Anda di halaman 1dari 14

III.

DASAR TEORI
3.1 Sistem Komunikasi Satelit
Sistem telekomunikasi satelit (SISKOMSAT) merupakan sistem
komunikasi antar stasiun bumi dengan satelit sebagai pengulang (repeater).
Penggunaan SISKOMSAT tersebut akan mengurangi kebutuhan akan kabel
untuk membawa sinyal.[5]
Pemakai (user) mengirimkan sinyal baseband yang diarahkan menuju
stasiun bumi melalui jaringan terresterial. Pada stasiun bumi sinyal baseband
diproses serta ditransmisikan dengan frekuensi radio (RF) yang termodulasi
menuju ke satelit, di mana satelit komunikasi berfungsi sebagai pengulang
pada ruas angkasa. Satelit ini menerima frekuensi radio carrier yang
dimodulasikan pada arah lintasan spektrum up link (bumi ruas angkasa) dari
seluruh stasiun bumi dalam jaringan. Satelit kemudian menguatkan sinyal
tersebut serta mengirimkannya kembali ke bumi pada spektrum frekuensi
down link (ruas angkasa bumi) yang berbeda dengan spektrum frekuensi up
link uantuk menghindari interferensi. Stasiun bumi yang menerima sinyal
down link lalu mengubah frekuensi radio carrier yang termodulasi menjadi
sinyal baseband dan mengirimkannya kembali ke pemakai (user) melalui
jaringan terrestrial.[6]
Untuk memeperoleh kualitas hubungan yang baik dalam sistem
komunikasi satelit, antena stasiun bumi harus memiliki pandangan garis lurus
yang bebas terhadap satelit. Untuk itu hal yang perlu diperhatikan salah
satunya adalah ketepatan pengarahan sudut antena stasiun bumi. Perhitungan
pengarahan sudut antena (antenna pointing) stasiun bumi dapat dilakukan jika
diketahui posisi stasiun bumi dan satelit, yang digambarkan dengan
menggunakan variabel variabel berupa sudut lintang dan bujur. Parameter
parameter yang digunakan dalam pengarahan sudut antena stasiun bumi pada
umumnya berupa sudut elevasi dan azimuth satelit.
A. Sudut Elevasi
Sudut elevasi suatu satelit adalah sudut yang dibentuk oleh satelit
dengan sudut tangen pada titik tertentu di bumi. Sudut azimuth A teoritis
berada diantara 0 dan 360, tergantung dari lokasi stasiun bumi dengan
mengambil titik acuan pada titik subsatelit, sudut azimuth didapat:[5][7]
1. Sebelah utara khatulistiwa
Stasiun bumi berada di barat satelit : A = 180o A
Stasiun bumi berada di timur satelit : A = 180o + A
2. Sebelah selatan khatulistiwa
Stasiun berada di barat satelit : A = A
Stasiun berada di timur satelit : A = 360o A
Dengan A adalah sudut positif, untuk menghitung A:

Gambar 3.1 Rumus Mencari sudut Azimuth[7]


B. Sudut Azimuth
Sudut azimuth suatu satelit dari suatu titik tertentu adalah sudut
yang dibentuk oleh arah satelit dengan arah utara yang sebenarnya, diukur
berlawanan arah jarum jam. Jika stasiun bumi, satelit, dan titik subsatelit
terletak pada bidang yang sama, besarnya sudut azimuth dari stasiun bumi
ke satelit sama dengan dari stasiun bumi ke titik subsatelit. Besarnya sudut
elevasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :[5][7]

Gambar 3.2 Rumus Sudut Elevasi[7]


