Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana
nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. Dengan demikian ada tiga
jenis bencana yang dapat terjadi, namun penulis akan membahasa secara lebih detail
mengenai bencana alam, faktor-faktor apa saja yang dapat memicu terjadinya bencana
alam seperti bencana-bencana yang sering terjadi di Indonesia berupa tanah longsor,
gunung meletus, gempa, dan bencana alam lainnya. Untuk itu penulis melakukan
penelitian mengenai Jenis-jenis Gejala Alam.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan gejala alam?
b. Apa yang dimaksud dengan gempa dan perubahan kerak bumi?
c. Apa yang dimaksud dengan lubang hitam?
d. Apa yang dimaksud dengan badai matahari?

3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gejala alam
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gempa dan perubahan kerak bumi
c. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan lubang hitam
d. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nadai matahari
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Parker (1992) bencana adalah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi
disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari
kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, individu, maupun
lingkungan untuk memberikan antusiasme yang bersifat luas. Gejala alam yang terjadi beraneka
ragam tergantung apa penyebab dan pemicu terjadinya bencana alam tersebut. Berikut akan
dibahas mengenai jenis-jenis gejala alam.

Jenis-jenis gejala alam


1. Gempa Bumi dan Perubahan Kerak Bumi
Dari sejumlah besar bangunan yang ditemukan di samudra, dengan fosil makhluk
hidup samudra di atas daratan. Semua ini cukup membuktikan samudra brubah menjadi
sawah lading, dan sawah lading berubah menjadi samudra (dunia mengalami perubahan
besar), daratan tenggelam ke samudra, perubahan kerak bumi dasar laut yang naik
menjadi daratan adalah fenomena yang sangat normal dalam aktivitas bumi.
Seperti misalnya Danau Lago Titicaca di Bolivinia,Amerika Selatan, meski terletak
di dataran tinggi namun di kawasan sekeliling danau muncul jutaan fosil kulit kerang
samudra, dan hingga sekarang masih makhluk samudra di danau tersebut, nelayan dapat
menjala kuda laut, udang bercapit hijau dan kerang-kerangan.

Ini menunjukkan bahwa pada zaman dulu dataran tinggi di sini mungkin masih
berada di dasar laut. Namun, karena perubahan kerak bumi di desak hingga naik ke atas
dan masa terjadinya di perkirakan kurang lebih pada seratus juta tahun lampau. Daratan
atlantis dalam lagendaadalah peradaban yang hilang tenggelam ke laut karena
perubahan kerak bumi.

2. Kerak Bumi Berubah Posisi


Ketika professor Charles H.Hapgood sedang mempelajari peta kuno kutub selatan,
ia pernah mengemukakan hipotea peralihan kerak bumi (Earth Crust Displacement).
Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat menggerakkan posisinya
secara menyeluruh bagaikan selembar kulit jeruk tak berisi, setelah kendor dan
terkelupas akan menggerakkan segenap posisinya. Menurut hipotesa tersebut, kerak
bumi setebal30 mil dapat meluncur di atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil, beberapa
sarjana AS mengaitkan hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada
11 ribu tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini
ternyata adalah daerah berjarak 2 ribu mil sebeleh utara kutub selatan.

3. Ledakan Sinar Gamma


Sinar gamma adalah ledakan dengan kekuatan terdahsyat yang sudah diketahui di
alam semesta ini dan pengetahuan yang dipahami ilmuwan atas hal ini masih sangat
terbatas. Ilmuwan mendapatubahwa sinar gamma (Gamma Ray Burst, GRB) yang berasal
dari galaksi luar yang jauh berasal dari energy yang dilepaskan kembali setelah hancurnya
2 bintang tetap, energy pancarannya sangat kuat dan tak dapat diduga, kurang lebih
seribu kali lipatnya matahari.
Sebelum perubahan besar ini terjadi, manusia sama sekali tidak dapat mengamati
perubahan sesuadahnya,sehingga dengan demikian juga tidak tahu bagaimana cara
mengantisipasinya. Jika terjadi maka meski berada di tempat sejauh seribu tahun cahaya
dan meski pada malam yang biasanya cerah yang jauhnya tidak dapat Anda saksikan, ia
juga akan terang secara tiba-tiba seperti matahari kemudian melepaskan energy yang
maha besar dan menyinari bumi dengan pancarannya.
Meskipun lapisan atmosfer dapat melindungi kita terhindar dari sinar gamma dan
sinar-X, namun pancaran-pancaran berenergi tinggi ini dapat membuat lapsan atmosfer
menjadipanas dan menghasilkan nitrogenoksida yang dapat secara serius merusak
ozonofer (lapisan ozon). Yang lebih parah adalah ini dapat secara langsung mengacaukan
proses fotosintesis plankton di samudra ( mereka dapat menyuplai oksigen bagi
atmosfer), merusakekologi sekaligus juga menghancurkan rantai makanan. Jarak sinar
gamma yang ditemukan saaat ini sangat jauh dari kita, meski pengetahuan yang diketahui
ilmuwan atas hal ini sangat terbatas, namun dapat dibayangkan akibat yang mengerikan
seandainya secara tiba-tiba ia menyinri bumi kita.
4. Planet Menabrak Bumi
Pada ( 60 m) pernah melintasi lapisan atmosfer, dan mengenai kawasan Siberia.
Akibatnya terjadi ledakan di kawasan tersebut. Menurut perhitungan astronom bahwa
peristiwa sejenis akan terjadi setiap 100-300 tahun. Seandainya peristiwa ini terjadi di
samudra atau daerah yang jarang penduduknya, yang mana meskipun rasio kemungkinan
manusia terhindar dari bencana ini sedikit lebih besar, namun ilmuwan mengatakan :
terhadap planet besar tidaklah penting di mana posisi yang di terjang mereka (planet).
Jika meteorit sebesar 0.5 mil ( 800 m ) menabrak bumi ( setiap 250 tahu) meski tidak
sampai menyebabkan kepunahan seluruh umat manusia, namu cukup memusnahkan
pembangunan peradaban umat manusia sekarang. Sebuah meteorit sebesar 5 mil
menabrak bumi dapat menimbulkan gempa,tsunami, letusan gunung berapi, dan
mngakibatkan kepunaha yang lebih dahsyat, sama seperti zaman dinosaurus.
Pada 1994 silam ilmuwa berhasil mengamati seluruh proses tabrakan comet Shoemaker-
Levy 9 dengan Jupiter, ini menjelaskan bahwa planet menabrak bumi bukan tidak
mungkin, juga bukan peristiwa mengerikan yang baru akan terjadi ratusan tahun
kemudian.

5. Lubang Hitam (Black Hole)


Sistem galaktik pada umumnya dipenuhi dengan Lubang Hitam (black Hole).
Menurut prediksi ilmuwan secara gari besar, bahwa dalam system galaktik terdapat
sekitar satu juta lubang hitam, benda-benda ini beredar sama seperti bintang lainnya.
Seandainya ada sebuah planet sedang mendekati kita, hal itu bisa kita prediksi, tetapi
seandainya itu adalah lubang hitam maka kita tidak akan dapat peringatan. Jika sebuah
planet yang akan menabrak bumi, para ilmuwan [uluhan tahun silam bisa saja mengamati
dan memprediksikan waktu maupun energinya secara konkret. Lubang hitam tidak akan
menabrak atau menghancurkan bumi tetapi dengan kekuatan gravitasinya iadpat
menghancurkan orbit peredaran benda langit sehingga suhu bumi akan mengalami
perubahan drastis.

6. Badai Matahari
Selama beberapa tahun terakhir ini matahri sudah memasuki perubahan periodik
medan magnetik yang terjadi setiap 10-11 tahun. Dalam masa demikian partikel dan
pancaran kemungkinan akan menerpa bumi dengan kecepatan 1 juta km/jam. Ancaman
terhadap bumi adalahsesuatu hal yang tak dapat diperhitungkan para ilmuwa. Pada April
2001 silam sebagaimana yang diperkirakan para ilmuwan telah terjadi ledakan bintik
matahari yang dahsyat di permukaannya, dan ini merupakan salah satu ledakan terbesar
yang tercatat selama ini. Untungnya solar Flare (letusan gas matahari) tidak mengarah ke
bumi.

UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN BENCANA ALAM


Kerusakan lingkungan semakin hari semakin terlihat jelas. Perlu kitanya kita
memikirkan upaya apa saja yang akan kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita
agar terciptanya K3 (ketertiban, kebersihan, dan keindahan). Langkah awal melakukan
perbaikan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan lingkungan sekitar kita
dahulu, baru kemudian lingkup nasional.

a. Upaya-upaya Penanggulangan Bencana Alam


Mitigasi
Mitigasi dapat juga diartikan sebagai penjinak bencana alam, dan pada prinsipnya
mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik, maupun non-fisik dalam
menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan
bencana dan kode bangunan, sedangkan persiapan non-fisik dapat berupa pendidikan
tentang bencana alam.
Menempatkan Korban di Suatu Tempat yang Aman
Menempatkan korban di suatu tempat yang aman adalah hal yang mutlak diperlukan.
Sesuai dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan pada Konferensi Dunia tentang
Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang, pertengahan Januari 2005 yang lalu. Berbunyi :
Negara-negara mempunyai tanggung jawab utama untuk melindungi orang-orang dan
harta benda yang berada dalam wilayah kewenangan dan dari ancaman dengan
memberikan prioritas yang tinggi kepada pengurangan resiko bencana dalam kebijakan
nasional, sesuai dengan kemampuan mereka dan sumber daya yang tersedia kepada
mereka.
Membentuk Tim Penanggulangan Bencana
Memberikan Penyuluhan-penyuluhan
Merelokasi Korban Secara Bertahap
Akibat kompleknya permasalahan pascabencana, maka dibuatlah panduan internasional
mengenai prinsip-prinsip perlindungan pengungsi. Sebagai contoh, misalnya pasal 18
ayat (2) , Pasal 23 dinyatakan setiap manusia memiliki hak atas pendidikan ayat (1) dan
pada ayat (2) dan masih banyak lagi pasal lain yang menekankan perlunya ditindaklanjuti
pemberian perlindungan terhadap para pengungsi, baik yang disebabkan oleh bencana
alam atau ulah manusia, termasuk konflik bersenjata atau perang.

b. Upaya-Upaya Pencegahan Bencana Alam


Membuat Pos Peringatan Bencana
Salah satu upaya yang keudian dapat diupayakan adalah dengan mendirikan pos peringatan
bencana, pos inilah yang nantinya menentukan warga masyarakat bisa kembali menempati
tempat tinggalnya atau tidak.
Membisaakan Hidup Tertib dan Disiplin
Perlu pola hidup tertib, yaitu dengan menegakkan peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup. Asal masyarakat menaatinya, berarti
setidaknya kita telah berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Masyarakat juga harus
disiplin.
Memberikan Pendidikan tentang Lingkungan Hidup
Faktor ini telah dipertegas dalam Konferensi Dunia tentang Langkah Pengurangan
Bencana Alam, yang diselenggarakan lebih dari stu dasawarsa silam, 23-27 Mei 1994 di
Yokohama, Jepang. Forum ini, pada masa itu merupakan forum terbesar tentang bencana alam
yang pernah diselenggarakan sepanjang sejarah. Tercatat lebih dari 5.000 peserta hadir yang
berasal dari 148 negara.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa
bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu,
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai
bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Bencana alam adalah
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana nonalam adalah
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

2. Saran

a. Menjaga dan melestarikan alam


b. Membuat kebiasaan baik dengan membuang sampah pada tempatnya
c. Melakukan reboisasi
d. Memberikan pemahaman kepada yang lain apa dampak negative merusak
hutan

Anda mungkin juga menyukai