Hipertensi Akut
(JNC) adanya retinopati pada hipertensi kronis merupakan indikasi untuk pemberian
Hipertensi akut dapat terjadi pada hipertensi kronis dengan eksaserbasi akut atau
pada hipertensi maligna. Perubahan fundus yang terjadi antara lain retinopati hipertensi,
koroidopati hipertensi dan optik neuropati hipertensi. Keith dkk pertama kali
menggunakan istilah hipertensi maligna pada tahun 1928. Tahun 1939 Keith dkk
yaitu :
Hipertensi maligna adalah gejala yang terjadi akibat hipertensi sistolik dan
diastolik berat yang muncul dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan dan biasanya
disertai dengan gangguan pada fungsi jantung, ginjal dan adanya ensefalopati.
Etiologi
1. Kelainan ginjal
Glomerulonefritis, pyelonefritis
Stenosis A.Renalis
Tumor renal
2. Kelainan endokrin
Diabetes melitus
Pheokromositoma
Primary hyperparathyroidism
Hipertiroid
Cushings syndrome
3. Penyebab lain
autoregulasi.
secara pasti sampai sekarang belum diketahui. Apabila terjadi peningkatan tekanan darah
maka akan terjadi peningkatkan tonus pembuluh darah retina (vasokontriksi) oleh
pembuluh darah retina akan kembali normal tanpa terjadi kerusakan vaskular permanen.
Namun apabila peninggian tekanan darah berlangsung dalam jangka waktu yang lama,
maka akan terjadi kegagalan pada sistim autoregulasi, dilatasi arteriol dan gangguan
blood retinal barrier. Akibatnya terjadi oklusi pada arteriol terminal sehingga timbul
perdarahan, cottonwool spot dan edema retina. Disamping itu juga terjadi perubahan
meransang tonus vascular lokal dan berperan dalam sistim autoregulasi. Namun
penelitian Hayreh pada monyet tidak menemukan adanya spasme arteriol retina pada fase
akut. Hayreh menyatakan gambaran penyempitan arteriol adalah artefak yang disebabkan
Sirkulasi koroid diatur oleh sistim syaraf simpatik. Pembuluh darah koroid akan
koroid pada pasien koroidopati hipertensi tidak diketahui, diduga adanya gangguan pada
sistim syaraf simpatik okular. Dugaan lain lepasnya vasokontriktor seperti angiotensin II,
iskemia.
Disamping itu optic nerve head dari depan dipengaruhi oleh tekanan intraokular dan dari
belakang oleh tekanan intrakranial pada subarachnoid. Diduga terjadinya edema papil
seperti yang ditemukan pada hipertensi maligna bukan akibat peninggian TIK, retinopati
hipertensi dan ensefalopati hipertensi tapi akibat AION. Iskemia axon terjadi akibat stasis
aliran axoplasmik dan edema axon optic disc. Iskemia pada optic nerve head pada
hipertensi maligna diduga akibat vasokontriksi dan oklusi pembuluh darah peripapillary
choroid dan difusi angiotensin II dan vasokontriktor endogen pada optic nerve head dari
peripapillary choroid.
Gejala klinis
1. Arteriolar fibrinoid necrosis, biasanya ditemukan pada arteri dan arteriol koroid
4. Perdarahan retina
5. Cottonwool spot
6. Dapat disertai dengan lain seperti proteinuria, microscopic hematuria, gangguan
7. Koroidopati hipertensi
Elschnig spot
Siegrist streak