Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK

P1-KARAKTERISASI SPEKTRUM SUMBER CAHAYA

Disusun Oleh :
LAILATUL MUFIDA (02311745000003)

Asisten :
INTAN DWI KURNIAWATI (02311440000051)

DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017

i
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK
P1-KARAKTERISASI SPEKTRUM SUMBER CAHAYA

Disusun Oleh :
LAILATUL MUFIDA (02311745000003)

Asisten :
INTAN DWI KURNIAWATI (02311440000051)

DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017

ii

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


ABSTRAK

Susunan rentang gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang


gelombang dan frekuensinya disebut dengan spektrum gelombang
elektromagnetik. Spektrum gelombang elektromag-netik
dipancarkan oleh transisi elektron,yaitu ketika elektron berpindah
dari orbit satu ke orbit yang lain. Spektrum elektromagnetik
mempunyai daerah mulai gelombang radio sampai sinar gamma
tetapi manusia mempunyai kemampuan hanya dapat melihat 400-
700 nm. Percobaan 1 (P1) mengenai karakterisasi spektrum sumber
cahaya dilakukan untuk mengetahui karakterisasi dan lebar
spektral dari sumber cahaya. Pada percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan tiga sumber cahaya, yaitu Laser He-Ne, LED dan
lampu pijar. Berdasarkan percobaan didapatkan lebar spektral dari
masing-masing sumber cahaya. Untuk lebar spektral dari Laser He-
Ne adalah 40 nm. Sedangkan untuk lebar spektral dari LED adalah
20 nm. Lebar sprectral pada lampu pijar tidak dapat ditentukan
dikarenakan bahwa lampu pijar mempunyai spektrum kontinu dari
panjang gelombang 320 2500 nm.

Kata Kunci: Laser He-Ne, LED, Lampu pijar, Lebar Spektral

iii
ABSTRACT

The arrangement of electromagnetic waves based on the


wavelength and frequency is called the spectrum of
electromagnetic waves. The spectrum of electromagnetic waves is
emitted by electron transitions, ie when electrons move from one
orbit to another. The electromagnetic spectrum has a starting area
of radio waves up to gamma rays but humans have the ability to
see only 400-700 nm. Experiment 1 (P1) on the spectrum
characterization of the light source was performed to determine
the characterization and spectral width of the light source. In this
experiment conducted using three light sources, namely He-Ne
Lasers, LEDs and incandescent lamps. Based on the experiment,
the spectral width of each light source is obtained. For the spectral
width of the He-Ne Laser is 40 nm. As for the spectral width of the
LED is 20 nm. The sprectral width of the incandescent lamp can
not be determined because the incandescent lamp has a continuous
spectrum of wavelength 320 - 2500 nm.

Keywords: He-Ne Laser, LED, Incandescent, Spectral Width

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Teknik Optik P1 tentang
Karakterisasi Spektrum Sumber Cahaya tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan
praktikum ini, yaitu :
1. Bapak dosen pengajar mata kuliah getaran teknik
optik Teknik Fisika ITS
2. Saudara asisten yang telah membimbing dalam
pelaksanaan praktikum getaran.
3. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya
kegiatan praktikum getaran ini.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.
Untuk itu penulis memohon maaf atas kekurangan dalam laporan
ini dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi perbaikan laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Surabaya, 9 November 2017

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................ ii
ABSTRAK................................................................................ iii
ABSTRACT .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................... viii
DAFTAR GRAFIK ................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................... 1
1.4 Sistematika Laporan .................................................... 1
BAB II DASAR TEORI
2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik ..................... 3
2.2 Sumber Cahaya ............................................................ 6
2.3 Monokromator ............................................................. 8
2.4 Lebar Spektral.............................................................. 9
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan ...................................................................... 11
3.2 Percobaan..................................................................... 11
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data................................................................ 13
4.2 Pembahasan ................................................................. 20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesipulan ..................................................................... 23
5.2 Saran ............................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik ............... 6


