkatan petang baik angkatan darat maupun
angkatan laut untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, serta
untuk mewujudkan persatuan Nusantara.
Sebagai raja besar Raja Kertanegara dalam politik luar negerinya bercita-cita
mempersatukan seluruh Nusantara di bawah Panji Kerajaan Singasari. Ia berusaha
memperkuat partahanan kerjaan dalam menghadapi serangan kerajaan Cina-Mongol
( Kaisar Khubilai Kahn ). Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal
ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja
Kertanegara. Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda,
Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin
hubungan persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan perluasaan
kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol.
Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya
sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai nuka utusannya yang
bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan
bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa.

Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan


Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya.
Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan
pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil
masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana.
Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut.
Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya
berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta perlindungan dan
bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat
pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah
yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini
berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang
dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai SiwaBuddha (Bairawa) di Candi
Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada
di Taman Simpang, Surabaya.
F. Kehidupan Kebudayaan
Kehidupan kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui dari peninggalan candi-
candi dan patung-patung yang berhasil dibangunnya. Candi hasil peninggalan
Singasari, di antaranya adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Adapun
arca atau patung hasil peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes
sebagai perwujudan dari Prajnyaparamita lambang kesempurnaan ilmu dan Patung
Kertanegara dalam wujud Patung Joko Dolog di temuakan di dekat Surabaya, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raja Kertanegara yang dikirim ke Dharmacraya
ibukota kerajaan melayu.
Kudua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun patung
Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha beraliran
Tantrayana ( Tantriisme ).
G. Prasasti Mula Malurung

Mandala Amoghapasa dari masa Singhasari (abad ke-13), perunggu, 22.5 x 14 cm.
Koleksi Museum fr Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.
Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda dengan versi
Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.
Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara Siwa",
setelah menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah menjadi dua, Tumapel
dipimpin Anusapati sedangkan Kadiri dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa
Wonga Teleng). Parameswara digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara
itu, Anusapati digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti
Mula Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan
Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan
bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.

H. Pemerintahan Bersama
Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara
Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli
Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.
Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat
dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi
antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung
sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.

I. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui.
Akan tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur yaitu di tepi
sungai Brantas, kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dengan
kerajaan-kerajaan terdahulu, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya
ikut mengambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung oleh hasil-
hasil bumi yang sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.
Raja Kertanegara berusaha untuk menguasai jalur perdagangan di selat Malaka.
Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat Malaka itu, bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan aktivitas perekonomian kerajaannya. Dengan kata lain,
Raja Kertanegara berusaha menarik perhatian para pedagang untuk melakukan
kegiatannya di wilayah kerajaan singasari.

J. Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1268 -
1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun
1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai
benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa
Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini
akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa
yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun
1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui
kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara.
Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa
Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.

K. Kepercayaan
Bahkan didalam keagamaan terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan Budha, dan
melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan Dharma Dyaksa sedangkan
Kartanegara menganut Agama Budha Mahayana dengan menjalankan Upacara keagamaan
secara Pestapora sampai mabuk untuk mencapai kesempurnaan dalam hal ini Kartanegara
menyebut dirinya CANGKANDARA (pimpinan dari semua agama).

L. Keruntuhan
Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir
Singhasari.
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru
di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir. Kerajaan Singasari
dibangun oleh Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri. Ken Arok bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi dengan Dinasti Girindrawanca, dengan tujuan untuk
menghilangkan jejak tentang siapa sebenarnya Ken Arok & mengapa ia berhasil
mendirikan kerajaan. Ken Arok berkuasa 5 tahun (1222 1227 M). pada tahun 1227
Ken Arok terbunuh oleh kaki tangan Anusapati.

? Anusapati
Memerintah dari tahun 1227 1248 M. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya
terbongkar & didengar oleh Tohjaya, putra Ken Arok dengan Ken Umang. Dimakamkan di
Candi Kidal.

? Tohjaya
Memerintah tahun 1248 dan pemerintahannya tidak berlangsung lama, karena putra
Anusapati yang bernama Ranggawuni yang dibantu Mahesa Cempaka menuntut hak atas
tahta kepada Tohjaya.
? Wisnuwardhana (Ranggawuni)
Naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Wisnuwardhana, dibantu oleh Mahesa Cempaka
dengan gelar Narashimbamurti. Pemerintahan keduanya sering disebut dengan
pemerintahan Ratu Angabaya. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya
sebagai Yuva raja (Raja muda), dengan maksud mempersiapkan putranyaq yang bernama
Kertanegara sebagai Raja di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardhana
meninggal dan tahta kerajaan dipegang oleh Kertanegara.
? Kertanegara
Memerintah tahun 1268 1292 M. Ia merupakan Raja terbesar dan terkemuka Kerajaan
Singasari. Setelah naik tahta, ia bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara.
Pada masa pemerintahannya datang utusan dari Cina atas perintah Kaisar Khubilai
Khan agar Raja Kertanegara tunduk terhadap Kaisr Cina, namun Kertanegara menolak
dan menghina utusan tersebut. Khubilai Khan marah, sehingga mempersiapkan untuk
menyerang Kerajaan Singasari, tetapi sebelum serangan itu datang Raja Kertanegara
mengadakan Ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M, menguasai Kerajaan Melayu dengan tujuan
menghadang serangan Cina agar peperangan tidak terjadi di Singasari. Karena pasukan
Singasari sebagian menghadang serangan Cina, maka Jayakatwang keturunan Kerajaan
Kediri menyerang Kerajaan Singasari.

M. Hubungan dengan Majapahit


Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan
Aria Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh
Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit.
Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan
Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri.
Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara
Mongol keluar dari tanah Jawa.
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singhasari,
dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan
oleh Ken Arok.
? Ken Arok
Ketika di pusat Kerajaan Kediri terjadi pertentangan antara raja dan kaum Brahmana,
semua pendeta melarikan diri ke Tumapel dan dilindungi oleh Ken Arok. Pada 1222,
para pendeta Hindu kemudian menobatkan Ken Arok sebagai raja di Tumapel dengan
gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Adapun nama kerajaannya ialah
Kerajaan Singasari. Berita pembentukan Kerajaan Singasari dan penobatan Ken Arok
menimbulkan kemarahan raja Kediri, Kertajaya. la kemudian memimpin sendiri pasukan
besar untuk menyerang Kerajaan Singasari. Kedua pasukan bertempur di Desa Ganter
pada 1222. Ken Arok berhasil memenangkan pertempuran dan sejak itu wilayah
kekuasaan Kerajaan Kediri dikuasai oleh Singasari.

? Kertanegara
Ken Arok memerintah Kerajaan Singasari hanya lima tahun. Pada 1227 ia dibunuh oleh
Anusapati, anak tirinya (hasil perkawinan Tunggul Ametung dan Ken Dedes). Sepuluh
tahun kemudian Anusapati dibunuh oleh saudara tirinya, Tohjaya (putra Ken Arok
dengan Ken Umang).
Kematian Anusapati menimbulkan kemarahan Ranggawuni, putra Anusapati. Ranggawuni
langsung menyerang Tohjaya. Pasukan Tohjaya kalah dalam pertempuran dan meninggal
dunia dalam pelarian. Pada 1248 Ranggawuni menjadi raja Singasari bergelar Sri Jaya
Wisnuwardhana. Ranggawuni memerintah Kerajaan Singasari selama 20 tahun (1248-1268)
dan dibantu oleh Mahisa Cempaka (Narasingamurti).
Ranggawuni wafat pada 1268 dan digantikan oleh putranya, Kertanegara. la memerintah
Kerajaan Singasari selama 24 tahun (1268-1292).

N. Ekspedisi Pamalayu
Kertanegara terus memperluas pengaruh dan kekuasaan Kerajaan Singasari. Pada 1275
ia mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya sekaligus menjalin
persekutuan dengan Kerajaan Campa (Kamboja). Ekspedisi pengiriman pasukan itu
dikenal dengan nama Pamalayu. Kertanegara berhasil memperluas pengaruhnya di Campa
melalui perkawinan antara raja Campa dan adik perempuannya. Kerajaan Singasari
sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Sunda (Jawa Barat),
Madura, Bali, dan Gurun (Maluku).
O. Serangan Pasukan Mongol
Pasukan Pamalayu dipersiapkan Kertanegara untuk menghadapi serangan kaisar Mongol,
Kubilai Khan, yang berkuasa di Cina. Utusan Kubilai Khan beberapa kali datang ke
Singasari untuk meminta Kertanegara tunduk di bawah Kubilai Khan. Apabila menolak
maka Singasari akan diserang. Permintaan ini menimbulkan kemarahan Kertanegara
dengan melukai utusan khusus Kubilai Khan, Meng Ki, pada 1289. Kertanegara
menyadari tindakannya ini akan dibalas oleh pasukan Mongol. la kemudian memperkuat
pasukannya di Sumatera. Pada 1293 pasukan Mongol menyerang Kerajaan Singasari.
Namun Kertanegara telah dibunuh oleh raja Kediri, Jayakatwang, setahun sebelumnya.
Singasari kemudian dikuasai oleh Jayakatwang.
Arca Dwarapala merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari.

Kidal dibangun di Rejokidal, Tumpang, Malang, yang dipersembahkan kepada Anusapati,


raja kedua dan anak tiri Ken Arok.

DAFTAR PUSTAKA

Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid


II. Jakarta: Balai Pustaka
Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965).
Yogyakarta: LKIS
Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Bhratara Syukur, Abdul, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar , Jilid 9, Jakarta: Ichtiar
Baru van Hoeve, 2005. Halaman 110.
Bullough, Nigel (14 Juli 1995). Historic East Java: Remains in Stone.
Jakarta: ADLine Communications. hlm. 116117.
Kitab Negarakartagama Kitab Kidung (Kidung Harsa Wijaya & Serat Arok)
Sejarah Nasional Indonesia. Kurikulum 1994 suplemen GBPP 1999.

Anda mungkin juga menyukai