Di susun oleh :
Nikmatul Ladiyah
Mengetahui :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-nya, sehingga kami dapat menyusun laporan BELUM TERBENTUKNYA
SENAM LANSIA.
Dapat menyusun laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran dari pembimbing Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, maka kami
mengucapkan terimakasih kepada :
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
LEMBAR JUDUL
BAB I
PENDAHULUAN
Komunitas adalah sekumpulan orang-orang yang punya tujuan sama dan ingin
berbagi satu sama lain. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia terdapat berbagai
macam komunitas, misalnya: komunitas para pecinta alam, komunitas guru sekolah,
komunitas pecinta sepeda, komunitas penikmat kuliner dan lain-lain. Komunitas dapat
dibentuk begitu saja dengan mengumpulkan lebih dari dua orang didalamnya dan
aktif menjalakan kegiatan yang dicanangkan sebagai visi terbentuknya komunitas
tersebut.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan
(Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana
lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas
dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku
yang kurnag sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan
menganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut
Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang
terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
1.1 Tujuan
1.2 Manfaat
1.3.1 Waktu
Tanggal pelaksanaan komunitas kebidanan pada lansia 03 Maret 2015 pukul
10.00 WIB.
1.3.2 Tempat
Tempat pelaksanaan Balai Desa Bandar.
LANDASAN TEORI
Lansia yang tidak memiliki penyakit kronis spt asma,hipertensi jantung dll.
Lansia yang masih kuat untuk berdiri atau duduk lama
2.2.5 Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan senam lansia, antara lain :
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Desa : Bandar
Kecamatan : Bandar
Kabupaten : Pacitan
Jumlah RT : 18
Jumlah RW :9
Jumlah KK : 1300
a. Keadaan Gografis
1) Batas Wilayah
Utara : Jeruk
Selatan : Kledung
Barat : Nawangan
2) Keadaan Tanah :
Sawah : 25Ha (Tandus)
Perumahan : 55 Ha (Padat)
Jalan Desa : 27 Ha(Aspal dan makadam)
Makam :2
Lapangan : Bola : 1
Voly : 4
Hutan : 50 Ha (Lebat)
Sungai : 2, arus (Tidak tercemar)
3) Jarak Puskesmas : 500 km dari Kantor Kelurahan
b. Data Sumber Daya
1. Sarana
a. Sarana pendidikan formal
TK :2
SD :4
SMP :1
SMA :1
b. Sarana Ibadah
Masjid :8
Gereja :-
c. Sarana Kesehatan
Posyandu : 5 Kelompok
Polindes :-
Sumur Gali : 50
Pipanitasi : 1089
1) Tenaga
a. Tenaga Kesehatan
Dokter :1
Bidan :4
Perawat :7
Lain-lain :-
b. Dukun
Terlatih :-
Tidak Terlatih :5
c. Kader
Posyandu : 28 Orang
Kadarzi : 10 0rang
d. Organisasi Masyarakat
PKK : 1 kelompok
Karang Taruna : 1 kelompok
LPKMD : 1 kelompok
BPD : 1 kelompok
Yasinan : 18 kelompok
1. Data Khusus
a. Karakteristik Penduduk
5) Distribusi PUS/WUS
6) Distribusi Lansia
b. Data Kesehatan
1) KIA
2) Gizi
1) IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil musyawarah masyarakat desa (MMD) Bandar pada Hari/Tanggal 03
Maret 2015 Berdasarkan survey mawas diri dapat dirumuskan :
2) PRIORITAS MASALAH
Belum terbentuknya Senam Lansia di Desa Bandar.
Waktu : 60 menit
Setelah mengikuti kegiatan senam lansia, diharapkan para lansia mengerti bahwa
senam lansia saat bermanfaat bagi tubuh dan lansia mampu mengikuti senam lansia
perminggunya.
Setelah mengikuti kegiatan senam lansia selama 60 menit diharapkan para lansia dapat :
1. Sebelum melakukan senam lansia diharapkan para lansia mengerti bahwa senam
lansia penting
2. Para lansia mengerti manfaat dari senam lansia
3. Mengikuti senam lansia kembali
4. Mengulang sedikit demi sedikit gerakan yang telah dicontohkaan oleh petugas
3.3 MATERI
Karpet,proyektor,sound system
3.5 METODE
2. Praktek senam
3.6 MATERI
Terlampir
DAFTA HADIR PESERTA PENYULUHAN
Mahasiswi,
( )
Mengetahui:
A. Pengertian
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan
tersebut.
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh
untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan
gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina.
Dalam latihan senam, semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu
perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan
tugas berat) dan fine muscle (otot yang melakukan tugas ringan).
Senam Lansia disamping memiliki dampak positif terhadap
peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan
imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. Tingkat kebugaran
dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut jantung waktu istirahat
yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar,
kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.
A. Kondisioning
Setelah pemanasan cukup dilanjutkan tahan
B. Penenangan
Penenangan merupakan periode yang sangat penting
dan esensial. Tahap ini bertujuan mengembalikan kondisi tubuh
seperti sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian
gerakan berupan stretching. Tahapan ini ditandai dengan
menurunnya frekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh,
dan semakin berkurangnya keringat. Tahap ini juga bertujuan
mengembalikan darah ke jantung untuk reoksigenasi mencegah
genangan darah diotot kaki dan tangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleki dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit
kejiwaan.
Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
B. Saran
1. Bagi penulis dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan serta dapat mengaplikasikan pada penyelesaian masalah kebidanan
yang ditemukan dikomunitas.
2. Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai pandangan bagaimana pentingnya
melakukan senam lansia.
3. Bagi institusi sebagai dokumen, bahan ajar, dan bahan perbandingan untuk study
kasus selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., Batubara, I. 2008. Mengenal Usia
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Efendi, F., Makfhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika