Anda di halaman 1dari 86
$8 TRANS SUMATERA BAB Ill KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI REVIEW DESAIN AWAL (REVIEW BASIC DESIGN), REVIEW ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DAN REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT) JALAN TOL RUAS RUAS BUKITTINGGI - PADANG (SEKSI SICINCIN - LUBUK ALUNG — PADANG) A. LATARBELAKANG Dalam rangka mempercepat pembangunan jalan tol di Sumatera, Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera menugaskan PT Hutama Karya (Persero) (selanjutnya disebut "HK") untuk melaksanakan pengusahaan 24 (dua puluh empat) ruas jalan tol yaitu: 1, ruas jalan tol Medan - Binjai; 2, ruas jalan tol Palembang - Simpang Indralaya; 3. ruas jalan tol Pekanbaru - Dumai; 4. ruas jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar; 5. ruas jalan tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang; 6. ruas jalan tol Pematang Panggang - Kayu Agung; 7. tuas jatan tol Palembang-Tanjung Api-api; 8. ruas jalan tol Kisaran - Tebing Ting 9. ruas jalan tol Betung (Sp. Sekayu) — Tempino — Jambi; 10. ruas jalan tol Jambi — Rengat; 44, ruas jalan tol Rengat — Pekanbaru; 42, ruas jalan tol Dumai — Sp. Sigambal — Rantau Prapat 13. ruas jalan tol Rantau Prapat - Binjai 14, ruas jalan tol Binjai - Langsa 15. ruas jalan tol Langsa — Lhokseumawe 16. ruas jalan tol Lhokseumawe — Sig!i 17. ruas jalan tol Sigli - Banda Aceh 18. ruas jalan tol Simpang Indralaya ~ Muara Enim 49. ruas jalan tol Muara Enim ~ Lahat — Lubuk Linggau 20. ruas jalan tol Lubuk Linggau — Curup — Bengkulu 24.ruas jalan tol Pekanbaru — Bangkinang - Payakumbuh — Bukittinggi is 22. ruas jalan tol Bukit Tinggi - Padang Panjang — Lubuk Alung — Padang 23. ruas jalan tol Tebing Tinggi ~ P. Siantar — Prapat — Tarutung — Sibolga; 24. ruas jalan tol Batu Ampar ~ Muka Kuning ~ Bandara Hang Nadim a dasa Konstan Review Desain Awl (Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampsk Lingkungan (AMDAL) ‘den Review Dohuren Perencanaan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tal Ras Buliinggt Padang (Gell Senen- Lubuk Aung ~ Padang) He TRANS SUMATERA Penugasan kepada HK sebagaimana dimaksud meliputi pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan. Dari 24 (dua puluh empat) Ruas BukitTinggi ~ Padang Panjang — Lubuk Alung — Padang yang termasuk dalam prioritas utama berdasarkan Surat Menteri PUPR Nomor: KU.09.01-Mn/784 tanggal 23 Agustus 2016 perihal Pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera. Dalam rangka memenuhi Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) untuk tuas-ruas jalan tol Trans Sumatera lainnya sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: KU.09.01-Mn/784 tanggal 23 Agustus 2016 perinal Pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera, maka HK memerlukan jasa konsultansi penyusunan Review Desain Awal ( Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin - Lubuk Alung — Padang) sehingga didapatkan kriteria kesiapan untuk tahap pengusahaan selanjutnya TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pekerjaan penyusunan Review Desain Awal ( Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) adalah: 1, Review Desain Awal (Review Basic Design) Tujuan pekerjaan penyusunan Review Basic Design ini adalah untuk mengevaluasi hasil desain awal yang telah ada dan sebagai dasar penyusunan AMDAL dan perencanaan pengadaan tanah serta penyusunan detail desain. 2. Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) a. Menyediakan dokumen lingkungan hidup (KA, ANDAL, RKL- RPL) sebagai prasyarat penyelenggaraan pengusahaan jalan tol. b. Dikeluarkannya Ijin Lingkungan untuk pengusahaan Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin - Lubuk Alung — Padang) melalui Rapat Tim Teknis dan Sidang Komisi Penilai AMDAL, Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) Tujuan dari Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah termasuk Pematokan Centerline Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung — Padang) adalah memenuhi persyaratan pelaksanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, 35 asa Konsutans! Review Desain Aval(Reviow Basle Design), Review Analisis Mongenal Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Roview Dekuren Perencanaan Pengadaan Tanah (OPP) Jolan Tel Rua Buldtinggl Padang (Gelst Singin = Labuc Ang = Padang) RANS SUMATERA Sasaran dari pekerjaan penyusunan Review Desain Awal (Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) adalah: 1 Review Desain Awal (Review Basic Design) a. Tersedianya hasil pekerjaan survei lapangan, berupa survei Topografi, Geoteknik, Hidroiogi b. Tersedianya hasil analisa teknis, berupa analisa perhitungan dan desain geometrik, hidrologi, geoteknik, perbaikan tanah, perkerasan dan biaya konstruksi c. Tersedianya hasil analisa tipikal desain bangunan saluran dan struktur perlintasan dengan jalan tol. d, Tersedianya hasil analisa kebutuhan gerbang tol dan rest area. e. Tersedianya gambar Review Basic Design ruas jalan tol yang paling optimal berdasarkan proses kajian pemilihan alternatif desain beserta perkiraaan kebutuhan biaya pembangunannya. f, Tersedianya hasil review dan evaluasi desain awal dari rencana jalan tol, g. Tersedianya acuan bagi Penyedia Jasa dalam menetapkan tahapan pelaksanaan pembangunan. h. Disetujuinya Review Desain Awal (Review Basic Design) oleh instansi terkait seperti BPUT (Badan Pengatur Jalan Tol) atau Subdirektorat Jalan Bebas Hambatan. Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) a, Tersedianya dokumen AMDAL (KA, ANDAL, RKL-RPL) pada Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung - Padang). b. Adanya rekomendasi kelayakan lingkungan hidup dari Komisi Penilai AMDAL (KPA) kepada Gubernur untuk setiap ruas. c. Adanya Ijin Lingkungan untuk pengusahaan setiap ruas. Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) a, Tersedianya Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah dan Gambar ROW Plan Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung ~ Padang) b. Tersedianya Foto Udara dan Video sepanjang koridor ROW Plan, ¢. Tersedianya patok Centerline di lokasi jalan tol. d. Disetujuinya Dokumen Pengadaan Tanah dan Gambar ROW Plan oleh instansi terkait seperti BUJT, BPJT dan Subdit Jalan Bebas Hambatan, Konautanst Review Dessin Awl (Review Basic Desir), Rovew Aras Menge 3 arnpak Lingkungan (AMAL) ‘dan Review Sokumen Perencanaen Pengadaan Tanah (OPPT) Jalan Tol Russ Bultingge Padang (Gel Sci - Lubuk lung ~ Padeng) He TRANS SUMATERA LOKAS! PEKERJAAN ee Lokasi pekerjaan Review Desain Awal (Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) Jalan Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung ~ Padang) meliputi Provinsi Sumatera Barat dengan perkiraan trase jalan tol melewati Kabupaten Padang Pariaman. ees Gambar 1 Lokasi Pekerjaan Tol Ruas Bukittinggi ~ Padang (Seksi Sicincin ~ Lubuk Alung - Padang) Jaian Tol Ruas Bukittinggi - Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung — Padang) secara umum dapat digambarkan sebagai berikut. a, Panjang Jalan Utama +429 km b. Panjang Jalan Akses : 5 km c. Jumlah Simpang Susun : 2 buah 1 $$ Lubuk Alung STA 13+750 2 $8 Sicinein STA 27+700 d. Jumlah Underpass —: 18 buah e. Jumiah Jembatan 5 buah . Jumlah Overpass 411 buah g. Jumlah JPO 2 buah a7 asa Konsutanel Review Destin Awa (Reviow Basic Desi), Review Anais Mengonal Dempak Lingkungan (AMDAL) ‘den Review Dokurmen Perencanaan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tal Ras Buctngg Padang (Geta Scncin - LubukAlung ~ Pada) He TRANS SUMATERA h. Jumlah Box Culvert: 95 buah Jumlah tersebut dapat menjadi dasar acuan pekerjaan tetapi tidak menutup kemungkinan apabila terdapat perubahan jumlah bangunan D. _ HASILIKELUARAN STUDI Hasil penyusunan Review Desain Awal (Review Basic Design), Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT), meliputi: 1. Review Desain Awal (Review Basic Design) a. Data Hasil Survei Di Lapangan dan Data Desain Awal 1) Survei Pendahuluan 2) Pembuatan Peta Situasi Dengan Data Sekunder 3) Pemetaan Batimetri (jika diperlukan) 4) Survei Geoteknik 5) Survei Hidrologi b. Tinjauan Teknis 4) Penentuan Kriteria Desain dan Standar Perencanaan 2) Desain Geometrik Jalan Tot 3) Analisa Perhitungan dan Desain Perkerasan Jalan 4) Analisa Perhitungan Geoteknik dan Rekomendasi Perbaikan Tanah 5) Analisa Perhitungan Hidrologi dan Desain Drainase 8) Analisa dan Desain Struktur 7) Perencanaan Fasilitas Tol, Gerbang Tol dan Lokasi Rest Area 8) Pengembangan Model Lalu Lintas 9) Perhitungan Jumlah Lajur dan Rencana Pelebaran c. Estimasi Biaya Konstruksi Jalan Tol d. Gambar Basic Design 1) Umum 2) Tipikal Potongan Melintang 3) Alinyemen Layout 4) Plan Profile 5) Struktur 6) Drainase 7) ROW Plan e. Pengesahan dokumen Basic Design oleh instansi_ terkait (Subdirektorat Jalan Bebas Hambatan atau Badan Pengatur Jalan Tol). 2. Review Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) a. Dokumen Kerangka Acuan (KA) b. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) c. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) d. _Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) 3 -dasa Konsutansi Review Desain Aval (Review Basic Design), Review Analisis Mengena! Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumon Perencanaan Pergadean Tanah (DPPT) Jalan Tol Ruas Buktinggh Padang (Gels Skincin- Lubuc Ang ~ Padang) ~7D99D 9 5 TRANS SUMATERA g. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan Hidup dari Komisi Penilai AMDAL (KPA) Keputusan Gubemur/Menteri tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Keputusan Gubernur/Menteri tentang Izin Lingkungan 3. Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) weap ge Identifikasi Wilayah Administrasi dan Peruntukan Lahan Identifikasi Kebutuhan Luas Lahan Minimum Identifikasi data kepemilikan lahan dan peta bidang Identifikasi Centerline Berupa Patok Di Lapangan Peta Situasi, Data Topografi, Dan Peta Kontur Identifikasi Visual Tata Guna Lahan Berupa Foto Udara Dan Video Drone Pemenuhan Data Penunjang Untuk Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Prakiraan Kebutuhan Biaya Pengadaan Tanah Pengesahan DPPT oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan, Jalan Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah E. _ LINGKUP KEGIATAN REVIEW DESAIN AWAL (REVIEW BASIC DESIGN) 1. Latar Belakang Proyek a. b. c. a Informasi tentang proyek antara lain Jaringan jalan tol Trans Sumatera, kronologis penugasan, nama proyek, durasi proyek, lokasi proyek, badan usaha dan Badan Pengatur Jalan Tol. Kebutuhan proyek yaitu sasaran jangka pendek dan sasaran . jangka panjang dari pembangunan jalan tol. Tujuan proyek dan antisipasi dampak mencakup tujuan pembangunan jalan tol dan kontribusinya _ terhadap perkembangan ekonomi dan konektivitas nasional serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan jalan tol tersebut. Data Hasil Survei Di Lapangan Survei Pendahuluan Dalam kegiatan Survei ini, Penyedia Jasa mengadakan peninjauan lapangan untuk = mengidentifikasi_ + daerah perencanaan dan membandingkannya dengan desain awal yang telah ada yang diperoleh untuk dipergunakan sebagai bahan analisis data serta untuk mengidentifikasi karakteristik lapangan. Secara umum Survei Pendahuluan bertujuan sebagai berikut 1) Kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan sistem drainase, utilitas umum, fasilitas umum dan lain-lain, 33 «dasa Konsutana Review Dessin Al (Review Basle Design), Review Analisis Mangenal Osmpak Lngkungan (AMDAL) ‘en Review Dokumen Peroneanaan, Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tol Ruas Buldtinggr Padang (Soksl Sine -Lubui Alung ~ Padang) SS TRANS SUMATERA 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Sistem jaringan jalan yang ada dan yang sedang direncanakan. Mengamatiobservasi daerah, banjir, erosi dan daerah tergenang pada lokasi Mengumpulkan dan mengkaji ulang pemilihan iokasi atau daerah-daerah khusus seperti simpangsusun, tempat istirahat dan pelayanan, yang diperkirakan banyak membantu dalam tahap selanjutnya Membuat foto-foto dokumentasi mengenai_kondisi lapangan. Memperhatikan usulan fainnya baik dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi/Kabupaten/Kota maupun Bappeda. Mengumpulkan informasi langsung di lapangan dari penduduk sekitar tentang kondisi dan tanda-tanda alam. Mengumpulkan data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting Tracking alinyemen awal ke lapangan dan dikaji apakah trase/alinyemen tersebut memerlukan penggeseran karena meiewati bangunan ibadah, sekolah, pabrik, -daerah pemukiman padat, dil. Dari Survei pendahuluan ini diharapkan Penyedia Jasa sudah dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul dan kebutuhan awal antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 8) 7) Jalan Utama Overpass / underpass dan jembatan Lokasi dan bentuk simpang susun Perlintasan saluran Perlintasan irigasi Perlintasan utilitas, Akses simpang susun Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penyedia Jasa melakukan analisis awal dan review mengenai : 41) 2) 3) 4) 5) Trase jalan tol dan dimungkinkannya dilakukan perubahan/ penggeseran trase berdasarkan usulan desain yang lebih optimum dari segi teknis dan biaya Letak dan bentuk simpang susun dan jalan akses Kemudahan perolehan lahan Hidrologi dan drainase Elevasi banjir dan derah banjir Atas dasar analis awal, Penyedia Jasa dapat menyajikan metode penelitian dan perencanaan. Sebelum melakukan survei Lapangan untuk Topografi, Geoteknil Hidrologi dan asa Konsuitans| Reviw Dosain Awal (Review Basi Docign), Revow Analisis Mengona Darnpak Lingkungan (AMDAL) «dan Review Dokuren Perenearsan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan To! Ruas Bubitinggh Padang {Sasel Sines «Lubu Alurg ~ Padang) d aa oD >) So TRANS SUMATERA Lalu lintas maka Penyedia Jasa harus mempresentasi hasil tracking trase rencana di lapangan kepada Pengguna Jasa dan setelah mendapatkan persetujuan trase tersebut dari wakil pengguna Jasa maka baru menentukan kebutuhan jenis dan jumlah survei topografi, geoteknik dan hidrologi. Kebutuhan jenis, jumiah dan lokasi survel lalu lintas, geoteknik dan hidrologi harus mendapatkan persetujuan dari wakil Pengguna Jasa. Penyedia Jasa melaksanakan survei tidak sesuai persetujuan wakil Pengguna Jasa tersebut maka Wakil Pengguna Jasa dapat meminta survei ulang kepada Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa wajib melaksanakan dengan biayanya sendiri. Jika Penyedia Jasa tidak bersedia melaksanakan survei ulang tersebut maka Wakil Pengguna Jasa dapat memerintahkan Pihak Ketiga untuk melaksankan survei ulang tersebut dengan biaya Penyedia Jasa. b, Pembuatan Peta Situasi Pembuatan peta situasi dilakukan pada rute optimal yang dipilin dari trase review Basic Design. Lingkup pekerjaan pembuatan peta situasi antara lain sebagai berikut: 1) Pembuatan dan pengukuran koordinat BM dan CP baru sebanyak 7 pasang pada main road dan 2 pasang pada Jalan akses 2) Pembuatan peta situasi menggunakan data sekunder yaitu data ORRI (Ortho Rectified Radar Imagery) setara IFSAR (interferometric Synthetic Aperture Radar) dan DSM (Digital Surface Model) yang dapat diolah dengan metode stereoplotting pada area yang ditentukan (sepanjang + 29 km untuk main road dan + 5 km untuk jalan akses) Hasil dari pembuatan peta situasi ini adalah Peta Topograti dan Peta Foto Lokasi rencana Jalan Tol Ruas Bukittinggi — Padang (Seksi Sicincin — Lubuk Alung - Padang) Skala 1:5000, Penampang Memanjang (long section) sepanjang rencana centerline, serta beberapa informasi tambahan yang diperlukan. Kegiatan ini meliputi: a. Tracking Trase, Metode yang digunakan adalah dengan memasukkan koordinat trase rencana ke dalam GPS Navigasi, kemudian mencari posisinya di lapangan dengan cara tracking GPS. Tahapan tracking frase merupakan tahapan surveil pendahuluan sehingga nantinya diperoleh data di lapangan berupa informasi obyek-obyek yang bisa diidentifikasi. dasa Konsutans! Review Desain Aral (Roviw Basic Design, Review Araiss Mengensl Dampak Ligjongan (AMAL) ‘dan Review Dokurnen Perencanaan Pongadean Tanah (OPPT) Jalan Tal Russ Ouktinggh Padang (Geksi Siincin- Lubuk Aung - Padang) 5 OD ae TRANS SUMATERA b. Pembuatan Titik Pengikat (reference point,BM), Titik Pemeriksa (contro! point, CP) , dan tanda signal (premark), Titik pengikat (reference point, BM) adalah titik dan atau titi-tik yang diketahui posisi horizontal dan atau ketinggiannya dan digunakan sebagai rujukan atau pengikatan untuk penentuan posisi titik yang lainnya. Dengan mengetahui arah, sudut, jarak dan atau beda tinggi suatu titik terhadap titik pengikat, maka dapat ditentukan koordinat dan atau ketinggian titik bersangkutan, Titik pemeriksa (contro! point, CP) adalah titik atau titik-titik yang diketahui posisi horizontal dan atau ketinggiannya yang digunakan sebagai pemeriksa hasil ukuran-ukuran yang dimulai dari suatu titik pemeriksa dan diakhiri pada tik pemeriksa yang sama atau titik pemeriksa yang lain. Dengan demikian titik pengikat juga bisa berfungsi sebagai titik pemeriksa, Tanda Signal (premark) adalah tanda pada tanah yang dipasang di titik pengikat atau itik pemeriksa untuk orientasi absolut / georeferensi dari blok foto. Premark harus memiliki nilai koordinat tanah yang dapat dikenali pada foto. Ketelitian posisi titik pemeriksa harus lebih tinggi dibandingkan dengan ketelitian pengukuran. Titik-titik pengikat dan pemeriksa yang digunakan untuk pembuatan peta disebut sebagai titik-titik kerangka dasar pemetaan. Titik-titik Kerangka dasar pemetaan diikatkan dengan referensi TTG (Tanda Tinggi Geodesi) dan JKH (Jaring Kontrol Horizontal) orde-1 BIG. a) Pemasangan Patok. Pemasangan patok Bench Mark (BM) atau dan Control Point (CP) di di luar area konstruksi baik main road atau jalur rencana, namun masih terletak di dalam ROW Tencana trase. Patok BM dan CP tersebut dipasang secara berpasangan pada awal hingga akhir setiap 5,0 (lima) km. BM dan CP terbuat dari konstruksi beton bertulang ukuran 20 x 20 x 100 em’. Untuk keperluan pengukuran dapat ditambahkan lagi patok CP yang lebih rapat serta harus ditambahkan patok bantu di sepanjang jalan dengan jarak tertentu, tergantung dari medan dan kemudahan pengukuran. Desain BM dan CP a dasa Konsutanst Raviw Destin Awa (Review Basic Design), Revow Anais Mengenai DrnpakLingkingan (AMOAL) ‘dan Review Doktmen Perencanaan Pengacaan Tonsh (OPPT) vlan Tol Ruse Bulltingg! Padang (Gols Siincin- Lubuk Alung~ Padang) a ‘TRANS SUMATERA menggunakan tabiet kuningan, marmer, dan pilar beton dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar dibawah ini : Gambar 2. Tablet Kuningan Titik Kontrol f TITIK KONTROL UTAMA, {JALAN TOL RUAS PEKANBARU-PADANG. | BM HKJT 100 (°° JANGAN DIGANGGU MILIK NEGARA, PT: HUTAMA KARA (PERSERO) — 18 emn—_———> Gambar 3. Marmer Titik Kontrol Gambar 4. Beton Titik Kontrol a Gata Konsutanst Review Dasain Al (Reviow Sasi Design), Review Anais Mengenal Darpak Lingkungan (AMDAL) ‘cen Review Doktmen Peroneanaan Pengadaan Tanah (OPPT)dalan Tl Ruas BusdnggPacang (Geksl Sinan = Lubuk Along ~ Padeng) a ~ De )) ) 8 TRANS SUMATERA Patok Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) juga berfungsi sebagai titik ikat untuk pengolahan data foto udara digital pada pekerjaan DPPT. Pada Foto Udara Digital, Patok BM disebut sebagai Ground Control Point (GCP), sedangkan patok CP disebut sebagai Independent Control! Point (ICP). Oleh karena itu, BM dan CP yang difungsikan sebagai Ground Control Point (GCP) dan Independent Control Point (ICP) harus memiliki ketentuan sebagai berikut - Titik BM dan CP dipasang Premark dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar dibawah : Persegi panjang pada premark memiliki ukuran d x 3d dengan d minimal bemnilai 3 piksel dari hasil foto udara Opie! Gambar 5. Premark Foto Udara - Premark terpasang di tanah dan terdiri dari persegi Panjang yang masing-masing menghadap utara, selatan, barat dan timur kompas pada sisi-sisi yang mengelilingi titik pengikat atau titik pemeriksa - Premark dibuat dari bahan yang tahan cuaca, tidak mudah robek dan tidek pudar seperti kain atau plastik - Wara Premark harus kontras dengan warna sekitarnya b) Pengukuran Titik Kontrol. - Pengukuran__koordinal dengan__metode pengamatan GPS Titik Kontrol dijadikan sebagai acuan dalam pengukuran topografi di setiap rencana lokasi yang telah ditentukan. Koordinat X,Y,Z Titik Kontrol sebagai Titik Kerangka Utama ditentukan dengan pengukuran GPS Geodetik dual frequency dengan -Jasa Konsllansi Revizw Desain Anal (Review Basic Design), Reviow Analisis Mengonal DampakLingkungan (AMDAL) ‘dan Roviaw Dokumen Perencansan Pengedaan Tanah (OPP) Jalan Tol Russ Bukatinggt Padang (Gels! Siznein = LubuK Alung ~ Padang) aaa) 5 sae aa) uo) ) ) c Seta Konstan Review Dosain Awal (Review Basi Desig) dan Reve Dolamen Perercanaan Pengadaan Tana (O*PT Jaan Tot Rus Busing Pecang TRANS SUMATERA, teknik pengamatan secara Relative Static. Positioning dengan sistem jaring segitiga/terikat sempurna dari titik referensi Badan Informasi Geospasial (BIG), Desain GPS sedemikian rupa sehingga setiap titik dapat terhubung. Pengukuran nilai koordinat X dan Y harus diikatkan pada titik Jaring Kontrol Horizontal (JKH) BIG yang digunakan sebagai Base definitif dan untuk sistem elevasi (Z) diukur dengan metode GPS-/eve/ dimana titik kontrol harus terikat pada Jering Kontrol Vertikal (JKV) Nasional berupa Tanda Tinggi Geodesi (TTG) BIG yang sudah memiliki nitai tinggi orthometrik sebagai referensi elevasi definitif. Koordinat X,Y,Z setiap Titik Kontrol diperoleh dari pengolahan sesi-sesi pengamatan GPS secara Network Processing. Dengan demikian, posisi Titik Kontrol akan mempunyai Sistem Koordinat yang seragam dan berlaku nasional Prosedur pengukuran koordinat (X, Y) Titik Kontrol yang dilakukan mengacu pada SNI 19-6724-2002 mengenai Jaring Kontrol Horizontal (JKH) dan prosedur pengukuran elevasi (Z) Titik Kontrol mengacu pada SNI 19-6988-2004 mengenai Jaring Kontrol Vertikal (JKV). : Sistem koordinat planimetris akan mengikuti sistem Universal Transverse Mercator (UTM) yang akan diikatkan dengan seksi - seksi yang bersebelahan atau BM yang dipasang sebelumnya dan dikontrol dengan pengikatan terhadap Titik JKH dan JKV BIG yang ada di lokasi proyek (atau sekitarnya). Pengolahan data ORRI dan DSM dengan Stereoplotting Stereoplotting dilakukan untuk membuat peta situasi dalam format vektor 3 dimensi (3D) berdasarkan data dasar yang ditetapkan. Unsur peta mencakup titik (point) dan garis (line) dari garis pantai, hipsografi, hidrografi, transportasi. Ketentuan standar teknis yang harus dipenuhi dalam pembuatan peta situasi adalah sebagai berikut 1) Penyiapan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam proses stereoplotting agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. 7% jw Analisis Mongenai Dampak Lingkungan (AMDAL) (Sela Singin - Lubukc Along Padang) yd y 35 > Dante) ee ) ) ) Det) ie) He SBereans sacs 2) 3) Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data dasar yang akan digunakan Melakukan stereoplotting sesuai dengan dokumen petunjuk pelaksanaan stereoplotting yang ditetapkan oleh standar teknis nasional (Mengacu pada standar teknis BIG (Badan Informasi Geospasial). Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tahapan stereoplotting antara lain: a) Detail unsur dengan ukuran lebih besar dari 2,5m x 2,5m harus diplotting sebagai objek terpisah b) Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks dengan ketinggian yang sama. ©) Menerapkan prinsip ‘Create Once Used Many Times’ dengan pengertian bahwa setiap objek hanya boleh dicapture’ satu kali. Tidak diperkenankan melakukan plotting terhadap objek yang sama lebih dari satu kali Unsur rupabumi tertentu pembentuk DEM dan Kontur diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1) 2) Perairan (titik, garis) a) Sungai dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5m digambarkan menggunakan satu garis pada g aris, tengah sungai (centerline). b) Sungai dengan lebar lebih dari 2,5m digambarkan dengan menggunakan satu garis pada garis tengah sungai (centerline) dan kedua garis tepi sungai. Garis sungai dan garis tepi sungai disimpan pada kode unsur yang berbeda ¢) Sungai harus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam hal ini garis tengah sungal, harus terhubung satu sama lain (snap) dan membentuk Jaringan, aliran sungai menggantung diperbolehkan pada daerah tertentu seperti pada daerah karst. d) Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke hilir (tidak sebaliknya) sesuai dengan arah aliran sungai. Sungai utama harus satu segmen dari hulu ke muara. Transportasi a) Jalan dengan lebar kurang dari atau sama dengan 2,5 m digambarkan mengunakan satu garis pada as jalan (centerline). b) Jalan dengan lebar lebih dari 2,5 m digambarkan mengunakan satu garis pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi jalan. Garis as jalan dan kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur yang berbeda. ) esa Konsutansi Review Desain Awl (Review Basie Design), Review Arlisls Mengonal Dampak Lingkungan (AMOAL) “dan Review Dekurnen Perencanasn Pengedsan Taneh (OPPT) Jalan Tel Ruas Gukstingst Padang ‘Gels! Stincin= Lubuk Aang ~ Padang) ) 5 Date) eee) 5 TRANS SUMATERA 3) ¢) Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain (snap) dan membentuk suatu jaringan (road network). d) Semua jalan yang terlihat di model harus diplot Hipsografi (titik, garis kecuali kontur) a) Mass point atau titik tinggi menggambarkan bentuk terrain dan harus ditempatkan di atas tanah (bare earth/ terrain). b) Mass point diambil secara random menyesuaikan bentuk terrain dengan kerapatan 0,5 ~ 5 m. Pada unsur perairan tidak dilakukan plotting mass point. ©) Pada bagian terrain yang mengalami perubahan gradien secara ekstrem dibuat breakline, seperti punggung bukit. Pada punggung bukit, breakline merupakan garis yang menghubungkan__ titik-titik tertinggi sehingga tidak ada mass point yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari breakline di dekatnya. d) Peletakan mass point di tepi perairan harus memperhatikan ketinggian vertices garis tepi perairan. e) Nilai ketinggian pada koiom elevasi harus sama dengan nilai z. f) Nilai ketinggian tidak sama dengan nol atau bemilai lebih kecil dari nol kecuali daerah cekungan yang ‘memiliki ketinggian dibawah permukaan laut rata-rata. g) Peletakan mass point tidak boleh terlalu dekat/ berimpit dengan garis tepi sungai atau breakline. h) Titik tinggi diletakkan pada kontur puncak, saddle, dan cekungan. Nilai titik tinggi tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur. i) Untuk daerah datar dimana hanya terdapat beberapa garis kontur maka titik tinggi ditempatkan pada setiap titik tengah kotak grid peta d. Pelaksanaan Stereoplotting Stereoplotting akan dilakukan pada semua detil planimetrik yang memiliki ukuran lebih besar dari 0,5 mm x 0,5 mm pada skala peta, atau ukuran 2,5m x 2,5m pada skala 1:5.000. Pekerjaan stereoplotting dilaksanakan dengan data dasar berupa data IFSAR. Sfereoplotting data IFSAR adalah pekerjaan pengumpulan data digital dari data stereomodel ORR! dan DSM baik deti! planimetris maupun detil ketinggian dengan menggunakan software setara Summit Evolution dan hardware pendukungnya. Tema unsur yang diambil/dikompilasi pada tahapan ini adalah sebagai berikut: 1) Perairan/Tema Unsur Hidrografi cd -Jasa Konsutans!Reviow Desain Awa (Review Basi Design), Review Analisis Mengensi Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Roview Dokumen Parencanash Pengadaan Tanah (OPPT) Jalan Tol Russ Bultinggh Padang ‘Boksi Siieln- Lubuk Alung ~ Padang) Y 5 oe ) ao Gi Co ry PBdrnans snarexa e Misalnya: sungai dua garis, sungai satu garis, danau, dan sebagainya, 2) Hipsografi (Titik DEM sebaran acak, titik puncak/lembah, spotheight dan Breaklines/Punggungan Bukit). Titik DEM ini akan ditempatkan di atas permukaan tanah (bare earth/terrain) 3) _Jaringan Transportasi/Tema Unsur Transportasi Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks dengan ketinggian yang sama. Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat mengusulkan kepada Tim Supervisi BIG untuk disetujui dan diterapkan kepada seluruh paket. Unsur rupabumi hasil plotting disimpan dalam suatu geodatabase dengan struktur data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Untuk menjaga konsistensi di seluruh paket pexerjaan, Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuat struktur data sendiri dalam geodatabase. Pembentukan Digital Terain Model (DTM) dan kontur Pembentuken DTM dan kontur —bertujuan untuk menggambarkan topografi permukaan bumi di area yang dipetakan. DTM raster dibentuk dengan ukuran cell 1 meter, yang dibangun dari unsur perairan, hipsografi, dan garis batas darat dan laut. Dalam melakukan pembentukan DTM dan kontur, terlebih dahulu diperlukan editing untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat stereoplotting. Editing dilakukan hanya pada kekurangan minor yang ditemukan. 1) Pembentukan DTM (Digital Terrain Model) Digital Terrain Model (DTM) merupakan sekumpulan titik, dimana setiap titiknya mewakili informasi spasial yaitu koordinat (xyz) terhadap suatu referensi tertentu, sehingga akan membentuk relief permukaan bumi. Dalam pelaksanaannya, pembentukan DTM — menggunakan software setara ArcGIS, dan Summit Evolution. DTM raster dengan ukuran cel 1 meter dibentuk dari gabungan tema/unsur sebagai berikut: a) Hipsografi (mass point atau titik tinggi, data breakline) e dasa Konauitans Review Dosain Awal (Review Basie Desigt), Review Analisis Mengenal Dampax Lirgkungan (AMOAL) ‘dn Revi Dekumen Porenoanoen Pengedsan Teno (OPPT) olen Tol Russ Sutin Padang ‘ess! Sieln = Lubuk lung ~ Paseng) Dae) ee) eee eee) ) 5 Jase Konsutans 2) <8 TRANS SUMATERA b) Data hidrografi (garis sungai, garis tepi danau, dan garis tepi perairan lainnya) ©) Data garis pantai (jika ada) Dengan masukan data di atas selanjutnya dilakukan proses griding, proses pembentukan grid dengan resolusi 2 meter. Nilai Z dari setiap node dihitung dengan metode perataan Triangulation Linier interpolation. Hasil pembentukan DTM tersebut kemudian dikonversi ke dalam format ASCII XYZ dan format BIL 32 bit float (double presisi), Geotiff (32 bit), dan DEM Raster. Editing 3D Harus dihapus noise/spike data editing DTM pada software setara ArcGIS untuk menghasilkan DTM yang baik. Hasil editing pada software setara ArcGIS yang masih berupa Node dapat diexport menjadi masspoint. Maksud dari pelaksanaan pekerjaan editing adalah terjaganya logical semantic terutama untuk unsur hidrografi (perairan) dan hipsografi (ketinggian). Editing data dilakukan dengan memperhatikan elevasinya (Z corecction), pertemuan antar segmen harus sempurna secara 3D. Beberapa obyek (geometri dan atributnya) dikenal memiliki sifat-sifat semantik tertentu. Sebelum pembentukan DTM dan kontur, editing terhadap data hidrografi perlu di lakukan dengan berpedoman pada ketentuan: a) Arah garis harus sama dengan arah aliran, vertex pertama adalah hulu dan vertex terakhir adalah muara b) Elevasi pada vertex (n#1) lebih rendah atau sama dengan elevasi (n) ©) Tidak ada overshoot atau undershoot pada vertex akhir/muara (obyek snap harus sempurna). d) Elevasi pada setiap vertex yang membentuk area harus sama, seperti garis tepi pantai, garis tepi danau, garis tepi empang, dan garis tepi air rawa. e) Garis Perairan tidak boleh ada penumpukan vertex/blunder ketinggian. f) Apabila menekukkan sudut yang lancip, jarak vertex dirapatkan agar mendapatkan garis yang halus (smoothlines). Garis punggung, nilai ketinggiannya (Z correction) harus selalu lebih tinggi daripada titik mass point. vw Desain Aval (Review Basle Design), Review Anaisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumon Pereneansan Pengadan Taran (OPP) Jolan Tot Ruas BuktingghPadang (Geta Sincin -Lubuk Aung ~ Padang) 3 eee ee ae ) 5 ffs sare f 9) Pengambilan data trasportasi berpatokan kepada obyek yang lebih tinggi kelasnya, seperti jalan utama, jalan lokal, dan jalan lain. Data transportasi yang berseberangan dengan data perairan ketinggiannya harus selalu lebih tinggi dibanding data perairan h) Tidak ada overshoot atau undershoot pada perempatan dan pertigaan jalan. 