Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGUKURAN dan PEMPROSESAN


MUR DAN BAUT

DI SUSUN OLEH :

1. BOY SURYO HARTANTO (20150210014)


2. CHOIRUL AMIN (20150210015)
3. DEDI SANDY PRATAMA .B (20150210016)
4. DEDI SUMARTON (20150210017)
5. EKO JULIANTO NUGROHO (20150210018)

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN


TEKNIK PERKAPALAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Alat pengunci (sekrup, baud, dan keling) memegang peranan yang penting dalam
pekerjaan bengkel. Praktikum yang dilakukan yakni memahami cara kerja mur dan baut serta
cara membuat mur dan baut tersebut. Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat
penting. Baut dan mur sangat sering dijumpai dalam menyusun sebuah komponen mesin. Pada
industri pesawat B 747 digunakan sebanyak 2,5 juta alat pengunci berbagai jenis antara lain:
70000 buah pengunci titanium, 400 000 buah pengunci presisi.
Pembuatan mur dan baut membutuhkan ketelitian. Membubut besi poros yang nantinya
akan diperkecil diameternya, mendapatkan center yang tepat untuk membubut besi poros,
mengikir besi poros tersebut untuk mendapatkan bentuk segi enam, mendapatkan center besi
poros yang sudah berbentuk segi enam untuk dibor.
memmbuat mur dan baut, walaupun ada hasil mur dan baut yang kurang memuaskan,
setidaknya mahasiswa sudah mengetahui proses pembuatan mur dan baut. Tentu saja lebih harga
ini lebih mahal karena membuat mur dan baut tersebut dengan cara manual.

I.2. Tujuan
1. Memahami prinsip kerja dan cara menggunakan gergaji, kikir, bor, tap dan snai
2. Mampu menggergaji dengan baik dan benar
3. Mampu mengikir dengan baik dan benar
4. Mampu mengebor dengan baik dan benar
5. Mampu mengetap dengan baik dan benar
6. Mampu menyenai dengan baik dan benar
7. Mampu membuat mur dan buat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk mencegah
kecelakaan, atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat harus
dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Untuk menentukan ukuran
mur dan baut, berbagai factor harus diperhatikan seperti gaya yang bekerja pada baut, syarat
kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian, dll

2.1. Baut
Baut digolongkan menurut bentuk kepalanya, yaitu segi enam, soket segi enam, dan
kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi sebagai berikut:
Baut untuk penjepit :
Baut tembus, untuk menjepit dua bagian melalui lubang tembus, dimana jepitan
diketatkan dengan sebuah mur
Baut tap, untuk menjepit dua bagian, dimana jepitan diketatkan dengan ulir yang
ditapkan pada salah satu bagian
Baut tanam, merupakan baut tanpa kepala dan diberi ulir pada kedua ujungnya. Untuk
dapat menjepit dua bagian, baut ditanam pada salah satu bagian yang mempunyai lubang
berulir, dan jepitan diketatkan dengan sebuah mur.
Baut untuk pemakaian khusus :
Baut pondasi, untuk memasang mesin atau bangunan pada pondasinya. Baut ini ditanam
pada pondasi beton, dan jepitan pada bagian mesin atau bangunan diketatkan dengan
mur.
Baut penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarak yang tetap
Baut mata atau baut kait, dipasang pada badan mesin sebagai kaitan untuk alat
pengangkat
Baut T, untuk mengikat benda kerja atau alat pada meja atau dasar yang mempunyai alur
T, sehingga letaknya dapat diatur.
Baut kereta, banyak dipakai pada badan kendaraan. Bagian persegi dibawah kepala
dimasukkan ke dalam lubang persegi yang pas sehingga baut tidak ikut berputar pada
waktu mur diketatkan atau dilepaskan.
2.2. Mur
Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam. Tetapi untuk pemakaian khusus dapat
dipakai mur dengan bentuk yang bermacam-macam, seperti mur bulat, mur flens, mur mahkota,
dan mur kuping. Dalam membuat mur dan baut, pekerjaan seperti: menggergaji, menggunting,
memotong, dan mengikir tidak bisa terlepas dari peralatan kerja tangan. Peralatan kerja tangan
ini bekerja sangat efisien dan ekonomis. Keahlian dalam menggunakan peralatan kerja tangan ini
sangat diperlukan agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak mengalami kendala atau
hambatan yang bisa mengganggu kelancaran suatu perkerjaan.
3.3. Kikir
Ketajaman kikir dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia, dan biasanya kikir yang
digunakan oleh teknisi adalah berbentuk pipih, setengah lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar,
tiang, mill dan Swiss pattern. Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan
benda kerja serta menghilangkan sejumlah kecil material pada saat finishing. Ketajaman kikir
dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia, dan biasanya kikir yang digunakan oleh
teknisi adalah berbentuk pipih, setengah lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar.
Fungsi kikir adalah sebagai berikut :
Untuk menghilangkan bekas tanda pola dan bekas jepitan ragum pada permukaan benda
kerja
Membuat bentuk benda kerja sesuai pola yang dirancang
Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
Kikir dibedakan berdasarkan bentuk, panjang, dan kasar halusnya mata kikir.
Adapun bagian-bagian pada kikir adalah:
1. Ujung gagang kikir (Tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi (Heel)
3. Panjang kikir (Length)
4. Bagian permukaan yang kasar, penuh dengan gigi (Face)
5. Bagian sudut kikir (Edge)
6. Bagian ujung yang lain (Point)
Bentuk gigi pada kikir
1. Single cut files
Kikir dengan baris tunggal gigi yang tersusun sejajar pada bagian
permukaan kikir, dengan membentuk sudut antara 65 85
Untuk membentuk permukaan yang halus dan keras
2. Double cut files
Kikir memiliki dua baris gigi yang saling berpotongan dan membentuk ratusan gigi
pengikis tajam yang dapat mengikis dengan cepat dan juga mudah dalam pembersihan
sebuk yang menempel.
Bagian-bagian yang terdapat pada kikir :
1. Ujung gagang kikir (tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi
3. Panjang kikir
4. Bagian yang kasar, penuh dengan gigi
5. Bagian sudut kikir (edge)
6. Bagian ujung yang lain (point)
Cara merawat kikir :
Jangan terlalu kuat mengikir dengan kikir baru akan merusak gigi pada sisi pemotongan
Gunakan kertas ampelas (File card) untuk menjaga kebersihan alur pada permukaan kikir
Jangan memakai kikir sebagai alat pemukul (bisa terserpih)
Jangan dipukulkan pada ragum untuk membersihkannya
Jangan menyimpan kikir saling bergesekan
Hal-hal yang diperlukan dalam penggunaan kikir :
1. Agar diperoleh permukaan yang rata (cros-filling) kondisi lengan
2. kanan dan kiri pada satu bidang datar
3. Jangan menggunakan kikir tanpa dipasang tangkai pemegang
4. Pengikisan kikir terjadi ayunan ke depan (sebaliknya) akan membuat
5. kikir menjadi tumpul
6. Yakinkan bahwa tangkai pemegang terpasang kuat
7. Jepitlah benda kerja didalam ragum
8. Jangan memegang benda kikir pada permukaannya. Jika terkena
9. stenpet/oli maka serpihan bahan akan menempel pada alur
10. Jika terjadi penyumbatan pada alur maka hendaknya segera
11. dibersihkan
2.4. Mesin Bor
Mesin bor tangan dan mesin bor duduk berfungsi sebagai alat untuk membuat lubang
sesuai dengan mata bor yang digunakan. Pada dasarnya mata bor terdiri dari 2 gerakan untuk
melubangi, yaitu gerakan rotasi atau putaran dan gerakan ingsutan yang lurus ke bawah, Suatu
mesin bor biasanya dilengkapi dengan sebuah kunci berbentuk Gear untuk membuka dan
mengencangkan posisi mata bor pada mesin.
Bagian-bagian pada mesin bor duduk:
1. Pelat kaki
2. Kolom untuk mengatur ketinggian mesin bor
3. Puli pengatur kecepatan putar mesin bor
4. Poros sebagai tempat untuk mata bor
5. Ingsutan sebagai tuas untuk menekan mata bor pada benda
6. Meja rentang yang dilengkapi dengan ragum
2.5. Bor tangan
Suatu pekerjaan mekanis untuk membuat lubang pada benda kerja sesuai dengan mata
bor yang digunakan. Pada dasarnya pengerjaan mengebor dengan menggunakan mata bor terdiri
dari dua gerakan untuk melubangi benda kerja, yaitu gerakan rotasi atau putaran dan gerakan
ingsutan yang lurus dan mendorong menembus benda kerja. Untuk mengebor lubang-lubang
yang selalu dipakai bor spiral. Melelui alur-alur yang dapat menyalurkan serupih-serupihnya,
dapat juga dimasukkan bahan pelumas atau bahan pendingin sehingga gesekan bor pada bagian
yang sudah dibor berkurang, dan suhu dari ujung bor tidak menjadi terlalu tinggi sehingga bor ini
tetap keras.
Bagian-bagian dari mesin bor adalah:
1. Tombol
2. Tuas penekan
3. Tuas pengikat
4. Alas mesin bor
5. Meja mesin bor
6. Penjepit mata bor
7. Pengaman
8. Mur penyetel
2.6. Mesin bubut

Membubut adalah pekerjaan dimana benda kerja berbentuk silinder diputar, kemudian
pisau pemotong ditempelkan pada benda, pisau ini akan memotong benda secara melingkar.

Benda kerja dipegang oleh cakram pemegang(chuck) pada poros berputar

Pisau pemotong dijepit pada suatu clamp yang dapat bergerak ke kiri-kanan, dan ke depan-
belakang dengan menggunakan handel pemutar
Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan bubut, perlu diperhatikan:
1. Kecepatan putaran benda kerja,
Kecepatan putaran benda akan mempengaruhi waktu kerja, menghaluskan permukaan benda,
tetapi akan meningkatkan suhu pada mata pisau, yang berakibat pada usia dan kekuatan pisau
pemotong.

Semakin tinggi putaran, semakin besar resiko


2. Kecepatan potong pisau,
Kecepatan potong berpengaruh pada waktu pengerjaan. Semakin cepat, waktu pengerjaan
semakin singkat.
Kecepatan potong berpengaruh pada kualitas permukaan benda kerja. Semakin lambat, semakin
halus permukaan hasil pada benda kerja.
3. Kedalaman potong pisau pada benda kerja.
Kedalaman potong pisau pada benda kerja. Berpengaruh pada waktu kerja dan kualitas hasil
benda kerja.
Semakin dalam, waktu kerja semakin singkat, suhu mata pisau semain tinggi dan permukaan
hasil kerja semakin kasar.
Semakin dalam, suhu mata pisau makin tinggi, dan akan memperpendek usia pisau pemotong.
2.7. Tap
Alat pengetap adalah alat yang berfungsi untuk membuat alur pada benda hasil dari
pengeboran atau membuat ilir sekrup dalam, dengan tangan dipakai rap ulir sekrup. Pekerjaan ini
disebut pengetapan ulir sekrup, karena adanya alur-alur serupih, tap menjadi lemah maka
pemotongan ulir sekrup tidak dapat dikerjakan dalam satu kali, oleh karena itu sepasang tap
terdiri dari 3 buah.
Tangkai tap berbentuk bujur sangkar, sehingga tap-tap dapat diputar dengan besi punter,
supaya sisi dari ulir sekrup pada baja dapat dipotong licin. Selama pengetapan harus dipakai
minyak potong. Logam-logam lainnya biasanya dapat dipotong secara kering. Supaya serpihan-
serpihan ini terpotong-potong pendek, maka secara teratur tap harus diputar kembali seperempat
putaran. Untuk mengetap ulir sekrup yang baik, lubang-lubang harus digerek lebih besar sedikit
daripada diameter terasnya, karena bahan tidak hanya dipotong tetapi mengalami juga deformasi.
2.8. Snai
Snai adalah alat yang berfungsi untuk membuat alur pada benda hasil pengeboran atau
membuat ulir sekrup luar.
2.9. Ragum
Ragum adalah alat yang berfungsi sebagai mtepat menahan, memegang, menopang bahan
yang akan dipotong, digerinda atau digergaji. Ragum dalam hal pembuatan kotak
paneldigunakan untuk menahan kemudian dikikir sehingga plat tersebut halus.
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat mur dan baut ini. Tahapan ini
terurut sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan mur dan baut sesuai dengan yang
diharapkan. Keterampilan dalam penggunaan peralatan kerja tangan dan menggunakan mesin
memang dibutuhkan agar hasilnya dapat diperoleh secara maksimal.
Pembuatan Mur

Besi poros yang masih berbentuk lingkaran (seperti tabung) dipotong sebanyak dua buah,
untuk mendapatkan mur sebanyak dua buah. Besi poros yang masih berbentuk seperti tabung
tersebut dikikir dengan pola berbentuk segi enam. Sehingga didapatkan dua buah besi yang
berbentuk segi enam.
Setelah selesai dikikir, sekarang beralih pada tahapan mengebor untuk melubangi besi,
dapatkan center dari besi yang berbentuk segi enam tersebut untuk memudahkan dalam proses
pengeboran. Mengeboran harus dilakukan secara perlahan-lahan, dan mata bor yang menembus
besi tersebut harus disiram dengan air untuk mengurangi panas yang berlebihan agar mata bor
tidak patah akibat gesekan yang ditimbulkan antara mata bor dan besi. Maka besi yang berbentuk
segi enam tersebut akan berlubang dan dibuat ulir di dalamnya.

Proses membuat ulir dalam dengan menggunakan tap. Mengetap


adalah suatu proses pembentukan ulir di dalam lubang yang dibor.

Gambar 1. Memilih Tap yang tepat

Peralatan yang dibutuhkan untuk mengetap ulir adalah :


1. Satu center punch
2. Satu mata bor 3 mm
3. Satu mata bor 10,2 mm
4. Satu tap-set 12 mm
5. Satu tangkai tap
6. Satu mistar baja atau siku
7. Satu ragum yang dilengkapi dengan rahang/penjepit lunak
8. Minyak pelumas untuk proses pengetapan
Langkah-langkah mengetap ulir 12 mm pada sepotong pelat baja lunak dengan ketebalan
13 mm:
Mengebor tembus pelat baja lunak dengan mata bor 10,2 mm.
Menjepit pelat baja lunak pada ragum, posisi lubang menghadap ke
atas.
Memilih tap tirus untuk mengawali penguliran.
Mengencangkan/mengunci mata Tap pada tangkai tap.
letakkan siku pada penjepit tap pada rahang tangkai.
Putar tangkai yang bebas untuk mengunci tap.
Gunakan pin untuk mengencangkan pengikatan tap

Gambar 2. Awal pengetapan


1. Memberikan sedikit pelumas pada tap.
2. Awal pengetapan
memasukkan bagian tap yang tirus ke dalam lubang.
mengatur posisi tap bagian atas sehingga tap benar-benar segaris dengan garis tengah lubang.
memberikan tekanan yang seragam pada saat tangkai tap diputar searah putaran jarum jam.
3. Memeriksa kelurusan tap setelah dua atau tiga kali putaran, lepas tangkai tap dari tap.
Menggunakan mistas baja atau siku, periksa kesikuan tap terhadap permukaan benda kerja.

Gambar 3. Memeriksa kesikuan tap terhadap benda kerja


1. Memberikan sedikit pelumas pada ulir yang sedang dibuat.
2. Kalau ada kemiringan, perbaiki segera.
memasang kembali tuas tap pada tap.
memberikan sedikit tekanan sewaktu memutar tangkai tap.
memeriksa kerlurusan tap setelah dua atau tiga kali putaran.
Gambar 4. Menyiku tap
Meneruskan pengetapan ulir

Gambar 5: Meneruskan pengetapan


bila telah diperoleh kelurusan tap terhadap benda kerja, pertahankan tekan yang merata pada
tangkai sewaktu diputar. memberikan sedikit pelumas setiap dua atau tiga kali putaran tap.
1. Mengatasi kesulitan pemutaran atau kebuntuan, putar tap berlawanan arah dengan putaran
jarum jam seperempat putaran.

Gambar 6. Membebaskan kemacetan pemutaran


Menyelesaikan pengetapan ulir pada benda kerja dengan tetap memberikan
pelumas secara teratur.
Catatan: Setelah pengetapan dengan tap yang tirus selesai, lanjutkan dengan
tap intermediate dan tap bottom.

