Anda di halaman 1dari 14

SALINAN

WALIKOTA BATU

PERATURAN WALIKOTA BATU


NOMOR18 TAHUN 2013

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN


MASYARAKAT KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


mayarakat dan mendukung percepatan pencapaian
Milenium Developmnet Goals (MDGs) yang
dicanangkan oleh Pemerintah, serta untuk
meningkatkan efektifitas pelaksanaan jaminan
kesehatan bagi masyarakat perlu memberikan jaminan
kesehatan masyarakat Kota bagi yang telah tercatat
Jamkesda yang didukung dari APBD;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan
Walikota tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4118);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
9. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 14 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 2 dari 14 hlm
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4090);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
119);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
686/Menkes/SK/VI/2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat;

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 3 dari 14 hlm
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
686/Menkes/SK/VI/2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat;
19. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Batu;
20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2009
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan;
21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN JAMINAN


KESEHATAN MASYARAKAT KOTA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Kota Batu.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu.
3. Walikota adalah Walikota Batu.
4. Pusat Kesehatan Masyarakat dan jaringannya yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan yang melaksanakan sebagian
dari tugas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
termasuk memberikan pelayanan kesehatan pada
perorangan dan masyarakat bertempat di Puskesmas
induk, Puskesmas Pembantu, Pondok bersalin desa,
serta posyandu.
5. Puskesmas Perawatan adalah Puskesmas yang
dilengkapi dengan fasilitas ruang perawatan beserta
sarana penunjangnya untuk pasien rawat inap.
6. Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar yang selanjutnya disebut Puskesmas PONED
adalah Puskesmas Perawatan yang mampu memberikan
pelayanan penanggulangan kegawatdaruratan obstetric
dan neonatal dasar.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 4 dari 14 hlm
7. Rumah Sakit adalah rumah sakit yang memiliki
perjanjian kerjasama (MOU) dengan Pemerintah Kota
Batu atau Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah
Kota Batu.
8. Pelayanan Kesehatan adalah seluruh kegiatan
pelayanan di bidang kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatis yang ditujukan baik
pada perorangan maupun masyarakat dengan lokasi di
Puskesmas dan jaringannya.
9. Pelayanan Rawat Jalan adalah seluruh kegiatan
pelayanan kepada perorangan mulai dari anamnesa,
diagnosa, pengobatan, pemberian tindakan tanpa
menginap.
10. Pelayanan Rawat Inap adalah seluruh kegiatan
pelayanan kepada perorangan mulai dari anamnesa,
diagnosa, pengobatan, pemberian tindakan yang
mengharuskan pasien untuk menginap dan
menggunakan fasilitas ruang perawatan di Puskesmas
perawatan.
11. Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan pelayanan
kespada perorangan yang dilaksanakan secepatnya dan
bertujuan mengurangi resiko kecacatan dan kematian.
12. Pelayanan Rawat Sehari (one day care) adalah pelayanan
observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medis dan/atau pelayanan lain yang
menempati tempat tidur di Puskesmas Perawatan
kurang dari 1 (satu) hari.
13. Pertolongan Persalinan adalah pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada ibu hamil selama proses
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi sesuai.
14. Pelayanan Medis adalah pelayanan kesehatan terhadap
pasien yang dilaksanakan oleh tenaga medis.
15. Pelayanan Laboratorium adalah pelayanan penunjang
medis untuk menegakkan diagnosa atau untuk
mengikuti perjalanan penyakit dan monitoring hasil
terapi.
16. Upaya Kesehatan Perorangan adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang bersifat peningkatan
(promotif) dan pencegahan (preventif).

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 5 dari 14 hlm
17. Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
dissebut Jamkesmas adalah upaya kesehatan
perorangan bagi masyarakat miskin yang sumber
biayanya dari APBN Kementerian Kesehatan.
18. Jaminan Kesehatan Daerah yang selanjutnya disebut
Jamkesda adalah upaya kesehatan perorangan bagi
masyarakat miskin yang sumber biayanya dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Batu.
19. Jaminan Kesehatan Kota yang selanjutnya disebut
Jamkeskot adalah upaya kesehatan perorangan bagi
masyarakat Kota Batu yang beresiko tinggi terjangkit
penyakit menular maupun tidak menular yang sumber
biayanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Batu.
20. Kartu Jamkeskot adalah kartu yang dimiliki oleh
masyarakat Kota Batu yang namanya tercantum dalam
Surat Keputusan Walikota sebagai kartu kepesertaan
Program Jamkeskot yang berlaku selama 1 (satu) tahun.
21. Dokter Spesialis adalah dokter umum yang telah
melanjutkan pendidikan profesionalnya menurut bidang
disiplin ilmunya masing-masing.
22. Jasa Medis adalah imbalan yang diterima oleh
pelaksana pelayanan kesehatan atas jasa yang diberikan
kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis,
pengobatan, konsultasi, vistie, rehabilitasi medis dan
atau pelayanan lainnya.
23. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh
Puskesmas atas pemakaian sarana, fasilitas, obat-
obatan, bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai
dasar yang digunakan langsung dalam ranka observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan atau
pelayanan kesehatan lainnya.
24. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang
disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk
tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan.
25. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya dapat
disebut retribusi adalah pembayaran atas pelayanan
kesehatan di Puskesmas, Pustu, Polindes dan Pusling.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 6 dari 14 hlm
26. Indonesia Case Base Groups yang selanjutnya disingkat
INA CBGS adalah aplikasi yang digunakan untuk
pengajuan klaim pelayanan oleh Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) yang disusun oleh tim dari
Kementerian Kesehatan RI yang digunakan dalam
pentarifan JAMKESMAS.

BAB II
KETENTUAN KEPESERTAAN
Pasal 2

(1) Peserta Jamkeskot adalah masyarakat Kota Batu


dengan kriteria tidak ditanggung Jamkesmas dan
Jamkesda, tidak memiliki asuransi kesehatan lain, dan
memiliki resiko tinggi gangguan kesehatan.
(2) Peserta Jamkeskot ditetapkan oleh Keputusan Walikota
Batu dan memiliki Kartu Peserta Jamkeskot.

BAB III
PELAYANAN JAMKESKOT
Pasal 3

Pelayanan Jamkeskot diberikan kepada:


1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilakukan di
Puskesmas dan Jajarannya baik dalam dan luar gedung
yang meliputi:
a) konsultasi medis, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan
kesehatan;
b) pelayanan pengobatan umum;
c) pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut
dan tambal;
d) penanganan gawat darurat;
e) penanganan gizi kurang/buruk;
f) pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah;
g) laboratorium sederhana (darah, urine, dan faeces
rutin);
h) tindakan medis kecil;
Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu
Halaman 7 dari 14 hlm
i) pemberian obat sesuai dengan formularium
Jamkesmas;
j) rujukan;
2. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilakukan di
Puskesmas dengan rawat inap yang meliputi:
a) akomodasi rawat inap;
b) penanganan gawat darurat;
c) konsultasi medis, pemeriksaan fisik, dan
penyuluhan kesehatan;
d) pemberian asuhan keperawatan termasuk perawatan
gizi buruk dan gizi kurang;
e) laboratorium sederhana (darah, urine, dan faeces
rutin);
f) tindakan medis kecil;
g) perawatan satu hari (one day care);
h) pemberian obat sesuai dengan formularium
Jamkesmas;
i) rujukan;
3. Pelayanan gawat darurat dilakukan di UGD Puskesmas.
4. Pelayanan rujukan gawat darurat dan non gawat
darurat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang
berdasarkan rujukan dari Jaringan Puskesmas ke
Puskesmas, dari Puskesmas ke Puskesmas Rawat Inap,
dan dari Puskesmas ke Rumah Sakit.
5. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) dilakukan di Rumah
Sakit yang telah melakukan perjanjian kerjasama
dengan Dinas Kesehatan Kota Batu yang meliputi:
a) Pelayanan perawatan kelas III (tiga);
b) Mendapatkan maksimal 2 (dua) kali pelayanan per
tahun selama peserta memiliki Kartu Kepesertaan
Jamkeskot;
c) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan
kesehatan oleh dokter spesialis/umum;
d) Rehabilitasi medis;

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 8 dari 14 hlm
e) Penunjang diagnostic terdiri dari: patologi klinik,
patologi anatomi, laboratorium mikro patologi
radiologi dan elektromedik;

f) Tindakan medis;

g) Operasi sedang, besar dan khusus;

h) Perawatan intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU);

i) Pemberian obat mengacu pada formularium


Jamkesmas;

j) Pelayanan darah; dan

k) Bahan dan alat kesehatan habis pakai.

6. Pelayanan yang dibatasi atau tidak dapat diklaim


tersendiri meliputi:

a) Kaca Mata;

b) alat bantu dengar;

c) alat bantu gerak;

7. Pelayanan yang tidak dijamin, meliputi:

a) pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur serta


ketentuan yang berlaku;

b) bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk


kosmetika;

c) general check up;

d) prothesis gigi tiruan;

e) pengobatan alternatif seperti akupuntur, pengobatan


tradisional, fisioterapi dan pengobatan lain yang
belum terbukti secara ilmiah;

f) rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan


dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk
bayi tabung dan pengobatan impotensi;

g) pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat


bencana alam;

h) pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan


bakti sosial; dan

i) pelayanan kesehatan atas permintaan sendiri.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 9 dari 14 hlm
BAB IV
KETENTUAN TARIF PELAYANAN JAMKESKOT
Pasal 4

(1) Besaran tarif pelayanan Jamkeskot di rumah sakit


sesuai dengan tarif INA-CBGs serta perubahannya.
(2) Besaran tarif pelayanan Jamkeskot di Puskesmas sesuai
dengan tarif yang tercantum dalam ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.

BAB V
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
Bagian Kesatu
Persyaratan Klaim Jamkeskot di Puskesmas dan
Jajarannya serta Rumah Sakit
Pasal 5

(1) Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan


pelayanan UGD di Puskesmas dengan melampirkan:
a. Fotokopi kartu Jamkeskot; dan
b. Rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan rawat
jalan (dalam dan luar gedung) dan atau pelayanan di
UGD beserta jumlah klaimnya.
(2) Pelayanan tindakan medik dengan melampirkan:
a. Fotokopi kartu Jamkeskot;
b. Bukti pelayanan tindakan medis; dan
c. Rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan
tindakan medik beserta jumlah klaimnya.
(3) Pelayanan one day care dengan melampirkan:
a. Fotokopi kartu Jamkeskot
b. Bukti pelayanan one day care; dan
c. Rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan one
day care beserta jumlah klaimnya

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 10 dari 14 hlm
(4) Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dengan
melampirkan:
a. Fotokopi kartu Jamkeskot;
b. Bukti pelayanan rawat inap; dan
c. Rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan rawat
inap beserta jumlah klaimnya.
(5) Batas waktu pengajuan klaim pelayanan paling lama 1 (satu)
bulan setelah pelayanan diberikan.
(6) Jumlah berkas klaim yang diajukan sebanyak 1 (satu)
lembar tiap berkas.

Bagian kedua
Mekanisme Klaim Pelayanan Jamkeskot
Pasal 6

(1) Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Jajarannya


yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar kepada peserta
Jamkeskot diklaimkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan
verifikasi oleh Tim Pengelola Jamkeskot, dan selanjutnya
diklaimkan ke bagian keuangan SETDA Kota Batu,
kemudian akan dibayarkan oleh bagian keuangan SETDA
Kota Batu ke Puskesmas melalui transfer ke rekening yang
telah ditentukan Puskesmas.

(2) Kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang terdiri


dari pelayanan kesehatan lanjutan kepada peserta
Jamkeskot diklaimkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan
verifikasi oleh Tim Pengelola Jamkeskot, dan selanjutnya
diklaimkan ke bagian keuangan SETDA Kota Batu,
kemudian akan dibayarkan oleh bagian keuangan SETDA
Kota Batu ke Rumah Sakit melalui transfer ke rekening yang
telah ditentukan Rumah Sakit.

(3) Batas waktu pengajuan klaim pelayanan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatas paling lama 1
(satu) bulan setelah pelayanan.

(4) Jumlah berkas yang diajukan untuk klaim pelayanan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatas
sebanyak 1 (satu) lembar tiap berkas.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 11 dari 14 hlm
BAB VI
PENDANAAN DAN PEMANFAATAN DANA HASIL KLAIM
Bagian Kesatu
Pendanaan Jamkeskot
Pasal 7

Kegiatan Jamkeskot didanai oleh Pemerintah Kota Batu melalui


Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Batu.

Bagian Kedua
Pemanfaatan Dana Hasil Klaim Program Jamkeskot
Pasal 8

(1) Dana hasil klaim pelayanan Jamkeskot di Puskesmas dan


Jajarannya harus disetor bruto ke Kas Daerah melalui Dinas
Kesehatan sebagai penerimaan daerah, selanjutnya akan
dikembalikan ke Puskesmas melalui mekanisme keuangan
daerah dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pelayanan Rawat Jalan dan UGD, Pelayanan Tindakan
Medik, Pelayanan Kesehatan Penunjang digunakan
untuk Jasa pelayanan sebesar 50% (lima puluh per
seratus) dari tarif sesuai perda;
b) Pelayanan Rawat Inap termasuk pelayanan one day care,
digunakan untuk:
1. Jasa pelayanan sebesar 50% (lima puluh per seratus)
dari tarif sesuai perda;
2. Makan minum pasien Rawat Inap
Rp.20.000,00/orang/kali makan;
3. Visite dokter pasien Rawat Inap kelas III
Rp.10.000,00/hari.
(2) Dana hasil klaim pelayanan Jamkeskot yang telah disetor
retribusinya pada akhir tahun sebelumnya, maka jasa
pelayanan, makan minum, dan visite dokter dapat diklaim
pada awal tahun berikutnya.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 12 dari 14 hlm
(3) Dana hasil klaim pelayanan Jamkeskot di Rumah Sakit
sepenuhnya menjadi pendapatan Rumah Sakit dan
dimanfaatkan sesuai aturan yang berlaku di Rumah Sakit
tersebut.
BAB VII
PELAPORAN JAMKESKOT
Pasal 9

(1) Laporan pelayanan kesehatan dalam program Jamkeskot di


Puskesmas dan Jajajarannya serta Rumah Sakit harus
dikirim paling lama tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

(2) Petugas pengelola program Jamkeskot di Puskesmas dan


Rumah Sakit harus mencatat segala penggunaan dana hasil
klaim dalam buku kas tunai dan membuat laporan realisasi
dana setiap bulan.

BAB VIII
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PEMERIKSAAN
Pasal 10

(1) Kepala Dinas Kesehatan sebagai penanggungjawab


pelaksana pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan program Jamkeskot di Kota Batu

(2) Secara teknis pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan


pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
dilakukan oleh Tim Pengelola Jamkeskot Kota Batu.

(3) Hasil pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) dilaporkan
secara berkala kepada Walikota.

(4) Pembentukan Tim Pengelola Jamkeskot Kota Batu


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan.

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 13 dari 14 hlm
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 11

Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan peraturan


ini diatur dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Batu.

Ditetapkan di Batu
pada tanggal 15 April 2013

WALIKOTA BATU,

ttd

EDDY RUMPOKO

Diundangkan di Batu
pada tanggal 16 April 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU,

ttd

WIDODO

BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 12/E

Petu njuk Teknis Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Batu


Halaman 14 dari 14 hlm

Anda mungkin juga menyukai