Anda di halaman 1dari 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I Hasil

Pada praktikum pengukuran dan ketidakpastian kami mendapatkan hasil sebagai


berikut :
Berikut adalah tabel pengukuran dengan media bata dan mengukur menggunakan
jangka sorong :

i Panjang (cm)
Xi Xi- (Xi )2
1 9,825 -0,3 0,09
2 10,25 0,125 0,015
3 9,925 -0,205 0,042
4 10,405 0,28 0,078
5 10,225 0,1 0,01
6 9,825 -0,3 0,09
7 10,025 -0,1 0,01
8 9,925 -0,2 0,04
9 10,625 0,5 0,25
10 10,225 0,1 0,01
() 101,25 - 88,065

(nilai rata- 10,125 - 8,806


rata)
( Tabel Pengukuran Panjang Bata)
i Lebar (cm)
Xi Xi- (Xi )2
1 8,670 -0,136 0,018
2 8,855 0,048 0,0023
3 8,875 0,068 0,0046
4 8,390 -0,416 0,173
5 8,960 0,153 0,023
6 8,670 0,136 0,018
7 8,825 0,018 0,00032
8 8,875 0,69 0,0047
9 8,895 0,088 0,007
10 8,960 0,153 0,023
() 88,065 - 0,273

(nilai rata- 8,806 - 0,0273


rata)
( Tabel Pengukuran Lebar Bata )

i Tinggi (cm)
Xi Xi- (Xi )2
1 3,750 -0,045 0,002
2 3,9 0,15 0,02
3 3,84 0,09 0,0081
4 3,47 -0,28 0,07
5 3,88 0,13 0,016
6 3,675 -0,075 0,005
7 3,9 0,15 0,02
8 3,84 0,09 0,008
9 3,47 -0,28 0,078
10 3,85 0,09 0,0081
() 101,25 - 0,2351

(nilai rata- 10,125 - 0,023


rata)
(Tabel Pengukuran Tinggi Bata)

Jadi, hasil dari pengukuran tersebut didapatkan volume sebesar :


= = 10,125 8,806 10,125 = 902,752 cm

IV.I. Pembahasan
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran antara alat ukur dengan
yang diukur. Pengukuran yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengukuran
ketidakpastian jangka sorong dengan menggunakan media bata. Berdasarkan data
yang diperoleh dari percobaan mengenai metode pengukuran ketidakpastian
jangka sorong, dalam praktikum ini kami melakukan 10 kali pengukuran untuk
mendapatkan ketidakpastiaan pengukuran dan standar deviasi dari pengukuran
tersebut, untuk menentukan volume batu bata tersebut.

Dari 10 kali perngukuran tersebut kami mendapatkan rata-rata panjang sebesar


10,125 cm dengan standar deviasi sebesar 0,38 cm. Sedangkan lebarnya
didapatkan rata-rata lebar sebesar 8,806 cm dengan standar deviasi 0,17 cm dan
didapatkan pula rata-rata tinggi sebesar 0,2351 cm dengan standar deviasi 0,16
cm. Dengan itu kita dapat mengetahui ketidakpastiaan pengukurannya dengan
rumus :

Setelah diketahui rata-rata panjang, lebar, dan tinggi. Kita dapat mengetahui pula
volume batu bata tersebut sebesar 334,531 3 dengan standar deviasinya 19,913
3 , dengan itu pula kita mampu menentukan ketidakpastiaan dari volume
tersebut dengan rumus :

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN

V. I. Kesimpulan

Dari praktikum Fisika Dasar Ketidakpastian Pengukuran yang telah dilakukan,


dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Penggunaan jangka sorong dalam proses pengukuran memerlukan
ketelitian yang tinggi, dengan itu kita dapat mengenal komponen-
komponen jangka sorong dan cara membaca skala pengukurannya.
2. Ketidakpastian merupakan hal penting dalam pengukuran, karena dapat
dipastikan setiap pengukuran pasti mengalami ketidakpastiaan, kecuali
pengukuran dengan kehendak Allah SWT.
3. Ketidakpastian jangka sorong adalah 0,5 mm atau 0,005 cm
4. dan standar deviasi dapat ditentukan melalui pencarian rata-rata panjang,
lebar dan tinggi sampel
V. II. Saran

Hindari human error pada saat melakukan pengukuran, agar penghitungan


ketidakpastian mendapat hasil yang relevan yaitu data bisa dipertimbangkan atas
dasar perbedaan satuan, maka seharusnya hasil penghitungan ketidakpastian
disamakan antar kelompok. Bila ternyata ditemukan nilai ketidakpastian yang
selisihnya cukup jauh pada suatu kelompok, maka bisa dipastikan terjadi human
error pada kelompok yang mengalaminnya.

Anda mungkin juga menyukai