3) Pembentukan Garis Kontur Pembentukan garis kontur menggunakan software setara Summit Evolution. Interval kontur (Minor) adalah 2,5 m, sedangkan interval kontur indeks (Major) adalah 12,5 m. Pada daerah yang relatif datar dibuat garis kontur bantu dengan interval 2,5 m. Area kerja yang mempunyai wilayah pantai atau perairan akan menampilkan nilai kontur pada kedudukan air tertinggi dan nilai kontur permukaan laut rata-rata (MSL). Informasi kedudukan air tertinggi dan MSL diperoleh data pasang surut di wilayah tersebut. Garis kontur dengan elevasi yang sama tidak memotong sungai yang sama lebih dari satu kali. Garis kontur juga tidak = memotong bangunan dan area __perairan (danau,empang, air rawa, dan pantai). Pada lokasi perpotongan garis kontur dengan sungai maupun anak sungai maka pola kontur cenderung menjorok ke arah hulu. Pada lokasi perpotongan garis kontur dengan jalan, maka pola kontur cenderung menjorok ke arah hilir. Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon Analisis spasial akan dapat dilakukan jika hubungan (relasi) antar unsur rupabumi dapat didefinisikan dengan membangun topologi. Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek spasial berupa titik, garis, maupun poligon dari suatu unsur geografis. Topologi diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data. Geometri poligon dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang sudah topologinya sudah terbangun. Hasil akhir dari pekerjaan ini akan benar- benar menjamin bahwa data yang dihasilkan benar-benar bersih (clean) baik dari aspek geometri maupun atribut serta bebas dari kesalahan-kesalahan topologi (free topological errors). Cluster toleransi yang digunakan menggunakan standar dari perangkat lunak GIS. Adapun aturan topologi yang digunakan adalah : oo -Jasa Konsutarsi Review Desain Awa (Roviw Besic Design, Review Analisis Mangenal Darrpak Lngkungan (AMAL) ‘dan Review Dokurnen Perercanaan Pangadean Tanah (O°PT) Jalan Tol Ruse Gukingg Padang (ake! Singin = Labule lung ~ Padang) ) ) 9) 9 <8 TRANS SUMATERA Aturan Topologi Tike ia etetapkant berdasarkan kil (ust be larger then y cust eleraicey “Tidak ade’ gels yang menumpuk jad salu pada poset i Yang sama (must not everap) Tidak ada duplkasi gas betbeda pada posi yang z santa dngon gars seni (must not seovertap) Tefal gars Beybeda yong Berpslongen (must el 7 intersect) Tidak ada erpotongn Pada gate Wo wend must nt a i ais Gas shop dangeh gail Tan ga dak vada, gals, yang undershost moupun . ‘vatshoot (must ret have dangles dan.must not have. eats nodes). Teka gars yang rmenlrpuk Joe sal pode posh 7 “Tdakt ada beberapa objok yang. drepresoniaskcan . dalam satu record (rust be single pan) Haus terpotng (Sot) pada saiap pértomuen dengeh oe dats Yang ain (must nt intersect or touch intron) pa Tidak ada Wk yang beampalan pada posts yang soma], _faupun dengan tk tu send (must bw dij) ‘Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1) Melakukan pembentukan poligon dari unsur garis yang sudah lulus QC pada tahapan pekerjaan pembangunan dan editing topologi 2) Melakukan cek topologi terhadap seluruh unsur (point, line, poligon) yang sudah dibentuk sesuai dengan topological rule yang ditetapkan. a) Editing Data Spasial (Data Cleaning) Editing data spasial atau biasa disebut dengan istilah data cleaning menggunakan prinsip editing topologi yang pendefinisian secara matematisnya menerangkan hubungan relatif antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam pemetaan, topologi didefinisikan oleh user sesuai dengan karakteristik data seperti fine, polygon, maupun pointititik. Setiap karakteristik data tertentu mempunyai rule/aturan tertentu. -Josa Konsutans! Review Desain Ava (Review Basle Desig), Review Anais Mengenal Dampak Lirgkungan (AMOAL) ‘dan Rovlow Dekumen Perencanaan Pengadaan Tanah (OPPD) Jalan Tol Russ Buktinggh Padang \Getel Sines = Libul Aung ~ Padang) ) cn) D), y 5 d [> ) i), (ffs rons ser g. Kesalahan-kesalahan geometri yang biasanya terjaci, antara lain - Obyek grafis harus berisi komponen nodelvertex. Pada suatu tema unsur yang sama, obyek grafis line yang saling bersilangan, harus saling berpotongan pada satu vertex. - Tidak ada “dangling lines” (undershoot/overshoot): pertemuan atau perpotongan dari masing-masing obyek grafis harus sempurna. - Harus terdapat features matching consistency, posisi obyek grafis baik terhadap tema yang sama ataupun berbeda harus berkesinambungan atau sambungannya harus benar. - Ketepatan segmentasi: suatu garis pada identifikasi tema yang sama tidak boleh terpisah, kecuali dihubungkan garis lainnya dari tema berbeda, contoh sub-unsur jalan arteri dihubungkan dengan sub-unsur jembatan. - Kelengkapan teks label dan anotasi: setiap poligon harus memiliki satu tabel teks dan tidak lebih dari salu (tidak boleh ada label ganda). - Untuk unsur-unsur tertentu harus ada artificial polygon contoh poligon pada tema hidrografi, sungai yang berbatasan dengan tepi pantai, harus dibentuk dengan menggunakan objex garis penutup - Untuk unsur garis dan poligon tidak boleh ada sleever - Melakukan reposisi teks - Menyatukan unsur gasris yang masih merupakan satu nama/toponimi, contoh unsur sungai harus merupakan bagian dari hulu dan berakhir di muara dengan nama yang sama. Geoteknik Maksud survei ini adalah untuk mengetahui secara rinci kondisi tanah dengan melakukan identifikasi visual, uji lapangan (boring, sondir, test pit, DCP test ll) dan laboratorium (index Properties tanah, consolidasi, CBR tanah dil). Pekerjaan ini dilakukan untuk —menunjang _perhitungan/analisis _teknis perencanaan badan jalan (galian dan timbunan), perkerasan jalan dan pondasi bangunan struktur & bangunan penunjang lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan desain komponen- komponen konstruksi jalan yang aman dan ekonomis Penyelidikan tanah dengan pengeboran, harus dilakukan dengan metode dry continous coring sehingga_tingkat 3 dasa Konsutanst Review Dessin Aural (Revow Basle Desi), Review Anais Mongonai Dampak Linglangan (AMDAL) <éan Review Dokumen Pereneansan Pengadaan Tanah (OPT) Jelan Tl Russ Bukitingg? Padang - (Gel Scien - Lubuk Alung ~ Padang) & TRANS SUMATERA ketergangguan tidak terlalu besar dan tidak diijinkan mengunakan metode wash boring. Metode pengujian SPT diutamakan menggunakan tipe Automatic Hammer sehingga tinggi jatuh hammer dapat diset sesuai standar yang ada Pengujian SPT menggunakan Drop Hammer dan Rope and Pulley harus dengan persetujuan Pengguna Jasa karena hasil uji metode sangat dipengaruhi oleh berat hammer dan tinggi Jatuh hammer serta tergantung terhadap master bornya. Hal tersebut berbeda dengan Automatic Hammer yang pukulannya telah diset sedemikian rupa sehingga memenuhi standar Pengujian yang berlaku sehingga hasil pengujian SPT (Nvalue) dengan Drop Hammer harus dikoreksi terlebih dahulu, Sampel hasil pengeboran harus disimpan oleh penyedia jasa sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila akan dilakukan pembuangan sampel, maka Penyedia Jasa Konsultan Perencana harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa terlebih dahulu. Pelaksanaan pengujian dan pengambilan sampel tanah harus pada titik lokasi pengujian yang sudah disetujui oleh Pengguna vasa dan bila Penyedia Jasa melakukan pengujian tidak sesuai dengan lokasi tesebut maka Penyedia Jasa wajib melakukan pengujian tanah ulang tanpa ada tambahan biaya serta bila Penyedia Jasa keberatan atau tidak bersedia melaksanakan Pengujian ulang maka Pengguna Jasa berhak menunjuk Pihak Lain untuk melaksanakan pengujian ulang dengan biaya ditanggung Penyedia Jasa Jarak maksimum yang masih ditoleransi untuk pengujian tanah adalah pada radius 1 meter dari titik pengujian tanah yang telah ditetapkan. Apabila akan dilakukan pengujian tanah diluar radius yang telah ditentukan, maka penyedia jasa wajib menyampaikan kepada Pengguna Jase untuk mendapatkan persetujuan. Bila sebagian data geoteknik sudah disediakan oleh Pengguna vasa maka Penyedia Jasa wajib melakukan kajian dengan melakukan klarifikasi / korelasi data yang diberikan oleh Pengguna Jasa. Apabila dipandang perlu, Penyedia Jasa dapat mengajukan usulan penyelidikan tanah tambahan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa 1) Penyelidikan tanah untuk kebutuhan perencanaan fondasi bangunan struktur dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pada struktur interchange, jembatan underpass, Overpass dan jembatan sungai dilakukan pengujian boring (dry continuous coring) pada titik di abutment/pilar dengan kedalaman mencapai_tanah ss Sener asa Konsutans Review Oesaln Aval(Reviow Basle Design), Review Analisis Mongensi Dampak Lingkungan AMDAL) ‘dan Review Dokurnen Pereresnaan Pengadsan Tarah (DPPT) Jalan Tol Rues Bulg: Pedang (Geka Sncin = Louk Aung ~ Padang) ce Ra vaans sunarera b) °) keras (telah dicapai 3 kali berturut-turut nilai NSPT > 50) atau maksimal kedalaman 40 m dengan peng SPT interval 1,5 m dan pengambilan undisturbed sample sebanyak 3 atau 4 sample pada setiap titik pengujian (atas, tengah dan bawah). Elevasi muka air tanah harus dicatat dan diinformasikan pada boring log, Apabila dipandang perlu, Pengguna Jasa berhak untuk mengoptimalkan jenis dan jumlah pengujian meliputi antara lain : 1) Jenis pengujian tanah (boring) yang dilakukan pada suatu struktur dapat bervariasi, misalnya pada satu pilar dilakukan pengeboran tanah, uji SPT, pengambilan sampel dan uji_laboratorium, sementara di pilar yang lain hanya dilakukan pengeboran, uji SPT, pengambilan sampel tanpa dilakukan uji laboratorium. Pengujian laboratorium yang dilakukan meliputi, tetapi tidak terbatas pada : 2) Indeks properties, “Particle Size Distribution Analysis, Atterberg Limit Test, Grain Size Analysis, Triaxial UU (Unconsolidated Undrained), Triaxial UU Saturated, Direct Shear Test, Consolidation Test, Unconfined Compression Test. Apabila struktur berada pada lokasi tanah gambut, untuk pengujian laboratorium mengacu pada pengujian tanah gambut, 2) Bila terdapat indikasi daerah gambut / tanah lunak maka harus dilakukan pengujian boring (dry continuous coring) sampai kedalaman tanah keras dengan nilai N-SPT > 30 terjadi sampai 3 kali berturut-turut atau maksimal kedalaman 30 m. Pengambilan sampel pada daerah gambut setiap kedalaman 2 (dua) meter dan untuk lapis di bawahnya diambil sampel setiap kedalaman 4 (empal) meter atau akan ditentukan kemudian oleh Wakil Pengguna Jasa. Pengujian laboratorium untuk daerah gambut meliputi, tetapi tidak terbatas pada: a) Indeks properties (termasuk Moisture Content, Unit Weight, Specific Gravity, Unconfined Compression Test, Direct Shear Test), b) Triaksial UU dan Triaksial UU Saturated. c) Pengujian Sifat Kimia Tanah (Kadar Abu, Kadar serat, Kadar organik, Kadar keasaman (PH), Chloride and sulfide content) «asa Konsutans! Review Dessin Awal (Review Basi Ocsign), Reviow Analce Menganal Dempak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Perenearaan Pengadaan Tarah (OPP7) Jalan Tal Ruas Bultinggt Padang (Sola Stine - Lule Alng = Padang) ) He PS rans sunarers d) In situ water content e) Unconfined Compressive strength of soilbinder mixture f) Pengujian permeabilitas tanah/pasir yang berada dibawah lapisan tanah gambut 2) Keterangan: 1) Contoh tanah gambut harus diuji kadar abu dan uji konsolidasi selama 30 hari untuk mendapatkan parameter penurunan hingga secondary dan tertiary consolidation, 2) Pada kasus timbunan di atas lapisan napal / clayshale, perlu dilakukan uji tambahan yang terdiri dari uji mineralogy, X-ray Diffraction dan slake durability test. 3) Penguijian laboratorium pada tanah gambut harus diuji oleh laboratorium yang setara dengan Soilens. 2 ee ee oo ) 2 h. Hidrologt Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data penunjang untuk kajian hujan rencana dan banjir rencana yaitu hujan atau banjir yang terjadi pada suatu periode ulang tertentu, >. 9 Data yang digunakan sebagai dasar analisa hidrologi diperoleh dari sebagai berikut : 1) Peta Topografi skala 1 : 25.000, 1 : 50.000 dari BIG (d/h Bakosurtanal), 2) Peta Tata Guna Lahan skala 1 : 25.000; 4 : 50,000 dari BIG (d/h Bakosurtanal), 3) Peta RBI skala 1 : 25.000, 1:50.000 4) Peta Tanah skala 1 : 250.000 dari Kementrian Transmigrasi, Ketiga peta di atas untuk pendukung menentukan daerah { tangkapan air hujan (DTA) atau daerah alitan sungai (DAS)/Catchment Area Hee 5) Hujan Harian minimum 20 tahun terakhir dari BMKG, Kementrian PUPR, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dil, minimum 2 stasiun curah hujan kecuali on ie ditentukan lain oleh Pengguna Jasa, 6) Debit Sungai Harian minimum 10 tahun terakhir dari CO Kementrian PUPR, Dinas Pekerjaan Umum, atau ditentukan lain olen Pengguna Jasa CO 7) Peta RTRW skala 1:50.00; 1:250.000 dari Bapeda Kabupaten/Propinsi. - 8) Survei Lapangan (Data Primer) meliputi A S Jasa Konsultansi Review Desain Avral (Review Basic Desig), Review Anais ‘Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Ooiurien Perereanaan Pengadsan Tanah (DPPT) Jalan Tal Ruas Buktings- Padang Ca = (Gola Stincin = Lubuc lung ~ Padang) a oO ) ) 7,990 9D 9 9 ) ) ‘TRANS SUMATERA a) Survei Jejak Banjir (Lokasi, tinggi genangan, lama genangan), dilakukan dengan survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat sekitar. dan dokumentasi, 7 b) Pengukuran Debit Sungai sesaat (2 kali per titik Pengukuran) minimal pada sungai yang berpengaruh besar pada suatu ruas jalan toll, untuk penghitungan Debit Banjir Rencana dalam penentuan Muka Air Banjir, dilakukan pada rencana jembatan/cross draii ¢) Pengukuran penampang basah pada daerah hulu dan hilir sepanjang 250 m dari as jalan, pada setiap jarak 50m d) Pengamatan bahan hanyutan pada sungai terutama saat banjir, dilakukan dengan pengamatan visual dan dokumentasi, minimal pada sungai yang berpengaruh besar pada suatu ruas jalan toll. e) Data Primer tersebut diperlukan untuk kalibrasi banjir rancangan. 3. Tinjauan Teknis a, Penentuan Kriteria Desain dan Standar Perencanaan 1) Kriteria Desain ini dapat diberikan oleh Pengguna Jasa sebagai acuan. Penyedia jasa berkewajiban memeriksa dan mereview Kriteria desain tersebut sehingga meménuhi Peraturan dan ketentuan yang berlaku serta Penyedia Jasa cq Konsultan Perencana bertanggung jawab terhadap hasil kriteria desain. Apabila terdapat ketidak lengkapan atau kekeliruan dalam Kriteria Desain, maka hal ini tidak boleh dijadikan alasan oleh Penyedia jasa untuk tidak terpenuhinya Peraturan dan Ketentuan yang berlaku, sehingga Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap hasil Penyusunan Rencana Awal (Basic Design) memenuhi semua peraturan-peraturan dan ketentuan yang berlaku baik yang sudah diatur dalam Kriteria Design yang disetujui oleh BPJT atau instansi terkait lainnya maupun yang belum diatur dalam Kriteria Design. 2) Standar Perencanaan berupa = a) Tinjauan Penentuan koridor jalan untuk menentukan standar perencanaan yang akan digunakan; b) Kecepatan Rencana Kecepatan rencana pada proyek ditetapkan dengan mempertimbangkan pergerakan antar wilayah, kondisi cy asa Konstan! Review Dessin Awal (Raviow Basie Desig), Review Analisis Mangonsl Osmpak Liaghungan (AMDAL) ‘don Review Dolaimen Perencansan Pengadean Taneh (O°PT) Jolan Tel Russ GuktinagtPodang (ote! Sinan - Lubule tung = Padang) 5 ap) suet) sea cee) >) YD 99099 9 5 5 CO SS TRANS SUMATERA’ °c) d) °) topografi (daerah datar, perbukitan atau pegunungan) dan hasil evaluasi standar indonesia > Kecepatan Rencana pada Jalan Utama; > Kecepatan Rencana pada Ramp; >Kecepatan Rencana pada Jalan Akses; >Kecepatan Rencana Jalan Non Tol Standar Perencanaan Geometri Standar yang digunakan mengacu pada standar peraturan yang berlaku dengan mempertimbangkan kondisi permukaan, iklim dan lalu lintas yang beroperasi di Indonesia. Tipikal Penampang Melintang - Lebar lajur, mempertimbangkan standar jalan tol di Indonesia, standar perencanaan lainnya, lebar lajur sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek dan efisiensi ekonomi; ~ Lebar Median, mempertimbangkan standar jalan tol di Indonesia, standar perencanaan lainnya, lebar median sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek dan faktor keamanan, khusus utama median jalan utama menggunaken single concrete barrier, ~ Lebar Bahu Jalan, mempertimbangkan standar jalan tol di Indonesia, standar perencanaan lainnya, lebar lajur sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek dan efisiensi ekonomi. Tipikal Struktur - Tipikel bentuk abutmen —struktur_jembatan mempertimbangkan beban yang diterima dan kondisi di lapangan; - Tipikal pier struktur jembatan mempertimbangkan beban yang diterima, estetika dan kemudahan pelaksanaan di lapangan; - Pemilihan bentang girder _mempertimbangkan kebutuhan yang ada di lapangan dan keseragaman bentang jembatan; - Untuk struktur tipe khusus atau tipe lainnya mempertimbangkan kaidah teknis, biaya konstruksi dan kemudahan di lapangan; - Jembatan persilangan atas/overpass di desain tanpa menggunakan pilar pada median jalan utama, apabila menggunakan barrier tipe single. a 7 Konsilans! Review Desain Ava (Review Basic Desi), Review Analisis Mengonal Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dekumen Perencanean Pengodaan Tanah (0 np Tel Ruse Guteg- Padang (Gels! Sencin = Lubuk Aung ~ Padang) =) saa) 5 ) ae a ae ee ee ea) ) » & TRANS SUMATERA b. f) Tipikal Saluran Drainase - Saluran samping mempertimbangkan beban dari debit rencana, kondisi eksisting dan kaidah teknis yang berlaku; - Saluran median mempertimbangkan beban dari debit rencana, geometri jalan tol dan kaidah teknis yang beriaku; - Saluran cross drain mempertimbangkan beban dari debit rencana, geometri jalan tol, dan kaidah teknis yang berlaku; - Untuk bangunan. drainase —lainnya_—_harus mempertimbangkan debit rencana, kondisi eksisting, dan kaidah teknis yang berlaku Desain Geometrik Jalan Tol 1) Pembuatan rancangan geometri yang meliputi alinyemen horizontal, alinyemen, vertikal, dan tipikal penampang melintang untuk jalan utama, jalan akses dan ramp; 2) Pembuatan rancangan geometri dari simpang susun; 3) Pembuatan rencana geometri untuk relokasi jalan atau frontage apabila diperlukan. 4) Nilai rancangan dari elemen-elemen geometri jalan ditentukan oleh suatu kecepatan rencana. Kecepatan rencana ini ditentukan berdasarkan peran dari rencana jalan (jalan tol dan jalan penghubung) yang sedang dikaji 5) Penampang jalan tergantung pada volume lalulintas yang diperkirakan akan melewatinya, dan tingkat kinerja yang ingin dicapai dalam operasi. Untuk prakiraan dari kinerja lalulintas selama operasi, harus mengacu pada metoda yang diberikan dalam pedoman yang berlaku. 6) Penetapan rencana ROW Plan sesuai dengan rencana kebutuhan desain. 7) Kebutuhan rencana ROW Plan harus — sudah mempertimbangkan rencana pelebaran jalan tol, struktur, penanganan intersection, galian & timbunan dan realisasi jalan eksisting. Analisa Perhitungan dan Desain Perkerasan Jalan 1) Perancangan tipe konstruksi perkerasan jalan sesuai dengan peraturan perencanaan yang berlaku; 2) Prediksi jumlah lalu lintas yang membebani perkerasan selama umur rencana, yang diperoleh melalui prakiraan lalu lintas masa depan dari analisis lalulintas; 3) Identifikasi kebutunan bahan perkerasan jalan untuk mengestimasi biaya; or esa Konstan Review Desain Ava (Review Basic Desig), Review Analisis Mengenal DampakLingkungan (AMDAL) ‘dan Revlew Dekumen Parencanasn Pengacenn Tanah (OPT). 1 Tel Russ Buktinggh Padang ‘Gets! Sinn = LubukeAtung ~ Padeng) Ete) eee) aan) even D eee aa) aa) ) 2) ) i) He TRANS SUMATERA 4) 5) 8) Membuat matriks perbandingan tipe perkerasan dari segi material, kKemudahan pengerjaan, kondisi tanah setempat dan biaya. Hal ini digunekan sebagai bahan pertimbangan Pengguna Jasa untuk memilih tipe perkerasan yang digunakan untuk Jalan Tol (perkerasan lentur atau perkerasan kaku). Penentuan umur rencana disesuaikan dengan standar acuan dan metode konstruksi yang akan diterapkan, Umur Rencana untuk perkerasan flexible direncanakan 10 Tahun sedangkan umur rencana perkerasan beton menggunakan umur rencana 20 Tahun. Pembuatan tipikal perkerasan jalan yang berskala dan sesuai dengan kondisi setempat. d. Analisa Perhitungan Geoteknik dan Rekomendasi Perbaikan Tanah 1) Analisa geoteknik didasarkan pada hasil pengujian tanah yang telah ditakukan pada lokasi sebagai berikut : a) Rencana Tanah Lunak Tanah lunak diklasifikasikan menjadi tanah kohesif umum, rawa dan gambut. Perencanaan tindakan perkuatan dilakukan dengan —mempertimbangkan efisionsi biaya dan konstruksi serta pengaruh peningkatan. - Sebaran tanah lunak = Penentuan bagian tanah lunak yang ditinjau + Peninjauan bagian tanah lunak dilakukan secara terpisah, bagian tanah liat terdiri atas lumpur dan tanah fiat, serta bagian rawa dan gambut. Peninjauan ini mengacu pada ketebalan lapisan tanah lunak, tinggi timbunan, N-value dan hasil tes laboratorium. - Kriteria Peninjauan Tanah Lunak * Dasar penurunan sesuai dengan kaidah persyaratan teknis + Standar faktor keamanan lereng galian/timbunan - Evaluasi Tanah Lunak tanpa Perkuatan - Metode Perbaikan Tanah Lunak b) Rencana Lereng Galian/Timbunan Tinjauan lereng berdasarkan investigasi lapangan dan tes laboratorium - Analisa tingkat kesesuaian antara hasil investigasi lapangan dengan perkiraan parameter perencanaan 3 2D) asa Konsurans! Roviw Desain Awa! (Revlow Basie Desir), Review Anais Mengonat Dampak Linghungan (AMDAL) <éan Review Dohumen Pereneangen Pengadean Tanah (OPPT) vlan Tol Russ Bulatinggh Padang (Gekel Sinn = Labuk Aung ~ Padang) ble FB rans sunarens - Analisa tingkat kesesuaian antara hasil tes laboratorium dengan perkiraan —_ parameter perencanaan - Tinjauan kemiringan lereng yang rasional - Kondisi perencanaan * Parameter perencanaan untuk lereng + Dasar analisa - Tinjauan stabilitas lereng dengan ketinggian saat konstruksi kondisi normal dan gempa bumi - Metode perkuatan lereng labil mencakup mitigasi lereng dan pemancangan tanah atau dengan metode lainnya yang sesuai ¢) Rencana Struktur Pondasi Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur di atasnya ke tanah dan harus dalam batasan daya dukung dan tegangan struktur serta pergeseran yang diijinkan - Kriteria Tipe Pondasi Tipe pondasi ditentukan berdasarkan standar yang dipilin (pondasi tapak, pondasi pancang, atau tipe pondasi lainnya yang sesuai), beban struktur di atasnya dan kondisi lapangan - Kriteria Material untuk Pondasi Pancang Material untuk pondasi pancang dipilih berdasarkan standar material yang ada (pipa baja atau PC pile) dan pertimbangan terhadap arah beban fe. Analisa Perhitungan Hidrologi dan Desain Drainase 1) Analisis data hujan dalam daerah aliran sungai untuk memperoleh besaran intensitas hujan untuk perencanaan; 2) Identifikasi daerah aliran sungai dan curah hujan rencana 3) Perencanaan jenis drainase 4) Perencanaan jenis bangunan mengacu pada beban drainase yang diterima, kondisi lahan eksisting, standar perencanaan teknis, biaya dan kemudahan pengerjaan di lapangan 5) Rencana cross drain ditempatkan pada lokasi eksisting dan lokasi yang membutuhkan 6) Rencana saluran pada median ditetapkan untuk jenis median single barrier dan ditempatkan pada daerah tikungan. wr -Jasa Konsutans| Review Desaln Awa (Review Basle Design), Revew Aralisis Menganal Dampak Lingcungan (AMAL) ‘dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (OPP) Jalan Tol Russ Buktings Padang ‘ors Siincn = Lubuk Alung = Padang) Le AByrrave sina a f. Analisa dan Desain Struktur : i 4) Dalam perencanaan untuk jembatan mengakomodasi beberapa hal antara lain kenyamanan pengguna, keamanan berkendara dan aspek teknikal seperti ae keselamatan, konstruksi, _—estetika,_ = Kemudahan pelaksanaan, perawatan serta efisiensi ekonomi yang a sesuai dengan kondisi lokal 2) Jembatan persilangan atas/overpass didesain tanpa menggunakan pilar pada median jalan tol. 3) Desain struktur main road harus mempertimbangkan kondisi final stage sehingga pier/abutment harus di desain dengan. mempertimbangkan kondisi tersebut. 4) Alur proses penerapan rencana adalah sebagai berikut: rc a) Pengumpulan data/penelitian lapangan - Analisa Dokumen dan gambar satelit - Investigasi lokasi jembatan rencana { - Investigasi tipe jembatan rencana b) Analisa data - Analisa kondisi lapangan = Analisa kondisi jembatan yang sudah ada - Analisa karakteristik dari lokasi dan dimensi Jembatan yang sudah ada ¢) Pemilihan tipe jembatan = Menerapkan kriteria perencanaan dan pertimbangan - Memperhatikan kemampuan konstruksi, efisiensi a ekonomi dan perawatan - Memutuskan tipe jembatan yang optimal oO 5) Rencana jembatan diajukan lewat _pertimbangan- pertimbangan yang berdasarkan pada asumsi kondisi nN sebagai berikut: a) Akumulasi data dari penelitian awal dipergunakan untuk perencanaan jembatan Gx b) Rencana jembatan memperhatikan kondisi lokal untuk pemilinan lokasi konstruksi dan tipe struktur yang diterapkan c) Memastikan peningkatan dalam kemampuan konstruksi, efisiensi ekonomi dan perawatan, yang dilatar belakangi ‘ oleh kondisi konstruksi dan operasional jembatan yang ada saat ini cs - Analisa sifat geologi dan geoteknik antara lain faktor iklim yang berhubungan dengan Expansion Joint, an faktor gempa bumi yang berhubungan dengan : Perencanaan Seismik dan faktor lain yang menjadi ~ ee asa Konsuttans Review” Desai Ant (Review Bate Delgn, Resi Anais Mengenal DampakLingkungan (AMDAL) dan Review Gekuren Porensanaan Pengodoan Tanah (OPPT Jaan Tl Ruas Buktingg} Padang pas {oka Sienen = Labo Alung = Padang) le Fp rans sosorens dasar dalam perencanaan desain sesuai standar yang berlaku. - Peninjauan kondisi setempat dan sekitar area pembangunan jembatan untuk memeriksa lokasi dan variasi bentang jembatan dengan memeriksa dokumen dan foto satelit - Hasil koordinasi dengan instansi terkait untuk * penentuan bentang jembatan dan clearance yang dituangkan dalam berita acara kesepakatan. @) Pomeriksaan lapangan terdiri atas pemeriksaan pertama untuk mengetahui kondisi setempat dan mengestimasi kebutuhan bentang jembatan serta pemeriksaan kedua untuk mengetahui lokasi jembatan a saat ini dan rencana jembatan baru - Analisa jembatan yang ada dilakukan terhadap jembatan-jembatan yang terpasang di sekitar lokasi é proyek, baik tentang fitur maupun kondisi jembatan tersebut. Hasil analisa digunakan untuk menentukan tipe jembatan yang akan direncanakan dan metode pelaksanaannya. = Peningkatan desain dengan menerapkan jembatan Co teknologi baru bertujuan untuk ~—mengurangi kebutuhan perawatan, meningkatkan kemampuan oo konstruksi dan fungsionalitas jembatan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan (termasuk Cc kondisi jembatan-jembatan yang ada), di antaranya seperti: a) Mengurangi beban perawatan lewat oO pengaplikasian teknologi yang baru dimana jumlah bearing dan expansion joint digunakan rm lebih kecil b) Teknologi baru menggunakan konsep jembatan menerus sehingga mengurangi jumlah bearing yang digunakan ie ©) Penggunaan sistem pracetak untuk dek Co jembatan dapat meningkatkan ke mampuan if pelayanan jembatan dan proses konstruksi serta mengurangi dampak konstruksi__terhadap e lingkungan = Pemilinan tipe-— jembatan yang _— telah (an mempertimbangkan kondisi lokal seperti teknologi, keberadaan material bangunan dan _ kondisi 5 transportasi akan menjamin kemampuan konstruksi dan memperkecil dimensi bearing dan jumlah expansion joint jembatan _ — e ‘Jasa Konsultansi Review Dessin Awal (Review Basio Design), Revive Anaisis Menganai Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Perencanaan Pangadaan Tanah (OPP) Jaan Tol Ruas Buktinggh Padang oo (GoisiSienehn = Lubuk Aung ~ Padang) na Co PBS reas sunsren Peningkatan desain dan penggunaan teknologi baru akan meningkatkan kemampuan —_konstruksi, efisiensi ekonomi dan mengurangi biaya perawatan dengan memperkecil jumlah expansion joint, bearing dan jumlah tulangan balok jembatan. Tinjauan tipe jembatan * Panjang jembatan L < 15 m Y Dapat diterapkan di bawah jalan eksisting dan memenuhi kriteria efisiensi ekonomi ¥ Penggunaan jembatan corrugated steel pipe dan hollow slab dapat _—_dijadikan pertimbangan dalam pemilihan jembatan bentang pendek. * Panjang jembatan 20 m 45 m ¥ Jembatan bentang panjang adalah jembatan yang bersambung dan biasa dipakai untuk melewati badan sungal. Kebutuhan lahan untuk on-off jembatan perlu diperhatikan sebagai satu kesatuan dalam perencanaan jembatan tipe bentang panjang. v Tipe jembatan yang dipergunakan adalah jembatan yang dapat memenuhi kriteria, mudah dibangun dan memanfaatkan teknologi baru yang dapat mengendalikan kualitas, fungsi, perawatan dan efisinesi ekonomi. ¥ Apabila berdasarkan kebutuhan bentang harus menggunakan bentang panjang (>45 m) maka dapat diusulkan —_ untuk penggunakan jembatan menerus, system splited baik dengan pelebaran pada pier head atau dengan teknologi lain yang dapat digunakan dengan tetap memenuhi kaidah desain. ¥ Jembatan harus sudah mempertimbangkan rencana pelebaran lajur. asa Konstan Review Desein Ava Review Batic Design), Review Anais Mongonai Damgak Ungkungan (AMDAL) ‘dan Review Dotumen Peroncanaan Pongadaan Tanah (OPPT) Jalen To Ruas Busitingg! Padang (Gale Seincin = Lule Aung — Padang) le Sp remus sirens g. Desain Fasilitas Tol, Gerbang Tol dan Lokasi Rest Area Lokasi dan Tipe Rest Area ditinjau dari peraturan-peraturan yang berlaku yaitu : 1) Pedoman Teknik Dirjen Bina Marga no 037/T/BM/1999, o 2) Permen PU No.16/PRT/M/2014 tentang SPM Jalan Tol. 3) PP No.15 Tahun 2008, Pasal 52. 4) Geometri Jalan Bebas Hambatan tahun 2009. 5) Penetapan lokasi rest area didasarkan pada peraturan- peraturan tersebut di atas, kondisi Iahan, topografi dan koneksi antara rest area pada jalan tot sebelumnya. (a h. Estimasi Biaya Pembangunan Jalan Tol 1) Pendahuluan a) Harga yang digunakan harus dikonsultasikan dengan ahii lokal. b) Harga satuan yang digunakan seperti biaya tenaga oO kerja dan biaya material harus diperiksa berdasarkan harga satuan setempat, jurnal harga satuan yang masih Cc berlaku, atau = sumber_— lain yang dapat dipertanggungjawabkan. ¢) Lokasi borrow material dan jarak pengangkutan harus dikonsultasikan dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan ahli lokal 2) Gambaran Konstruksi a) Panjang b) Lebar Lajur ©) Fasilitas akses (simpang susun/junction) ie @) Bangunan struktur e) Jenis perbaikan tanah 3) Perhitungan Biaya Konstruksi a) Dihitung secara total dan per seksi jalan tol dengan Ge: format Bill of Quantity (BoQ) mengikuti format dari BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dan mengacu pada es spesifikasi umum jalan tol tahun 2017. ae i. Review Gambar Basic Design F 1) Umum, 2) Tipikal potongan melintang jalan utama, jalan akses, ramp ae dan jalan non tol, 3) Alinemen layout ; alinemen layout jalan utama, jalan a akses, ramp dan jalan simpang, frontage, relokasi jalan, F alinemen Jayout Bangunan Persilangan (Overpass, ao a «Jase Konsutans| Review Dossin Awel (Review Basie Design), Review Analisis Mengonal Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Perencarean Pengadaan Tanah (OPT) Jelan Tal Ruas Bultinggh Padang (Seis Skincin - Lubuk Alung ~ Padang) Lie Pb veanssicer Underpass) dan Simpang Susun (Interchange) dilengkapi co kurva linemen. 4) Plan Profile : plan profile yang meliputi Plan Horisontal, Plan Vertikal, Diagram Tikungan dan Diagram Superelevasi Main Road, Overpass, Underpass, Simpang Susun (Interchange) dan frontage. Cc 5) Struktur : tipikal jenis struktur yang digunakan (jembatan, undeepass, overpass, box culvert, box pedestrian, JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) dan struktur lainnya) 6) Plan Drainase : plan layout drainase, alinemen vertical drainase dan potongan bangunan drainase. 7), ROW Plan : berupa gambar alinyemen layout jalan tol yang dilengkapi dengan gambar ROW (Right Of Way) dan ma koordinatnya serta tabel koordinat untuk ROW dan centerline baik jalan tol, akses dan jalan non tol yang nantinya akan dibebaskan. F. LINGKUP “KEGIATAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN oo (AMDAL) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor Ge 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Co dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, kegiatan pembangunan Jalan Tol Ruas Bukittinggi ee = Padang (Seksi Sicincin ~ Lubuk Alung ~ Padang) dengan panjang > F 5 km termasuk kegiatan yang wajib memiliki AMDAL dan Izin Lingkungan a Dalam rangka memenuhi kewajiban AMDAL dan Izin Lingkungan, maka diperlukan penyusunan AMDAL sampai dengan diterbitkannya Izin Lingkungan oleh Gubernur sebagai prasyarat pengusahaan Jalan Tol Ruas Bukittinggi — Padang (Seksi Sicincin - Lubuk Alung — Padang). Cc Sistematika penyusunan dokumen AMDAL mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. 1. Pekerjaan Kerangka Acuan (KA) ( Kerangka Aouan yang disusun antara lain terdiri dari: a. Pendahuluan 1) Latar Belakang a) justifikasi dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatan, termasuk penjelasan mengenai persetujuan Jos Kentans Review Dein Ava Review Basie Design oviw Arai Menge DampakLingkngan (AMAL) ‘don Review Doktumen Pereneanasn Pengadean Tanah (OPT) alan Tol Ruas BukitinggkPadeng A (Geka! Singin = Latuk Ahang = Pang) 2) 3) 1) ®& TRANS SUMATERA prinsip yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan dari pihak yang berwenang. Bukti formal atas persetujuan prinsip tersebut wajib dilampirkan; b) alasan mengapa rencana usaha dan/atau kegiatan ini wajib memiliki AMDAL dan pendekatan studi yang digunakan (tunggal, terpadu, atau kawasan); dan c) alasan mengapa rencana usaha dan/atau kegiatan ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL (KPA) Pusat, Provinsi, atau Kabupaten/Kota. Tujuan dan Manfaat Kegiatan a) uraian umum maupun inci mengenai tujuan dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau kegiatan; dan b) justifikasi manfaat dari rencana kegiatan kepada masyarakat sekitar dan peranannya terhadap pembangunan nasional dan daerah. Pelaksanaan Studi a) pemrakarsa dan penanggung jawab rencana usaha dan/atau kegiatan; b) pelaksana studi AMDAL yang terdiri dari tim penyusun dokumen AMDAL, tenaga ahli dan asisten penyusun dokumen AMDAL b. Pelingkupan Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji. 7 a) Status studi AMDAL, apakah dilaksanakan secara terintegrasi, bersamaan atau setelah studi kelayakan teknis dan ekonomis. Uraian ini diperlukan sebagai dasar untuk menentukan kedalaman informasi yang diperlukan dalam kajian AMDAL. b) Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundangan. ©) Rencana penggunaan lahan d) Jadwal pelaksanaan pekerjaan ) Rencana usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak (Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi, dan Tahap Operasi) Uraian tersebut wajib dilengkapi dengan peta-peta yang relevan yang memenuhi kaidah-kaidah kartografi dan/atau layout dengan skala yang memadai. dasa Konsukana Review Desain Ana (Reviw Basi Dssign), Review Analsls Mengenat Dampak Linglungsn (AMDAL) ‘dan Review Dokuman Perencanaan Pangadaan Tanah (OPT) Jalan Tot Ruas Bultinggi Padang (Soke! Sianeln-Lubuk Atorg ~Padang) Lie A wanssunsre Informasi kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang seperti tersebut di atas disajikan dalam. bentuk peta tumpang susun (overlay) antara peta batas tapak proyek rencana usaha dan/atau ( kegiatan dengan peta RTRW yang berlaku dan sudah ditetapkan (peta rancangan RTRW tidak dapat Cc dipergunakan). Berdasarkan hasil analisis spasial tersebut, penyusun dokumen AMDAL selanjutnya menguraikan ae secara singkat dan menyimpulkan kesesuaian tapak proyek dengan tata ruang apakah seluruh tapak proyek sesuai dengan tata ruang, atau ada sebagian yang tidak sesuai, (az atau.seluruhnya tidak sesuai. Bukti-bukti yang mendukung kesesuaian dengan tata ruang wajib dilampirkan. oe 2 2) Deskripsi rona lingkungan hidup awal (environmental setting). Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal berisi uraian_mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting) secara umum di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang mencakup: a) Komponen lingkungan terkena — dampak {komponen/features lingkungan yang ada disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi lingkungannya), yang pada dasamya paling sedikit e memuat: = Komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya na - geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain sebagainya; - _komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka dan/atau endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya; co : - Komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat : pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain { sebagainya; = Komponen kesehatan masyarakat, —_seperti perubahan tingkat kesehatan masyarakat. i b) Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi \ rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkannya__terhadap lingkungan hidup. Tujuan penjelasan ini adalah memberikan gambaran utuh tentang kegiatankegiatan co lain (yang sudah ada di sekitar lokasi rencana usaha danfatau kegiatan) yang memanfaatan sumberdaya alam dan mempengaruhi lingkungan setempat, a i oF dasa Konsuons! Review Dessin Ava (Review Basie Design, Review Analisis Mongeral Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Porencanasn Pongadaan Tanah (OPPT) Jalan Tol Ruas Buktingge Padang es (Sohal Skinch - bul Alung Padang) He PB rans sunsrens Deskripsi rona lingkungan hidup harus menguraikan data dan informasi yang terkait atau relevan dengan dampak yang mungkin terjadi. Deskripsi ini didasarkan data dan informasi primer dan/atau sekunder yang bersifat aktual Gk dan mengunakan sumber data-informasi yang valid untuk data sekunder yang resmi dan/atau kredibel untuk ee menjamin validitas data-informasi serta didukung oleh hasil ‘observasi lapangan. Data dan informasi rinci terkait dengan a rona lingkungan hidup dimaksud dapat disampaikan dalam { lampiran. Cc Dalam hal terdapat beberapa alternatif lokasi, maka uraian rona lingkungan hidup harus dilakukan untuk masing- a masing alternatif lokasi. Deskrisi rona lingkungan hidup awal disajikan dalam bentuk data dan informasi spasial. 3) Hasil pelibatan masyarakat. Pelibatan -masyarakat merupakan bagian _ proses oO pelingkupan. Pelibatan masyarakat dilakukan melalui pengumuman dan konsultasi publik. Prosedur pelibatan masyarakat dalam proses AMDAL harus mengacu pada Cn : peraturan perundang-undangan. on Dalam bagian ini, penyusun ‘dokumen AMDAL menguraikan informasi hasil proses pelibatan masyarakat yang Co diperlukan dalam proses pelingkupan. Saran, pendapat dan ‘ tanggapan yang diterima dari masyarakat harus diolah sebelum digunakan sebagai input proses pelingkupan. Bukti pengumuman dan hasil pelaksanaan konsultasi publik harus dilampirkan. 4) Dampak Penting Hipotetik. Dampak Penting Hipotetik, pada bagian ini penyusun ee dokumen AMDAL menguraikan dampak penting hipotetik terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan yang o diusulkan. Proses untuk menghasilkan dampak penting . hipotetik dilakukan dengan menggunakan metode-metode oe ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional f di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah itmiah metode penentuan dampak penting hipotetik dalam f AMDAL. 5) Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian Batas wilayah studi ini merupakan batas terluar dari hasil tumpang susun (overlay) dari batas wilayah proyek, 8 ssa Konaitne Reviow DesainAval (Review BssleOsig), Revow Anate Mengansl Daripak Ligkangsn (AMOAL) ‘dan Review okummen Porencanaan Pengadaan Tanah (OPP) Jalan Tol Russ BuktinagtPadsng (Soke! Sinan - Lubu lung - Padang) He ARS Trans sunarers ekologis, sosial © dan —administratif_-—_setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi. Setiap penentuan masing-masing batas wilayah (proyek, ekologis, sosial dan administratif) harus dilengkapi dengan justifikasi ilmiah yang kuat. Bagian ini harus dilengkapi dengan peta batas wilayah studi yang dapat menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif. Peta yang disertakan harus memenuhi kaidah-kaidah kartografi. Batas wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang berhubungan dengan dampak lingkungan suatu rencana kegiatan, yaitu: a) Batas proyek, yaitu ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan akan dilakukan, termasuk komponen a : kegiatan tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi dan oe pasca operasi. Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. co b) Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak- dampak lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang_ tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis akan mengarahkan penentuan lokasi pengumpulan data rona lingkungan awal dan analisis persebaran dampak. Penentuan batas ekologis harus mempertimbangkan setiap komponen lingkungan bio- geo-fisik-kimia yang terkena dampak (dari daftar dampak penting hipotetik). Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis batas, sesuai dengan jumlah dampak penting hipotetik. Batas sosial, yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat @ berlangsungsunya berbagai_interaksi sosial_ yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah - mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai ' dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami oO perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas ini pada dasarnya merupakan om ruang di mana masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas : {ase Kosa Reve Desi fl Revo Base Onin), Revo Arai Mengenal Darwak Lnlargan (DAL) ‘dan Review Dokumen Perencanaan Pargadsan Tonah (OPP) Jalan Tal Russ Bukiting Padang (Soke! Shel - Lubuk Along ~ Padang) ) ae) seep) auc) y 2 4 a ff rans snore sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi- kesehatan masyarakat dan penentuan masyarakat yang perlu dikonsultasikan (pada tahap lanjutan keterlibatan masyarakat). .d) Batas administratif, yaitu wilayah administratif terkeci! yang relevan (seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi) yang wilayahnya tercakup tiga unsur batas diatas, Dengan menumpangsusunkan (overlay) batas administratif wilayah pemerintanan dengan tiga peta batas seperti tersebut di atas, maka aken terlihat desa/keluruhan, kecamatan, kabupaten dan/atau provinsi mana saja yang masuk dalam batas proyek, batas ekologis dan batas sosial. Masing-masing batas diplotkan pada peta yang kemudian ditumpangsusunkan satu-sama lain (overlay) sehingga dapat ditarik garis luar gabungan keempat batas tersebut. Garis luar gabungan itu yang disebut sebagai “batas wilayah studi’, Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar penentuan batas wilayah studi. ©, Metode Studi 1) Metode pengumpulan dan analisis data yang akan digunakan. Bagian ini berisi metode pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal yang inci dan sebagai masukan dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak. Metode pengumpulan dan analisis data harus relevan dengan metode pengumpulan dan analisis data untuk penentuan rona lingkungan hidup rinci serta metode prakiraan dampak yang digunakan untuk setiap dampak penting hipotetik yang akan dikaji, sehingga data yang dikumpulkan relevan dan representatif dengan dampak penting hipotetik yang akan dianalisis dalam prakiraan dampak yaitu: a) Cantumkan secara jelas metode yang digunekan dalam proses pengumpulan data berikut dengan jenis peralatan, instrumen, dan tingkat ketelitian alat yang digunakan dalam pengumpulan data, Metode pengumpulan data yang digunakan harus sesuai Standar Nasional Indonesia, sesuai __ peraturan perundangundangan yang berlaku atau metode-metode 7 .Jasa Konsuanai Review Desain Aural (Review Basis Dcign, Reviow Analisis MengenaiDarnpak Lngkengen (AMOAL) ‘dan Review Dokumen Perencan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tel Ruas Buktingg}- Padang (Geka Skincin = Lubuk Aung = Padarg) le A rans sinuses iimiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur. b) Uraikan metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil pengukuran. Cantumkan jenis peralatan, instrumen, dan rumus yang digunakan dalam proses analisis data. Khusus untuk analisis data primer yang ia memerlukan pengujian di laboratorium, maka harus dilakukan di laboratorium yang terakreditasi dan/atau teregistrasi, 2) Metode prakiraan dampak penting yang akan digunakan. Bagian ini menjelaskan metode prakiraan dampak penting yang digunakan untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dalam studi ANDAL untuk masing-masing dampak’ penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan pemilinan. metode tersebut. Penyusun dokumen AMDAL dapat’ menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku Cf secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur untuk melakukan prakiraan dampak penting yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode prakiraan dampak penting dalam AMDAL. poe 3) Metode evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan. Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan yang terjadi dilakukan untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup. Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak c lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara keselurunan dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau co kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi dampak menggunakan metode-metode itmiah aes yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode a evaluasi dampak penting dalam AMDAL. d. Daftar Pustaka ite Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan untuk keperluan penyusunan a dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi harus mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas. f 7 -Jasa Kenauanai Review Deebin Ava (Reviw Basic Design), Reviw Anais Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokursen Peteneanaan Pengadaan Tanh (OPPD) Jalan Tel Ruse Buktingg-Padang ee (Geet Skinz = Luk Alung -Padorg) Le FB ean sunarns ee e. Lampiran Pada bagian lampiran, penyusun dokumen AMDAL melampirkan informasi tambahan yang terkait dengan: 1) Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan; iG 2) copy sertifikat kompetensi penyusun AMDAL; 3) copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP) AMDAL untuk dokumen AMDAL yang disusun LPJP; 4) biodata singkat personil penyusun AMDAL; 5) surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar { melakukan penyusunan dan ditandatangani di atas materai; 6) Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika Co dianggap perlu) 7) bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan telah sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku (kesesuaian tata ruang ditunjukkan dengan adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang Co Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung Jawab di bidang penataan ruang); 8) Data dan informasi mengenai rona lingkungan_hidup, antara lain berupa tabel, data, grafik, foto rona lingkungan hidup; 9) Bukti pengumuman studi AMDAL; 10) Butir-butir penting hasil pelibatan masyarakat yaitu: co a) hasil konsultasi publik; b) diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat; dan ©) pengolahan data hasil konsultasi publik; 11) Data dan informasi lain yang dianggap perlu. 5 Tahap pekerjaan KA antara lain: a. Penyusunan dokumen KA b. Penyampaian dokumen KA kepada Komisi Penilai AMDAL a c. Penilaian secara teknis dokumen KA oleh Komisi Penilai AMDAL ia d. Persetujuan dokumen KA oleh Komisi Penilai AMDAL = 2. Pekerjaan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) a. Pendahuluan Pendahuluan ini memuat ringkasan deskripsi rencana usaha lo { danfatau kegiatan, dampak penting hipotetik, batas wilayah studi dan batas waktu kajian berdasarkan hasil pelingkupan a dalam Kerangka Acuan (termasuk bila ada alternatif-alternatif) : Masing-masing butir yang diuraikan pada bagian ini disusun dengan mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen i 7 -Jesa Konsutans! Review Desoin Ava (Review Besio Decign, Review Analisis Mengonai Ompok Lngkungan (AMDAL) ‘dan Revie Dokumen Perereanaan Pengadaan Tanah (OPPT) Jalan Tel Russ Buktinggh Padang of (Gels! Skincin - Lubok Alang~ Padang) Pfreanssorae Kerangka Acuan, Surat Persetujuan Kesepakatan Kerangka Acuan atau Pernyataan Kelengkapan Administrasi Dokumen Kerangka Acuan wajib dilampirkan. Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; Pada bagian ini, penyusun dokumen AMDAL menguraikan secara singkat mengenai deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan fokus pada komponen-komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan, berikut alternatif- alternatif dari rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut jika ada. Uraian ini disampaikan dengan mengacu, pada proses pelingkupan yang tercantum dalam dokumen KA Ringkasan Dampak Penting Hipotetik yang Ditelaah; Pada bagian ini, penyusun dokumen AMDAL menguraikan secara singkat mengenai dampak penting hipotetik (DPH) yang akan dikaji dalam dokumen ANDAL mengacu pada hasil pelingkupan dalam-dokumen KA, Uraian singkat tersebut agar dilengkapi dengan bagan alir proses pelingkupan. Batas wilayah studi dan batas waktu kajian; Pada bagian ini, penyusun dokumen AMDAL menguraikan secara singkat batas wilayah studi dan menampilkannya dalam bentuk peta atau data informasi spasial batas wilayah studi yang dapat menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif dengan mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen KA. Peta yang disertakan harus memenuhi kaidah- kaidah kartografi. Penyusun dokumen AMDAL juga menjelaskan batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi secara holistik terhadap setiap dampak penting hipotetik yang akan dikaji dalam ANDAL dengan mengacu pada batas waktu kajiaan hasil pelingkupan. Penentuan batas waktu kajian ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan dibandingkan dengan perubahan rona lingkungan dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Desitipsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal Deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting) secara rinci dan mendalam di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, yang mencakup: 73 «Jasa Konsutlons! Review Desain Aval (Review Basie Deign), Reviow Anaists Mengensl Dampak Lingkangan (AMDAL) ‘dan Review Dokamen Perencanann Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Toi Ruse Bulitinggb-Padang (Gok! Skneln- bul lung = Padang) be PBereans sinarnn 1) Komponen lingkungan terkena dampak penting rencana os usaha dan/atau kegiatan (komponen/features lingkungan yang ada disekitar lokesi rencana usaha.dan/atau kegiatan serta kondisi lingkungannya), yang pada dasarnya paling ~ sedikit memuat: a) komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain sebagainya. = tklim © Tipe iklim Secara umum iklim didefinisikan sebagai kondisi ce rata-rata dari cuaca dalam periode yang panjang (bulan/tahun). Iklim mikro merupakan_ kondisi cuaca dalam fingkup terbatas. Pengaruh iklim terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dapat ditangkap sebagai faktor akumulatit yang saling mempengaruhi diantara unsur-unsurnya, +> Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan oC Derajat curah hujan dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu yang C disebut sebagai intensitas curah hujan. © Suhu Udara Suhu (temperatur) udara merupakan unsur iklim ~ yang sangat penting. Temperatur udara ini selalu berubah dengan tempat dan waktu, co sebagai ekspresi dari perambatan energi yang : dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik dari cahaya. « Arah dan Kecepatan Angin ‘Angin selalu dinamakan dari arah mana angin a : datang. Kecepatannya selalu berubah-ubah dengan jarak diatas permukaan tanah atau laut, dan perubahannya cepat terutama pada paras (elevasi) rendah + Kelembaban Udara Kelembaban udara menyatakan kandungan uap air di udara. a + Tekanan Udara - Kualitas Udara ion Pengukuran kualitas udara mengacu pada Standar Nasional Indonesia untuk — masing-masing oO parameter yang menjadi standar dalam Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 Tentang f Eee ge arena STSTEgT PEERLESS -Jasa Korouansi Review Dessin Awa (Review Bast Desig), Rviow Analsle Mengonal Dampak ingkangon (AMDAL) ‘dan Review Dokimen Perencsnean Pengadean Tanah (OPT) Jalan Tol Ruas BultingghPedang oa ‘eka Skanein- Lubuk lung Padang) 2 Co i.) re Ff rvans suas Pengendalian Pencemaran _Udara. ~—_Lokasi pengukuran merupakan lokasi yang berpotongan dengan Reneana Jalan Tol dengan pengukuran selama 24 jam. Tingkat Kebisingan Pengukuran kebisingan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Kebisingan. Lokasi pengukuran merupakan lokasi yang berpotongan dengan Rencana Jalan Tol dengan pengukuran selama 24 jam. Getaran Pengukuran getaran mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Getaran. Lokasi pengukuran merupakan lokasi yang berpotongan dengan Rencana Jalan Tol. Geologi Kajian berdasarkan peta topografi dan dari hasil pengamatan lapangan, secara analisa morfologi serta peta geologi setempat. Tanah Kajian berdasarkan peta satuan lahan dan jenis tanah menggunakan sistem Taxonomy Tanah USDA 1990, Topografi Kajian yang dituangkan ke dalam peta kontur caerah setempat. Sumberdaya Air + Hidrologi Kajian secara hidrologis dengan memperhatikan karakteristik sungai yang mengalir di sekitar proyek, drainase di sekitar proyek, perkiraan intensitas hujan berdasarkan data hujan serta debit larian masing-masing wilayah yang terkena pembangunan jalan tol. * Air Permukaan Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air dengan baku mutu PPRI Nomor 82 tahun 2001 75 Jose Kensuitanc Roviw Destin Awa (Revow Basi Design), Review Anais's Mengonai Dampak Lingkungan (AMAL) ddan Review Dokimen Pereneanaan Pengadsan Tanah (OPP lan Tel Ruas Bukatinggr Padang (Geka! Sinn = Lbuk Alung ~ Padona) be Ff roan samarera di sungai yang berpotongan dengan Rencana = Jalan Tol (Jembatan), © Cekungan Air Tanah Berdasarkan Peta Cekungan Air Tanah yang ae iterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, 2011 - Tata Ruang ae Kajian berdasarkan RTRW daerah setempat dan peraturan/perundang-undangan yang berlaku. a Lalu Lintas ‘Analisa kinerja jalan nasionalijalan lokal setempat a sebelum adanya pembangunan jalan tol dan sesudah pembangunan jalan tol. = b) Komponen biologi, seperti vegetasifflora, fauna, tipe ekosistem, “Keberadaan spesies langka dan/atau fe endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya - Flora “ Identifikasi vegetasi berdasarkan lokasi (kecamatan, desa) dan tipe komunitas vegetasi (semak, hutan, 7 kebun, gambut). - Fauna ~ Identifikasi fauna dominan dengan pengelompokan (jenis fauna dan nama ilmiah) kemudian dilakukan os identifikasi keberadaannya berdasarkan indikator: + Terlihat + Hasil Wawancara co + Terdengar Suaranya + Terlihat Jejak/Kotorannya a + Data Sekunder * Keterangan (dilindungi/tidak dilindungi) ce ©) komponen sosio-ekonomibudaya, seperti tingkat pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya a setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain sebagainya. = Sosio + luas wilayah dan jumlah penduduk, * banyak pencari kerja berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin + sex ratio penduduk (ce 76 Jase Konan Review Dessin Ava (Review Basle Desig, Reve Anais Mengansi DampaLirghungan (AMO) “ta Reviu Dosomen Pereneanaan Pengadsan Tanah (OPPD) dean Tol Ress BuktingghPedang a {Geral Seren bu Ang Padang) GC Pf rrane swore Ekonomi sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk desa/kelurahan jumlah keluarga menurut penggunaan bahan bakar untuk memasak di desa/kelurahan (gasilistrik, minyak, kayu bakar) jumlah keluarga pengguna listrik dan jenis penerangan jalan. = utama_=——menurut desa/kelurahan jumlah murid sekolah umum menurut tingkat pendidikan Budaya Identifikasi suku, agama, dan budaya masyarakat setempat. Persepsi Masyarakat Wawancara dengan responden dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai: Y Mengetahui profil masyarakat yang terkena dampak pembangunan Jalan Tol Y Mengetahui seberapa jauh pengetahuan masyarakat terharap Rencana Pembangunan Jalan Tol Y Mengetahui sikap masyarakat terhadap dampak realisasi rencana Jalan Tol Sumatera. Y Mendapatkan informasi mengenai saran dan harapan masyarakat sekitar wilayah sekitar rencana pembangunan Wilayah Survey dilaksanakan tiap kecamatan yang dilewati oleh rencana jalan tol. Profil Responden dikelompokkan berdasarkan Demografi (Usia dan Lama Tinggal) serta Pekerjaan dan Kelas Sosial Ekonomi Pengetahuan rencana pembangunan jalan tol Pendapat masyarakat terhadap pembangunan jalan tol Daya dukung = masyarakat ~—terhadap pembangunan jalan tol Pengaruh pembangunan jalan tol terhadap kehidupan masyarakat Kondisi Lingkungan Fisik Y Kondisi kebisingan lingkungan LAE SESE 7 ssa Konsuaet Review Desain Ava (Review Basie Design), Review Anais Mengensl Dampak Lirgkungan (AMOAL) ‘dan Review Dokusnen Perencanaan Pengadean Tanch (OPPT) Jalan Tol Russ Buktingg+- Padang “Geka! Sinan = Lsbuk Along ~ Padara) Me & ‘TRANS SUMATERA ¥ Kondisi lingkungan udara ~ ¥ Kondisi sumur * Saran & harapan masyarakat terhadap pembangunan jalan tol d) Komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan 7 tingkat kesehatan masyarakat - Banyaknya penderita, kematian dan angka kematian ae (%) dari penyakit kolera dan demam berdarah - Jumiah Fasilitas dan Prasarana Kesehatan - Banyak Tenaga Medis Pada Unit Kesehatan . = Jumlah Keluarga Menurut Jenis Tempat Buang Air Besar 2) Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana ~ usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup. Tujuan penjelasan ini adalah memberikan gambaran utuh tentang a kegiatan-kegiatan lain (yang sudah ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan) yang memanfaatkan sumber daya alam dan mempengaruhi lingkungan setempat. aoe Data dan informasi rinci terkait dengan rona lingkungan hidup dimaksud dapat disampaikan dalam lampiran a . Prakiraan Dampak Penting oe Analisis prakiraan dampak penting pada dasarnya menghasilkan informasi mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang Cc dikaji, Karena itu dalam bagian ini, penyusun dokumen AMDAL menguraikan hasil prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji. Perhitungan dan analisis prakiraan dampak penting hipotetik tersebut menggunakan metode a prakiraan dampak yang tercantum dalam kerangka acuan. Metode prakiraan dampak penting menggunakan metode- metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode prakiraan dampak penting dalam AMDAL. Dalam melakukan prakiraan dampak penting, terlebin dahulu ao perlu diindikasikan dampak penting hipotesis yang timbul (OPH), dengan mengacu pada bahasan di bab pelingkupan. a Terhadap dampak penting hypotesis yang diindikasikan_timbul ( 78 asa Konsutans Review Desain Awa (Review Basle Design, Reviow Araisis Mengeral Dampak Lirgkungen (AMDAL) ‘Jan Reviow Dokumen Parencanaan Pengadsan Teach (OPPD Jain Tel Ruse Guktingg} Padang {Gekel Sienein - Lubuk Along ~ Padang) We ff rensesvsre tersebut di atas, maka dengan memakai berbagai metode = prakiraan dampak, seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya, dilakukan analisis dampak penting untuk mengetahui sifat dampak, besaran dampak serta sifat penting dampak dampak, yang selanjutnya akan dapat dipakai dalam melakukan evaluasi dampak penting. Kriteria prakiraan dampak ~ penting ditetapkan berdasarkan sifat dampak, besaran dampak dan kepentingan dampak sebagai berikut: 41) Sifat Dampak Sifat dampak dibedakan atas dampak positif, yaitu jenis- cs jenis dampak yang menguntungkan bila ditinjau dari segi lingkungan, dan dampak negatif yaitu jenis-jenis dampak nN yang merugikan bila tinjau dari segi lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan, atau menurunnya potensi sumber daya alam. 2) Besaran Dampak tae Besaran dampak dapat dikelompokkan atas dua kategori, yaitu besar dan kecil, yang penentuannya didasarkan atas besarnya perubahan kualitas lingkungan yang timbul : sebagai akibat rencana kegiatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bukittinggi — Padang (Seksi Sicincin - Lubuk Alung ~ cco Padang) atau besarnya perubahan kualitas lingkungan sebelum dan setelan adanya kegiatan, baik secara ee kuantitatif maupun kualitatif. Selain itu, rumusan dampak yang dikategorikan besar adalah apabila terdapat kesesuaian dengan salah satu dari beberapa kriteria berikut i a) Daya dukung lingkungan telah berada pada kondisi oO yang kritis artinya sudah tidak dapat berfungsi menunjang kehidupan manusia dan atau makhluk hidup lainnya sebagaimana yang diharapkan. b) Daya tampung sumber air, udara-dan lahan telah berada pada batas kemampuan maksimum untuk menerima tambahan beban dari luar. c) Daya tampung sumberdaya sosial masyarakat telah berada pada batas kemampuan untuk menerima tambahan beban dari luar. ) ) 3) Sifat Penting Dampak Sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 56 tahun 1994, maka dampak yang timbul dapat dikategorikan penting apabila terdapat kesesuaian dengan salah satu dari beberapa kriteria berikut : aren Review Desnin Ava Review Bele sgn), Rev Anas Mengane arpa Lingkungsn AMAL) ‘dan Review Dokurnen Peroneanaan Pengadaan Tanah (OPPD) Jsfan Tol Russ BulinggePadong (Gate Seinen = Lata Aung ~ Padang) Dyin Hid) > 4 Le OB TRANS SUMATERA a) Jumlah manusia yang terkena dampak penting di a wilayah studi melampaui jumlah manusia yang menerima manfaat. b) Penyebaran dan luasan daerah yang terkena dampak dirasakan secara regional atau nasional. ©) Intersitas dan lama berlangsungnya dampak 7 d) Ambang batas baku mutu lingkungan mulai terlampaui sejak kegiatan mulai berlangsung dan berlangsung terus sampai tahap pasca operasi. e) Adanya hubungan yang sinergis di antara dampak- dampak yang diperkirakan timbut. a f) Dampak yang timbul tidak terbalikkan, meskipun sudah ada upaya-upaya mitigasinya. Pengelompokkan dampak sebagai berikut: 41) Tahap Pra Konstruksi a) Perubahan Persepsi Masyarakat - Awareness tentang rencana pembangunan jalan tol ~ = Sumber jinformasi tentang adanya —rencana pembangunan jalan tol - Persentase pendapat masyarakat (setuju/tidak i setuju) terhadap rencana pembangunan jalan tol - Alasan masyarakat setuju akan adanya rencana as pembangunan jalan tol a 2) Tahap Konstruksi a) Peningkatan Kesempatan Bekerja dan Berusaha - Perhitungan besar dampak perubahan kesempatan ia kerja, maka metode yang digunakan adalah dengan mengukur tingkat kesempatan kerja, dengan rumus: - Tingkat kesempatan kerja dihitung dengan kondisi Tanpa Proyek dan Dengan Proyek Pembangunan Jalan Tol a b) Perubahan Persepsi Masyarakat - Dampak perubahan prespsi masyarakat merupakan dampak turunan dari dampak — peningkatan kesempatan kerja dan berusaha. ia c) Gangguan Lalu Lintas Dengan menggunakan rumus acuan dari Manual a Kapasitas Jalan indonesia (MKJI), dapat dihitung besaran kinerja lalu lintas eksisting dalam hal ini VC a ee eeFeFefehfe ¢ wo Konstan! Review Dasain Ave (Review Basle Desige), Reviow Analss Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Perencanaan Pengadean Tanah (OPPT) Jalan Tol Russ Buktinggh Padang (Gola Seinen - Luouk Aung Padang) nN Co 1 TRANS SUMATERA 4) ratio ruas jalan tersebut diatas. Dimana rumusan yang dimaksud antara lain: © = Co x FGw x FCsp x FCmc x FCsf Dimana : c = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas Dasar (smp/jam) FCw = Faktor Penyesuaian Lebar Lalu Lintas FCsp = Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah FCme = Faktor Penyesuaian Sepeda Motor FCsf = Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Setelah didapat kapasitas jalan, kemudian dihitung kinerja lalu fintas ruas jalan dengan menggunakan rumus dibawah ini : VC ratio (DS) = QIC Dimana : DS = Derajat Kejenuhan Q = Volume Lalu Lintas (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam) Penurunan Kualitas Udara Untuk memprediksi gas buang yang dihasilkan oleh kegiatan transportasi kendaraan pengangkut material bangunan dalam kegiatan konstruksi pada saat maksimal dilakukan _perhitungan berdasarkan persamaan Gaussian Line Sources sebagai berikut: 2oit_[ af 2 © Ga Ue, {asf 25)| Dimana : Cj (x, 2)= Konsentrasi pencemar di udara ambient {atmosfir), pg/m* Q = jumlah gas/partikulat yang diemisikan, g/detik L = Panjang sumber dampak, m U = Kecepatan angin rata-rata, m/det oz = Koefisien dispersi vertikal Gaussian, m Q= bxBMxpxvolxv Dimana b = Kadar gas/partikulat dalam bahan bakar (%) BM jerat Molekul Bahan Bakar 2 jerat Jenis Bahan Bakar (Kg/lt) a a «asa Korauitansi Reviw Destin Anal (Reviow Sasi Design, Reviow Anasis Mengonai Dempak Lingkungan (AMOAL) “dan Roviow Dokimen Peroneanaan Pangadaon Tanah (DPPT) Jalan Tel Ruas Bukitingg}Padang "Sele! Sinn = Lubuk lung ~ Padang) Me BE reas sunarens a vol = Volume bahan bakar yang dipakai setiap Km fe (term) Vv = kecepatan kendaraan (Km/detik) oz xt +f an Dimana : nN Untuk stabilitas atmosfir A, c = 40,8 a 4 = 1,941 t = 9,27 z Ketinggian dari permukaan tanah, m e) Peningkatan Air Larian ea - Perbandingan debit air larian with project dan without project = f) Gangguan Arus Sungai - Perbandingan debit air with project dan without s project i 9) Penurunan Kualitas Air Permukaan - Perbandingan kualitas air permukaan with project dan without project hh) Gangguan terhadap Biota Air i = Perbandingan biota air with project dan without project 3) Tahap Operasi a) Perubahan Lalu Lintas a - Perubahan lalu lintas bersumber dari operasional jalan tol dan sistem manajemen lalu lintas. - Selain skenario pembangunan jalan tol juga _ i dikembangkan skenario tanpa pembangunan jalan tol lo * Analisis prakiraan kondisi falu lintas ruas jalan pada saat operasi + Analisis prakirean kondisi lalu lintas simpang pada saat operasi © Perbandingan jumlah kendaraan (a « Estimasi jumlah kendaraan di jalan tol per masing-masing golongan kendaraan RP b) Penurunan Kualitas Udara gee eee abe eee gee e Fees eee esee cece EES eee Oo a asa Konan Review Desain Ava (Review Bazi Dsige, Revi Anas Mengenl Dampsk Lngkungan (MOA!) “fan Revion Gohamon Prescanaan Pangadaen Tanah (OPPT) Jalon Tot Russ Buiingg-Padang a ‘Gola Siznen~LabuleAung Padang) > Lie Pe means sorens - Prakiraan besaran dampak penurunan kualitas Nn udara mengacu pada skenario with and without project. a + Peningkatan debu dan gas buang per kecepatan kendaraan c) Penurunan Kebisingan a = Prakiraan tingkat kebisingan berdasarkan kecepatan dan jenis kendaraan a d) Perubahan Kesempatan Bekerja dan Usaha e) Peningkatan Prevalensi Penyakit ae f) Perubahan Persepsi Masyarakat Dalam menguraikan prakiraan dampak penting tersebut, bes penyusun dokumen AMDAL harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Penggunaan data runtun waktu (time series) yang * menunjukkan perubahan kualitas lingkungan dari waktu ke waktu. a 2) Prakiraan dampak dilakukan secara cermat mengenai besaran dampak penting dari aspek biogeofisik-kimia, ae sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, Konstruksi, operasi, dan pasca operasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan a jenis rencana usaha dan/atau kegiatannya. 3) Telaahan dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan a antara kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan dengan adanya usaha dan/atau kegiatan, dan kondisi ~ kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan tanpa adanya usaha dan/atau kegiatan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, dengan menggunakan metode prakiraan oN dampak. 4) Dalam melakukan telaahan tersebut perlu diperhatikan dampak yang bersifat langsung dan/atau tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara langsung oleh adanya usaha dan/atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung adalah dampak yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen lingkungan hidup dan/atau usaha atau kegiatan primer oleh adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Dalam kaitan ini maka perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai Cc komponen lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut: a) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat; a ee cy Jasa Konsutans Revie Desai Aval(Review Gasio Design, Revisw Analisis Mongenai Dampek Lngkngan (AMAL) vr geview Dokumon Perercenaan Pergadaan Tanah (OPT) delan Tol Ruse Sukiinggs Padang (Geka Seinen -Lubuk Alung ~ Padang) Le Ff roan sorenn b) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen geofisik-kimia-biologi; ¢) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat, kemudian —_ menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen geofisik-kimia dan biologi; 4) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen _ geofisik-kimia-biologi, kemudian menimbulkan rangkaian dampak Janjutan berturut-turut terhadap komponen biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat; e) dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat dan geofisik-kimia dan biologi itu sendiri; f) dampak penting pada huruf a sampai dengan huruf @ yang telah diutarakan selanjutnya menimbulkan dampak balik pada rencana usaha dan/atau kegiatan. 5) Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilinan alternatif komponen rencana usaha dan/atau kegiatan (misalnya: alternatif lokasi, penggunaan alat-alat produksi, kapasitas, spesifikasi teknik, sarana usaha dan/atau kegiatan, tata letak bangunan, waktu dan durasi operasi, dan/atau bentuk alternatif lainnya), maka telaahan sebagaimana tersebut dilakukan untuk masing- masing alternatif. 6) Proses analisis prakiraan dampak penting dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur. Dalam melakukan analisis prakiraan besaran dampak penting tersebut sebaiknya digunakan metode-metode formal secara matematis, terutama untuk dampak-dampak penting hipotetik yang dapat dikuantifikasikan. Penggunaan metode non formal hanya dilakukan bilamana dalam melakukan analigis tersebut tidak tersedia formulaformula matematis atau hanya dapat didekati dengan metode non formal. Ringkasan dasar-dasar teori, asumsi-asumsi yang digunakan, tata cara, rincian proses dan hasil perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam prakiraan dampak, dapat dilampirkan sebagai bukti. gg ECHL g Hag EEELEL UL ESEELECLELESOSSoSSaEEUE Cee eeeeeseeee eS oy asa Konsutansl Review Dessin Awa (Review Gasie Deelgn), Review Anaists MengenatOsmpak Linghungan (AMDAL) ‘dan Revew Doxomen Pereieanaan Pengadoan Tanah (OPPT) Jalan Tel Russ Bukiingg-Padang Lube Aung ~ Paden) ble 9B rans sumarens d. Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan nN Dalam bagian ini, pada dasarnya penyusun dokumen AMDAL. menguraikan hasil evaluasi atau telaahan keterkaitan dan Interaksi seluruh dampak penting hipotetik (DPH) dalam rangka a penentuan karakteristik dampak rencana usaha danvatau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Dalam 7 melakukan evaluasi secara holistik terhadap DPH tersebut, penyusun dokumen AMDAL menggunakan metode evaluasi ae dampak yang tercantum dalam kerangka acuan. Metode evaluasi dampak tersebut menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak penting dalam AMDAL. Dalam hal rencana a usaha dan/atau kegiatan masin berada pada pemilihan alternatif, maka evaluasi atau telaahan tersebut dilakukan untuk masing-masing alternatif Berdasarkan hasil telaahian keterkaitan dan interaksi dampak ~ penting hipotetik (DPH) tersebut dapat diperoleh informasi antara lain sebagai berikut: 4) Bentuk hubungan keterkaitan dan interaksi DPH beserta a karakteristiknya antara’ lain seperti frekuensi_terjadi dampak, durasi dan intensitas dampak, yang pada akhirnya ay dapat digunakan untuk menentukan sifat penting dan besaran dari dampak-dampak yang telah berinteraksi pada nN ruang dan waktu yang sama. 2) Komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan oe yang paling banyak menimbulkan dampak lingkungan. 3) Area-area yang perlu mendapat perhatian penting (area of concerns) beserta luasannya (lokal, regional, nasional, atau nN bahkan international lintas batas negara), antara lain sebagai contoh seperti: a) area yang mendapat paparan dari beberapa dampak sekaligusdan banyak dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat; b) area yang rentan/rawan bencana yang paling banyak terkena berbagai dampak lingkungan; dan/atau ©) kombinasi dari area sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b atau lainnya. CN nC oO Berdasarkan informasi hasil telaahan seperti di atas, penyusun dokumen AMDAL selanjutnya melakukan telahaan atas CC berbagai opsi pengelolaan dampak lingkungan yang mungkin dilakukan, ditinjau dari ketersediaan opsi pengelolaan terbaik = (best available technology), kemampuan pemrakarsa_untuk as dasa Konsutorsi Review Destin Ava (Review Basi Design), Roviow Analisis Mengonal Darnpok Lngkungen (AMAL) ‘dan Review Dokumnen Perencanaan Pengadaan Taneh (OPPT) Jalan Tel Russ Buktinggh Padang (Geta Sine uul Alurg = Padang) Lie Pp veans sinaesn melakukan opsi pengelolaan terbaik (best achievable on technology) dan relevansi opsi pengelolaan yang tersedia dengan kondisi lokal. Dari hasil telaahan ini, penyusun dokumen AMDAL dapat merumuskan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang menjadi dasar bagi penyusunan RKL-RPL yang lebih detail/rinci dan operasional Arahan pengelolaan dilakukan terhadap seluruh komponen ae kegiatan yang menimbulkan dampak, baik Komponen kegiatan yang paling banyak memberikan dampak turunan (dampak yang bersifat sirategis) maupun komponen kegiatan yang tidak banyak memberikan dampak turunan. Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk ~ digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungah (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan informasi tersebut di atas (hasil_telahaan 7 keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan/dampak penting hipotetik, alternatif terbaik, arahanpengelolaan dan pemantauan lingkungan), pemrakarsa/penyusun AMDAL dapat menyimpulkan atau memberikan pernyataan kelayakan lingkungan hidup atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang Bae dikaji, dengan mempertimbangkan kriteria kelayakan antara lain sebagai berikut: ~ 1) Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. 2) Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kepentingan pertahanan keamanan. 4) Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik ximia, sosial, an ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, Konstruksi, operasi, dan pasca C operasi Usaha dan/atau Kegiatan. 5) Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan C saling mempengaruhi sehingga diketahuiperimbangan a ) ) dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif. 6) Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung Jawab dalam menanggulanggi dempak penting negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau a Egg ECHL Ce LS gEgEESEE ELC 1gCgEELEL Eee ESTEE See ; 3 dasa Konsuitanst Review Desain Awa (Reviow Basie Design), Review Ana's Mengenai Oampok Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Perencanaan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tl Russ Bukiineg Padang ‘Geka! Steines -Lubuk Along ~ Padang) Le & TRANS SUMATERA Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, ae sosial, dan kelembagaan. 7) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai- nilai sosial atau pandangan masyarakat (emie view). 8) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang as merupakan. a) entitas dan/atau spesies kunci (key species); b) memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance); c) memiliki nilai penting secara ekonomi (economic ~ importance); —d) memiliki nilai - penting secara ilmiah (scientific ane importance). 9) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan A gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan. 410)Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung > lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud. Ringkasan dasar-dasar teori, asumsi-asumsi yang digunakan, > tata cara, rincian proses dan hasil perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam evaluasi secara holistik terhadap = dampak lingkungan, dapat dilampirkan sebagai bukti. Kesimpulan kelayakan lingkungan hidup yang diuraikan oleh la penyusun dokumen AMDAL ini yang akan ditelaah atau dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL. Hasil telahaan ini selanjutnya CG menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagi Menteri, Gubernur, atau‘ Bupati/Walikota_- sesuai_ dengan kewenangannya untuk . memutuskan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup rencana usaha dan/atau kegiatan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Hees Nomor 27 Tahun 2012 tentang {zin Lingkungan dan/atau revisinya. e. Daftar Pustaka Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan rujukan orn data dan pernyataan-pernyataan penting yang harus ditunjang oleh kepustakaan ilmiah yang mutakhir serta disajikan dalam suatu daftar pustaka dengan penulisan yang baku. ~ ee kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan a 8) penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan eae G. _LINGKUP KEGIATAN DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT) Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah merupakan salah satu a persyaratan bagi pelaksanaan pembebasan tanah sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan oe untuk Kepentingan Umum yang menjadi kewajiban Pemerintah. Sebelum dilakukannya penyusunan Dokumen —_Perencanaan an Pengadaan Tanah (DPPT) telah dilakukan pekerjaan topografi untuk penyusunan dokumen. Ruang Lingkup kegiatan meliputi : Bee 4. Pengambilan Foto dan Video Drone sepanjang koridor ROW Plan; + 2. Stake out, pematokan dan pengukuran centerline main road dan jalan akses setiap 25 m GPS RTK sepanjang rencana jalan tol * a 34 km; 3. Pendataan Wilayah Administrasi, kepemilikan jahan dan kebutuhan luas lahan; ie 4, Survai Nilai Harga Tanah; 5 5. Pelaporan; oO 6. Koordinasi dan pendampingan konsultasi dengan Instansi terkait. i 4. Sistem Kordinat : Sistem Kordinat yang digunakan adalah sebagai berikut ae a, Projection System uT™ tf 5 dese Konstan Review Dessin Awl (Reviow Base Design), Review Aras Wengen Darpak Lngkungan (AMDAL) ddan Review Dokumen Perencanaan Pengadesn Tanah (CPPT) Jalan Tel Russ Buktinggk Padang (Gels! Sencin= LabukeAkang ~ Psana) Abs avs sore b. No. Zone 47 North c. False Northing/Equator : 10.000.000 m d. False Easting/Central Meridian 500.000 m e. Spheroid WGS '84 Pemotretan Udara Digital dan pengambilan Video Drone sepanjang koridor ROW Plan Pemotretan udara digital dan pengambilan video drone sepanjang koridor ROW Plan dilakukan berdasarkan hasil pematokan centerline dan ROW Plan yang memperlinatkan secara visual tata guna Iahan pada: Jalan Utama; b. Jalan Akses Simpang Susun; c. Overpass; dan d. Rencana Rest Area. » Pemotretan udara digital dan video drone menggunakan Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle) dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: a. Jenis Pesawat : Fixed Wing UAV b. Sistem Kendali & Monitor : Long Range RC, Autopilot & GCS c. Resolusi Kamera Minimal 20 Megapixel d. Phogrammetry Software —: Agisof MOSAIC UAV e. GPS Geodetic : Kinematik survey (Horisontal + 1 om, Vertikal 2 cm) f. Tinggi Terbang 300 m~ 400 m g. Jangkauan Terbang : Radius 10 km dari GCS Hasil foto dan video drone harus diolah terlebih dahulu sebelum disajikan sebagai laporan. Penyajian laporan sebagai berikut: a. Foto Udara Digital 1) Penampilan batas ROW Plan 2) \dentifikasi tata guna lahan pada setiap lokasi 3) Pencantuman tanggal pengambilan foto 4) Pengolahan orthophoto dan mozaiking hingga menjadi peta foto 5) Foto dicetak dalam laporan ukuran A3 dengan kualitas kertas High Glossy 6) Format foto (softcopy) setelah pengolahan adalah TIFF b. Video Drone 1) Penampilan batas ROW Plan 2) Identifikasi tata guna lahan pada setiap lokasi selama curasi video 3) Pencantuman logo Trans Sumatera di pojok kanan atas 3 “dasa Korsutans Review Desi Awal (Review Bssle Design), Review Anais Mengensi Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumnan Perencansan Pengadsan Tanah (OP fan Tol Russ Bultingg-Pedang (Gavel Seinain-Lubuk Alung ~ Padang) He OBS vans sunares 4) Pencantuman tangga! pengambilan video on 5) Pengaturan/penyeragaman kecepatan video yang wajar 6) Ukuran display videoWidescreen 16:9 7) Kualitas video minimal 720p High Definition a 8) Format video setelah dilakukan rendering adalah MP4 BEEN . Ketentuan teknis Pemotretan Udara Digital a. Instrumen akusisi data Foto udara digital harus dikalibrasi dahulu a di lapangan sebelum pengambilan data. Kalibrasi_ melingkupi boresight calibration dan lever arm calibration. b. Jalur terbang pada daerah datar yaitu Timur-Barat atau Utara at Selatan. c. Jalur terbang diagonal dapat digunakan pada area dengan terain ~ bergunung d. Jalur terbang pertama dan terakhir harus bérada pada luar area . pekerjaan e. Awal dan akhir pada setiap jalur harus mencakup 2 atau lebih foto diluar area pekerjaan > f. Pada daerah pantai, ditambahkan jalur terbang khusus yang searah dengan garis pantai dan pemotretan dilakukan pada saat kondisi air surut. ~ g. Pengambilan data harus sesuai dengan jalur terbang yang sudah ditetapkan, 7 h. Foto udara diberi_nomor AAA_8BB_YYYYMMDD_HHMMSS, AAA yaitu nomor jalur, BBB yaitu nomor foto dalam jalur ae tersebut, YYYYMMDD yaitu tahun, bulan, tanggal dan HHMMSS yaitu jam, menit, detik dalam waktu UTC i. Penomoran EO GPS IMU disesuaikan dengan penomoran a pada foto udara j. EO harus berisi ID, X, Y, Z, w, @, «, 0X, dY, dZ, dw, do, dic oO k. Pertampalan kemuka (forward overlap) yaitu 60% + 5% 1. Pertampalan kesamping (side overlap) yaitu 30% + 5% 7 m. Pada daerah pegunungan, nilai pertampalan dinaikkan, pertampalan kemuka menjadi 70% dan pertampalan kesamping menjadi 40% co n. Ground Sampling Distance (GSD) yaitu sebesar 15 cm atau lebih balk ©. Tinggi terbang dihitung untuk memperoleh nilai GSD tersebut dan C menyesuaikan panjang fokus kamera yang digunakan p. Toleransi tinggi terbang yaitu tidak lebih dari 5% lebih rendah CO atau tidak lebih dari 5% lebih tinggi dari rencana tinggi terbang q. Tutupan awan tidak lebih dari 10% setiap foto dan obyek yang a tertutup awan bukan merupakan bangunan atau transportasi 1, Tidak diperkenankan adanya sunspot a. 8. Akuisisi data didokumentasikan dalam log akuisisi data oF dasa Konsuenst Review Desain Ava (Review Basle Datign), Reviw Anais Mengenci Dompak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Review Dotirnen Poressanacn Pangadsan Tanah (OPED) Jalan Tol Ruas Bukitinggt Padang (Geksl Sinn = LUbuk Along ~ Padsna) He & ‘TRANS SUMATERA t. Reflight harus dilakukan apabila ada persyaratan yang tidak a terpenuhi u. Reflight dilakukan pada posisi foto dan tinggi terbang yang sama dengan sebelumnya dan memiliki nomor jalur dan nomor foto a yang sama hanya berbeda tanggal atau waktu pada penomorannya ~ v. Pengukuran GPS Ground Station dilakukan pada saat pelaksanaan pemotretan udara a w. Seluruh data hasil akuisisi harus dapat diunduh dan diperiksa kualitasnya pada saat dilapangan ie 4, Pengolahan foto udara a. Titik minor tersebar secara merata. pada sefiap foto dengan ou jumiah minimal 9 tik dan setiap tik harus memiliki koneksi terhadap foto yang berkorelasi eee b. Titk minor pada pengukuran secara manual diberi nomor AAABBBC, AAA yailu. nomor jalur, BBB yaitu nomor foto pada jalur tersebut dan C posisi titik minor dalam foto tersebut (4 a diatas, 0 di tengah dan 2 dibawah) c. Titik minor pada pengukuran secara otomatis diberi nomor secara urut sesuai penomoran pada perangkat lunak yang digunakan oa d. Perataan yang digunakan adalah bundle block adjustment e. EO hasil +GPS dan IMU harus digunakan dalam perataan n f. EO diberi stander deviasi sesuai dengan ketelitian pengukuran GPS dan IMU - g. Titik kontrol digunakan dalam blok perataan h. Titik kontrol diberi standar deviasi sesuai dengan ketelitian pengukuran GPS fan i. Titik cek tidak boleh digunakan dalam blok perataan J. Sigma naught < 1 x ukuran piksel (dalam mikron) Cant k. Standar deviasi pengukuran titik minor dan titik kontrol < 1 x ukuran piksel (dalam mikron) |.» Residual xy maksimal setiap titk ikat otomatis < 2,5 x ukuran ein piksel (dalam mikron) m. Residual xy maksimal setiap titik ikat manual dan tik kontrol < 20 a mikron n. RMSE XYZ tik kontrol pada tahap pengolahan < 0,6 meter a 0. Residual XYZ maksimal setiap tik kontrol < 1 meter p. Tidak terdapat paralaks pada setiap stereomodel yang dibentuk q. Obyek yang sama pada stereomodel yang berbeda tidak terdapat Co beda tinggi lebih dari 1 meter r. Ketelitian horizontal (CES0) dan vertikal (LE90) < 1 meter dihitung Co pada koordinat titik cek di stereomode! s. Obyek harus seamless pada perpotongan cutline antar orthofoto ao 1. Mosaik dipotong sesuai NLP peta Rupabumi Indonesia skala ; sa Konan Review Desin Ava Roo Bose Design, Review Asis Mergenal DampakLingngan AMDAL) Jn view Dohumen Pareneanaan Pengadson Tanah (OPPT) Jala Ta Runs ButingghP=dang oe “Sora Sent = Labi Aung Peds) He OB rens SUMATERA 1:5.000 u, Buffer setiap NLP sebesar 50 meter Resolusi dari mosaik sebesar 15 cm w. Ketelitian horizontal (CE90) < 1 meter dihitung pada koordinat titik cek di mosaik orthofoto < 8. Kontrol kualitas hasil Pemotretan Udara Digital Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara intemal oleh Penyedia Jasa maupun oleh PT Hutama Karya. Kontrol —kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: ‘a. Penyedia Jasa wajid melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator sesuai dengan petunjuk teknis QC yang ditetapkan. QC intemal dilakukan oleh Koordinator yang membawahi sekelompok operator. Hasil QC dituangkan dalam suatu dokumen QC sesuai dengan petunjuk teknis QC yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Operator Kepala bertanggung jawab terhadap kualitas data hasil plotting yang dilakukan oleh operator dan berhak untuk memerintahkan operator untuk mengulangi atau memperbaiki kesalahan apabila data hasil plotting belum memenuhi kualitas yan ditetapkan. b. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan. c. Pelaksana pekerjaan harus berperan aktif dalam menjalankan proses QC/QA internal di setiap tahapan pekerjaan sebelum diserahkan kepada supervisor dan pelaksana QC/QA dari pemberi pekerjaan. Setiap tahapan pekerjaan dilakukan QC/QA dimulai dari sebelum akuisisi data sampai dengan pengecekan akhir hasil pemrosesan data. Hasil dari QC/QA ini untuk memutuskan apakeh pelaksana perlu mengulang pekerjaan di suatu tahapan untuk memperbaiki kualitas data. Pada tahap akhir dilakukan cek akurasi DTM dengan batasan Ketelitian vertikal (LE90) maksimal 1 m, sedangkan untuk batas ketelitian horizontal (CE90) maksimal 1m. Pengecekan dilakukan menggunakan koordinat Independent Control Point (ICP). Nilai CE90 untuk ketelitian horizontal dan LE9O untuk Ketelitian vertikal berarti bahwa kesalahan posisi peta dasar tidak melebihi nila ketelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 90%. d. Hast QC yang dilakukan oleh PT Hutama Karya akan dituangkan dalam dokumen QC berikut catatan untuk perbaikan apabila ada a 3 dasa Konsulansi Review Desai Awol (Review Basic Doegn, Reviow Anais Mengonai Dampek Lingkunsan (AMDAL) ‘dan Revien Dokurnen Porencanaan Pengadaan Tansh (OPP Jalan Tol Ruas BuklinggePadang ‘Sorel Sinn = Lubsk Alung ~ Padang) He rears sen e. Penyedia Jasa harus menyimpan seluruh dokumen QC untuk diserahkan kepada Pemberi Kerja setelah selesainya seluruh pelaksanaan pekerjaan 6. Stake out, pematokan dan pengukuran center line Sebelum ditakukan pemasangan patok, terlebih dahulu dilakukan staking out yang bertujuan untuk menentukan lokasi patok centerline (as jalan) di lapangan. Proses staking out posisi centerline mengacu pada titik kontrol BM atau CP terdekat yang sudah memiliki nilai koordinat (X,Y,Z). Titik kontrol BM atau CP tersebut dihasilkan dari pekerjaan Basic Design. Setelah diketahui lokasi centerline tersebut, tahapan selanjutnya adalah proses pemasangan patok. Pematokan menggunakan patok dari balok kayu ukuran 4 cm x 6 cm x 100 cm. Patok tampak di atas permukaan tanah setinggi 40 cm, dicat merah dan dipasang paku payung di sisi sebelah atas patok kayu pada setiap jarak 25,0 m. Setelah pematokan, centerline diukur dengan metode GPS RTK (Real Time Kinematik). Base GPS didirikan pada Titik Kontrol yang telah terdefinisi koordinatnya. Jarak antara Base dan Rover GPS RTK adalah 2- 3 kilometer. Akurasi yang dihasilkan oleh GPS RTK dengan dual frequency adalah 1 centimeter # 2 parts-per-miltion (ppm) untuk horizontal dan 2 centimeters + 2 ppm untuk vertikal . Selain itu, akuisisi titik pengamatan harus dalam status fix point yang merupakaan koordinat aktual dari patok centerline di lapangan. 7. Pendataan Wilayah Administrasi, Kepemilikan Lahan dan Kebutuhan luas lahan Pendataan Wilayah administrasi, kepemilikan lahan dan kebutuhan luas lahan dilakukan setelah patok terpasang dilapangan, sehingga akan didapat hasil yang terkini, Pendataan harus dilakukan dengan berkordinasi dengan aparat setempat. 8. Survai Nilai Harga Tanah Melakukan review nilai harga tanah dilakukan di sepanjang koridor rencana jalan tol dan daerah yang bertetangga (bila diperlukan), yang berlujuan untuk memperkirakan nilai harga tanah yang harus dibebaskan untuk pembangunan jalan tol. Lingkup pekerjaan meliputi perhitungan luas lahan yang dibebaskan, perkiraan perhitungan harga bangunan, data harga tanah, tipe kelas lahan dan luasnya, inventarisasi bangunan, tanaman dan benda-benda lain, survai tata guna lahan, analisis penilaian harga pembuatan peta nilai tanah (hasil inventarisasi), ee 400 «Jasa Kontulans! Review Dosain Avel (Review Basic Design), Review Anais Mengenai Dampak Lngkungan (AMDAL) ‘dan Review Dokumen Porencanaan Pengadaan Taneh (OPP) Jalan Tet Russ Bukingg+Padang {Seve Sines = Lubuk Alung ~ Padang) lie FBS reas suena ~ bangunan, tanaman dan benda-benda lainnya, serta pengumpulan =~ data sekunder. ~ Pengumpulan data sekunder antara lain: a. Hasil data harga tanah yang ada. b. Data nilai jual obyek pajak dari Kantor Pajak Bumi dan ~ Bangunan (PBB). c. Data harga tanah hasil appraisal oi d. Data harga material e. Buku journal harga edisi terbaru f. Data jual-beli maupun informasi terkait dari agen properti. 9. Data tata guna lahan (land use) dari-Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota atau Kantor PSS. ~ h. Perundangan dan peraturan yang berhubungan dengan tanah, i, Peta administrasi oe 9. Koordinasi dan pendampingan konsultasi dengan Instansi terkait ~ Konsultan harus melakukan koordinasi_ dan _mendampingi Pengguna Jasa dalam rangka konsultasi pekerjaan kepada : sae a, Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR; b. Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR; c. Pemerintah Daerah setempat; Bae d. Kantor ATR/BPN setempat; e. Pihak-pihak tain yang terkait. a ae an a fs Sere aE 707 «lasa Konsuitens Reviow Dessin Aval (Review Bsa Dssign), Review Anais Mengenai Dampek Lngkungan (AMDAL) ‘dan Revion Dokumen Perencanaan Pengadean Tanah (OPPT) Jatan Tol Ruas BukStinga* Padang “SotelSlencin = Lutuk Alung ~ Padang) Le Ffreans sven JANGKA WAKTU PEKERJAAN 4 ‘Seluruh pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari Kalender, terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan rincian sebagai berikut: JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAAN [REVIEW DESAIN AWAL ( REVIEW BASIC DESIGN) REVIEW ANALISIS MENGENAT DAMPAK LINGKUNGAN (AMDA DAN REVIEW DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT) JALAN TOL RUAS BUKITTINGGI- PADANG (SEKSI SICINCIN - LUBUK ALUNG - PADANG) +29 KM DURASL ‘BULANKE- et ae (BULAN) 1020 3.04050 “A Review Desain Awal (Review Basie Design) 2a Tec ‘Laporan Pendahulsn a Laporan Antara Draft Dokwmen ANDAL dan RiL-ROL Dolumen ANDAL dan RKI-RPL. -Kelyakan Lnglangen Hidup dan in ingongan ‘Review Dolcumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPFT} Laporan Peratoian. Draft Laporan Foto Video Drone Draft Doluumen Perencanaan Pengadsan Tana Taporan Foto & Video Drone Dokurien Perencanaan Pengadzan Tanah fl 00 37S 15 150 35.0 D_Tima (ReviewDesain Awal dai Review DPP AY Tek Srl /lembaln 4: ANI Tekak Goodes/Pemetan, Abi Hidrolot/Drainas Ect tes Eee eee PE ee ese cceeeeeeeeereeeeeS 708 131 Review Obtain Aval (Review Basic Deslgr), Reviow Analisis Mangonal Osmpak Linghungan (AMDAL) ‘den Review Dokumen Perencanaan Pengadsan Tanah (OPPT) Jalan Tl Ruas Bukitnoa}Padara {Seal Seinen -Lubue Along ~ Padang) va He & “TRANS SUMATERA iB TENAGA AHL! YANG DIBUTUHKAN 4. Review Desain Awal, dan Review Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Tahun Jamia No Jabatan Pengataman | Pendidikan | “Crang Keahllan ‘A-Tenaga Anli - 1 | Ahll Perencana 10" ‘Sa Teknik [1 |- SKA Anii Madya Transportasi (Ketua Tim); Sipil Teknik Jalan = SKA Ahli Madya Teknik Jembatan 2 | Anil Teknik Jalan Raya, a (ST Teknik | __1 |= SKA Ani Madya Sipil Teknik Jalan 3 | Ani Tekniic on Si Teknik | 1 |= SKA Ahi Madya StrukturlJembatan; Sipil Teknik Jembatan [Ani Teknik a Si Teknik | 1 _|-SKA Ahli Madya Geodesi/Pemetaan dan Geodesi Geédesi remote sensing; | Ahi Hidrologi/Drainase; or ‘SiTennik | 1 |~ SKA Anil Madya Sipi Teknik Sungai & Drainase [Anil Geoteknily Geoloa, | 6 ‘Si Taxnik | 1 |= SKA Anli Madya Sipil/ Geoteknik Geologi 7 [ Anil Kuantitas dan Biaya: ‘Si Teknik [7 Sipil Teknik Jalan = SKA Ahli Madya Teknik Jembatan B, Asisten Tenaga Anil 7] Assisten Anli Teknik 3 Si Teknik [1 = Jalan Raya; Sipil 2 Resisten Ahii Teknik 3 Siteknik | 7 = StrukturlJembatan; Sipil 3 [Assisten Anil Teknik Z| Stteknik [7 : Geodesi/Pemetaan, Geodesi 7 [Assisten Ani 3 Si Teknik | 7 > Hidrolog/Drainase; Sipil | Assisten Anti 3 ‘St Texnik | 7 = GeologiiGeotekrik; Sipil & | Assisten Ahii Kuantitas 3 Si texaik | 1 = dan Biaya. Sipil i ‘setara dengan pengalaman 4 tahun sebagai Ahli Madya “+ setara dengan pengalaman 2 tahun sebagai Ahli Madya “* setara dengan pengalaman 4 tahun sebagai Ahli Muda ee 705 “Jase Koncutena Review Desein Awa (Roviw Basie Design), Review Analisis Mongenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ‘dan Roview Ookamen Perencansan Pengadean Tanah (DPPT Jalan Tel Russ Buistingg}Padarg {Gskal Stincin= Lobuk Along ~Padorg)

Anda mungkin juga menyukai