Gambar 2.2 Laser..................................................................... 7
Gambar 2.3 Lampu Pijar.......................................................... 7
Gambar 2.4 Lampu TL ............................................................ 8
Gambar 2.5 Lampu LED ......................................................... 8
Gambar 2.6 Monokromator ..................................................... 9
Gambar 3.1 Set Up Eksperimen Lampu Halogen .................... 11
Gambar 4.1 Grafik Terhadap Pout Laser He-Ne .................. 14
Gambar 4.2 Grafik Terhadap Pout Lampu LED ................... 17
Gambar 4.3 Grafik Terhadap Pout Lampu Pijar ................... 19

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daya Keluaran Laser He-Ne ..................................... 13


Tabel 4.2 Daya keluaran Lampu LED ...................................... 15
Tabel 4.3 Daya keluaran Lampu Pijar ...................................... 18

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi
juga terus meningkat, studi tentang gelombang banyak
menciptakan teknologi-teknologi baru yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia (Indrajit, 2007). Salah satunya adalah
gelombang elektromagnetik yang dapat dimanfaatkan di segala
bidang, misalnya saja pada peralatan elektronik yang digunakan
saat ini yang berasal dari pemanfaatan gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang paling banyak
dijumpai adalah cahaya. Gelombang elektromagnetik terdiri dari
spektrum gelombang elektromagnetik yang dibedakan berdasarkan
frekuensi atau panjang gelombang (Ruwanto,2007).
Berdasarkan aplikasi serta kegunaan dari gelombang
elektromagnetik yang luas tersebut, maka percobaan ini dilakukan,
untuk mengetahui karakteristik spektrum dari sumber-sumber
cahaya dan memanfaatkannya sesuai karakteristik masing-masing
sumber cahaya tersebut. Sehingga, dengan adanya praktikum P1
yaitu melakukan karakterisasi spektrum sumber cahaya dan
menentukan spectral sumber cahaya.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah
dari praktikum ini adalah bagaimana melakukan karakterisasi dan
menentukan lebar spektral dari suatu sumber cahaya.

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh tujuan dari
praktikum ini adalah praktikan dapat melakukan karakterisasi
spektrum dan menentukan lebar spektral dari suatu sumber cahaya.

1.4 Sistematika Laporan


Laporan resmi ini terdiri dari Bab I yaitu Pendahuluan yang
berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Sistematika
Laporan. Bab II yaitu Dasar Teori yang merupakan kumpulan teori
1
2

untuk praktikum ini. Bab III yaitu Metodologi Percobaan yang


berisi Alat dan Bahan serta Prosedur Percobaan. Bab IV berisi
Analisa Data dan Pembahasan dari praktikum ini, kemudian Bab V
yaitu penutup berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi
elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat
dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per
foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan, dimana :
Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya
kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1eV/GHz
Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton
adalah 1.24 eV
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah
yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi
tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan
panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya
tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara
historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya
dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik
dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas
100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan
dalam frekuensi untuk energi rendah ( 0,5 mm). Istilah
"spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk
spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup
sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm). (Lna,
1998)
Berikut ini contoh contoh dari spektrum elektromagnetik:
Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang
atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti
frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio
mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar
frekuensinya

3
4

Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang


dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini
dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung,
tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi
gelombang menjadi energi bunyi.

Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang
mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek
pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang
waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan
ekonomis. Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat
RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari
dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan
gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan
gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik
c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara
pemancaran dengan penerimaan.

Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai
1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm.
jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu
pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter,
maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah.
Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum
merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-
molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda
panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna
benda.
5

Cahaya tampak
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling
dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung
warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk
cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah.
Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam
serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.

Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz
sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-
7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala
listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar
ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan
atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan
meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan
makluk hidup di bumi.

Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz.
Panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm.
meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat,
dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan
pelat aluminium setebal 1 cm.

Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10
Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya
tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika
diserap oleh jaringan tubuh.
6

Gambar 2.7 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

2.2 Sumber Cahaya


Setiap sumber cahaya memiliki karakteristrik spektrum yang
berbeda-beda. Pada dasarnya terdapat 2 jenis sumber cahaya, yaitu
cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami merupakan cahaya
yang berasal dari matahari, sedangkan cahaya buatan berasal dari
lilin, lampu gas, lampu minyak, dan lain-lain. Kedua sumber
cahaya ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sumber cahaya
alami memiliki sifat tidak menentu, tergantung pada iklim, musim,
dan cuaca. Sedangkan cahaya buatan membutuhkan biaya tertentu,
namun peletakan dan kestabilan cahaya dapat diatur. Berikut ini
beberapa jenis sumber cahaya buatan:
a. Laser
LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan
radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak
dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui
proses pancaran terstimulasi. Pancaran LASER biasanya tunggal,
memancarkan foton dalam pancaran koheren. Komponen yang
diperlukan adalah resonator untuk proses penguatan foton. Salah
satu jenis laser yang sering digunakan adalah laser He-Ne. Laser
ini merupakan jenis laser gas gabungan antara Helium dan Neon
dengan perbandingan 10:1.(Paul Hewitt, 2002)
7

Gambar 2.8 Laser

b. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan
melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya. Saat bola lampu pijar
dihidupkan, arus listrik akan mengalir dari electrical contact
menuju filamen dengan melewati kawat penghubung. Akibatnya
akan terjadi pergerakan elektron bebas dari kutub negatif ke kutub
positif. Elektron di sepanjang filamen ini secara konstan akan
menabrak atom pada filamen. Energinya akan menggetarkan atom.
Ikatan elektron dalam atom-atom yang bergetar ini akan
mendorong atom pada tingkatan tertinggi secara berkala. Saat
energinya kembali ke tingkat normal, elektron akan melepaskan
energi ekstra dalam bentuk foton. Atom-atom yang dilepaskan ini
dalam bentuk foton-foton sinar infrared yang tidak mungkin dilihat
oleh mata manusia.

Gambar 2.9 Lampu Pijar


8

c. Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang
memanfaatkan gas Neon dan lapisan fluorescent sebagai pemendar
cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh
gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini
akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas
bergerak dan memendarkan fluorescent pada tabung lampu TL.

Gambar 2.10 Lampu TL

d. LED
Light Emitting Diode (LED) adalah suatu semikonduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik yang bekerja pada kondisi
tegangan maju (forward bias). Warna yang dihasilkan tergantung
pada bahan semikonduktor yang dipakai. Berikut ini spectrum dari
LED putih dan LED berwarna.

Gambar 2.11 Lampu LED

2.3 Monokromator
Untuk mengamati karakteristik spektrum dari tiap sumber
cahaya, digunakan monokromator. Monokromator merupakan
perangkat optik yang dapat mengubah gelombang polikromatik
menjadi monokromatik. Dengan menggunakan monokromator,
9

maka karakteristik dari suatu material dapat diketahui hanya


dengan melihat spektrum dari sumber cahaya tersebut. Prinsip
kerja monokromator menggunakan salah satu fenomena optik,
yaitu dispersi. Ketika cahaya polikromatis sudah terdispersi,
cahaya-cahaya monokromatis yang dihasilkan akan diarahkan.
Sehingga hanya panjang gelombang tertentu yang dapat keluar
melalui exit slit.

Gambar 2.12 Monokromator

2.4 Lebar Spektral


Spektral adalah hasil interaksi antara energi elektromagnetik
dengan suatu objek. Objek yang ada di permukaan bumi
mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya.
Terdapat objek yang mempunyai sifat daya serap yang tinggi dan
pantulannya rendah terhadap elektromagnetik, dan sebaliknya.
Pola pantulan dan absorpsi ini berbeda untuk panjang gelombang
(wavelength) yang berbeda. Cahaya tampak baik monokromatik
maupun polikromatik memiliki lebar spektral yang berbeda-beda.[5]
Lebar spektral diketahui melalui perpotongan antara daya rata-
rata dari sumber cahaya dengan panjang gelombang atau dikenal
dengan FWHM (Full Wave of Half Maximum). Berikut ini
persamaan yang digunakan :
FWHM = daya maksimal x 50%.................................................(1)
10

