(B)
1.
a) Lanjutan Hadits
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dza'bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang
tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau
Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan
sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?"
b) Fitrah
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,
Qs. al-Anam 79
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan
bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan.
Qs. al-Infitar
Qs. al-Muzamil
Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti
terlaksana.
2.
a) Peran orang tua terhadap pendidikan anak dan Penjelasan tafsir
pendidikan dari hadits di atas.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang sepele
karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu
yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Seperti saat
ini orang tua semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang
terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak-anak terbukti memberikan banyak dampak positif bagi anak.
Banyak yang mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa dan
terjun ke dalam dunia sosial yang sebenarnya. Peran aktif orang tua tentu saja
perlu didukung oleh komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah.
Seperti orang tua yang terlibat di Sekolah Dasar (SD) akan menuai efek positif
yang akan berlangsung seumur hidup anak. Jadi tidak hanya peran guru dan
lingkungan yang penting tetapi peran orang tua juga memegang peranan yang
sangat penting dalam prestasi belajar anak.
Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari orang
dewasa. Dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar
yang dimiliki oleh setiap anak yang hidup didunia ini. Anak adalah amanat Allah
Subhanahu Wataala kepada kita, masing-masing dari kita berharap anaknya
menjadi anak yang baik, dan maka dari itu di-butuhkan optimalisasi tanggung
jawab dan peran dari orang tua. Meskipun pada dasarnya seorang anak lahir di
atas fitrah, akan tetapi ini tidak berarti kita membiarkannya tanpa pengarahan
dan bimbingan yang baik dan terarah, karena sesuatu yang baik jika tidak dijaga
dan dirawat, ia akan menjadi tidak baik akibat pengaruh faktor-faktor eksternal.
Pendidikan dan pengarahan yang baik terhadap anak sebenarnya sudah harus
dimulai sejak anak tersebut belum lahir bahkan sebelum anak tersebut ada di
dalam kandungan. Sudah banyak hadits yang menyebutkan hal tersebut, bahwa
anak lahir dalam keadaan fitar kemudian lingkungan dan pengajaranlah yang
nantinya akan mempengaruhi fitrah tersebut, dan Anak yang lahir pasti dalam
keadaan suci dan mereka sudah membawa fitrah masing masing. Fitah adalah
sesuatu yang ada dalam jiwa seseorang dan memerlukan proses pendidikan
untuk mengembangkan fitrah tersebut. Fitrah ini mencakup fitrah
keberagamaan, kemampuan, Qada dan Qadar anak. Mendidik anak dengan cara
memberikan kebebasan kepada anak didik sesuai dengan kebutuhan
b) jawaban manajemen untuk pendidikan supaya berjalan dengan efektif
dan sesuai pontensi perkembangan anak
jawaban manajemen dalam pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam hal tersebut manajemen memberikan jawaban
sebagaimana menurut Mulyani A. Nurhadi jika pendidkan ingin efektif dan
sesuai tujuan harus empat unsur :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menyusun tujuan dan sasaran organisasi serta
menyusun peta kerja yang melibatkan cara pencapaian tujuan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia, modal, dan peralatan yang
dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai tujuan.
3. Pelaksanaan (Implementation)
4. Pengawasan (Controlling)
Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari pembandingan antara hasil
yang dicapai dengan rencana yang telah dibuat kemudian terdapat tindakan
penyesuaian apabila terjadi penyimpangan.
Ke empat unsur tersebut harus terpenuhi jika ingin tujuan pendidikan tercapai.
3.
a) Organizing dan Actuating dalam lembaga pendidikan sangat penting
a. Organizing adalah memutuskan bagaimana cara terbaik untuk
mengelompokkan aktivitas dalam sumber daya organisasi. Pengorganisasian
umumnya dilakukan setelah perencanaan dan mencerminkan bagaimana
perusahaan mencoba untuk mencapai rencananya
b. Actuating suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi, actuating adalah menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership).
Dalam hal ini peran organizing dan Actuating dalam pendidikan sangan penting
karena Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan
pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan
seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi,
misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan
tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan
b) Lanjutan hadits
:
Dari Abu Yala Syaddad bin Aus ra, dari Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segalasesuatu Jika kalian
membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalianmenyembelih
berlakulah baik dalam hal itu; hendaklah kalian mengasah pisaunya
danmenyenangkan hewan sembelihannya .(HR. Muslim)
Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik. (QS. Al-Baqarah :195)
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman :
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS.
Al-Qashsas : 77)
hubungan nya dengan organizing dan actuating terhadap ayat di atas karena Ayat
di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang
bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan
memegang kometmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi
dimaksud. Allah berfirman;
Kinerja bersama dalam organisasi disesuai dengan kemampuan yang dimiliki olah
masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-beda tersebut perlu
ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif dalam berkarya.
Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi Thalibmembuat statemen yang
terkenal yaitu;
Artinya: Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat dikalahkan oleh
kebatilan yang diorganisasi dengan baik.
4.
a) Hadit yang berkaitan dengan actuating
.
: .
.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Perumpamaan orang-orang
mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti
sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota
tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam.
Makna dari hadits tersebut adalah Perumpamaan rasulullah dalam menjelaskan
tentang kasih sayang sesama muslim sebagaimana sebuah tubuh, apabila salah
satu anggota tubuh merasa sakit maka akan mempengaruhi kinerja dan fungsi