I. Kasus
A. Identitas Pasien
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 28 bulan
Tinggi Badan : 82 cm
Berat Badan : 8,2 kg
Alamat : Wojo, Sewon, Bantul
Nama Ayah : Tn. S
Umur Ayah : 31 tahun
Pendidikan : Tidak Lulus SMP
Pekerjaan Ayah : Pekerja di Bengkel Sepeda Motor
Nama Ibu : Ny. W
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. Anamnesis
Berdasarkan informasi dari petugas gizi di Puskesmas Sewon II,
Bantul, kami dapatkan bahwa terdapat 9 bayi dan balita yang
menderita gizi buruk di wilayah Sewon II. Dari 9 anak tersebut
An. A yang paling buruk status gizi nya.
Riwayat Imunisasi :
Menurut ibu pasien, pasien mendapatkan imunisasi lengkap
namun KMS hilang.
2. Family Genogram
Pasien
Pencari nafkah
Pengambil keputusan
C. Physical Examination :
1. General Appearance : Compos mentis, KU baik
2. Vital signs : Nadi : 88x/menit, regular, suhu 36,5C
3. Status Gizi :
a. Berat Badan (BB) : 8,2 kg, Tinggi Badan (TB) : 82 cm
b. IMT = 12,1951
c. BB/U = kurang dari -3SD (9,1kg) gizi buruk
d. TB/U = antara -2SD (83,8cm) dan -3SD (80,5cm)
pendek
e. BB/TB = kurang dari -3SD (8,7kg) sangat kurus
f. IMT/U = kurang dari -3SD (12,7) sangat kurus
g. Status gizi : gizi buruk
4. Kepala : konjunctiva tak anemis, sclera tak ikterik, rambut tipis
(+), rambut pirang (-), wajah seperti orang tua (-), mata cekung
(-).
5. Leher : limfonodi tidak teraba
6. Thorax : simetris, tidak ada ketinggalan gerak, vesikuler
normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing, Bunyi jantung
normal, S1-2 reguler, tidak ada suara tambahan.
7. Abdomen : dinding perut tampak cekung, ascites (-),
hepar/lien tak teraba, tidak ada nyeri tekan, peristaltic normal,
tymphani.
8. Urogenital : tidak ada kelainan
9. Extremitas : tidak ada oedema.
D. Adjunct Examination :
Pemeriksaan feses rutin :
Makroskopis
a. Warna : coklat kekuningan
b. Konsistensi : lunak
c. Darah : negative
d. Cacing : negative
e. Lendir : negative
Mikroskopis
a. Leukosit : negative
b. Eritrosit : negative
c. Amoeba : negative
d. Telur cacing : negative
e. Sisa daging : negative
f. Serat makanan: positive
E. Bio-Psiko-Sosial :
Pasien menderita gizi buruk membuat pasien tidak seaktif anak
seusia nya, pasien lebih sering bermain di dalam rumah,
menonton TV dan tidak bermain di luar rumah dengan teman
sebaya nya.
Sosio-economic :
Pasien adalah anak tunggal dari keluarga dengan ekonomi yang
kurang. Ayahnya bekerja di bengkel sepeda motor dengan
penghasilan rata2 Rp. 800.000,00 perbulan sejak 4 bulan terakhir.
Sebelumnya ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan dengan
hasil yg tidak pasti. Pasien dan keluarga mempunyai Jamkesmas.
Environment:
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Jumlah orang yang
tinggal serumah 3 orang. Pasien tinggal di rumah kontrakan
dengan ukuran kurang lebih 3m x 7m. Bangunan semi permanen,
lantai plester tanpa jendela. Terdapat 1 kamar tidur dengan
lubang angin berukuran 15cmx15cm sebanyak 6 buah sehingga
sinar matahari susah masuk ke dalam kamar. Dapur juga gelap
dan kotor. Kamar mandi terlihat kotor dan di dalam bak mandi
terdapat jentik. Sumber air yang digunakan adalah air sumur
bersama dengan pemilik rumah.
F. Diagnosis :
Gizi Buruk
G. Therapy :
Pasien diberi vitamin A 200.00 U, karena setelah mendapat
imunisasi campak pasien tidak pernah diajak ke posyandu.
Petugas gizi memberikan makanan tambahan setiap 15 hari
berupa telur 1 butir/hari, ibu pasien diminta membuatkan bubur
kacang hijau (diberi 0,5 kg kacang hijau, 1 kg gula merah), ibu
pasien juga diminta untuk membuat lauk dari daging giling (diberi
daging giling 1 ons), minyak goreng 1 liter, 1 kg jeruk manis, dan
1bungkus biscuit untuk pasien.
I. Prognosis :
Dubia ad bonam
J. Monitoring :
1. Pemantauan terhadap keluarga terutama pasien
2. Pemantauan terhadap banyaknya intake makanan dan
minuman
3. Pemantauan terhadap nilai gizi dan asupan makanan pasien
4. Pemantauan terhadap kemajuan status gizi pasien