Anda di halaman 1dari 2

Format Jurnal

No Judul Artikel Nama Jurnal Tgl/Bln/Thn Lampiran Nilai


SKP
1 A diagnostic The Official 2016
method for herpes International
simplex keratitis by Journal Of The
Japanese
simultaneous
Ophthalmologi
measurement of viral cal Society
DNA and virus-
specific secretory
IgA in tears: an
evaluation

Format Resume Jurnal


1.Judul Jurnal : A diagnostic method for herpes simplex keratitis by
simultaneous measurement of viral DNA and virus-
specific secretory IgA in tears: an evaluation
Latar Belakang : Keratitis yang dimediasi herpes simpleks virus (HSV)
tipe 1 (KHS) terdiri dari tiga variasi klinis utama yang
melibatkan bentuk epitel, stroma, dan endothelial.
Untuk menunjang diagnosis dari keratitis HSV selain
ditinjau dari temuan klinis dan karakteristik klinis juga
diperlukan pemeriksaan penunjang diantaranya yaitu
menggunakan DNA HSV dengan real-time PCR dan
IgAs-HSV menggunakan ELISA.
Tujuan : Melakukan pengukuran simultan DNA herpes
simpleks virus (HSV) dengan real-time polymerase
chain reaction (real-time PCR) dan antibodi IgA
sekretori spesifik-HSV (IgAs-HSV) dengan enzyme-
linked immunosorbent assay (ELISA) dalam air mata
yang diperoleh menggunakan strip Schirmer untuk
menyelidiki keberhasilan diagnostiknya untuk keratitis
herpes simpleks (KHS).

Metodologi : Sebanyak 59 mata yang terkena dari 59 pasien dengan


yang secara klinis dicurigai KHS (kelompok KHS) dan
23 mata dari 23 sukarelawan sehat (kelompok kontrol)
terdaftar dalam penelitian ini. Kelompok KHS dibagi
menjadi lima sub kelompok: keratitis
dendritik/geografik, keratitis diskiformis, keratitis
nekrosis, keratitis atipikal, dan lainnya. Sampel air
mata diambil menggunakan strip Schirmer untuk
menentukan kadar DNA HSV dan IgAs-HSV.
Hasil : Antara DNA HSV dan IgAs-HSV memiliki
spesifisitas yang sama-sama tinggi yaitu sebesar 100%
dan 82,6%. . Kadar DNA HSV pada sub kelompok
keratitis diskiformis secara signifikan lebih rendah
daripada sub kelompok keratitis dendritik/geografik
Kadar IgAs-HSV pada sub kelompok keratitis
diskiformis secara signifikan lebih tinggi dari
kelompok kontrol.
Kesimpulan : Kombinasi deteksi laboratorium DNA HSV dengan
real-time PCR dan IgAs-HSV dengan ELISA
menggunakan sampel air mata memungkinkan
reliabilitas yang lebih tinggi dalam mendiagnosis
subkelompok KHS.
Rangkuman dan Hasil : Untuk mendiagnosa kasus keratitis HSV diperlukan
Pembelajaran data berupa gejala pada pasien, temuan klinis
berdasarkan karakteristik lesinya dan dapat dilakukan
pemeriksaan untuk menunjang diagnosis yaitu
menggunakan pemeriksaan DNA HSV dan IgAs-HSV.
Sehingga dokter mampu mendiagnosis secara tepat
dan sesuai dengan terapinya.

Anda mungkin juga menyukai