EKLAMPSIA
No. Dokumen :SPO-P12750601- 7.6.1.1
No. Revisi :00
SPO Tanggal Terbit :02 Juni 2016
Halaman :1 dari 2 UPT PUSKESMAS
TELADAN
dr. Kus Puji Astuti
KOTA MEDAN NIP: 19680216 199603 2
001
Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20 minggu yang ditandai dengan
1. Pengertian adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi
endotel dan koagulasi. Tanda utama penyakit ini adanya hipertensi dan proteinuria.
2. Tujuan Memberikan panduan tatalaksana pada pasien dengan Pre-eklampsia.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Teladan No : 800/SK/......./III-UKP/....../2016 Tentang
3. Kebijakan
Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Teladan.
PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan
4. Referensi
Primer.
. Alat dan Bahan
Alat pengukur tanda vital
5. Prosedur Alat ukur tinggi badan dan berat badan
Pita ukur tinggi fundus
Laennec atau doppler
6. Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah
Keluhan
Gejala yang timbul pada Pre-eklampsia ialah edema. Timbulnya hipertensi dan proteinuria
merupakan gejala yang paling penting, namun penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini.
Biasanya pasien datang dengan gejala pada kondisi yang sudah cukup lanjut atau pre-eklampsia
berat, seperti gangguan penglihatan, sakit kepala hebat, nyeri perut bagian atas.
Pemeriksaan Fisik
a. Pada pre-eklampsia ringan: ditandai adanya peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg.
b. Pada pre-eklampsia berat : tekanan darah > 160/110 mmHg, edema, pandangan kabur,
nyeri di epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat teregangnya
kapsula glisson), sianosis, adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Pre-eklampsia terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu pre-eklampsia ringan dan pre-eklampsia berat berdasarkan gejala-gejala
kliniknya.
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal: tekanan darah, berat badan, tinggi
badan, indeks masa tubuh, ukuran uterus dan gerakan janin.
Obat antihipertensi
A. Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan
dosis maksimum 3 g per hari, atau
B. Nifedipin 10 mg kapsul per oral, diulang tiap 15-30 menit, dengan dosis maksimal 30 mg.
Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre-eklampsia berat ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi setelah dilakukan tata
laksana pada pre-eklampsia berat.
7. Bagan Alir
b. Laboratorium