(Akuntansi Perhotelan)
UNMAS DENPASAR
KELOMPOK 6 :
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2017
1
BIAYA
2
tepung terigu, beras, kacang-kacangan,kecap, saos, bahan-bahan kue, jenis-jenis mie,
minyak goreng, bumbu dalam botol atau kaleng, dan lain sebagainya.
e) .Bebagai Jenis Minuman (Beverage)
3
dilakukan pada siang hari untuk menghitung berapa bahan-bahan yang tersisa dan
berapa jumlah yang harus dibeli kembali, maka mengajukan order pembelian melalui
chef untuk disetujui.
c) Pembelian bahan makanan secara kuota mingguan
Cara pembelian bahan makanan secara kuota mingguan, pada umumnya dilakukan
untuk bahan-bahan yang tergolong dalam grocery, hal ini karena pengiriman sekali
dalam seminggu atau sekali dalam dua minggu untuk jenis-jenis bahan makanan
grocery adalah sangat sesuai. Prosedur atau metode pembelian dengan cara mingguan,
sama dengan prosedur pembelian cara harian.
d) Pembelian bahan makanan secara Cash and Carry
Cara ini biasanya digunakan oleh hotel-hotel kecil-menengah, dimana umunya
bahan/barang yang akan dibeli tidak dalam jumlah yang besar, dan untuk bahan/barang
yang mudah didapat. Pembelian dengan cara ini bisa dilakukan langsung ke pasar,
supermarket atau toko atau tempat-tempat yang sudah dijadikan langganan oleh
restoran karena harganya lebih murah. Ada beberapa keuntungan yang bila
menggunakan pembeilan cara Cash and Carry, diantaranya:
Dapat dibeli di lebih banyak tempat, tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja
Harga lebih kompetitif, walaupun bahan/barang yang dibeli dalam jumlah sedikit.
Pembeli tahu secara pasti barang/bahan yang akan dibeli beserta harganya hanya
melalui catalog
Bila segera dibutuhkan, pembelian bisa dilakukan langsung atau seketika
Sedangkan kerugiannya adalah:
Harus menyediakan orang yang ditugaskan untuk membeli beserta transportasinya
Hotel/restoran harus membayar tunai.
e) Pembelian bahan makanan secara pembayaran pesanan
Pembelian dengan cara pembayaran pesanan ini diperlukan bila hotel /restoran
memerlukan bahan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi
kebutuhan selama beberapa waktu, hal tersebut juga untuk menjamin kontinuitas bahan
berkaitan dengan keberadaan jenis makanan tertentu yang dicantumkan di dalam Menu.
4
7.2 Bagian Alur Prosedur Pembelian pada Hotel
Gudang Puchasing Acct Dept Head Geneal Manager Cost Control Supplier
PR PR
PR
+
QAP
QAP
persetujuan pesetujuan
PO
PO
PO PO
A A
A
Salinan untuk
bagian receiving
(kalau ada)
Keterangan:
PR = purchase requisition
PO = purchase order
QAP = quotation analys price
A = arsip
MI = memorandum invoice
5
- Purchasing, sebagai dasar untuk membuat PO
- Gudang atau departemen yang memerlukan
Berdasarkan PR yang dibuat, bagian pembelian akan membuat PO di mana harus
mendapatkan persetujuan dari Accounting Departement Head dan General Manager,
dan didukung dengan quotation analysis price. PO pada umumnya dibuat dalam 5
rangkap yang didistribusikan pada:
- Supplier untuk ditunjuk
- Cost control, sebagai kontrol
- Gudang, sebagai informasi pembelian
- Account payable, sebagai dasar untuk mencatat hutang
- Purchasing, sebagai arsip
Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang diterima, setelah
barang siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke hotel.
Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian penerimaan barang, setelah
barang yang datang dicek, bagian penerimaan menyiapkan MI dan meminta
persetujuan dari:
- Bagian gudang untuk persetujuan tentang jumlah dan kuantitasnya
- Cost control untuk persetujuan harga
- Bagian penerimaan barang untuk tanda terima barang
MI pada umumnya dibuat dalam beberapa rangkap sesuai kebutuhan, tapi ada yang
membuat dalam 5 rangkap dengan distribusi sebagai berikut:
- Cost control, sebagai kontrol
- Gudang, sebagai informasi
- Purchasing, sebagai arsip
- Account payable, sebagai dasar mencatat hutang
- Supplier, sebagai pendukung penagihan
Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian penerimaan, kemudian
menyimpan barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan MI.
Sedangkan cost control berdasarkan salinan PR, PO, MI akan mencatat pembelian
tersebut dalam cardex, dan account payable akan mencatatnya pada hutang usaha.
MI setiap hari dipilah per jenis barang (food, beverage, material supplies) oleh bagian
penerimaan barang, untuk digunakan sebagai dasar membuat daily receiving report.
6
Bagan Alur Pengeluaran Kas untuk Pembelian Tunai
Depatemen Purchasing Cost Control Acc Dept Head General Manager Geneal Cashier
uang
uang
+
A
+
CDV
CDV
Keterangan:
PR = purchase requisition
CDV = cash disbursement voucher
GCES = general cashier expenditures summary A
A = asip
7
Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang
mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut sering dinamakan jurnal khusus. Transaksi-
transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal khusus misalnya transaksi penerimaan kas, transaksi
pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit. Setelah pencatatan
dalam jurnal khusus tersebut selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang dilakukan
secara periodik, biasanya setiap bulan sekali.
Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:
Jurnal penjualan barang dagangan, untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
Jurnal pembelian barang dagangan, untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang tunai.
Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang
tunai.
Jurnal umum, untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam
keempat jurnal di atas.
Berkaitan dengan transaksi pembelian barang untuk keperluan operasional hotel, pencatatan
bisa dilakukan dengan menggunakan metode phisik atau metode perpetual, sebagian besar
menggunakan metode perpetual dengan pencatatan persediaan sebagai berikut:
Inventory Food xxx
Trade creditor xxx