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan ini
adalah sebagai berikut:
a. Sumber cahaya
Laser He-Ne1 buah
LED (Warna Putih)
b. Monokromator 1 buah
c. Adaptor DC 1 buah
d. Optical power meter Thorlabs PM100D 1 buah
e. Laptop yang sudah terinstall program PMD100D Utility

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
a. Peralatan disusun seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3.2 Set Up Eksperimen Lampu Halogen

b. Optical Power Meter dihubungkan dengan laptop melalui


kabel USB.
c. Optical Power Meter dinyalakan dan dijalankan program
PM100D utility. Tunggu optical power meter terhubung
dengan laptop
d. Lampu halogen ditempatkan sesuai dengan Gambar 3.1.
e. Lampu halogen dinyalakan dengan jarak 3 cm dari detektor.
f. Panjang gelombang pada Optical Power Meter diatur pada
X = 400 - 700 nm dengan kenaikan tiap 15 nm.
g. Nilai daya optis diamati dan disimpan.
11
12

h. Langkah ke-5 diulangi dengan mengganti sumber cahaya


lain.
i. Grafik daya optis dibuat sebagai fungsi panjang gelombang
untuk semua sumber cahaya.
j. Lebar spektral ditentukan untuk setiap sumber cahaya.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


Pada praktikum P-1 ini, kami melakukan percobaan mengenai
karaterisasi dan lebar spektral dari sumber cahaya. Praktikan
melakukan pengukuran daya pada sumber cahaya yaitu laser He-
Ne dan LED dengan rentang panjang gelombang 400-700 nm
dengan kenaikan 10 nm. Pada percobaan pertama kami melakukan
pengukuran daya pada Laser diperoleh data rata-rata daya dari
laser sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daya Keluaran Laser He-Ne
Panjang Gelombang [nm] Daya rata rata [W]
400 -2,81 x 10-8
410 -1,94 x 10-8
420 -1,36 x 10-8
430 -8,65 x 10-9
440 -7,86 x 10-9
450 1,20 x 10-8
460 5,87 x 10-8
470 8,30 x 10-8
480 5,48 x 10-8
490 3,60 x 10-8
500 1,55 x 10-7
510 1,12 x 10-7
520 1,73 x 10-7
530 1,79 x 10-7
540 1,69 x 10-7
550 1,83 x 10-7
560 1,79 x 10-7
570 1,93 x 10-7
580 1,57 x 10-7
590 1,85 x 10-7
600 3,45 x 10-7
610 6,11 x 10-7
620 7,21 x 10-7
13
14

630 8,28 x 10-7


640 2,38 x 10-7
650 2,06 x 10-7
660 1,51 x 10-7
670 1,38 x 10-7
680 1,26 x 10-7
690 1,00 x 10-7
700 6,45 x 10-8

Dari hasil data yang didapatkan, diambil data rata-rata dari


masing-masing kenaikan kemudian dilakukan analisa spektrum
dari sumber cahaya menggunakan grafik terhadap Pout dari
monokromator sebagai berikut :

Laser He Ne
1.00E-06
Daya Rata Rata (W)

8.00E-07
6.00E-07
4.00E-07
2.00E-07
0.00E+00
428
459
400

489
520
550
581
612
642
673

-2.00E-07
[nm]

Gambar 4.1 Grafik Terhadap Pout Laser He-Ne

Dari grafik yang dibuat didapatkan nilai pout tertinggi dari


Laser He-Ne. Adapun perhitungan dari lebar spektral adalah
sebagai berikut :
1 1
2 = 8,28 107 2
= 4,14 107

610 1 6,11 x 107 4,14 107


=
610 600 6,11 107 3,45 107
15

610 1 1,97 x 107


=
10 2,66 107

610 1 = 0,741 10

610 1 = 7,41

1 = 602,69
Untuk nilai x2 :
640 2 2,38 x 107 4,14 107
=
640 630 2,38 107 8,28 107

640 2 1,76 x 107


=
10 5,9 107

640 2 = 0,298 10

640 2 = 2,98

2 = 637,02

o Menentukan Lebar Spektral Laser He Ne


2 1 = 637,02 602,69
= 34,33

Untuk pengambilan data yang kedua dilakukan eksperimen


dengan sumber cahaya yang berbeda yakni menggunakan lampu
LED berwarna putih yang diambil Pout sebanyak 10 data yang
dirata rata. Berikut merupakan data Pout lampu LED :
Tabel 4.2 Daya keluaran Lampu LED
Panjang Gelombang [nm] Daya rata rata [W]
400 -5,13 x 10-8
410 -4,49 x 10-8
420 -3,91 x 10-8
16

