MANAJEMEN PROYEK
TOOL DAN TEKNIK PENGENDALIAN MUTU
OLEH
MARISSA APRILIANI
1307115144
TEKNIK KIMIA S1 B
Persaingan didalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini mendorong
perusahaan untuk lebih mengembangkan pemikiran-pemikiran untuk memperoleh
cara yang efektif dan efisien dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan
perusahaan. Salah satu kekuatan terpenting yang menunjang keberhasilan
pencapaian tujuan perusahaan dan menaikkan tingkat pertumbuhan perusahaan di
pasar adalah faktor mutu atau kualitas. Peranan kualitas sangat menunjang
kelancaran sebuah operasional produksi dalam perusahaan.
Pengendalian kualitas adalah suatu sistem yang terdiri dari pengujian,
analisis dan tindakan-tindakan yang harus diambil dengan menggunakan kombinasi
seluruh peralatan dan teknik-teknik yang berguna untuk mengendalikan kualitas
suatu produk dengan ongkos seminimal mungkin, sesuai dengan keinginan para
konsumen. Pengendalian mutu dapat didefinisikan sebagai keseluruhan cara yang
kita gunakan untuk menentukan dan mencapai standar mutu. Dengan kata lain,
pengendalian mutu adalah merencanakan dan melaksanakan cara yang paling
ekonomis untuk dapat membuat sebuah produk yang akan bermanfaat dan
memuaskan tuntutan dari konsumen secara maksimal. Alat-alat dan teknik
pengendalian mutu adalah, sebagai berikut:
1. Analisa pareto
2. Statistik sampling
3. Diagram kendali mutu (diagram : p, c, r, s, x dll) baca buku
statistika/manajemen mutu
4. Pengujian
1. Analisis atau Diagram Pareto
Diagram pareto atau analisis pareto didasari prinsip yang menyatakan
kebanyakan efek adalah hasil dari sedikit penyebab. Konsep ini dinyatakan
pertama kali oleh Vilfredo Pareto, ekonom Italia abad 19. Beliau mengamati
bahwa kebanyakan persentase kekayaan nasional dimiliki oleh sejumlah kecil
orang. Pareto menemukan rasionya 80:20. Kemudian ide ini ditunjuk sebagai
sedikit yang penting dan banyak yang tidak penting oleh satu dari penemu
peningkatan kualitas, Joseph Juran. Sekarang ide ini sering dirujuk sebagai aturan
8:20 atau prinsip pareto.
Tujuan analisis pareto
Tujuan analisis pareto untuk 'memisahkan sedikit yang penting dari banyak yang
tidak penting'. Dikatakan bahwa 80% cacat berasal dari 20% penyebab. Metode
analisis data ini membantu mengarahkan pekerjaan anda ke tempat di mana dapat
dilakukan peningkatan terbanyak. Sehingga analisis pareto membantu anda
memusatkan usaha ke permasalahan yang menyediakan potensi terbesar untuk
peningkatan.
Kegunaan diagram pareto
1. Membantu suatu tim untuk terpusat pada penyebab yang akan
mengharilkan dampak terbesar jika diselesaikan
2. Menampilkan kepentingan relatif dari problem dalam format visual yang
sederhana dan dapat diinterpretasi dengan cepat.
3. Membantu mencegah 'mengalihkan permasalahan' di mana 'solusi'
menghilangkan beberapa penyebab namun memperburuk yang lain
4. Kemajuan diukur dalam format yang sangat terlihat yang menyediakan
insentif untuk mendorong lebih banyak peningkatan
5. Analisis pareto dapat digunakan dalam penerapan peningkatan kualitas
manufaktur atau nonmanufaktur
Langkah-langkah menyusun diagram pareto
1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya ber-
dasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya
2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan
karakteristik- karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan
sebagainya
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
4. Merangkum data dan membuat ranking kategori data tersebut dari yaang
terbesar hingga yang terkecil.
5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang diguna-
kan.
6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif
masing- masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting
untuk mendapat perhatian.
Berikut adalah contoh diagram pareto sebuah restoran yang ingin meningkatkan
kualitas pelayanannya dan mengumpulkan survei selama satu bulan mengenai
komplain dari pelanggan.
Tipe Pengujian
Pengujian Unit, menguji setiap komponen secara individual.
Pengujian Integrasi, menguji komponen group secara fungsional.
Pengujian Sistem , menguji sistem sebagai sebuah entity.
Pengujian penerimaan User, menguji kinerja berdasarkan penilaian user
terhadap penerimaan sistem.
Gantt Chart rencana pengujian proyek Pengembangan sistem
Contoh Pengendalian mutu dengan pengujian mutu individual :
No Aktivits Produk Standar Mutu Hasil Tindakan
Pengujian
1. Identifikasi Listing Identifikasi 80 % Penyesuaian
Kebutuhan Kebutuhan harus 90% kebutuhan proses
Sistem Sistem lengkap sudah
mencakup teridentifikasi
kebutuhan PT,
Dikti, dan
Peraturan yang
ada.