PENDAHULUAN
peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Bila harga saham,
meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan pemilik meningkat. Hal ini
sesuai dengan pernyataaan Salvatore (2005) bahwa tujuan utama perusahaan yang telah
go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham guna
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham.
Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan karena dengan nilai yang tinggi
menunjukkan kemamkmuran pemegang sham yang tinggi pula. (Martono dan Harjito, 2005)
Nilai perusahaan dapat dilihat dari PBV yang merupakan perbandingan antara
terdaftar
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh Corporate Social responsibility (CSR) yang
dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang
Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab
yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et al., 1987)
Owen dalam Retno dan Priantinah (2012) mengungkapkan bahwa kasus Enron Amerika
yang berkaitan dengan reputasi, manajemen resiko, dan keunggulan kompetitif Nampak
sosial. Perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satu-satunya tujuan dari
perusahaan, tetapi ada tujuan yang lainnya, yaitu kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding
hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. al., 1987)
Penelitian Pfleiger et al (2005) menunjukkan bahwa usaha-usaha pelestarian lingkungan
menjelakan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini dikaitkan
dengan teori agensi, perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar
akan mengungkapan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut.
Disamping itu, perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand
akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan
lain adalah perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan
mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya
keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang saham, berarti memerlukan lebih
banyak juga pengungkapan. Hal ini dikarenakan tuntutan dari pemegang saham dan para
dilakukan oleh Hackstone dan Milne (1996) menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility. Begitu juga , Weshah et al.
(2012) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan (bank) dan tingkat resiko di bank
memeoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan. Hasil yang berbeda ditunjukkan
oleh Retno dan Priantinah (2012) menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan variabel control ukuran
perusahaan. Fauzi et al. (2007) bahwa ukuran perusahan tidak mampu memoderasi
pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan, artinya perusahaan besar lebih banyak
melakukan kegiatan CSR dibanding perusahaan kecil. Perusahan yang beradapada situasi
survival, keuntungan yang diperoleh relative kecil, sehingga secara logis akan lebih memilih
pengaruh CST terhadap nilai perusahaan dengan menguji variabel ukuran perusahaan
nilai perusahaan
2. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate social responsibility terhadap
penelitian ini dapat memberi manfaat baik secara teoritis, praktik dan kebijakan antara lain:
1. Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori
pengungkapan corporate social responsibility yang dalam jangka panjang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan
2. Kontribsui Praktik
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan agar dapat
keuangan (Bearly, Mayers, & Markus, 2008: 47). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat
penting artinya bagi suatu perusaahan karena dengan memaksimumkan nilai perusahaan berarti
perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Menurut Husnan (2000:58) nilai perusahaan merupakan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, sedangkan
menurut keown (2004:58) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga utang dan
prusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan
membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek
perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
tobinsQ. Tobins Q merupakan rasio yang dikembangkan oleh Tobin. Tobins Q memasukkan
semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya
ekuitas perusahaan yang dimasukkan, namun se-luruh aset perusahaan. Tobins Q adalah
variabel nilai pasar ekuitas, nilai buku dari total utang dan nilai buku dari total ekuitas dimana
lancar dan pengendalian persediaan (Mukhlasin, 2002). Size perusahaan merupakan variabel
yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan
dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan
informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan
menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Secara teoritis
perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan
biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan, 2001). Dengan mengungkapkan kepedulian pada
lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa
terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.
Menurut Buzby dalam Hasibuan (2001) ada dugaan bahwa perusahaan yang kecil akan
mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibanding perusahaan besar. Hal ini karena
ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam Laporan Tahunan. Manajemen
terhadap competitor lain. Ketersediaan sumber daya dan dana membuat perusahaan merasa
informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah
perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan mengungkapkan
informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan.
Lebih banyak pemegang sham, berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan. Hal ini
dikarenakan tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal (Gunawan,
2000)
Bab III
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
3.1 kerangka konseptual
Corporate social responsibility tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak
pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi
keuangannya saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom
lines. Disini bottom lines lainnya selain finansial juga ada sosial dan lingkungan karena
kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaiman
resistensi masyarakat sekitar di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap
lingkungan hidupnya.
Hackson dan Milne (1996) mengatakan bahwa perusahaan yang berorientasi pada
pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Hal
ini dikarenakan perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand
akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alsan
lain adalah perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan
mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya
keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang saham, berarti memerlukan lebih
banyak juga pengungkapan. Hal ini dikarenakan tuntutan dari para pemegang saham dan
berikut:
karena dapat meningkatkan image perusahaan. Semakin banyak informasi sosial dan
lingkungan yang disampaikan oleh suatu perusahaan maka investor akan cenderung
berinvestasi kepada perusahaan tersebut yang akan berdampak pada meningkatnya nilai
perusahaan.
Corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan dapat
memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan dalam pengambilan
jika perusahaan ingin memaksimumkan hasil keuangan jangka panjang yang nantinya
pengungkapannya, maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. Dan penelitian lainnya
Semakin besar ukuran perusahaan, maka sumber informasi perusahaan tersedia semakin
luas dan mudah diakses oleh public.perusahaan besar akan mengungkapkan informasi
lebih banyak daripada perusahaan kecil karena perusahan besar akan menghadapi risiko
politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Perusahaan yang lebih besar mungkin
akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat
perusahaan dalam laporan tahunan, yang merupakan media untuk menyebarkan informasi
tentang corporate social responsibility dan lingkungan perusahaan (Untari, 2010). Semakin
besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak informasi yang diungkapkan perusahaan
perusahaan dapat meningkatkan pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan. Begitu juga,
Weshah et al (2012) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan (bank) dan tingkat resiko di
bank memeoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan. Hasil yang berbeda
ditunjukkan oleh Retno dan Priantinah (2012) menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan variabel control
ukuran perusahaan. Fauzi et al. (2007) bahwa ukuran perusahan tidak mampu memoderasi
pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan, artinya perusahaan besar lebih banyak
melakukan kegiatan CSR dibanding perusahaan kecil. Perusahan yang beradapada situasi
survival, keuntungan yang diperoleh relative kecil, sehingga secara logis akan lebih memilih
nilai perusahaan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Variabel dan Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi varaibel dependen (nilai
perusahaan. Indicator nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tobins q. Tobins q adalah rasio nilai pasar asset perusaahaan. Nilai tobins q diperoleh
dari total aktiva yang dimiliki perusaahan. Pengukuran variabel ukuran perusaahan