Anda di halaman 1dari 8

I.

Tinjauan Bahan Aktif


1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis penghasil kelapa terbesar di dunia. Misalnya, di Jawa
tanaman kelapa di tanam dalam bentuk pekarangan, sedangkan di pulau-pulau lain tanaman
kelapa di tanam dalam bentuk monokultur perkebunan. Kelapa merupakan sumber pendapat
rakyat Indonesia.
Tanaman kelapa empunyai manfaat besar dalam kehidupan manusia sehari-hari. Mulai
dari akar, batang sampai ke pucuk dapat dimanfaatkan. Tanaman kelapa juga memberi devisa
besar bagi perekonomian rakyat dan negara.

Kelapa adalah penghasil bahan makanan dalam kehidupan rakyat Indonesia. Rata-rata
80% dari hasil buah kelapa diseluruh nusantara dipakai sebagai bumbu dan untuk minyak
nabati bermanfaat di dunia, karena banyak sekali kegunaannya, yaitu sebagai bahan makanan
seperti minyak, industri sabun, lilin, dan ramuan obat-obatan.

1) Nama Resmi : OLEUM COCOS PURUM


2) Sinonim : Minyak kelapa murni
3) Kandungan : Asam lemak jenuh berupa : asam kaproat 0,2%, asam kaprilat
6,1%, asam kaprat 8,6%, asam laurat 50,6%, asam miristat
16,18%, asam palmitat 7,5%, asam stearat 1,5%, asam
arachidat 0,02%. Asam lemak tak jenuh berupa : asam oleat
0,2%, asam linoleat 6,5%, asam palmitoleat 2,7%.
4) Kandungan Utama : Asam laurat 50,6%

2. Manfaat dan Khasiat

VCO sangat aman dan sehat sehingga banyak digunakan untuk mengatasi berbagai
penyakit yaitu diabetes mellitus, kegemukan/obesitas, kolesterol, penyakit jantung,
osteoporosis, membasmi penyakit yang disebabkan oleh mikroba dan jamur, menambah
fungsi metabolisme kekebalan tubuh (imun).

II. Organoleptis
Warna : Bening atau jernih
Bau : Berbau khas
Rasa : Tidak berasa
III. Formulasi
1) Formulasi Asli
2) Formulasi yang dibuat dengan volume mL atau gram

No Naman Bahan Jumlah Bahan Fungsi dalam Formulasi

1. Aquades 12 Liter Agar memudahkan dalam


pemerasan santan.
2. Kelapa 5 Kg
Untuk menghasilkan VCO

IV. Perhitungan Bahan


1. Volume Skim (mL) sebelum penyaringan = 950 mL
2. Volume Skim (mL) setelah penyaringan = 250 mL
3. Volume minyak (VCO) (mL) = 520 mL
4. Volume air (mL) = 11.000 mL
Total VCO (mL)
5. Randemen VCO (%) = Total berat kelapa tua (gram) X 100%
520 mL
= 5000 gram X 100%

= 10,4%
V. Pelaksanaan
1. Penimbangan Bahan-bahan
No Nama Bahan Bobot Timbangan atau volume

1. Aquades 12 Liter
2. Kelapa 5 Kg

2. Penyiapan Alat
a. Alat yang digunakan
1. Botol
2. Corong
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Gunting
6. Kompor
7. Loyang
8. Sendok
9. Teflon
10. Toples
11. Wadah
b. Bahan yang digunakan
1. Air
2. Kain putih
3. Kelapa
4. Kertas saring
5. Lakban
6. Tissu
3. Proses Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memarut kelapa sebanyak 12 biji, kemudian memanaskan air sebanyak 12 liter
sampai hangat diatas kompor.
3. Setelah itu masukkan kelapa yang telah diparut ke dalam wadah, lalu masukkan air
yang telah dipanaskan.
4. Kemudian peras selama 5 menit sehingga minyak dalam kelapa semua keluar, lalu
disaring dengan menggunakan kain putih sebanyak 3 kali agar ampasnya tersaring
secara sempurna.
5. Setelah itu masukkan hasil perasan ke dalam toples, kemudian tutup dengan
aluminium foil dan dengan penutup toples lalu lakban bagian tutup toples tersebut
lalu diamkan selama 24 jam.
6. Pada santan yang telah di diamkan selama 24 jam tebentuk 3 lapisan, lapisan
pertama krim, lapisan kedua skim yang berupa protein dan lapisan ketiga air.
7. Mengambil lapisan pertama yaitu skim yang terbentuk dengan hati-hati kemudian
memasukkan ke dalam gelas kimia setelah itu saring dengan kertas saring.
8. Memanaskan skim di bawah sinar matahari lalu di saring lagi kemudian masukkan
ke dalam wadah yang telah disiapkan stelah itu beikan etiket dan brosur.
VI. Pembahasan

Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak yang berasal dari pengolahan daging buah
kelapa segar, yang mana pengolahannya tersebut tidak menggunakan pemerasan bahan kimia.
Selain itu pengolahannya tidak melalui tahap pemurnian, pemucatan, serta tanpa penghilang
aroma.

Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam Virgin coconut oil (VCO) :

1. Proses Pemanasan Bertahap

Metode ini dilakukan untuk menyempurnakan pembuatan VCO cara tradisional. Minyak
yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan cara tradisional.
Minyak yang dihasilkan berwarna bening seperti kristal dan memiliki daya simpan yang lebih
lama berkisar 10-12 tahun. Kandungan asam lemak tidak banyak yang berubah dan
kandungan antioksidannya pun masih lengkap dalam jumlah yang seimbang. Cara pembuatan
dengan metode ini sama dengan cara pembuatan dengan cara tradisional, yang berbeda
terletak pada suhu pemanasan. Dimana, pada suhu pemanasan bertahap suhu yang digunakan
sekitar 60-75C. Bila suhu mendekati angka 75C matikan api dan bila suhu mendekati angka
60C nyalakan lagi api. Demikian seterusnya sampai terbentuk minyak dan blendo kemudian
lakukan penyaringan.

2. Proses Enzimatis

Cara ini merupakan cara pembuatan VCO tanpa proses pemanasan. Minyak yang
dihasilkan berwarna bening seperti kristal. Kandungan asam lemak rantai sedang dan
antioksidannya tidak banyak berubah sehingga tidak mudah tengik. Enzim yang dibutuhkan
adalah enzim protease, enzim papain (daun pepaya), enzim bromelin (buah nanas), dan enzim
protease dari kepiting sungai. Cara pembuatan santan sama dengan dua metode diatas.
Setelah terbentuk santan diamkan selama 1 jam sampai terbentuk krim dan skim santan.
Buang bagian skim santan dengan menggunakan selang. Parut nanas hingga halus, jika
menggunakan daun pepaya iris tipis-tipis sampai mengeluarkan getah. Jika menggunakan
kepiting sungai maka kepiting tersebut dihaluskan campurkan santan dengan enzim bromelin
atau enzim papain atau enzim protease kepiting sungai dengan cara diaduk. Diamkan selama
20 jam hingga tebentuk 3 lapisan yaitu minyak, blondo dan air. Buang air dengan selang dan
ambil minyak dengan sendok besar secara hati-hati agar blondo tidak ikut lalu lakukan
penyaringan.

Cara kerja pembuatan VCO yaitu pertama menyiapkan alat dan bahan lalu memarut
kelapa sebanyak 12 biji, kemudian memanaskan air sebanyak 12 liter sampai hangat diatas
kompor. Setelah itu masukkan kelapa yang telah diparut ke dalam wadah, lalu masukkan air
yang telah dipanaskan agar menghasilkan santan yang lebih banyak. Kemudian peras selama
5 menit sehingga minyak dalam kelapa semua keluar, lalu disaring dengan menggunakan
kain putih sebanyak 3 kali agar ampasnya tersaring secara sempurna. Setelah itu masukkan
hasil perasan ke dalam toples, kemudian tutup dengan aluminium foil dan dengan penutup
toples lalu lakban bagian tutup toples tersebut kemudian diamkan selama 24 jam. Pada santan
yang telah di diamkan selama 24 jam akan tebentuk 3 lapisan, lapisan pertama skim, lapisan
kedua krim yang berupa protein dan lapisan ketiga air. Setelah itu mengambil lapisan pertama
yaitu skim masukkan ke dalam gelas kimia kemudian saring menggunakan kertas saring, lalu
skim yang terbentuk masukkan ke dalam gelas kimia setelah itu panaskan di bawah sinar
matahari. Kemudian skim yang telah dipanaskan di saring kembali sampai menghasilkan
VCO yang jernih lalu masukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan setelah itu berikan
etiket dan brosur.

Kesulitan yang didapatkan pada saat pembuatan VCO (Virgin coconut oil) yaitu saat
melakukan penyaringan karena harus lebih teliti agar tidak ada ampas yang tersisa, kemudian
pada saat pengambilan VCO harus hati-hati sehingga air tidak ikut masuk karena dapat
menyebabkan bau tengik pada VCO.
Pengeluaran yang kita keluarkan selama pembuatan VCO yaitu sekitar Rp. 114,000,00
IX. Daftar Pustaka

1. Umiarsih.wordpress.com/2013/10/08/pembuatan-VCO-virgine-coconut-oil-secara-
enzimatis-menggunakan-nanas.
2. Awaluddin ihsan. Blogspot.co.id/2014/11/normal-0-false-false-en-us-x-none.html
3. Shinta lestari. Blospot .co.id/2014/05/ normal-0-false-false-en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai