Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah
daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan
lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak. Listrik mengalir dari saluran positif
ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi
tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena
setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif. Medan listrik adalah gaya
listrik persatuan muatan. Karena gaya listrik mengikuti prinsip superposisi secara vektor,
demikian juga yang terjadi pada medan listrik. Hal ini berarti kuat medan listrik dari
beberapa muatan titik adalah jumlah vektor kuat medan listrik dari masing- masing muatan
titik.
Medan listrik adalah suatu medan yang disebabkan oleh adanya muatan listrik yang
representasi dalam dalam kehidupan sehari-hari berupa medan yang disebabkan oleh suatu
benda yang bertegangan. Hal ini dengan jelas diterangkan dalam persamaan Maxwell I yang
diturunkan dari hokum Gauss untuk medan listrik dan medan magnetic.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gaya dan Medan Listrik

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan medan induksi listrik?
2. Apa yang dimaksud dengan garis medan?
3. Apa yang dimaksud dengan fluk medan?
4. Apa yang dimaksud dengan hukum Gauss?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan medan induksi listrik.
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan medan induksi listrik
3. .Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan fluk medan.
4. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan hukum Gauss.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDUKSI LISTRIK
a. Pengertian Induksi Listrik
Induksi listrik itu adalah fenomena fisika yang apabila pada suatu benda yang tadinya netral
atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik karena akibat adanya pengaruh dari
gaya listrik atau dari benda yang bermuatan lain dan didekatkan padanya.
Induksi listrik terbagi menjadi dua yaitu:
1. Induksi sendiri (Self induction)
Induksi listrik sendiri terjadi karena munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan
pada saat terjadinya perubahan arah arus. Apabila suatu kawat penghantar berpotongan
dengan medan magnet, maka akan terjadi tegangan pada kawat tersebut. Fenomena ini
sulit dijelaskan namun sudah diterima sebagai hukum alam yang sangat penting.
Terutama untuk menjelaskan kejadian-kejadian pada suatu kawat yang dialiri listrik.
Apabila kuat arusnya berubah maka medan yang dihasilkan akan mengembang atau
mengecil memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat
tersebut. Kejadian seperti inilah yang disebut induksi sendiri.

2. Induksi mutual (Mutual induction).


Apabila arus listrik dialirkan pada salah satu kawat maka akan timbul medan magnet
pada setiap penampang kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun
hanya dalam waktu yang sangat singkat dan memotong kawat penghantar yang kedua.

2
Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang disebut
induksi mutual.

b. Induksi Elektromagnetik
Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut Elektromagnet.
Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik. Pernyataan
tersebut telah dibuktikan dalam percobaan.Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat
dengan suatu penghantar yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan
bergerak pada posisi tertentu
seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Induksi Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar


Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan
kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang dihasilkan
oleh gerakan elektron pada kawat penghantar.Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk
memperkuat medan magnet pada elektromagnet :
1. Membuat inti besi pada kumparan.
Cara ini dilakukan dengan jalan meletakkan sepotong besi di dalam kumparan yang dialiri
listrik. Besi tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen). Karena
inti besi menjadi magnet, maka inti besi itu akan menghasilkan medan magnet.Dilain
pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada arah yang sama pada inti
besi.Hal ini akan menyebabkan terjadinya penguatan medan magnet. Penguatan medan
magnet diperoleh dari penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan
medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan.
2. Menambah jumlah kumparan.

3
Tiap-tiap kumparan elektromagnet menghasilkan medan magnet. Dengan penambahan
jumlah kumparan sudah tentu akan memperkuat medan magnet secara keseluruhan.
Kuatnya medan elektromagnet merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan
oleh masing-masing lilitan.
3. Memperbesar arus yang mengalir pada kumparan.
Besarnya arus yang dialirkan pada kumparan berbanding lurus dengan besarnya medan
magnet. Setiap elektron yang mengalir pada penghantar menghasilkan medan magnet.
Dengan demikian medan total tergantung dari banyaknya elektron yang mengalir setiap
detik atau kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir pada
kumparan.

B. Medan Listrik
Electric field atau medan listrik adalah daerah/ruang/space di sekitar muatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik dari muatan tersebut. Medan listrik didefinisikan sebagai gaya
listrik persatuan muatan. Medan listrik digambakan dengan garis-garis listrik yang arahnya
keluar (menjauhi) muatan positif dan masuk (mendekati) muatan negatif.
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik. Dalam
medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791-1867), suatu medan listrik
keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan, seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Medan listrik mengelilingi setiap muatan, P adalah titik sembarang.


Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan serangkaian garis
untuk menunjukkan arah medan listrik pada berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya
listrik, dan ditunjukkan pada Gambar 2.

4
Gambar 2. Garis-garis medan listrik (a) untuk satu muatan positif (b) untuk satu muatan negatif.
Gambar 3. menunjukkan garis-garis medan listrik antara dua muatan. Dari gambar terlihat bahwa
arah garis medan listrik adalah dari muatan positif ke muatan negatif, dan arah medan pada titik
manapun mengarah secara tangensial sebagaimana ditunjukkan oleh anak panah pada titik P.

Gambar 3. Garis-garis medan listrik antara dua muatan (a) Berlawanan jenis (b) Sejenis.
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per satuan
muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang disebut kuat medan listrik
(E). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka secara matematis kuat medan listrik
dirumuskan:

E = F / q ................................................................. (1)

Satuan E adalah newton per coulomb (N/C).

5
Persamaan (4.4) untuk mengukur medan listrik di semua titik pada ruang, sedangkan medan
listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q adalah:

atau :

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan
medan tersebut.

C. Fluks Medan Listrik

Definisi Fluks Listrik

Adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui sebuah permukaan.

Fluks listrik total yang melalui permukaan pada(a) dan(c) adala hSAMA.

Fluks ( ) adalah sebuah sifat dari semua medan Vektor. Fluks diturunkan dari
kata latin Fluere (mengalir). Untuk permukaan tertutup didalam sebuah medan
listrik, bahwa E adalah Positif jika garis garis gaya yanng menuju keluar dan
negatif jika garis garis gaya yang menuju ke dalam.

Permukaan di bagi bagi menjadi segi empat kuadratis S yang masing


masing cukup kecil sehingga dapat di anggap sebagai bidang datar. Elemen luas
dapat dinyatakan sebagai sebuah vektor S, yang besarnya menyatakan luas
S ; arah S di ambil normal.

Fluks medan listrik yang disimbolkan simbolkan E, dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang
melalui suatu penampang tegak lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah
per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah medan listrik maka kita

6
akan melihat bahwa E adalah positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif
jika garis-garis gaya menuju ke dalam, seperti yang diperlihatkan Gambar 4.
Sehingga, E adalah positif untuk permukaan S1 dan negatif untuk S2. E untuk
permukaan S3 adalah nol.

Gambar 4. Dua muatan sama besar dan berlawanan tanda. Garis putus-putus menyatakan
perpotongan di antara dua permukaan tertutup hiptetik dengan bidang gambar.
Pada Gambar 5(a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam medan
listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat-segiempat kuadratis
S yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar. Elemen luas seperti itu dinyatakan
sebagai sebuah vektor S , yang besarnya menyatakan luas S . Arah S sebagai normal pada
permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor medan listrik E digambarkan oleh tiap
segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan S membentuk sudut terhadap satu sama lain.

7
Gambar 5. (a) Sebuah permukaan tertutup dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. (b)
Tiga elemen luas permukaan tertutup.
Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar 5(b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana pada x,
> 90o (E menuju ke dalam); pada y, = 90o (E sejajar pada permukaan); dan pada z, < 90o (E
menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai fluks adalah:

E ES ................................................. (5)

Jika E di mana-mana menuju ke luar, < 90o, maka E. S positif (Gambar 4, permukaan S1).
Jika E menuju ke dalam > 90o, E. S akan menjadi negatif, dan E permukaan akan negatif
(Gambar 4, permukaan S2 . Dengan menggantikan penjumlahan terhadap permukaan (persamaan
(5)) dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:

E = E dS .......................................................... (6)
Dari persamaan (5), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik (E)
adalah newton.meter2/coulomb (Nm2/C).

Hubungan antara E untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:

0 E = q ........................................................... (7)

dengan menggunakan persamaan (6) diperoleh:


EdS = q ........................................................ (8)
Pada persamaan (7), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan
berlawanan tandanya, maka fluks E adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk
menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan
mudah menghitung integral di dalam persamaan (8).

Medan Listrik di Dekat Muatan Titik

Sebuah muatan titik q terlihat pada Gambar 6. Medan listrik yang terjadi pada permukaan bola
yang jari-jarinya r dan berpusat pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan menggunakan
Hukum Gauss.

8
Gambar 6. Permukaan Gauss berbentuk bola.
Pada gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar di
dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS
saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan (8) akan menjadi:
EdS = 0 E.dS = q
karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan dari integral,
yang akan menghasilkan:
0.E dS = q
dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:

dengan:

Sehingga besarnya medan listrik E pada setiap titik yang jaraknya r dari sebuah muatan titik q
adalah:

D. Hukum Gauss
Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb dalam
Hukum Coulombnya. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain, yang
dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik pada

9
kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri. Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah aljabar
garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan
jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut.

Hukum Gauss merupakan hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang
melalui sebuah bidang. Hukum Gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang
melalui sebuah bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang
menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan
cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal.

Rumus hukum Gauss dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau
adalah salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum
matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya
untuk fisika teoritis.

Bunyi hukum Gauss yaitu "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang
permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding
dengan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu".

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang
mempunyai kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk
menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertutup
(permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.

Hukum Gauss ini didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai
arah atau anak panah seperti pada gambar di bawah :

Gambar garis-garis medan listrik di sekitar muatan positif

Hukum gauss dinyatakan "Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup tersebut" dan di rumuskan sebagai berikut :

10
FLUKS LISTRIK
Fluks berkaitan dengan besaran medan yang menembus dalam arah yang tegak lurus
suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan medan listrik yang menembus
dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Ilustrasinya akan lebih mudah dengan
menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan listrik
sebagai garis-garis). Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik
dapat digambarkan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu
permukaan. Perhatikan gambar di bawah:

Fluks Listrik yang menembus suatu permukaan

Rumus Fluks listrik adalah sebagai berikut :

Apabila garis-garis medan listrik yang menembus suatu bidang memiliki sudut maka
rumus fluks listriknya adalah sebagai berikut :

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
permukaan A, sehingga menurut hukum Gauss muatan total di dalam permukaan itu
harus nol. Maka harus ada sebuah muatan -q yang didistribusikan pada permukaan
rongga itu, yang ditarik kesana oleh muatan q yang berada di dalam rongga. Muatan
total pada konduktor harus tetap nol, sehingga sebuah muatan +4 harus muncul baik
pada permukaan luar maupun di dalam material itu. Tetapi kita memperlihatkan dalam
Subbab 23-5 bahwa dalam situasi elektrostatistik tidak boleh ada muatan yang berlebih
di dalam material sebuah konduktor. Maka kita menyimpulkan bahwa muatan + q harus
muncul pada permukaan sebelah luar. Dengan alasan yang sama, jika konduktor itu
pada mulanya mempunyai muatan Qs, maka muatan total pada permukaan sebelah
luar sama dengan q = qc setelah muatan 4 disisipkan ke dalam rongga itu.

12

Anda mungkin juga menyukai