DI SUSUN OLEH :
I.2. Tujuan
1. Memahami prinsip kerja dan cara menggunakan gergaji, kikir, bor, tap dan snai
2. Mampu menggergaji dengan baik dan benar
3. Mampu mengikir dengan baik dan benar
4. Mampu mengebor dengan baik dan benar
5. Mampu mengetap dengan baik dan benar
6. Mampu menyenai dengan baik dan benar
7. Mampu membuat mur dan buat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk mencegah
kecelakaan, atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat harus
dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Untuk menentukan ukuran
mur dan baut, berbagai factor harus diperhatikan seperti gaya yang bekerja pada baut, syarat
kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian, dll
2.1. Baut
Baut digolongkan menurut bentuk kepalanya, yaitu segi enam, soket segi enam, dan
kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi sebagai berikut:
Baut untuk penjepit :
Baut tembus, untuk menjepit dua bagian melalui lubang tembus, dimana jepitan
diketatkan dengan sebuah mur
Baut tap, untuk menjepit dua bagian, dimana jepitan diketatkan dengan ulir yang
ditapkan pada salah satu bagian
Baut tanam, merupakan baut tanpa kepala dan diberi ulir pada kedua ujungnya. Untuk
dapat menjepit dua bagian, baut ditanam pada salah satu bagian yang mempunyai lubang
berulir, dan jepitan diketatkan dengan sebuah mur.
Baut untuk pemakaian khusus :
Baut pondasi, untuk memasang mesin atau bangunan pada pondasinya. Baut ini ditanam
pada pondasi beton, dan jepitan pada bagian mesin atau bangunan diketatkan dengan
mur.
Baut penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarak yang tetap
Baut mata atau baut kait, dipasang pada badan mesin sebagai kaitan untuk alat
pengangkat
Baut T, untuk mengikat benda kerja atau alat pada meja atau dasar yang mempunyai alur
T, sehingga letaknya dapat diatur.
Baut kereta, banyak dipakai pada badan kendaraan. Bagian persegi dibawah kepala
dimasukkan ke dalam lubang persegi yang pas sehingga baut tidak ikut berputar pada
waktu mur diketatkan atau dilepaskan.
2.2. Mur
Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam. Tetapi untuk pemakaian khusus dapat
dipakai mur dengan bentuk yang bermacam-macam, seperti mur bulat, mur flens, mur mahkota,
dan mur kuping. Dalam membuat mur dan baut, pekerjaan seperti: menggergaji, menggunting,
memotong, dan mengikir tidak bisa terlepas dari peralatan kerja tangan. Peralatan kerja tangan
ini bekerja sangat efisien dan ekonomis. Keahlian dalam menggunakan peralatan kerja tangan ini
sangat diperlukan agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak mengalami kendala atau
hambatan yang bisa mengganggu kelancaran suatu perkerjaan.
3.3. Kikir
Ketajaman kikir dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia, dan biasanya kikir yang
digunakan oleh teknisi adalah berbentuk pipih, setengah lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar,
tiang, mill dan Swiss pattern. Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan
benda kerja serta menghilangkan sejumlah kecil material pada saat finishing. Ketajaman kikir
dilihat dari bagian menyilang, ketajaman yang tersedia, dan biasanya kikir yang digunakan oleh
teknisi adalah berbentuk pipih, setengah lingkaran, bulat, segitiga, bujur sangkar.
Fungsi kikir adalah sebagai berikut :
Untuk menghilangkan bekas tanda pola dan bekas jepitan ragum pada permukaan benda
kerja
Membuat bentuk benda kerja sesuai pola yang dirancang
Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
Kikir dibedakan berdasarkan bentuk, panjang, dan kasar halusnya mata kikir.
Adapun bagian-bagian pada kikir adalah:
1. Ujung gagang kikir (Tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi (Heel)
3. Panjang kikir (Length)
4. Bagian permukaan yang kasar, penuh dengan gigi (Face)
5. Bagian sudut kikir (Edge)
6. Bagian ujung yang lain (Point)
Bentuk gigi pada kikir
1. Single cut files
Kikir dengan baris tunggal gigi yang tersusun sejajar pada bagian
permukaan kikir, dengan membentuk sudut antara 65 85
Untuk membentuk permukaan yang halus dan keras
2. Double cut files
Kikir memiliki dua baris gigi yang saling berpotongan dan membentuk ratusan gigi
pengikis tajam yang dapat mengikis dengan cepat dan juga mudah dalam pembersihan
sebuk yang menempel.
Bagian-bagian yang terdapat pada kikir :
1. Ujung gagang kikir (tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergigi
3. Panjang kikir
4. Bagian yang kasar, penuh dengan gigi
5. Bagian sudut kikir (edge)
6. Bagian ujung yang lain (point)
Cara merawat kikir :
Jangan terlalu kuat mengikir dengan kikir baru akan merusak gigi pada sisi pemotongan
Gunakan kertas ampelas (File card) untuk menjaga kebersihan alur pada permukaan kikir
Jangan memakai kikir sebagai alat pemukul (bisa terserpih)
Jangan dipukulkan pada ragum untuk membersihkannya
Jangan menyimpan kikir saling bergesekan
Hal-hal yang diperlukan dalam penggunaan kikir :
1. Agar diperoleh permukaan yang rata (cros-filling) kondisi lengan
2. kanan dan kiri pada satu bidang datar
3. Jangan menggunakan kikir tanpa dipasang tangkai pemegang
4. Pengikisan kikir terjadi ayunan ke depan (sebaliknya) akan membuat
5. kikir menjadi tumpul
6. Yakinkan bahwa tangkai pemegang terpasang kuat
7. Jepitlah benda kerja didalam ragum
8. Jangan memegang benda kikir pada permukaannya. Jika terkena
9. stenpet/oli maka serpihan bahan akan menempel pada alur
10. Jika terjadi penyumbatan pada alur maka hendaknya segera
11. dibersihkan
2.4. Mesin Bor
Mesin bor tangan dan mesin bor duduk berfungsi sebagai alat untuk membuat lubang
sesuai dengan mata bor yang digunakan. Pada dasarnya mata bor terdiri dari 2 gerakan untuk
melubangi, yaitu gerakan rotasi atau putaran dan gerakan ingsutan yang lurus ke bawah, Suatu
mesin bor biasanya dilengkapi dengan sebuah kunci berbentuk Gear untuk membuka dan
mengencangkan posisi mata bor pada mesin.
Bagian-bagian pada mesin bor duduk:
1. Pelat kaki
2. Kolom untuk mengatur ketinggian mesin bor
3. Puli pengatur kecepatan putar mesin bor
4. Poros sebagai tempat untuk mata bor
5. Ingsutan sebagai tuas untuk menekan mata bor pada benda
6. Meja rentang yang dilengkapi dengan ragum
2.5. Bor tangan
Suatu pekerjaan mekanis untuk membuat lubang pada benda kerja sesuai dengan mata
bor yang digunakan. Pada dasarnya pengerjaan mengebor dengan menggunakan mata bor terdiri
dari dua gerakan untuk melubangi benda kerja, yaitu gerakan rotasi atau putaran dan gerakan
ingsutan yang lurus dan mendorong menembus benda kerja. Untuk mengebor lubang-lubang
yang selalu dipakai bor spiral. Melelui alur-alur yang dapat menyalurkan serupih-serupihnya,
dapat juga dimasukkan bahan pelumas atau bahan pendingin sehingga gesekan bor pada bagian
yang sudah dibor berkurang, dan suhu dari ujung bor tidak menjadi terlalu tinggi sehingga bor ini
tetap keras.
Bagian-bagian dari mesin bor adalah:
1. Tombol
2. Tuas penekan
3. Tuas pengikat
4. Alas mesin bor
5. Meja mesin bor
6. Penjepit mata bor
7. Pengaman
8. Mur penyetel
2.6. Mesin bubut
Membubut adalah pekerjaan dimana benda kerja berbentuk silinder diputar, kemudian
pisau pemotong ditempelkan pada benda, pisau ini akan memotong benda secara melingkar.
Pisau pemotong dijepit pada suatu clamp yang dapat bergerak ke kiri-kanan, dan ke depan-
belakang dengan menggunakan handel pemutar
Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan bubut, perlu diperhatikan:
1. Kecepatan putaran benda kerja,
Kecepatan putaran benda akan mempengaruhi waktu kerja, menghaluskan permukaan benda,
tetapi akan meningkatkan suhu pada mata pisau, yang berakibat pada usia dan kekuatan pisau
pemotong.
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat mur dan baut ini. Tahapan ini
terurut sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan mur dan baut sesuai dengan yang
diharapkan. Keterampilan dalam penggunaan peralatan kerja tangan dan menggunakan mesin
memang dibutuhkan agar hasilnya dapat diperoleh secara maksimal.
Pembuatan Mur
Besi poros yang masih berbentuk lingkaran (seperti tabung) dipotong sebanyak dua buah,
untuk mendapatkan mur sebanyak dua buah. Besi poros yang masih berbentuk seperti tabung
tersebut dikikir dengan pola berbentuk segi enam. Sehingga didapatkan dua buah besi yang
berbentuk segi enam.
Setelah selesai dikikir, sekarang beralih pada tahapan mengebor untuk melubangi besi,
dapatkan center dari besi yang berbentuk segi enam tersebut untuk memudahkan dalam proses
pengeboran. Mengeboran harus dilakukan secara perlahan-lahan, dan mata bor yang menembus
besi tersebut harus disiram dengan air untuk mengurangi panas yang berlebihan agar mata bor
tidak patah akibat gesekan yang ditimbulkan antara mata bor dan besi. Maka besi yang berbentuk
segi enam tersebut akan berlubang dan dibuat ulir di dalamnya.
Pembuatan Baut
Besi poros yang masih berbentuk tabung tersebut akan diperkecil ukurannya dengan
menggunakan mesin bubut.
Sebelum membubut tempatkan besi poros ke dalam chuck dan coba hidupkan mesin bubutnya,
jika centernya sudah didapat dengan indikasi sewaktu mesin bubut berputar besi poros berputar
dalam keadaan yang kokoh. Gerakkan Cutting Depth secara perlahan-lahan untuk mengecilkan
diameter besi porosnya tersebut. Jika diameter besi poros sudah diperkecil maka proses
selanjutnya yakni membuat ulir luar dengan menggunakan snai.
Menyenai adalah proses pembuatan ulir luar pada baut atau batang besi. Peralatan yang
diperlukan untuk membuat ulir luar pada sebatang baja lunak diameter 12 mm adalah :
1. Sebuah gergaji besi.
2. Sebuah kikir halus.
3. Sebuah senai 12 mm.
4. Sebuah tangkai senai.
5. Siku.
6. Sebuah ragum dengan rahang lunak.
7. Minyak pelumas
Membuat ulir pada batang besi
1. Menyiku ujung batang benda kerja.
menggergaji ujung batang benda kerja.
memeriksa kesikuan dengan menggunakan siku.
mengikir ujung batang sampai rata dan siku.
1. Menjepit benda kerja pada ragum. Benda kerja tegak lurus terhadap
ragum,
benda kerja minimal 65,0 mm di atas permukaan ragum.
2. Memasang senai pada tangkai senai, mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai,
memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas, samapi senai terkunci oleh sekrup
pengunci. mengencangkan sekrup pengunci.
1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
2. Memulai penyenaian.
menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.
memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai saat senai diputar searah putaran
jarum jam.
Memutar tangkai berlawanan arah satu putaran penuh, setelah beberapa kali putaran maju,
untuk memutuskan tatal-tatal penyenaian.
DAFTAR PUSTAKA
Edward.1954.Modern Shop Procedures.Third Edition.The AVI Publishing
Company,Inc.West Port Connecticut.
Hendropawoko.1983.Perbengkelan Pertanian.Fakultas Teknologi Industri
Pertanian Universitas Gadjah Mada.
S.F.Krar.1985.Machine Tool Operation.McGraw-Hill Book Company,New
LAMPIRAN