430 -3,47 x 10-8


440 -3,12 x 10-8
450 -2,84 x 10-8
460 -2,60 x 10-8
470 -2,39 x 10-8
480 -2,20 x 10-8
490 -2,04 x 10-8
500 -1,87 x 10-8
510 -1,73 x 10-8
520 -1,60 x 10-8
530 -1,49 x 10-8
540 -1,38 x 10-8
550 -1,27 x 10-8
560 -1,10 x 10-8
570 -8,05 x 10-9
580 -3,71 x 10-9
590 8,87 x 10-9
600 3,41 x 10-8
610 4,36 x 10-8
620 3,40 x 10-8
630 1,67 x 10-8
640 4,85 x 10-9
650 -3,64 x 10-9
660 -8,07 x 10-9
670 -9,50 x 10-9
680 -9,60 x 10-9
690 -9,49 x 10-9
700 -9,32 x 10-9
Dari hasil data yang didapatkan dilakukan analisi spektrum
dari sumber cahaya menggunakan grafik terhadap Pout dari
monokromator sebagai berikut :
17

LED
Daya Rata rata [W] 5E-08

500
520

700
400
420
440
460
480

540
560
580
600
620
640
660
680
-5E-08

-1E-07
[nm]

Gambar 4.2 Grafik Terhadap Pout Lampu LED

Dari grafik yang dibuat dapat diketahui nilai Pout tertinggi


untuk lampu LED. Adapun perhitungan dari lebar spektral adalah
sebagai berikut :
1 1
2
= 4,36 108 2
= 2,18 108

600 1 3,41 x 108 2,18 108


=
600 590 3,41 108 8,87 109

600 1 1,23 x 108


=
10 2,523 108

600 1 = 0,488 10

600 1 = 4,88

1 = 595,12
Untuk nilai x2 :
630 2 1,67 x 108 2,18 108
=
630 620 1,67 108 3,40 108
18

630 2 0,51 x 107


=
10 1,73 107

630 2 = 0,295 10

630 2 = 2,95

2 = 627,05

o Menentukan Lebar Spektral LED


2 1 = 627,05 595,12
= 31,93

Dilakukan eksperimen kembali dengan sumber cahaya yang


berbeda yakni menggunakan lampu Pijar berwarna putih yang
diambil Pout sebanyak 10 data yang dirata rata. Berikut
merupakan data Pout lampu Pijar :
Tabel 4.3 Daya keluaran Lampu Pijar
Panjang Gelombang [nm] Daya rata rata [W]
400 2,91 x 10-6
410 3,51 x 10-6
420 4,09 x 10-6
430 4,77 x 10-6
440 5,83 x 10-6
450 7,09 x 10-6
460 8,59 x 10-6
470 1,04 x 10-5
480 1,20x 10-5
490 1,36 x 10-5
500 1,54 x 10-5
510 1,73 x 10-5
520 1,93 x 10-5
530 2,11 x 10-5
540 2,32 x 10-5
550 2,52 x 10-5
560 2,69 x 10-5
19

570 2,84 x 10-5


580 3,01 x 10-5
590 3,11 x 10-5
600 3,26 x 10-5
610 3,35 x 10-5
620 3,46 x 10-5
630 3,53 x 10-5
640 3,64 x 10-5
650 3,66 x 10-5
660 3,66 x 10-5
670 3,69 x 10-5
680 3,70 x 10-5
690 3,66 x 10-5
700 3,57 x 10-5
Dari hasil data yang didapatkan dilakukan analisis spektrum
dari sumber cahaya menggunakan grafik terhadap Pout dari
monokromator sebagai berikut :

Lampu Pijar
0.00004
Daya Rata rata [W]

0.00003
0.00002
0.00001
0
400

520

640
430
460
490

550
580
610

670
700

[nm]

