Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka
ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya
keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Kekhasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman
makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman
makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang


menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman
hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat
yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan
ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk
hidup.

Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam
semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan bahwa
biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain.
Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen, speses
dan ekosistem.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan


keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Adadua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Keanekaragaman hayati dapat terbentuk
karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat atau ciri makhluk hidup.
Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap
keanekaragaman hayati makin tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai
flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi
lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.

I.1 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan beberapa uraian mengenai sejarah pengobatan cina dan
keragaman hayati di indonesia penulis dapat menarik tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pengobatan Cina.


2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya menjaga keragaman hayati khususnya untuk
dunia pengobatan Cina.
3. Untuk mengetahui obat-obat herbal yang dipakai dalam pengobaatan di Cina.
4. Diharapkan pembaca dapat mengetahui adanya hubungan antara sejarah pengobatan
Cina yang berkaitan dengan keragaman hayati.

I.2 Manfaat Penulisan

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami bagaimana sejarah pengobatan Cina.
2. Agar pembaca mengetahui tanaman apasajakah yang di pakai dalam pengobtan Cina
3. Agar pembaca dapat mengetahui macam-macam pengobatan yang ada di Cina.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut UU No. 5 Tahun 1994, keanekaragamana hayati adalah keanekaragaman


diantara mahluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem
akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya,
mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Menurut Soerjani (1996), keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies
dan genetik di mana mahluk hidup tersebut berada.

Jadi, keanekaragaman hayati adalah segala keanekaragaman mahluk hidup yang bersifat
unik baik didaratan maupun lautan yang meliputi perbedaan gen, spesies dan ekosistem.

Mochamad Indrawan (2007), menyatakan Keanekaragaman genetik merupakan variasi


genetik dalam satu spesies baik di antara populasi-populasi yang terpisah secara geografik
maupun di antara individu-individu dalam satu populasi.

Jadi keanekaragaman genetik adalah variasi atau perbedaan dalam satu spesies.

Mochamad Indrawan (2007), menyatakan Keanekaragaman spesies mencakup seluruh


spesies yang ditemukan di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel
banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler). Spesies dapat diartikan
sebagai sekelompok individu yang menunjukkan beberapa karakteristik penting berbeda dari
kelompok-kelompok lain baik secara morfologi, fisiologi atau biokimia.

Jadi, keanekaragaman spesies adalah variasi, bentuk, penampakan, dan frekuensi antara
spesies yang satu dan spesies yang lain.

Mochamad Indrawan (2007), menyatakan Keanekaragaman ekosistem merupakan


komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing
masing.
Jadi, keanekaragaman ekosistem adalah bentuk interaksi atau hubungan timbal balik
mahluk hidup yang satu dengan mahuk hidup yang lain dan antara mahluk hidup dengan
lingkunganya.
BAB III

PEMBAHASAN

SEJARAH PENGOBATAN CHINA

Sebagian besar filosofi pengobatan tradisional Cina berasal dari filsafat Taois dan
mencerminkan kepercayaan purba Cina yang menyatakan pengalaman pribadi seseorang
memperlihatkan prinsip kausatif di lingkungan. Prinsip kausatif ini berhubungan dengan takdir
dari surga.

Selama masa kejayaan Kekaisaran Kuning pada 2696 sampai 2598 SM, dihasilkan karya
yang terkenal yakni Neijing Suwen atau Pertanyaan Dasar mengenai Pengobatan Penyakit
Dalam, yang dikenal juga sebagai Huangdi Neijing.

Ketika masa dinasti Han, Chang Chung-Ching, seorang walikota Chang-sa, pada akhir
abad ke-2 Masehi, menulis sebuah karya Risalat Demam Tifoid, yang mengandung referensi
pada Neijing Suwen. Ini adalah referensi ke Neijing Suwen terlama yang pernah diketahui.

Pada masa dinasti Chin, seorang tabib akupunktur, Huang-fu Mi (215-282 Masehi), juga
mengutip karya Kaisar Kuning itu pada karyanya Chia I Ching. Wang Ping, pada masa dinasti
Tang, mengatakan bahwaia memiliki kopi asli Neijing Suwen yang telah ia sunting.

Bagaimanapun, pengobatan klasik Tionghoa berbeda dengan pengobatan tradisional


Tionghoa. Pemerintah nasionalis, pada masanya, menolak dan mencabut perlindungan hukum
pada pengobatan klasiknya karena mereka tidak menginginkan Cina tertinggal dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan yang ilmiah. Selama 30 tahun, pengobatan klasik dilarang di
Cina dan beberapa orang dituntut oleh pemerintah karena melakukan pengobatan klasik. Pada
tahun 1960-an, Mao Zedong pada akhirnya memutuskan bahwa pemerintah tidak dapat melarang
pengobatan klasik. Ia memerintahkan 10 dokter terbaik untuk menyelidiki pengobatan klasik
serta membuat sebuah bentuk standar aplikasi dari pengibatan klasik tersebut. Standarisasi itu
menghasilkan pengibatan tradisional Tionghoa.

Kini, pengobatan tradisional Tionghoa diajarkan hampir di semua sekolah kedokteran di


Cina, sebagian besar Asia, dan Amerika Utara.
Walauapun kedokteran dan kebudayaan Barat telah menyentuh Cina, pengobatan tradisional
belum dapat tergantikan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor sosiologis dan antropologis.
Pengobatan tradisional dipercaya sangat efektif, dan kadang-kadang dapat berfungsi sebagai obat
paliatif ketik kedokteran Barat tidak mampu menangani lagi, seperti pengobatan rutin pada
kasus flu dan alergi, serta menangani pencegahan keracunan.

Cina sangat dipengaruhi oleh marxisme. Pada sisi lain, dugaan supranatural bertentantangan
pada kepercayaan Marxis, materialisme dialektikal. Cina modern membawa pengobatan
tradisional Cina ke sisi ilmiah dan teknologi serta meninggalkan sisi kosmologisnya.

Dalam catatan sejarah cina kuno, Shennong dipercaya sebagai dewa petani. Dia
mengajarkan masyarakat bagaimana cara bercocok tanam dan melakukan sistem barter. Selain
itu, Shennong juga dijuluki sebagai dewa ahli pengobatan cina. Menurut legenda, Shennong
pergi ke gunung untuk mencoba mencicipi seluruh jenis tanaman herbal dan mengalami
keracunan sebanyak 70 kali. Ususnya membusuk dan menyebabkan meninggal dunia. Hal ini ia
lakukan agar orang-orang dapat belajar cara menggunakan obat-obat herbal untuk mengobati
jenis penyakit yang ada.

Shen Nung juga dikenal sebagai bapak kedokteran dan Farmakologi Cina. dan juga
seorang kaisar yang menguasai Cina selama lebih dari 140 tahun. Sementara dikenal sebagai
The Red Emperor. Dalam obat-obatan Cina ia dianggap pelindung semua dukun dan apotek
serta penulis The Great Herbal Cina.
Seorang kepala suku ( kaisar ) yang telah mencari dan menginvestigasi khasiat obat
dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan beberapa herbal tersebut terhadap dirinya
sendiri, serta menulis Pen T-Sao pertama, tulisan tentang herbal-herbal asli yang berisikan 365
jenis obat-obatan. Sesuatu yang masih dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai wujud
perlindungan Tuhan untuk mereka.
Shennong secara menakjubkan menguji beberapa herbal, kulit kayu, dan akar yang
diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan hutan yang masih dikenal dalam bidang kefarmasian
hingga kini. Menggunakan background Pa Kua, suatu simbol matematis dari penciptaan dan
kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh Shennong antara lain podophyllum,
rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu cinnamon, dan ephedra.
Sejarah tersebut mencerminkan proses berat yang dialami rakyat pekerja pada zaman dahulu
kala dalam menemukan obat dan mengumpulkan pengalaman dalam proses perjuangan terhadap
alam dan penyakit, sekaligus merupakan gambaran sebenarnya asal usul obat tradisional Cina
dari kerja produksi.
Jauh pada zaman dinasti-dinasti Xia, Shang dan Zhou ( sekitar akhir abad ke-22 sebelum
Masehi tahun 256 sebelum Masehi ), di Cina sudah muncul arak obat dan cairan untuk obat.
Kitab Syair pada Dinasti Zhou ( sekitar abad ke-11 sebelum Masehi tahun 771 sebelum Masehi )
adalah buku yang paling awal di antara dokumen-dokumen yang ada di Cina sekarang ini yang
memuat catatan tentang obat. Sedang Kedokteran Bagian Dalam Kaisar Kuning, buku klasik
teori kedokeran tradisional yang paling awal di Cina telah meletakkan dasar bagi teori dasar
kedokteran tradisional Cina.
Karya khusus farmakologi yang paling tua dan tersimpan sampai sekarang adalah Kitab
Klasik Ramuan Obat Shen Nong pada zaman dinasti-dinasti Qin dan Han ( 221 sebelum Masehi
220 Masehi), yang merupakan hasil upaya banyak ahli kedokteran dalam mengumpulkan dan
menyimpulkan data-data farmakologi sejak awal dinasti Qin. 365 jenis obat yang tertera dalam
buku itu sampai sekarang masih belum pernah digunakan dalam praktek klinis. Lahirnya karya
itu menandakan ditegakkannya untuk tingkat pertama farmakologi tradisional Cina.
Kemakmuran ekonomi pada zaman Dinasti Tang ( 618-907 Masehi ) telah mendorong
perkembangan farmakologi tradisional Cina. Pemerintah Dinasti Tang telah menyelesaikan
penyusunan Kitab Klasik Ramuan Obat Dinasti Tang, karya sejenis yang pertama di dunia.
Dalam buku itu tercantum 850 jenis obat dan ditambah ilustrasi gambar obat.

Sampai Dinasti Ming ( 1368-1644 Masehi ), ahli farmakologi Li Shizhen telah


menyelesaikan penulisan karya besar farmakologi tradisional Cina Compendium of Materia
Medica, dimana tercantun 1.892 jenis obat, merupakan karya terbesar dalam sejarah kitab
klasik ramuan obat di Cina.

Setelah berdirinya Republik Rakyat Cina tahun 1949, telah dilakukan penelitian yang luas
mengenai botani, kimia, ilmu identifikasi, farmakologi, kedokteran klinis dan lain-lain atas obat
tradisional Cina, dengan demikian telah memberikan dasar ilmiah untuk menerangkan asal usul
obat, pengidentifikasian keaslian obat dan mekanisme kerjanya. Di atas dasar penyelidikan
sumber obat secara nasional, tahun 1961 telah disusun Catatan Obat Tradisional Cina baik
nasional maupun lokal. Dengan terbitnya Kamus Besar Obat Tradisional Cina tahun 1977,
jumlah obat tradisinal Cina yang tercantum dalam buku klasik mencapai 5.767 jenis. Besamaan
dengan itu, berbagai macam kamus, karya khusus, surat kabar dan majalah tentang obat
tradisional Cina bermunculan susul menyusul, dan berbagai macam lembaga riset ilmiah,
pengajaran dan produksi berturut-turut didirikan.
Cina memiliki wilayah yang luas, topografi yang rumit dan iklim yang beragam, berbagai
macam lingkungan hidup yang berbeda telah menyediakan syarat menguntungkan bagi
pertumbuhan berbagai macam bahan obat. Sejauh ini lebih 8.000 jenis obat tradisional Cina telah
dikembangkan, dan jenis yang sering digunakan tercatat lebih 600 macam, baik jenis maupun
jumlahnya menempati urutan nomor satu di dunia. Obat tradisional yang diproduksi Cina selain
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, telah diekspor ke lebih 80 negara dan daerah di dunia,
dan mempunyai nama baik di dunia internasional.

JENIS JENIS PENGOBATAN CHINA

1. Hebologi Cina
Hebologi merupakan jenis pengobatan tradisional dengan cara mengonsumsi tumbuh-
tumbuhan herbal baik yang sudah diracik menjadi obat minum. Obat-obatan di masak dengan
temperatur dan tekanan tinggi dan dimasukkan ke dalam kemasan yang dapat disimpan dalam
kulkas untuk digunakan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu. Obat dapat dipanas lalu
dituangkan ke gelas. Pengonsumsian obat-obatan herbal bertujuan untuk mengembalikan
kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Akupuntur Cina
Akupuntur merupakan jenis pengobatan tradisional dengan cara menusukkan jarum dalam
berbagai ukuran ke titik-titik meridian tertentu dalam tubuh. Titik meridian adalah jalur yang
sangat penting dalam tubuh manusia sebagai mengalirnya qi. Qi yang mengalir dalam tubuh
manusia memberikan energi vital untuk organ tubuh agar organ-organ tubuh tersebut dapat
berfungsi dengan baik. Teknik moksibasi Cina
Moksibasi (moxa) adalah pengobatan dengan cara membakar daun Arthemesia vulgaris
untuk menghangatkan titik meridian. daun Arthemesia vulgaris dijadikan obat dengan bentuk
dupa yang dibakar dan ditempatkan di atas titik meridian. Daun Arthemisia Vulgaris yang
terbakar tidak boleh menyentuh kulit.
3. Terapi Manipulasi
Terapi manipulasi dilakukan dengan cara pemijatan tubuh, yaitu pemijatan pada bagian otot
dan persendian. Gunanya untuk melancarkan aliran Qi dan darah sehingga tubuh menjadi
lebih rileks dan segar.
4. Cupping
Cupping adalah teknik pengobatan yang dikenal di Indonesia dengan nama bekam, yakni
teknik pengobatan metode yang menggunakan tekanan udara dengan menciptakan ruang kedap
udara dekat kulit pasien pada titik akupuntur tertentu.
5. Obat makanan
Obat makanan merupakan pengobatan tradisional Cina dengan cara memakan makanan yang
tepat misalnya banyak mengonsumsi sayuran hijau dan buah yang banyak mengandung vitamin
dan mineral, tubuh yang dalam keadaan panas akan dinetralkan (didinginkan).
6. Latihan Pelengkap qiqong dan taiji
Qiqong dan Taiji merupakan pengobatan dengan cara melakukan olahraga untuk melatih
tubuh. Olahraga ini bertujuan untuk menyelaraskan nafas, serta aktivitas fisik dan kesadaran
untuk meningkatkan kesehatan mental, rohani, dan jasmani.

TUMBUH TUMBUHAN HERBAL YANG DI PAKAI

1.CANG ER ZI
Cang Er Zi Antibiotika dan Antidiabetes Alami dari Cina - Herbal ini tidak memiliki nama
Indonesia, dalam bahasa Cina disebut Cang Er Zi. Merupakan jenis tumbuhan semak asli yang
umum tumbuh di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Barat. Tanaman ini mampu bertahan hidup di
banyak kondisi, sehingga persebarannya hingga saat ini hampir sampai di seluruh dunia.
Rasa dari herbal ini manis dan pahit, bersuhu hangat. Kandungan kimia di dalamnya, yaitu
alkaloid, resin dan Vitamin C.
Target organ dar herbal ini terutama bagian hidung, paru-paru, dan hati. memiliki efek
farmakologi sebagai antibiotik, antidiabetes alami namun perlu berhati-hati bila digunakan
bersamaan dengan obat antidiabetes lainnya karena bisa menyebabkan hipoglikemia, khasiat
lainnya digunakan untuk mengobati sinusitis kronis, topikal aplikasi (dengan minyak wijen)
untuk adiministrasi rhinitis dan intramuskular sakit punggung kronis. Dosis berlebihan dapat
menyebabkan mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Keracunan menunjukkan reaksi menurun,
memperlambat gerakan, napas tidak teratur yang mengarah ke koma serta hepatotoksisitas dan
nefrotoksisitas. Penggunaan selama kehamilan tidak dianjurkan.
Bagian yang digunakan adalah buah yang telah dikeringkan. Dosis 3-10 gram, standar 5 gram.
Dimasak selama 20 menit, harus mendidih sebab pendidihan akan mengurangi keracunan.

2 DAUN DEWA

- Tumbuhan obat Daun Dewa ( Gynura segetum ( Lour.) Merr ) merupakan jenis tumbuhan yang
telah lama di gunakan nenek moyang kita dalam mengobati berbagai kondisi penyakit, daun
dewa biasa di temukan dan di tanam di halaman pekarangan sebagai tanaman obat ( TOGA ).
Tanaman ini juga dapat di temukan sebagai tanaman liar di beberapa kawasan hutan di
Indonesia. . Daun dewa bersifat manis, dingin, tawar dan sedikit toksik. Umumnya memiliki
khasiats ebagai pereda demam ( antipiretika ), anti radang ( anti inflamasi ), penghilang rasa
sakit ( analgetika ), pembersih darah, dan membuyarkan bekuan darah.
3.BAI QIAN

Tanaman Herbal Cina Bai Qian - Herbal ini tidak memiliki nama Indonesia, dalam bahasa Cina
disebut Bai Qian. Merupakan jenis tanaman perennial berbentuk semak tegak. Penggunaannya
kebanyakan untuk tujuan pengobatan. Rasa dari herbal ini manis dan tajam, bersuhu
kecendrungan hangat, kandungan kimia yang terdapat didalamnya adalah stauntosides, steroidal
gylicoside, dan anhhydrohirundigenin monothevetoside. Bekerja pada tubuh bagian paru.
Berkhasiat mengobati: mengarahkan qi bawah pada batuk dengan dahak yang berlebihan,
obstruksi paru, paru-paruqi stagnasi, mengi, terengah-engah; mengkahalu dingin pada batuk
dengan dahak berlebihan, pertolongan untuk batuk, mengi, dahak, menghentikan mengi sebab
dingin berlebih, stagnasi qi paruparu. Bagian yang digunakan adalah akar dari tanaman yang
telah dijemur dan dikeringkan. Dosis 2-10 gram, standar 5 gram. Dimasak selama 20 menit. Efek
farmakologi, sebagai ekspektoran ( mengeluarkan dahak ). Keracunan dapat mengarah ke
iritasi dari mual, muntah, dan saluran pencernaan. Gunakan dengan hati-hati pada pasien tukak
lambung. Kontraindikasi, defisiensi qi, ginjal kekurangan mencegah penurunan paru-paru.
Penggunaan pada kehamilan diperbolehkan.
4. PULSATILLA CHINENSIS
Khasiat Anti Bakteri dan Jamur Tanaman Herbal Anemon Cina - Pulsatilla Chinensis memiliki
nama Indonesia Anemon Cina, sedangkan dalam bahasa Cina disebut Bai Tou Weng.
Tumbuhan ini termasuk dalam 50 herbal dasar TCM (Traditional Chinese Medicine).

Rasa dari herbal ini pahit dan bersuhu kecendrungan dingin. Kandungan kimia didalamnya, yaitu
saponin, triterpen, Anemonin, Okinalin, Okinalein, stigma-sterol, B-sitosterol, Hederaginin,
asam oleanolic, arabinosa, galaktosa, glukosa, dan rhamnose. Bekerja pada tubuh bagian usus
besar, perut dan hati. Berkhasiat untuk mengobati: menurunkan panas, furunkel, bisul, luka,
radang usus buntu, radang usus, disentri, bisul, luka, sengatan tawon, dan gigitan ular. Bagian
yang digunakan adalah semua bagian akr tanaman yang telah dikeringkan. Dosis 9-15 gram,
dimasak selama 20 menit. Efek fisiologis/farmakologis secara in vitro sebagai zat anti bakteri
dan anti jamur. Tindakan: digunakan dalam mengobati perdarahan dalam, disentri postpartum,
parasit usus dan usus buntu. Bersifat desinfektan dan mendetosifikasi. Kontraindikasi
kekurangan limpa,d an Qi defisiensi. Penggunaan selama kehamilan diperbolehkan.
5. Paeoniae Radix Lactifora

Ini Dia Efek Anti Inflamasi dan Sedatif Bunga Peony - Paeoniae Radix Lactifora adalah herbal
yang lebih dikenal dengan nama Bunga Peony, dalam bahasa Cina disebut Bai Shao. Peony
merrupakan genus tunggal untuk tanaman hias yang tergolong kedalam keluarga paenociae.
Tanaman Peonya merupakan tanaman rempah yang tergolong tumbuhan tahunan ( perenial).
Tanaman ini berbunga di akhir musim semi sampai awal musim panas. Tanaman peonya berasal
dari Tiongkok, Eropa Selatan dan Amerika Utara bagian barat. Rasa herbal ini pahit dan asam,
bersuhu netral, kecendrungan dingin. Kandungan kimia didalamnya adalah glukosida
monoterpenoid, flavonoid, tanin, stilbenoids, triterpenoid dan steroid, paenols, dan fenol.

Bekerja pada tubuh bagian liver dan limpa. Berkhasiat mengobati; disemenorea, menstruasi
berat, keputihan, spermatorrhoea, nightweats, berkeringat spontan, sakit perut, disentri, nyeri dan
kejang disaluran pencernaan, sakit kepala, kepala ringan, pusing, glaukoma, hepatitis, insomnia,
sakit nyeri dipunggung bawah, kolesistitis, cholelithiasis, hipertensi, gejala stres, depresi,
sindrom premenstrual, melembutkan liver dengan memindahkan qi, perut kram, kram kedalam
otot dan tendon. Bagian yang digunakan adalah akar yang telah dikeringkan. Dosis 10 sampai 15
gram, standar 10 gram. Dimasak selama 10 menit. Efek farmakologi, anti inflamasi, tindakan
penenang (digunakan dnegan hati-hati dalam kombinasi dnegan barbiturat atau obat penenang,
penurunan kemampuan mengemudi), memperbesar arteri koroner, agregasi platelet (digunakan
dengan hati-hati dangan kombinasi dengan anti oagulan dan inhibitor agregasi trombosit)
menurnkan serum kadar glukosa (digunakan dengan hati-hati dalam kombinasi dengan obat
antidiabetes mungkin memprovokasi hipoglikemia). Diberikan untuk muntah, diare dan kolik.
Kontraindikasi, kepenuhan dan distensi dada, defisiensi dingin, diare. Penggunaan selama
kehamilan diperbolehkan.

5. Bu Gu Zhi

Herbal Bu Gu Zhi Cocok untuk Penderita Alopecia, Psoriasis dan Vitiligo - Herbal ini tidak
tersedia di Indonesia, dalam bahasa Cina disebut Bu Gu Zhi. Tumbuhan ini memiliki sebutan
Babchi di India, merupakan tanaman penting dalam pengobatan Ayurveda India, Sidhha Tamil,
Serta Cina. Tumbuh di seluruh dataran India, terutama did aerah semi kering Rajasthan dan
kabupaten Timur Punjab. Tanaman ini juga didistribusikan secara luas di daerah tropis dan
subtropics dunia, terutama Cina dan Afrika Selatan, Bekerja pada tubuh bagian limpa, lambung,
dan ginjal. Dalam hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa herbal ini sangat baik digunakan
untuk mengobati alopecia, psoriasis, vitiligo, dan menorrhagia. Khasiat lainnya dapat juga
mengobati anggota badan yang dingin, sakit pinggang, kencing inkontinensia, poliuria,
kelemahan ektremitas bawah, serta distensi abdomen. Bagian yang digunakan adalah buah yang
telah dikeringkan. Dosis 3-10 gram, standar 6 gram. Dimasak selama 20 menit. Efek
farmakologi, dapat menyebabkan photosensivity dan digunakan bersama-sama dengan sinar UV
untuk mengobati psoriasis, vitiligo dan mikosis fungoides. Herbal mungkin memiliki efek
fototoksik, dalam dosis tinggi efek teratogenik. Penggunaan selama kehamilan tidak dianjurkan.
6. Gingseng Putri (Angelica Dahurica) - Angelica Dahurica

merupakan nama latin dari tanaman ashitabac atau gingseng putri. Nama Cina (Tionghoa) dari
tanaman ini adalah Bai Zhi. Habitat tanaman ini adalah dilembah dan pegunungan. Rasa tanaman
ini adalah tajam dan hangat. Kandungan kimia didalamnya adalah coumarins, phytosterols,
polyacetylenes, ferulic acid, ligustilide, sesquiterpene, dan carvaerol. Bagian tubuh yang diobati
adalah paru-paru dan saluran perut. Tanaman ini berkhasiat untuk mengobati rhinitis, sinusitis,
hidung tersumbat, melancarkan dahak, dan melancarkan saluran pernapasan, mengobati bisul,
luka, dan benjolan (pembengkakan bernanah) terutama dibagian perut dan saluran usus besar,
meredakan nyeri dan sakit kepala, dan mampu melancarkan haid. Bagian tanaman yang dipakai
sebagai obat adalah akar yang dikeringkan. Cara membuat ramuan, akar yang sudah kering
direbus dalam air mendidih. Penggunaannya 3-10 gram Efek samping ramuan ini adalah
overdosis, serta dapat ditandai dengan muntah, mual, anggota badan kesemutan, epilepsi, dan
kejang. Sementara itu, kontraindikasinya, yaitu kekurangan darah atau daerah Yin Yang kurang,
luka terbuka, penyakit demam, dan penyakit hati.

6.BAI WEI
Ini Obat Herbal Cina Istimewa Untuk Turunkan Demam - Herbal ini tidak memiliki nama
Indonesia, dalam bahasa latin disebut Cynanchi radix, dan dalam bahasa Cina biasa dikenal
dengan nama Bai Wei. Tumbuhan ini banyak hidup dan tumbuh di padang rumput atau tanah
lapang. Merupakan jenis tumbuhan melilit, yang dapat tumbuh dengan baik di tanah berkapur.
Tanaman ini habitat asli Eurasia, namun banyak menyebar ke berbagai benua. Rasa dari herbal
ini pahit dan asin, bersuhu dingin. Kandungan kimia didalamnya yaitu cynanchol dan
cardioglycoside.
Tanaman ini bekerja pada target organ hati, perut, dan paru-paru, kandung kemih dan juga ginjal.
Berkhasiat untuk mengobati: menurunkan panas seperti panas dalam, demam yang lama,
kekurangan yin sebab demam, demam nifas, demam malam, terutama karena panas dalam paru
dengan batuk. Bagian yang digunakan adalah akar yang kering. Dosis 3-10 gram, standar 5 gram.
Dimasak selama 20 menit. Kontraindikasi defisiensi limpa, dingin di limpa dan lambung.
Penggunaan selama kehamilan diperbolehkan.
PENGOBATAN CINA ERAT HUBUNGANNYA DENGAN KERAGAMAN HAYATI

Ditinjau dari segi ilmu kimia, setiap jenis tumbuhan merupakan gudang bahan kimia
(chemical prospecting). Banyak diantara ratusan bahan kimia ini sangat berguna untuk
pengobatan dan kosmetika. Paling tidak lebih dari 50% turunan produk yang ada saat ini berasal
dari sumber daya alam hayati (Fransworth 1985)22. Soejarto (1991)23 bahkan melaporkan telah
terbukti ada 120 senyawa kimia yang berasal dari 100 famili tumbuhan, yang sebagian besar
adalah tumbuhan tropik, termasuk yang terdapat di Indonesia. Jenis-jenis tersebut ternyata
berpotensi untuk pengobatan berbagai jenis penyakit, antara lain malaria, kanker, jantung dan
hipertensi.

Hebologi merupakan jenis pengobatan tradisional dengan cara mengonsumsi tumbuh-


tumbuhan herbal baik yang sudah diracik menjadi obat minum. Obat-obatan di masak dengan
temperatur dan tekanan tinggi dan dimasukkan ke dalam kemasan yang dapat disimpan dalam
kulkas untuk digunakan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu. Obat dapat dipanas lalu
dituangkan ke gelas. Pengonsumsian obat-obatan herbal bertujuan untuk mengembalikan
kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien

Pengobatan china juga membutuhkan tanaman- tanaman untuk di pergunakan dalam


penyembuhan penyakit dalam pengobatan china, disini terlihat jelas jikakeragaman hayati
sangatlah berperan pentimg untuk pengobatan china.

Bila keragaman hayati tidak di jaga dengan baik maka seiring berjalannya waktu semua
spesies akan berangsur angsur punah, dan tidak aka nada lagi pengobatan tradisonal china,begitu
pentingnya keragaman hayati untuk dunia pengobatan.
BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

Sebagian besar filosofi pengobatan tradisional Cina berasal dari filsafat Taois dan
mencerminkan kepercayaan purba Cina yang menyatakan pengalaman pribadi seseorang
memperlihatkan prinsip kausatif di lingkungan. Prinsip kausatif ini berhubungan dengan takdir
dari surga.

Bagaimanapun, pengobatan klasik Tionghoa berbeda dengan pengobatan tradisional


Tionghoa. Pemerintah nasionalis, pada masanya, menolak dan mencabut perlindungan hukum
pada pengobatan klasiknya karena mereka tidak menginginkan Cina tertinggal dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan yang ilmiah. Selama 30 tahun, pengobatan klasik dilarang di
Cina dan beberapa orang dituntut oleh pemerintah karena melakukan pengobatan klasik. Pada
tahun 1960-an, Mao Zedong pada akhirnya memutuskan bahwa pemerintah tidak dapat melarang
pengobatan klasik. Ia memerintahkan 10 dokter terbaik untuk menyelidiki pengobatan klasik
serta membuat sebuah bentuk standar aplikasi dari pengibatan klasik tersebut. Standarisasi itu
menghasilkan pengibatan tradisional Tionghoa.

Kini, pengobatan tradisional Tionghoa diajarkan hampir di semua sekolah kedokteran di Cina,
sebagian besar Asia, dan Amerika Utara.

Walauapun kedokteran dan kebudayaan Barat telah menyentuh Cina, pengobatan tradisional
belum dapat tergantikan

Dalam catatan sejarah cina kuno, Shennong dipercaya sebagai dewa petani. Dia
mengajarkan masyarakat bagaimana cara bercocok tanam dan melakukan sistem barter. Selain
itu, Shennong juga dijuluki sebagai dewa ahli pengobatan cina. Menurut legenda, Shennong
pergi ke gunung untuk mencoba mencicipi seluruh jenis tanaman herbal dan mengalami
keracunan sebanyak 70 kali. Ususnya membusuk dan menyebabkan meninggal dunia. Hal ini ia
lakukan agar orang-orang dapat belajar cara menggunakan obat-obat herbal untuk mengobati
jenis penyakit yang ada.
Shennong secara menakjubkan menguji beberapa herbal, kulit kayu, dan akar yang
diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan hutan yang masih dikenal dalam bidang kefarmasian
hingga kini. Menggunakan background Pa Kua, suatu simbol matematis dari penciptaan dan
kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh Shennong antara lain podophyllum,
rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu cinnamon, dan ephedra.

Cina memiliki wilayah yang luas, topografi yang rumit dan iklim yang beragam, berbagai
macam lingkungan hidup yang berbeda telah menyediakan syarat menguntungkan bagi
pertumbuhan berbagai macam bahan obat. Sejauh ini lebih 8.000 jenis obat tradisional Cina telah
dikembangkan, dan jenis yang sering digunakan tercatat lebih 600 macam, baik jenis maupun
jumlahnya menempati urutan nomor satu di dunia.

Dari penjelasan tentang sejarah pengobatan china dan keragaman hayati di atas dapat di
berikan kesimpulan bahwa, kita perlu menjaga keragaman hayati karena sangatlah penting untuk
dunia kesehatan, seperti dalam pengobatan china, sebanyak 5.100 spesies yang digunakan untuk
ramuan pengobatan china.

Tanaman yang dipakai

a. Cang er zi
b. Daun dewa
c. Bai qian
d. Paeoniae Radix Lactifora
e. Bu Gu Zhi
f. Gingseng Putri (Angelica Dahurica)
g. Bai wei

Hal hal yang dapat di lakukan untuk menjaga keragaman hayati sebagai sarana pengobatan
cina yaitu :

1. Membudidayakan tanaman yang di gunakan untuk pengobatan cina


2. Menjaga kelestarian lingkungan agar tumbuhan-tumbuhan herbal dapat berkembang
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Allianto, sheny. 2014. Pengobatan Tradisional Cina. Universitas Indonesia: Depok, Jakarta.
2. Winarno, H. Hery. 2012. Sejarah Panjang Pengobatan Tradisional Cina. Merdeka.com.
3. Anonym, 2014. Pegobatan Trdisional Cina. Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatan_tradisional_Cina, diakses pada 31 Maret 2016,
pukul : 12 : 30 WIB.
4. Anonym, 2010 . cultur budaya pengobatan Cina.
http://chinesseculture.abaut.com/library/weekly/aa_shennong02.ahtm diakses pada 31 maret
2016
5. Dr. Med. Uadayana Gendo. Integrasi Kedokteran Barat dan Kedokteran Tradisional Cina,
hal. 5
6. Hilier, S.M., Jewell. Tony. Health Care and Traditional Medicine In Cina 1800-1982. Hal
228.
7. Zhang, Yanghua. Transforming Emotions With Chinese Medicine, hal 80.
8. Anonim, 2011. Pengobatan Herbal Cina. http :// www.slideshare. Net/ AhmadJauhari/
pengobatan-herbal-cina, slide 9. Diakses tanggal 31 maret 2016.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai