PENDAHULUAN
1
III. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja potensi generasi pemuda.
2. Mendeskripsikan bagaimana pengembangan potensi generasi
muda.
3. Mengetahui apa saja masalah generasi muda.
4. Untuk mengetahui apa faktor penyebab permasalahan generasi
pemuda.
5. Mengetahui apa peranan pemuda dalam masyarakat.
6. Untuk mengetahui apa tujuan pokok sosialisasi.
7. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tahapan sosialisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. PEMUDA
1. DEFINISI PEMUDA
Kita sering menggunakan istilah pemuda atau generasi muda dalam
kehidupan kita sehari-hari. Menurut pendapat para ahli pemuda adalah:
Muda diartikan belum sampai setengah umur, belum cukup
umur.(Muhammad Ali, 1989:258)
3
mencari gagasan baru,dilengkapi dengan rasa tanggung jawab
yang seimbang.
pemuda harus memiliki idealisme untuk berani memimpin
pemuda harus memiliki idealisme untuk mau belajar terus-
menerus
pemuda harus memiliki idealisme negarawan
4
Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan
kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian
mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki
tenggang rasa.
Rela mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang
berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Bisa membagi waktu
Tertur dalam hidup
f. Terdidik
Generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena
lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi
pendahulunya.
Mengikuti seminar
Menerapkan ilmu yang sudah diajarkan
5
3. PENGEMBANGAN POTENSI PEMUDA
Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka
mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas, tetapi masih dalam
lingkup yang sewajarnya.
Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui
hoby atau kesenangan masing-masing, contohnya jika anak menyukai
musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat
sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi
anak tersebut redup tanpa ada perkembangan.
Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada
diri sendiri. Keluarga dan negara juga merasa bangga atas potensi yang
dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi
bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan
hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang
yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat
narkotika tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman
keras), dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sangat menyedihkan.
Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan orang tua dapat
mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk
perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki
potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.
Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika
Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda, didorong,
dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam
berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan
dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka
sendiri.
6
4. MASALAH GENERASI MUDA
Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya
menghadapi berbagai permasalahan antara lain sebagai berikut :
Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
dikalangan masyarakat
Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya
merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan
bangsa.
Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya
tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
dikalangan generasi muda
Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan
kecerdasan, dan pertumbuhan.
Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya
yang merusak fisik dan mental bangsa.
Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan
gejala penyimpangan perilaku
Masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa kita
.
5. Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda
A. Kurang dalam mengendalikan diri
Lingkungan keluarga merupakan tempat awal seorang
remaja membentuk karakter .
Contohnya : Dalam bermasyarakat , remaja tersebut akan terbiasa
melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .
7
B. Kurang masa bersama keluarga
Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama
keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan
remaja.
Contohnya : Banyak faktor remaja melakukan hal negatif karena
jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga
dengan alasan orang tua bekerja, jika didiamkan begitu saja remaja
tidak mempunyai teman untuk menceritakan masalah yang
dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri.
8
II. SOSIALISASI
1. DEFINISI SOSIALISASI
Dibawah ini pendapat para ahli tentang definisi sosialisasi :
2. FUNGSI SOSIALISASI
Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi
utama, yaitu sebagai berikut:
A. Dilihat dari kepentingan individu
Sosialisasi bertujuan agar individu bisa mengenal, mengakui, dan
menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, dan struktur
sosial yang ada di dalam masyarakat.
B. Dilihat dari kepentingan masyarakat
Sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan
pewarisan nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam
masyarakat, supaya tetap ada dan terpelihara oleh seluruh anggota
masyarakat.
9
3. TUJUAN SOSIALISASI
a. Agar setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah
masyarakatnya.
b. Seseorang dapat menghayati nilai dan norma dalam kehidupan.
c. Agar setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan
harapan masyarakat.
d. Agar setiap orang dapat menyadari keberadaannya dalam
masyarakat.
e. Agar setiap orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik.
f. Agar masyarakat tetap utuh. Keutuhan masyarakat dapat terjadi
bila diantara warganya saling berinteraksi dengan baik.
4. TAHAPAN SOSIALISASI
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang
dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut ;
A. Persiapan (prepatory stage)
Merupakan tahap awal dalam sosialisasi yang dilakukan oleh
manusia. Pada tahap ini dimulai sejak manusia lahir di dunia.
B. Tahap meniru (play stage)
Pada tahap ini anak mulai mampu meniru secara sempurna. Tahap
meniru ini juga disebut tahap bermain. Pada tahap ini anak
mengenal significant other, yaitu orang-orang di sekitarnya yang
dianggap penting bagi pertumbuhan dan pembentukan diri misal,
ayah, ibu, kakak, pengasuh, kakek, nenek, atau orang yang sering
berinteraksi dengannya.
C. Tahap siap bertindak ( game stage)
Suatu tahapan di mana peniruan yang dilakukan seseorang mulai
berkurang digantikan oleh peranan yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini
kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai
meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain
10
secara beregu. Pada tahap ini partner interaksinya makin banyak,
hubungan pun makin kompleks.
D. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized other)
Pada tahap ini seseorang disebut sebagai manusia dewasa. Dia
bukan hanya dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain,
tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas.
Seseorang telah menyadari pentingnya peraturan-peraturan
sehingga kemampuan bekerja sama menjadi mantap. Dalam tahap
ini, manusia telah menjadi warga masyarakat dalam arti
sepenuhnya.
5. POLA SOSIALISASI
A. Sosialisasi represif
Adalah sosialisasi yang mengutamakan ketaatan anak
kepada orang tua. Sosialisasi ini lebih menekankan penggunaan
hukuman terhadap anak yang melakukan kesalahan.
Contoh: memukul anak apabila tidak menaati perintah orang tua.
Sosialisasi semacam ini salah satu sifatnya hanya terjadi satu arah.
Ciri-ciri sosialisasi represif:
1. Menghukum perilaku keliru
2. Anak patuh terhadap orang tua
3. Komunikasi sebagai perintah
4. Komunikasi nonverbal
5. Berpusat pada orang tua
B. Sosialisasi partisipasif
Adalah sosialisasi yang mendasarkan pada penggunaan
ganjaran atau imbalan manakala anak berbuat baik.
Ciri-ciri sosialisasi partisipasif:
1. Pemberian imbalan bagi yang berperilaku baik
2. Anak diberi kebebasan
3. Penekanan diletakkan pada interaksi
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang pemuda dan sosialisasi sampailah
pada pokok pembicaraan tentang sosialisasi para pemuda. Pemuda
sebagai permasalahan, seperti masa peralihan, kebutuhan untuk
mandiri,menyebabkan timbulnya gejolak yang bermacam-macam.
Dalam hal ini peranan lingkungan yang membentuk kepribadian
dan mencari kedirian pemuda menjadi penting disertai bimbingan
yang bijaksana. Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka
sosialisasi pemuda harus dimulai dari umur 10 tahun dalam
lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal
atau informasi untuk berperan sebagai makhluk sosial, makhluk
individu bagi pemuda. Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses
sosialisasi memegang peranan penting, sebab proses sosialisasi
pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya.
Tidak disangkal lagi bahwa lembaga-lembaga masyarakatpun dituntut
peranannya, yang menampung aspirasi pemuda, dan senantiasa siap
menghadapi dinamika pemuda.
12
DAFTAR PUSTAKA
13