Gambar 3.3 Rumus Kedua Sudut Elevasi[7]
3.2 Definisi VSAT
Very Small Aperture Terminal (VSAT) merupakan suatu trademark untuk
stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh Telecom General di
Amerika. Dalam terjemahan bebasnya, VSAT dapat diartikan sebagai suatu
terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak
lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan
antena parabola berdiameter tertentu.
VSAT merupakan salah satu kemajuan dalam tren untuk mereduksi ukuran
gorund segment (stasiun bumi) pada komunikasi satelit. VSAT terletak di akhir
jalur komunikasi satelit dimana VSAT ini menawarkan berbagai macam
layanan komunikasi. VSAT merupakan stasiun kecil berdiameter tak lebih dari
2.4 meter.
3.3 Cara Kerja VSAT
Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai berikut, informasi yang
akan dikirimkan akan dilewatkan ke hub lalu kemudian ditransmisikan melalui
VSAT di bumi menuju satelit. Bagian satelit akan bekerja sebagai repeater
frekuensi. Informasi yang diterima akan dikuatkan dan dikirimkan kembali
dengan frekuensi yang lebih tinggi (retransmisi). Setelah informasi
ditransmisikan, hub di bumi mengontrol seluruh operasi dari jaringan
komunikasi tersebut.
3.4 Komponen VSAT
Berikut ini merupakan komponen yang menunjang sistem VSAT, yaitu
:[1]
A. Hub Station mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub
terdapat sebuah Server Network Management System (NMS) yang memberikan
akses pada operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol jaringan
komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan komponen perangkat lunak.
Stasiun hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate Frequency (IF),
dan peralatan baseband. Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound
dan outbound data. Peralatan RF terdiri atas antena, low noise amplifier (LNA),
down-converter, up-converter, dan high-power amplifier. Peralatan IF dan
baseband tediri dari IF combiner/divider, modulator dan demodulator.

Gambar 3.4 Komponen VSAT[4]


B. Remote Station
Remote Station pada VSAT memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1. Outdoor Unit (ODU)
a) Antena adalah peralatan elektronik yang didesain untuk mengirimkan
maupun menerima sinyal radio (microwave). Antena digunakan untuk
transmisi energy gelombang radio melalui medium alami untuk
komunikasi dari titik yang satu ke titik yang lain. Antena yang dipakai
dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antena yang memiliki
bentuk parabola. Antena terdiri atas beberapa bagian seperti reflector,
feedhorn, dan penyangga. Ukuran reflector berkisar antara 0.6-3.8
meter. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan kearah
piringan antena atau mengumpulkan tenada dari piringan tersebut.
b) Radio Frequency Transmitter (RFT), RFT dipasang pada frame
antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT terdiri atas :
1) Low Noise Amplifier (LNA) berfungsi memberikan penguatan
terhadap sinyal yang dating dari satelit melalui antena dengan
noise, noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar (500
MHz).
2) Solid State Power Amplifier (SSPA) berfungsi memperkuat
daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh.
SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar
(transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat
tinggi dalam orde Giga Hertz. Tujuan penggunaan SSPA adalah
untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5.925
GHz sampai dengan 6.425 GHz.
3) Up/Down Converter, dimana perangkat ini dikemas dalam satu
kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter
dan sebagai down converter. Up converter berfungsi untuk
mengkonversi sinyal Intermediate Frequency (IF) atau sinyal
frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70
MHz menjadi sinyal RF Uplink. Sedangkan Down converter
berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF downlink menjadi
sinyal Interm IF.
4) LNB (Low Noise Block) berfungsi untuk menerima sinyal satelit
yang sangat lemah yang dikumpulkan pada titik fokus antena.
LNB merupakan jantung dari antena satelit.
5) BUC (Block Up Converter) berfungsi menghantarkan sinyal
informasi ke satelit. Juga sering disebut sebagai transmitter.
BUC memiliki daya 2-5 watt.

2. Indoor Unit (IDU)


Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi
sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses
penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal IF pembawa yang
dihasilkan oleh synthesizer.
Modem yang digunakan pada praktikum kali ini adalah HN7700S.
HN7700S memiliki fleksibilitas dan daya untuk menangani IP
jaringan. Lebih lanjut, HN7700S mendukung konektivitas serial yang
terintegrasi, sehingga memberikan solusi ideal untuk menjembatani
legacy aplikasi ke lingkungan IP. HN7700S menyediakan solusi LAN
broadband terpadu untuk Windows, UNIX, Apple Macintosh,
dan platform lain yang menjalankan IP over Ethernet. HN7700S
menerima dan mentransmisikan lebih dari satelit melalui Hughes HN
Network Operations Center (NOC). Keamanan dijamin melalui enkripsi
DES dan akses bersyarat terpadu. HN7700S juga mendukung VPN
Accelerator teknologi yang inovatif untuk memastikan kecepatan
broadband dipertahankan bahkan ketika menggunakan IPSec VPN
klien dari pemimpin pasar seperti Cisco, Nortel dan Check Point
Hughes.[2]
3.5 Keunggulan Layanan VSAT IP
VSAT-IP adalah solusi tepat untuk pelanggan yang memerlukan layanan
dengan harga yang lebih murah (share bandwidth). Berikut ini merupakan
beberapa keunggulan layanan VSAT-IP, yaitu :[3]
a. Cakupan layanan luas dan implementasi layanan tidak terpengaruh
kondisi dan kontur geografis.
b. Relatif lebih murah dibanding dengan sistem SCPC.
c. Dapat digunakan untuk implementasi data, voice, video.
d. Implementasi relatif lebih cepat dibanding dengan implementasi
jaringan kabel.
e. Sesuai untuk komunikasi dengan rate rendah dengan karakteristik
bursty seperti perbankan, plantation, internet.
f. Mudah dan cepat jika dilakukan upgrade/downgrade/reconfigure.
IV. HASIL DATA
Berikut adalah hasil data yang didapatkan dari praktikum instalasi
VSAT IP.

(a) (b)
Gambar 4.1 (a) AntenaVSAT; (b) Bagian VSAT ke dua (feedhorn, OMT, BUC
dan LNB)

Gambar 4.2 Modem HN7700S

Gambar 4.3 Konfigurasi IP pada PC / Laptop.


Gambar 4.4 Menghubungkan Telnet ke HX50 Agar Bisa
Configure Remote.

Gambar 4.5 Configure Modem


Gambar 4.6 Hasil SQF yang didapatkan

Gambar 4.7 Hasil konfigurasi modem


Hasil perhitungan sudut azmuth dan juga elevasi :
1. Koordinat stasiun Bumi
Latitude = 7 43 S
Longitude = 109 25 E
2. Koordinat Satelit Palapa D
Latitude =0 E
Longitude = 113 E
3. Perhitungan Azimuth

Azimuth = tan-1

= tan-1

= 26,88
4. Perhitungan Elevasi

Elevasi = tan-1

= tan-1

= 75,82
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum Komunikasi Satelit yang pertama, kami melakukan
praktek modul pertama tentang Instalasi VSAT IP menggunakan antena 1,2
meter. Perangkat yang digunakan dalam praktikum kali ini terdiri dari kabel RJ-
45, dua kabel coaxial, modem HN7700S, solid dish anntena , LNB dan BUC.
Perangkat tersebut diletakkan di luar bangunan.
Dalam instalasi VSAT, solid dish antena sudah terpasang diluar gedung.
Bagian VSAT yang dua adalah feedhorn, OMT, BUC dan LNB sudah terhubung
satu sama lain dalam satu bagian dan dipasang di feed suport, dimana feed
support berguna sebagai penyangga gabungan perangkat pengirim dan penerima
sinyal agar dapat berdiri tepat di depan piringan satelit. Lalu, hubungkan
Feedhorn dan BUC ke modem HN7700S dengan menggunakan kabel coaxial,
LNB akan terhubung ke input dan BUC ke output, dimana Feed horn berfungsi
mengumpulkan sinyal dari reflector saat penerima dan menyebarkan sinyal
ketika memancarkan sinyal sedangkan BUC berfungsi sebagai transmitter dan
dapat menguatkan sinyal. Modem HN7700S dihubungkan dengan laptop
menggunakan kabel RJ-45 dan sumber tegangan dengan menggunakan kabel
power supply.
Antena parabola harus tepat berada pada angka kisaran 80 karena hasil
perhitungan manual untuk sudut elevasi berada pada angka kisaran 80, praktikan
menggunakan angel level meter untuk pengaturan posisi antena. Setelah sudut
elevasi yang diinginkan sudah didapatkan, selanjutnya adalah melakukan
pengecekan dan mengarahkan antena parabola ke LU atau 0 agar posisi dari
antena parabola berada pada posisi awal, ini dilakukan agar memudahkan proses
pointing. Sudut azimuth satelit PALAPA D berada di titik 26,88, maka antena
diputar ke kanan dari arah utara sehingga mengarah ke sudut 26,88. Selanjutnya
praktikan mengarahkan ke sudut elevasinya. Karena sudut elevasi satelit
PALAPA D adalah 88,6, maka antena tersebut di ubah posisinya keatas-
kebawah sampai mendapat hasil sesuai dengan sudut elevasi.
Agar antena VSAT dapat bekerja adalah dengan melakukan instalasi dan
konfigurasi modem. Mengaktifkan fitur telnet pada laptop dengan cara , control
panel - uninstall program turn windows features onS or off klik pilihan telnet
client dan telnet server. Lalu atur IP Address pada Laptop, IP Address pada laptop
dibuat konfigurasi DHCP. Secara default LAN-1 di HN7700S mempunyai IP
Address 192.168.0.1 dan alamat port-nya 1953. Masuk ke Command Prompt
dan ketik perintah ipconfig untuk melihat konfigurasi IP pada modem. Lalu ping
ke modem dengan memasukan perintah, ping 192.168.0.1, untuk mengecek
konektivitas jaringan laptop dengan modem.
Setelah ping berhasil, lakukan telnet ke HN7700S agar dapat di remote,
masukan perintah telnet192.168.0.1 1953. Kemudian akan muncul main menu
modem HN7700S, tekan "C" untuk masuk ke Satellit Interface Statistic Menu
dan tekan "C" untuk melihat serial CAC Modem.
Informasi serial number tersebut pada NOC/Helpdesk dan kemudian
mintalah VSAT Management IP Address Remote yang akan di pasang.
Selanjutnya mengisi parameter yang ada pada modem, dengan menekan "A"
pada Main Menu. Pengisian parameter VSAT Longitude Degrees dan VSAT
Latitude Degress harus disesuaikan dengan posisi longtitude dan latitude lokasi
tempat instalasi antenna berada di kota Purwokerto dimana longitude dan
latitute-nya adalah 109,25 dan 7,43.
Untuk pengisian parameter selanjutnya yang tidak dijelaskan, dapat diisi
sesuai dengan default modem atau dengan menekan tombol enter. Selanjutnya,
kita simpan hasil pengisian parameter tersebut dengan tekan "pw" pada options
di main menu. Kemudian tekan "Y" untuk reboot modem.
Agar dapat melihat konfigurasi modem tersebut, masuk ke main menu dan
tekan "B". Hasil konfigurasi modem dapat dilihat di gambar 4.6. Pointing adalah
mengarahkan antenna dari lokasi penginstallan ke arah satelit komunikasi yang
digunakan. Pointing tersebut dipengaruhi oleh tiga hal yaitu sudut elevasi, sudut
azimuth dan polarisasi feedhorn.
Pada main menu modem HN7700S terdapat menu yang dapat merujuk
pada proses pointing atau mengarahkan sudut elevasi, sudut azimuth dan
polarisasi feedhorn dengan tekan "C" (Display Satellite Interface Statistics) dan
tekan "D" (Display Signal Quality Factor) atau tekan "I" ( Display Routing
Statics) pada Main Menu. Lalu enter dua kali dan ketik "A" (Antenna Pointing-
Receive).
Nilai SQF (Signal Quality Factor) sebelum di pointing adalah 29, dimana
nilai tersebut adalah nilai maksimalnya, dapat dilihat pada level SQF yang berada
di pojok kiri bawah pada gambar 4.5. Dalam menentukan nilai SQF maksimalnya,
praktikan dapat melakukan beberapa hal pointing yaitu dengan merubah azimuth-
nya, dimana posisi antena diubah dengan di geser ke arah kiri atau kanan.
Sedangkan untuk merubah nilai elevasi-nya dengan merubah tuas pengaturnya
sehingga posisi reflektor dapat bergerak ke atas atau ke bawah sampai nilai SQF
dapat semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tohir. Mengenal Very Small Aperture Terminal (VSAT).


http://chyrun.com/very-small-aperture-terminal-vsat/. Diakses pada
tanggal 22 Oktober 2017.
[2] Hughes Network Systems LLC. HN7700S Router.
https://www.hughes.com/technologies/broadband-satellite-systems/hn-
systems/7700s-router.
[3] PT. Patra Telekomunikasi Indonesia. VSAT-IP. http://www.patrakom.co.
id/id/produk/vsat-ip. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2017.
[4] Qilat.2016. VSAT Part 1 : Apa itu VSAT? Pengertian VSAT Secara
Lengkap!. https://www.qilat.id/blog/vsat-part-1-apa-itu-vsat. Diakses pada
tanggal 22 Oktober 2017.
[5] Prasetiati. 2003. PERANGKAT LUNAK UNTUK PERHITUNGAN
SUDUT ELEVASI DAN AZIMUTH ANTENA STASIUN BUMI
BERGERAK DALAM SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
GEOSTASIONERUnitas, Vol.11 no 2. [Online]. Available:
https://core.ac.uk/download/pdf/11980265.pdf . Diakses pada tanggal 24
Oktober 2017.
[6] Pratt T., C.W. Bostian. 1986. Satellite Communication. New York : John
Wiley & Sons.
[7] W. Pamungkas, Pointing Antenna dan Interferensi Satelit, [Online].
Available: http://www.academia.edu/6347703/ Pointing_antena_
parabola_dan_perhitungan_interferensi_satelit. Diakses 20 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai