TINJAUAN PUSTAKA
arsitektur yang memadukan antara budaya Barat dan Timur. Arsitektur ini hadir
melalui karya arsitek Belanda dan diperuntukkan bagi bangsa Belanda yang
kolonial disamping itu juga adanya pengaruh dari keinginan para arsitek untuk
pada fungsi (Huib Akihary, 1988:12 dalam Samsudi). Tentu saja arsitektur
tersebut telah berubah menjadi sesuatu yang baru karena proses-proses adaptasi
dinding tembok dari pasangan batu bata tebal dua batu atau lebih, kolom bulat
gaya neo klasik bahan dari besi tuang, pintu dan jendela yang lebar dan tinggi.
5
Asitektur kolonial banyak terdapat di negara-negara lain di luar Indonesia
unik karena tidak terdapat di lain tempat juga pada negara-negara bekas koloni,
merupakan kota perdagangan yang telah terjadi sejak masa Hindu dan Islam
Ujung Pandang. Kemudian beberapa kota baru terbentuk selama masa kolonial
Eropa
cc. 1811-1816: Masa pemerintahan Inggris dibawah Sir Thomas Stamford Raffles
ekonomi
6
f. 1870-1900: Era liberalisme yang ditandai dengan tumbuh suburnya
dan otonomi.
Helen Jessup:2, kutipan dari Ir. Handinoto dalam Isnen Fitri membagi
Indische Compagnie).
Ketika itu, pemerintah Belanda mengambil alih Hindia Belanda dari perusahaan
dagang VOC. Setelah pemerintahan Inggris yang singkat pada tahun 1811-
7
waktu itu diperintah dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan ekonomi negeri
Belanda.
Pada abad ke-19 harus memperkuat statusnya sebagai kaum kolonialis dengan
dengan gaya megah ini dipinjam dari gaya arsitektur neo-klasik yang sebenarnya
3. Tahun 1902-1920-an
Antara tahun 1902 kaum liberal di negeri Belanda mendesak apa yang dinamakan
politik etis untuk diterapkan di tanah jajahan. Sejak itu, pemukiman orang
arsitektur yang berorientasi ke Belanda. Pada 20 tahun pertama inilah terlihat gaya
Pada tahun ini muncul gerakan pembaruan dalam arsitektur, baik nasional maupun
8
Pada masa tersebut muncul arsitek Belanda yang memandang perlu untuk
Deli mulai dari tahu 1864 sampai 1942. Pada tahun 1860-an Medan tidak
menjadikan tanah deli atau Medan menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan
di Indonesia bagian barat. Sejak saat itu Medan berkembang semakin pesat dan
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_Medan)
yang berkembang pesat. Medan dinyatakan sebagai ibukota Sumatera Utara pada
tahun 1886. Pada tahun yang sama "Witte Societeit" didirikan di sebelah kantor
9
dibangun pada tahun 1896, tanda proses transformasi perkotaan yang cepat
The City Hall dibangun pada tahun 1908, dirancang oleh Hulswit &
Dinas Pekerjaan Umum. Pada tahun 1910 Javasche Bank (dirancang oleh Hulswit
dilikuidasi Bank Exim) selesai (bangunan itu digunakan oleh Gunseikanbu selama
pendudukan Jepang). Kesawan menjadi "Wall Street" Medan - dan kota itu
Tenggara.
(Sumber : http://medan.m-heritage.org/about_medan/2.html )
Menurut Utami, dkk (2004). Beberapa bangunan sampai saat ini masih
London Sumatera, Kantor Pos, Stasiun Kereta Api dan beberapa bangunan yang
mempunyai histori yang kuat yang ikut membentuk Lapangan Merdeka sebagai
kawasan kolonial saat itu. Keberadaan bangunan yang berada di sekitar Lapangan
10
Kontinuitas bangunan yang ada di Lapangan Merdeka dilihat dari segi
fungsi pada beberapa bangunan masih bertahan dengan fungsi aslinya namun ada
juga beberapa bangunan yang masih bertahan namun telah berubah fungsi.
Netherland tahun 1624-1820. Ciri-cirinya yakni (1) facade simetris, (2) material
dari batu bata atau kayu tanpa pelapis, (3) entrance mempunyai dua daun pintu,
(4) pintu masuk terletak di samping bangunan, (5) denah simetris, (6) jendela
besar berbingkai kayu, (7) terdapat dormer (bukaan pada atap) Wardani, (2009).
Kolonial yaitu:
segitiga.
11
Gambar 2.1. Bentuk Gable pada bangunan kolonial
3. Penggunaan dormer pada atap bangunan yaitu model jendela atau bukaan lain
12
4. Model denah yang simetris dengan satu lantai atas.
5. Model atap yang terbuka dan kemiringan tajam serta memiliki detail arsitektur
bergaya Yunani.
8. Model jendela yang lebar dan berbentuk kupu tarung (dengan dua daun
13
2.2 Perubahan dan berkelanjutan (Change and Continuity)
perkembangan atau pegeseran suatu bentuk atau objek yang diakibatkan oleh
peubahan budaya. Hal itu dapat menyebabkan suatu objek menjadi berubah.
pada kontektualisme, yaitu menganalisa dan memahami sifat dan kualitas tempat
bangunan dan lanskap dari kawasan ini yang kita warisi menunjukkan seberapa
baik para leluhur. Sekarang, ketika perubahan lebih cepat dan biaya yang jauh
lebih tinggi, manusia harus bekerja lebih keras untuk merawat apa yang terbaik
14
2.2.1 Peranan Perubahan dan Berkelanjutan (Change and Continuity)
memiliki peranan yang sangat penting satu sama lain. Perubahan dan
bersejarah. Dalam beberapa kasus kita harus menjaga agar tidak terjadi perubahan
akan budaya yang dibawa oleh leluhur kita, namun dalam hal lain kita juga harus
kita.
Change and continuity dapat dikatakan sebagai salah satu upaya untuk
mempertahankan bangunan atau budaya lama yang mana budaya tersebut telah
suatu upaya konservasi. Ir. Eko Budiharjo, 1997 menjelaskan bahwa apabila suatu
bangunan tersebut sekedar dikembalikan ke bentuk dan fungsi asli namun bisa
saja bangunan itu mengalami perubahan bentuk atau perubahan fungsi. Namun,
mengerdilkan atau melecehkan keunikan bangunan yang asli. Disini change and
continuity berperan sebagai penerus dari bangunan lama agar nilai sejarah
bangunan itu tidak hilang begitu saja, namun diberi perubahan agar bangunan
tersebut tetap hidup namun masih memiliki ciri dari bangunan lama.
15
Perubahan pada bangunan menurut Ismudiyanto dan Haryadi, M.Arch
(1988-1989) dibagi menjdi dua bagian yaitu bagian pertama adalah bagian yang
konstan, yaitu bagian core atau inti bangunan yang tidak berubah atau mengalami
perubahan yang sangat perlahan.Bagian kedua adalah bagian bangunan yang lain,
yang disebut periphery atau nir inti adalah bagian dari bangunan yang mengalami
perubahan cepat.
Change and continuity sejati hanya dapat dipahami pada saat independen
baru dapat dipertahankan. Hubungan antara yang lama dan yang baru pada setiap
kasus dapat diumpamakan sebagai sebuah dialog, percakapan antara masa lampau
Menurut Krier, 2001. Fasade berasal dari kata fasad (fasade) diambil dari
kata latin facies yang merupakan sinonim dari kata-kata face (wajah) dan
bidang atap) pada dasarnya berkaitan dengan penciptaan kesatuan harmonis antara
proposi yang baik, penyusunan struktur vertical dan horizontal, bahan, warna, dan
elemen dekoratif.
16
Fasade masih tetap menjadi elemen arsitektur terpenting yang mampu
bangunan itu dibangun, fasade mengungkap kriteria tatanan dan penataan dan
dekorasi. Suatu fasade juga menceritakan kepada kita mengenai penghuni suatu
antara proporsi yang baik, penyusunan struktur vertikal dan horizontal, bahan,
a. Jendela
b. Pintu
c. Dinding
d. Atap
e. Sun Shading
17
2.3.2 Elemen Fasade
Sebagai suatu keseluruhan, fasade tersusun atas elemen tunggal, yaitu suatu
sendiri. Namun demikian, komposisi suatu fasade terdiri dari penstrukturan disatu
a. Proporsi
Proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan
b. Irama
Irama adalah pergerakan yang bercirikan pada unsur-unsur atau motif berulang
yang terpola dengan interval yang beratur ataupun tidak teratur. Irama terdiri dari
c. Ornamen
Ornamen berfungsi untuk menambah nilai estetis dari suatu bangunan yang
18
d. Bentuk
Dalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud, yaitu sisi luar
e. Material
Material atau bahan adalah zat atau bnda dimana sesuatu dapat dibuat darinya,
f. Warna
Warna dapat mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. Warna dapat berpera
untuk memperkuat bentuk dan memberikan ekspresi kepada pikiran atau jiwa
kita harapkan.
g. Tekstur
19
2.3.3 Pola Fasade
Tiga macam karakter penampilan yang bisa diciptakan bagi sebuah bangunan:
a. Karakter netral
c. Karakter eksklusif
20