Gambar 4.3 Grafik Terhadap Pout Lampu Pijar


1 1
2
= 3,70 105 2
= 1,85 105
20

520 1 1,93 x 108 1,85 105


=
520 510 1,93 108 1,73 109

520 1 0,08 x 105


=
10 0,2 105

520 1 = 0,400 10

520 1 = 4

1 = 516

4.2 Pembahasan
Pada praktikum mata kuliah Teknik Optik P1 mengenai
karakteristik spektrum cahaya dan lebar spektral. Dimana untuk
menghitung lebar spektral metode yang digunakan adalah metode
FWHM (full width half maximum) yaitu dengan menentukan daya
maksimum yang dibagi 50% terhadap panjang gelombang. Untuk
sumber cahaya laser He-Ne, daya maksimum nya sebesar
8,28 107 pada panjang gelombang 630 nm dan lebar spektral
yang didapatkan 34,33 nm. sedangkan lebar spektral LASER He-
Ne pada umumnya bernilai 5-10 nm.
Dengan metode yang sama, digunakan untuk mencari lebar
spektral sumber cahaya yang lain. Untuk sumber cahaya LED
didapatkan daya maksimum nya sebesar 4,36 108 pada panjang
gelombang 610 nm dan lebar spektral yang didapat sebesar
31,93 nm. pada umumnya LED memiliki panjang gelombang
sebesar 435-500 (termasuk spektrum warna biru) dengan lebar
spektral sebesar 30-50 nm.
Pada sumber cahaya menggunakan lampu pijar memiliki daya
maksimum nya sebesar 3,70 105 pada panjang gelombang 680
nm. Lebar sprectral pada lampu pijar tidak dapat ditentukan
dikarenakan bahwa lampu pijar mempunyai spektrum kontinu dari
panjang gelombang 320 2500 nm.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa lebar
spektral dari laser He-Ne lebih besar daripada LED dimana
21

seharusnya lebar spektral dari LED lebih besar darpada laser He-
Ne karena semakin kecil lebar spektra maka semakin
monokromatis sumber cahaya tersebut karena laser He-Ne
merupakan sumber cahaya yang bersifat monokromatis dan
koheren.
Selain itu, dari hasil data percobaan yang diperoleh juga
menunjukkan bahwa hasil perocbaan dengan teori masih belum
sesuai. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan yang kurang stabil
dari laser He-Ne saat dilakukan pengambilan data. Karena sebelum
pengambilan data, laser He-Ne tidak dinyalakan terlebih dahulu
dan langsung digunakan. Di sisi lain, kondisi pencahayaan yang
tidak terisolasi dengan baik dari gangguan cahaya luar, peletakan
detektor yang kurang tepat juga merupakan salah satu faktor
penyebabnya.
22

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini sebagai berikut
a. Laser He-Ne dan LED merupakan sumber cahaya
monokromatis yang mana laser He-Ne termasuk dalam
spketrum warna merah dan LED termasuk spektrum warna
biru . Sedangkan lampu pijar merupakan polikromatik yang
memiliki spektrum warna biru hingga hijau.
b. Karakterisasi cahaya untuk Laser He-Ne adalah cenderung
monokromatis dengan warna cenderung merah. Sedangkan
untuk LED cenderung polikromatis karena mengandung
banyak warna. Pada lampu halogen tidak tertangkap karena
puncak lebih dari 700 nm.

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini sebagai berikut
a. Seharusnya pada peralatan praktikum lebih ditingkatkan
agar saat pengambilan data tidak terjadi berulang
b. Sebaiknya praktikan lebih memahami maksud dari
praktikum sebelum memulai praktikum

23
DAFTAR PUSTAKA

Evhy, Kumalasari. Laporan Spektral. 2013. Retrieved from


http://www.scribd.com/doc/169008326/LAPORAN-
SPEKTRAL

Indrajit, Dudi.2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika Untuk Kelas


X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Setia
Purna Inves

Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika 1b. Jakatra: Yudhistira

Lna, Pierre; Franois Lebrun, Franois Mignard (1998).


Observational Astrophysics. Springer-Verlag. ISBN 3-540-
63482-7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai