Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

ANESTESI BEDAH ANAK


RUMKITAL
MARINIR CILANDAK
JAKARTA
1. Pengertian ( Definisi) Anestesia bedah anak adalah tindakan anestesia yang
dilakukan pada pediatri .
Yang tergolong pediatri adalah:
newborn infant
neonatus ( < 1 bulan)
infant ( 1 bln 1 tahun)

2. Penatalaksanaan Dilakukan kunjungan pre anastesia sebelum operasi


sesuai dengan kesempatan dan waktu yang tersedia.
Sebelum dilakukan tindakan anestesia dan
pembedahan harus sudah terdapat informed consent
tindakan,kecuali pada emergency
3. Pre Operatif Pre operatif ada informasi klinis mengenai:
riwayat usia kehamilan dan berat badan.
proses persalinan (APGAR SCORE).
riwayat perawatan di rumah sakit.
adanya kelainan kongenital ataupun metabolik.
adanya kelainan jalan nafas
4. Pemeriksaan fisik keadaan umum, tanda vital, berat badan
gigi geligi dan keadaan yang mempengaruhi
intubasi.
keadaan jalan nafas dan fungsi sistem
kardiovaskular dan respirasi.
Tempat kanulasi vena perifer
5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboraturium rutin yang tersedia : HB, Ht,
lekosit, trombosit dan analisa urin. Untuk keadaan
khusus, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
antara lain foto thoraks, EKG, fungsi liver, fungsi ginjal
dan gula darah sewaktu.
6. Persiapan pre Anestesi Pasien dipuasakan, sesuai tabel berikut

Usia Susu/Padat Cairan


Jernih
6 bulan 3 jam 1 jam
1- 15 bulan 4 jam 2 jam
> 36 bulan 5 jam 3 jam
7. Persiapan kamar operasi anestesi: sirkuit terbuka Mapleson D (Jackson
Rees), dengan FGF 2,5-3x ventilasi semenit untuk
mencegah rebreathing.
Volume kantung sesuai besar kapasitas vital.
Anak dengan BB 10-20kg dapat menggunakan
sirkuit setengah tertutup dengan sirkuit anestesia
berdiameter kecil.

8. Sarana kamar operasi Obat-obat anestesi termasuk obat resusitasi.


Alat monitor berupa EKG , tekanan darah, pulse
oksimetri.
Perangkat mesin anestesi beserta kelengkapan
pasokan gas.
Peralatan jalan nafas sungkup muka, ETT, fuedel,
laringoskop dengan bila laringoskop anak,stylet
dan laringeal mask.
Peralatan untuk menghangatkan tubuh anak dan
alat pemantau suhu.
Stetoskop prekordial/ esofageal untuk memantau
bunyi nafas dan jantung anak.
Alat untuk pemberian cairan intravena termasuk
untuk kanulasi bena.
Alat penghisap (suction)
9. Premedikasi dan teknik premedikasi:
Induksi
Secara umum tidak perlu untuk usia dibawah 12
bulan, di atas 12 bulan dapat diberikan midazolam
atau diazepam per oral.
Tidak perlu diberikan pada anak dengan kelainan
mental.
Terapi penyakit kronis harus tetap diberikan.
Obat sedatif, narkotik, antiemetik dan antikolinergik
dapat diberikan sesuai indikasi.
Teknik induksi:

o Bayi berusia 8 bulan atau berat badan dibawah 7 kg


dapat masuk kamar operasi tanpa sedasi. Anestesia
dilakukan dengan teknik inhalasi.
o Induksi inhalasi:
Induksi inhalasi dapat dilakukan bila belum terdapat
jalur intravena. Pada anak usia 8 bulan - 5 tahun atau
anak yang tidak kooperatif dapat dilakukan induksi
inhalasi setelah disedasi dengan midazolam.
Dekatkan sungkup muka ke wajah dan gunakan arus
rendah (1-3l/mnt) N2O dan O2. Konsentrasi volatile
anestetik dinaikkan secara bertahap. Saat reflek bulu
mata hilang, lekatkan sungkup muka dan angkat
rahang.

o Induksi intramuskular:
Untuk anak yang tidak kooperatif atau dengan
retardasi mental yang sulit dikendalikan, dapat
diinduksi dengan ketamin 4-8mg/kgBB IM. Dapat pula
diberikan atropin 0,02mg/kgBB IM untuk mencegah
hipersalivasi.
o Induksi intravena:
Untuk anak yang sudah terpasang jalur intravena atau
berusia lebih dari 8 tahun dan belum terpasang jalur
intravena, dapat diinduksi dengan dengan propofol 3-
4mg/kgBB IV atau thiopental 4-6mg/kgBB IV. Untuk
anak berusia kurang dari 3 tahun, tidak dianjurkan
dilakukan induksi intravena dengan propofol.
o Anak dengan lambung penuh:
Prinsipnya sama dengan pasien dewasa, dengan
tambahan:
Atropin 0,02mg/kg dapat diberikan untuk mencegah
bradikardia.
Bayi dengan lambung penuh, dilakukan dekompresi
dengan penghisapan pipa nasogastrik atau orogastrik.
Dapat diberikan ranitidin 2-4mg/kgBB IV untuk
mengurangi volume lambung dan meningkatkan pH.
Bila dengan obsruksi usus, jangan diberikan
metokloperamid.
Intubasi sadar merupakan pilihan untuk bayi sakit
berat atau bayi dengan kelainan jalan nafas hebat
dengan lambung penuh.
10. Intubasi dan Intubasi:
pemeliharaan anestesia
Pemilihan antara pemasangan ETT atau laryngeal
mask disesuaikan dengan kebutuhan(jenis, lama dan
lokasi operasi).
Pemasangan ETT atau LM bisa dilakukan dengan
atau tanpa pelumpuh otot.
Untuk anak 5 tahun, ETT tidak menggunakan kaf
dan dipasang pack sebagai pengganti.
Pemeliharaan anestesia:
Dapat dilakukan dengan inhalasi (halotan, enfluran,
isofluran, sevofluran) sesuai kebutuhan dan tidak ada
kontra indikasi.
Pemeliharaan obat intra vena dan pelumpuh otot
sesuai indikasi dan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai