Anda di halaman 1dari 1

Teknik Budidaya Buah Merah Di Pekarangan Rumah

Buah merah adalah salah sebuah jenis tanaman keluarga Pandanus. Tanaman ini tergolong
tanaman endemis dan cuma kita temukan di Pulau Papua dan New Guinea. Daerah penyebaran
buah merah lumayan luas mencakup Lembah Baliem (Wamena) dan Pegunungan Arfak (Papua
Barat). Disamping dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan oleh masyarakat setempat, buah
merah juga digunakan sebagai sumber gizi untuk menambah kesehatanan tubuh. Tidak sedikit
masyarakat yang menanam buah merah di lahan sempit, seperti pekarangan rumah.
Bagaimanakah teknik budidaya buah merah di pekarangan rumah?

Menurut habitat hidupnya, tanaman yang disebut Pandanus conoideus dalam bahasa ilmiah ini
bisa tumbuh mulai dari daerah berdataran rendah hingga di ketinggian 2.300 m dpl dengan
tingkat kesuburan tanahnya termasuk rendah. Tanaman ini mempunyai akar tunjang yang
panjang dan banyak jumlahnya dengan fungsinya untuk menyerap oksigen dari udara dan unsur
hara dari dalam tanah sehingga tanaman ini cenderung menyukai tanah lembab.

Berikut urbanina ulas mengenai teknik budidaya buah merah di pekarangan rumah.

Pembibitan Buah
Tanaman diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni memakai stek tunas dari akar/batang
ataupun stek batang.
Gunakan anakan dari stek tunas yang berukuran 20-40 cm.
Gunakan anakan dari stek batang yang berukuran 80-100 cm.
Stek tunas yang terpilih mesti memiliki 1 akar supaya bisa mempercepat pertumbuhan
tunas
Jika anakan dibawa ke luar kota, maka stek tunas tersebut diletakkan di tempat yang
lembab agar anakan itu tidak mati akibat kekurangan air.
Lakukan pembibitan dengan tiga cara; (1). Persemaian sementara dibuat di bawah induk
tanaman, (2). Dimasukkan pada kantong-kantong plastik yang telah mengandung media
tanam berupa campuran pupuk kandang dan tanah (1:3). Waktu yang dibutuhkan selama
persemaian itu sekitar 1-2 bulan. (3). Bisa langsung ditanam di lahan, tetapi yang perlu
dicermati adalah buah merah merupakan tanaman yang perlu naungan, bahkan hingga
tanaman itu dewasa.

Penanaman
Bersihkan lahan tempat menanam buah merah dari gangguan gulma.
Cangkul tanah sedalam 15-20 cm. Lahan tempat menanam bisa dipilih dari lahan bekas
tanaman lainnya seperti pisang, ubi atau berdekatan dengan sumber air.
Biarkan tanah selama sekitar 1 hari.
Tidak usah membuat saluran pengairan sebab tanaman buah merah menyukai lahan/tanah
yang lembab dan gembur.
Sesuaikan lubang tanam dengan ukuran anakan yang digunakan, yakni berukuran 10 x 10
cm. Jangan melebihi leher akar tanaman.
Lakukan penanaman pada musim hujan dengan jarak tanamnya 5 x 5 m.

Pemeliharaan
Anda perlu untuk membersihkan rumput dan gulma pengganggu yang terdapat di sekeliling
rumpun atau pohon, tanpa mengadakan pemangkasan serta pemupukan. Hama dan penyakit
yang menyerang buah merah hingga sekarang tidak ditemukan.

Panen
Tanaman buah merah yang bibitnya berasal dari stek tunas bisa dipanen kira-kira 3-5 tahun.
Panen bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun, yakni bulan Juni-Agustus (Panen I) dan bulan
November-Januari (Panen II). Lamanya memproduksi buah 3-4 bulan.

Ciri-ciri buah siap dipanen antara lain, warna buah berubah, keluar tunas, warna pelepah
pembungkus buah berubah warna menjadi cokelat kering, biji buah di ujung buah terlepas.

Panen dilakukan dengan cara memakai kayu penjolok dengan ujungnya membentuk huruf V
yang berfungsi untuk menarik jatuh buah. Penarikan buah dilakukan dengan hati-hati supaya
buah tidak rusak atau terbelah.

Anda mungkin juga menyukai