Pembuatan Baut
Besi poros yang masih berbentuk tabung tersebut akan diperkecil ukurannya dengan
menggunakan mesin bubut.

Sebelum membubut tempatkan besi poros ke dalam chuck dan coba hidupkan mesin bubutnya,
jika centernya sudah didapat dengan indikasi sewaktu mesin bubut berputar besi poros berputar
dalam keadaan yang kokoh. Gerakkan Cutting Depth secara perlahan-lahan untuk mengecilkan
diameter besi porosnya tersebut. Jika diameter besi poros sudah diperkecil maka proses
selanjutnya yakni membuat ulir luar dengan menggunakan snai.
Menyenai adalah proses pembuatan ulir luar pada baut atau batang besi. Peralatan yang
diperlukan untuk membuat ulir luar pada sebatang baja lunak diameter 12 mm adalah :
1. Sebuah gergaji besi.
2. Sebuah kikir halus.
3. Sebuah senai 12 mm.
4. Sebuah tangkai senai.
5. Siku.
6. Sebuah ragum dengan rahang lunak.
7. Minyak pelumas
Membuat ulir pada batang besi
1. Menyiku ujung batang benda kerja.
menggergaji ujung batang benda kerja.
memeriksa kesikuan dengan menggunakan siku.
mengikir ujung batang sampai rata dan siku.

Gambar 7. Membuat ujung benda kerja siku.

1. Menjepit benda kerja pada ragum. Benda kerja tegak lurus terhadap
ragum,
benda kerja minimal 65,0 mm di atas permukaan ragum.

Gambar 8. Jepit benda kerja pada ragum

1. Bentuk champer pada ujung benda kerja dengan menggunakan kikir.


Gambar 9. Menchamper ujung benda kerja

2. Memasang senai pada tangkai senai, mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai,
memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas, samapi senai terkunci oleh sekrup
pengunci. mengencangkan sekrup pengunci.
1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
2. Memulai penyenaian.
menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.
memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai saat senai diputar searah putaran
jarum jam.

Gambar 10. Memulai penguliran

1. Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali putaran batang.


2. perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus. memperbaiki setiap ketidak lurusan
dengan memberikan tekanan yang lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.
Gambar 11. Pemeriksaan siku dengan pengamatan.
1. Melanjutkan penguliran benda kerja. Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai
diputar dua atau tiga kali putaran.

Gambar 12. Penguliran

Memutar tangkai berlawanan arah satu putaran penuh, setelah beberapa kali putaran maju,
untuk memutuskan tatal-tatal penyenaian.

Gambar 13. Putaran balik untuk memutus penguliran


Hasil yang didapatkan setelah membuat mur dan baut.
Mur
Mur yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang sempurna, mur yang pertama kurang tepat
dilubangi di tengah2 (center) karena mata bor yang digunakan tidak kuat ditempatkan pada
mesin bor, sehingga mata bor nya tidak kokoh sewaktu membor besi poros, akibatnya mata bor
tidak tepat mengebor di center yang telah ditetapkan. Setelah mata bornya dikencangkan, maka
tidak ada jalan lain lagi selain melanjutkan hasil pengeboran yang sebelumnya, sehingga lubang
pada mur nya kurang tepat berada di center mur tersebut.
Baut
Baut yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang sempurna, karena center besi poros
tersebut kurang tepat ditempatkan pada mesin bubut sehingga diameter pada bagian tengah besi
poros tersebut sedikit melebihi batas yang ditetapkan Mur dan baut yang dihasilkan bisa
digunakan dan mur dapat masuk ke dalam baut tersebut. Proses selanjutnya mur dan baut
tersebut dibakar (dipanggang) agar tingkat kekerasannya tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Edward.1954.Modern Shop Procedures.Third Edition.The AVI Publishing
Company,Inc.West Port Connecticut.
Hendropawoko.1983.Perbengkelan Pertanian.Fakultas Teknologi Industri
Pertanian Universitas Gadjah Mada.
S.F.Krar.1985.Machine Tool Operation.McGraw-Hill Book Company,New
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai