Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia tidak

terlepas dari dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik
Indonesia yang secara resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Bangsa Indonesia telah menemukan jati
dirinya, yang didalamya tersimpul cirri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan yang
sederhana namun mendalam.

Berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar inilah maka sangat penting bagi para
generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji, memahami,
dan mengembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah, yang pada gilirannya akan memiliki
suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang
dimilikinya sendiri. Intelektual kampus yaitu mahasiswa yang selalu berupaya untuk
mendapat ilmu yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Tidak hanya mendapatkan ilmu, namun seorang mahasiswa juga harus berusaha untuk
dapat mengembangkan ilmu tersebut. Banyak sekali sudut pandang atau pedoman yang dapat
digunakan dalam mengembangkan ilmu, tetapi sebagai mahasiswa dan warga negara
Republik Indonesia diharapkan mampu mengembangkan ilmu serta memahami,
menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya
secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasarnya
sehingga sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

A . Mengapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?

B. Apakah definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?

1
c. Bagaimana penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?

d. Apakah pengaruh dari nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?

e. Apakah manfaat dari nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

a. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

b. Untuk mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

c. Untuk mengetahui penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

d. Untuk mengetahui pengaruh nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

e. Untuk mengetahui manfaat nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

A. Bagi Pembaca

Dapat mengetahui Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu sehingga


dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan penuh
rasa tanggung jawab dan bermoral.

b. Bagi Penulis

Dapat mengetahui cara memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara dengan menerapkan dan mengembangkan ilmu berlandaskan nilai-
nilai Pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan


martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani
manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal
merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa dalam
bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika). Atas dasar kreativitas akalnya
manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam yang sediakan
oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan essensial dari Iptek adalah demi
kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat
oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi
pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek sebagai hasil
budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah
menjadi sistem etika pengembangan Iptek.

Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:

1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan pengembangan
iptek dan menetapkan tujuannya.

2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai mental
kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normatif secara kategoris harus
terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan identitas nilai mental dan kepribadian manusia
senantiasa berhubungan dengan nilai filsafat dan atau agama.

Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerokhanian dari sistem keilmuan dan
pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian manusia dalam implemantasi iptek
merupakan kriteria yang signifikan suatu keilmuan. Keilmuan harus berorientasi praktis untu
kepentingan bangsa. Selain itu, kebenaran yag dianut epistomologis Pancasila prinsip
kebenaran eksistensial dalam rangka mewujudkan harmoni maksimal yang sesuai taraf-taraf
fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam rangka acuan norma ontologis transedental.

3
Dengan pendekatan pencerdasan kehidupan bangsa, epsitomologis Pancasila bersifat terbuka
terhadap berbagai aliran filsafat dunia (Dimyati, 2006).

2.2 Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya sebagai makhluk homo sapiens
makhluk yang berakal di samping berasa dan berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal,
manusia memiliki kemampuan intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah unsur-unsur yang pokok dalam
kebudayaan manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan terdapat dua pandangan yang berbeda
yaitu (1) pendapat yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, artinya tidak
ada sangkut pautnya dengan moral, dengan etika, dengan kemanusiaan, dengan ketuhanan.
(2) pendapat kedua menyatakan bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya untuk
kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai
moral, nilai kemanusiaan, nilai religious. Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan
yang Maha Esa, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan beradilan.

Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi moral,
etika serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu pengetahuan harus dilandasi etika
ilmiah dan yang paling penting dalam etika ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang
banyak, masa depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Hal-hal yang perlu ditekankan
adalah sebagai berikut:

1. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Kemungkinan penyalahgunaannya

3. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku

4. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya

5. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya

2.2.3 Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)

Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan internasionalisme


(kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek diarahkan demi kesejahteraan umat

4
manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan Iptek
hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme. Kebesaran bangsa serta keluhuran
bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.

Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk


seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan
dan kesatuan bangsa dapat berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat
terjalin. (T. Jacob, 2000;155)

Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media sosial seperti facebook atau
twitter yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia untuk membantu warga negara
Indonesia yang membutuhkan bantuan seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan
sedekah masyarakat kepada yang berhak untuk menerima. Selain itu, orang-orang yang sudah
bersedekah dapat mengetahui bentuk kegiatan Laskar Sedekah melalui akun media sosial
yang mengunggah foto-foto penerima sedekah. Manfaat lainnya dari penerapan nilai
persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni
dapat membuat masyarakat Indonesia lebih tanggap, contohnya jika terjadi bencana alam di
suatu daerah seperti kabut asap maka informasi-informasi lebih cepat meluas dan menyebar.
Sehingga fungsi dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) adalah memperrmudah mempersatukan masyarakat Indonesia dalam
segala urusan.

2.2.4 Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya
setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek. Selain itu, dalam
pengembangan Iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan
oang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun
dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan


perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat

5
mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-
masing, sehingga tidak adanya monopoli IPTEK. (T. Jacob, 2000;155)

Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk menghasilkan
suatu karya cipta dalam bidang apapun untuk kesejahteraan warga negara Indonesia. Seorang
penemu muda Ricky Elson contohnya. Beliau dan rekan-rekannya berhasil menciptakan
mobil listrik Indonesia pertama yaitu Tuxuci kemudian dikaji ulang hingga pada tahun 2013
telah muncul mobil bertenaga listrik Selo. Pada saat ini Ricky Elson pemuda Indonesia
berusia 33 tahun tengah mengembangkan becak listrik dan pembangkit listrik tenaga angin di
daerah sumba yang menjadi pembangkit listrik tenaga angin terbaik di dunia.

Dengan selalu berupaya demi kebangkitan Indonesia dan nilai Kerakyatan sebagai
dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), tangan-tangan ahli anak
Indonesia menciptakan ide-ide kreatif yang menghasilkan intelektual properti.

2.2.5 Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK)

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan


pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan
dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya (T. Jacob, 1986)

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan pada
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan. (T. Jacob, 2000;156)

Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari
dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa. Diharapkan dalam
perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan mensejahterakan rakyat Indonesia dan
memberikan rasa keadilan setelah ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada
perjalanannya rakyat dari berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga
yang terjangkau.

6
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terumuskan dari proses
akulturasi budaya nusantara yang berlangsung berabad-abad. Sebagai dasar negara, Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam
kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam
memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna
hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Filsafat Pancasila merupakan landasar dalam proses
berfikir dan berpengetahuan.

Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari pemikiran hasil
akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila memliki keterkaitan atau berhubungan
dan saling melandasi. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan utama
dari kempat sila lainnya. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai sistem yang saling terkait tak
terpisahkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tak bisa terlepas dari dunia luar. Ilmu
pengetahuan di Indonesia pada dasarnya telah berlangsung sebelum era bangsa eropa masuk
ke nusantara hingga pada masa pasca kemerdekaan. Perkembangan iptek adalah lewat
kelembagaan pendidikan, hal ini didasarkan pada semangat mencerdaskan kehidupan
bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Para ilmuwan dan cendikiawan harus
memiliki semangat mengembangkan dan menciptakan iptek yang ditujukan bagi
kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 1996. Filsafat Pancasila. Yogyakarta; Paradigma

Kaelan, 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta; Paradigma

Arjati, Novi Kristi. 2012. http://kristiarjati.blogspot.co.id. Pancasila Sebagai Landasan


Pengembangan Iptek: diakses 19 September 2015

Anda mungkin juga menyukai