Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

Densitas (density) merupakan banyaknya individu yang dinyatakan dengan persatuan luas, maka
nilai itu disebut kepadatan (density). Nilai kepadatan ini dapat menggambarkan bahwa jenis dengan nilai
kerapatan tinggi memiliki pola penyesuaian yang besar. Kepadatan ditaksir dengan menghitung jumlah
individu setiap jenis dalam kuadrat yang jumlahnya ditentukan, kemudian penghitungannya diulang
ditempat yang tersebar secara acak (Fachrul, 2007). Densitas disebut juga abundance yang berarti
kepadatan. Menurut Krebs (1972) dalam Effendie (2002) densitas diberi batasan sebagai jumlah per unit
area atau per unit volume, kepadatan atau kerapatan ini merupakan parameter populasi yang berkaitan
erat dengan parameter lain yang berhubungan dengan pengelolaan perairan tersebut. Nilai kerapatan
ini dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa jenis dengan nilai kerapatan tinggi memiliki pola
penyesuaian yang besar. Kerapatan ditaksir dengan menghitung jumlah individu setiap jenis dalam
kuadrat yang luasnya ditentukan, kemudian perhitungannya diulang di tempat yang tersebar secara
acak (Fachrul, 2007). Nilai densitas digunakan untuk mengetahui kerapatan dari tumbuhan, untuk
mengetahui kepadatan dari populasi ikan dan juga digunakan untuk mengetahui kepadatan plankton di
suatu area. Metrik keragaman mampu menggambarkan sifat sistem seperti kompleksitas, stabilitas, dan
fungsi ekosistem. Oleh karena itu, mereka menjadi bagian dari beberapa indeks multimetrik yang
digunakan untuk penilaian kualitas perairain ( Gabor,2014).

Jurnal 2014..yg td aku kirim hehehe

Fachrul, M. F., Haeruman, H. & Sitepu, L. C. 2007. Komposisi dan kelimpahan. Seminar Nasional MIPA.

Krebs, J. C. 1989. Ecological Methodology. Harper Collins Publisher, Inc.


New York.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkingan perairan.
Yogyakarta: Kanisius

Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai produsen mengubah energi
cahaya Matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan organik. Hanya sebagian kecil energi cahaya
yang dapat diserap oleh produsen. Laju produksi zat organik melalui fotosintesis. Produktivitas primer
menggambarkan jumlah pembentukan bahan organik baru per satuan waktu. Senyawa organik yang
baru akan terbentuk melalui proses fotosintesis. Kegiatan fotosintesis di perairan waduk dilakukan oleh
fitoplankton dan tanaman air (Boyd 1979). Produktivitas primer ini sering dinyatakan dalam mg
C/m3/jam atau mg C/m3/hari untuk satuan volume air dan mg C/m2/jam atau mg C/m2/hari satuan
luas kolom air. Menurut Odum (1970) produktivitas primer dapat dipakai untuk menentukan keseburan
suatu perairan. Klasifikasi tingkat kesuburan tersebut adalah: 0-200 mg C/m3/hari termasuk oligotrofik,
200-750 mg C/m3/hari termasuk mesotrofik dan lebih dari 750 mg C/m3/hari termasuk eutrofik
(Triyatmo dkk 1997).

Boyd, C.E. 1979. Pengelolaan Kualitas Air. Dirjen Perikanan. Jakarta


Triyatmo, B., Rustadi, Djumanto, S.B., Priyono, Krismono, N Sehenda, dan Kartamihardja, E.S., 1997.
Studi Perikanan Di Waduk Sermo: Studi Biolimnologi. Lembaga Penelitian UGM Bekerjasama
Dengan Agricultural Research Management Project. BPPP. 65 hal

Odum, E.D. 1970. Fundamentaly of Ecology 3th ed. W.B Sounders Company. Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai