Anda di halaman 1dari 20

SPO KOMUNIKASI VIA

TELEPON ANTAR PEMBERI


LAYANAN ( DOKTER DAN
PERAWAT / BIDAN )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.01 0 1/4

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


PENGERTIAN Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan
oleh perawat untuk melaporkan segala bentuk
keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada
dokter yang merawat secara tepat waktu, lengkap,
akurat, jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak.
1. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan
TUJUAN
peningkatan keselamatan pasien.
2. Mendukung praktek yg konsisten dalam
melakukan verifikasi terhadap akurasi dari
komunikasi lisan melalui telepon

3. Menjalin kerja sama antara dokter dengan


perawat

KEBIJAKAN Berdasarkan SK direktur no 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1. Identifikasi pasien secara langsung dengan tanya
PROSEDUR
SPO KOMUNIKASI VIA
TELEPON ANTAR PEMBERI
LAYANAN ( DOKTER DAN
PERAWAT / BIDAN )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.01 0 2/4

nama pasien atau keluarga bila pasien tidak


sadar, melihat gelang identifikasi dan siapkan
status pasien.
2. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang
pasien, status pasien dan nama pasien, siapkan
rekam medis pasien.
3. Tekan nomor ekstensi dokter yang merawat
pasien.

4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam


kemudian memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama dan unit kerjanya.

5. Laporkan perihal kondisi pasien, yaitu


a.Situation, meliputi :
- Identitas pasien : nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien
- Masalah kesehatan / kondisi saat ini
b. Background, meliputi
- Hasil pemeriksaan fisik yang prioritas
- Hasil pemeriksaan penunjang / tes kritis
- Hari perawatan ke .....
- Diagnosa medik
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Tindakan medik & keperawatan yang telah
dilaksanakan
c. Assesment, meliputi :
SPO KOMUNIKASI VIA
TELEPON ANTAR PEMBERI
LAYANAN ( DOKTER DAN
PERAWAT / BIDAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.01 0 3/4

- Hasil pengkajian kondisi pasien terkini


(penilaian atas kondisi terkait dengan situasi
tersebut)
d. Recommendation, adalah :
- Permohonan tindak lanjut berdasarkan kondisi
pasien

6. Tulis secara lengkap perintah dari dokter yang


merawat ( write back ) pada catatan terintegrasi
yang telah disediakan di RM 35

7. Bacakan kembali perintah yang telah diberikan


oleh dokter (read back ). Eja ulang
menggunakan kode Alphabeth obat-obatan
yang termasuk dalam golongan High Alert dan
NORUM ( Nama Obat Rupa Obat Mirip ) / LASA
( Look Alike Sound Alike ).
8. Konfirmasi kembali kebenaran isi perintah yang
sudah dituliskan dan dibacakan ulang kepada
pemberi perintah (dokter). Instruksi akan
dikonfirmasi ulang oleh DPJP ( repeat back )
9. Konfirmasi ulang pemberi perintah ( dokter )
apabila prosedur TBAK belum dilaksanakan.
10. Cantumkan nama, tanggal/ jam dan tanda
tangan penerim pesan pada catatan terintegrasi
yang telah disediakan di RM 35
11. Ucapkan terima kasih dan salam.
SPO KOMUNIKASI VIA
TELEPON ANTAR PEMBERI
LAYANAN ( DOKTER DAN
PERAWAT / BIDAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.01 0 4/4
PROSEDUR 12. Beri stempel SBAR dan TBAK

13. Mintakan tanda tangan dan stempel dokter


pada saat visite berikutnya untuk verifikasi
dalam waktu max 1x24 jam, cantumkan
tanggal/ jam saat dokter memverifikasi
1. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Maternal
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat Jalan

SPO LAPOR DOKTER


VIA LISAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.02 0 1/3

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


Tatacara menyampaikan informasi tentang kondisi
PENGERTIAN
pasien kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien
secara lisan dengan menggunakan teknik SBAR,
meliputi :
S : Situation
B : Background
A : Assessment
R : Recommendation
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
melaporkan kondisi pasien secara lisan kepada
Dokter Penanggung Jawab Pasien ( DPJP ).

KEBIJAKAN Berdasarkan SK direktur no 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1. Identifikasi dan periksa pasien dengan benar
PROSEDUR
sebelum menghubungi dokter
2. Lihat kembali nama DPJP yang akan
dihubungi
3. Baca kembali diagnosis masuk pasien
4. Baca catatan dokter dan keperawatan terkini
SPO LAPOR DOKTER
VIA LISAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.02 0 2/3

5. Pegang rekam medik pasien dan pastikan


bahwa bahan untuk melaporkan kondisi pasien
sudah lengkap
6. Laporkan perihal kondisi pasien, yaitu :
a. Situation, meliputi :
- Identitas pasien : nama, tanggal lahir
nomor rekam medis pasien
- Masalah kesehatan/kondisi saat ini
b. Background, meliputi :
- Hasil pemeriksaan fisik yang prioritas
- Hasil pemeriksaan penunjang / tes kritis
- Hari perawatan ke .....
- Diagnosa medik
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Tindakan medik & keperawatan yang
telah dilaksanakan
a. Assesment, meliputi :
- Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
(penilaian atas kondisi terkait dengan
situasi tersebut)
b. Recommendation, adalah :
- Permohonan tindak lanjut berdasarkan
kondisi pasien
7. Dokumentasikan hasil laporan :
a. Catat nama petugas pelapor ;
b. Catat tanggal dan waktu / jam saat
melapor
c. DPJP langsung menulis semua instruksi
secara lengkap, dapat terbaca dengan
SPO LAPOR DOKTER
VIA LISAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.02 0 3/3

jelas pada formulir terintegrasi dan


membubuhkan tanda tangan, nama
terang, serta tanggal waktu / jam ;
d. Jika DPJP tidak menulis langsung perintah
yang diberikan maka penerima perintah
menuliskan secara lengkap perintah yang
diberikan, kemudian membacakan ulang
dan melakukan konfirmasi tentang
kebenaran isi pesan yang diberikan.
Mintakan tanda tangan dan stempel dokter
untuk verifikasi
e. Beri stempel SBAR dan TBAK

1. Instalasi Rawat Intensif


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Maternal
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat Jalan
SPO SERAH TERIMA
( OPERAN ) ANTAR JAGA
SHIFT DENGAN SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.03 0 1/3

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
13 mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


Tatacara menyampaikan dan menerima informasi
PENGERTIAN
tentang kondisi pasien di awal pergantian shift ( pukul
07.00, 14.00, 21.00 ) secara tepat, akurat, lengkap
dan jelas dengan menggunakan teknik SBAR,
meliputi :
S : Situation
B : Background
A : Assessment
R : Recommendation
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah serah
terima tanggung jawab antar anggota tim
keperawatan yang berkaitan dengan kondisi pasien.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK direktur no 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1. Gunakan bahasa yang jelas dengan
PROSEDUR
komunikasi yang efektif : tepat waktu, akurat,
jelas, lengkap, dipahami oleh pihak pihak
terkait.
SPO SERAH TERIMA
( OPERAN ) ANTAR JAGA
SHIFT DENGAN SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.03 0 2/3

2. Sediakan waktu yang cukup untuk melakukan


serah terima dan kurangi interupsi.
3. Mulai dengan pembukaan oleh kepala ruangan
atau kepala shift.

4. Lanjutkan dengan doa.

5. Lakukan laporan pasien oleh bidan / perawat


jaga, menggunakan teknik SBAR ( Situation,

Background, Assessment, Recommendation ).

6. Identifikasi masalah dan pembahasan masalah


yang ada.
7. Berikan pembagian tugas untuk ka shift dan
perawat /bidan pelaksana.
8. Lakukan kunjungan keliling ke pasien.
a. Petugas memperkenalkan diri dan
menginformasikan bahwa dia yang bertugas
menggantikan perawat / bidan sebelumnya.
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan
pertanyaan terbuka.
c. Perawat / bidan jaga sebelumnya
menyampaikan rencana untuk pasien hari
itu dan hal hal lain yang perlu
disampaikan tentang pasien.
d. Beritahukan pada pasien rencana
pemeriksaan, tindakan, atau pengobatan
yang akan dilakukan hari itu.
Untuk pasien yang pulang, berikan
SPO SERAH TERIMA
( OPERAN ) ANTAR JAGA
SHIFT DENGAN SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.03 0 3/3

PROSEDUR informasi yang jelas dan lengkap kepada


pasien dan atau keluarganya tentang : obat,
hasil pemeriksaan, perawatan dirumah, diet,
hal hal yang harus diwaspadai, konsultasi
lanjut, waktu dan tempat kontrol, apa saja
yang harus dibawa pada saat kontrol.
1. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Maternal
3. Instalasi Rawat Inap

4. Instalasi Gawat Darurat


SPO SERAH TERIMA
(OPERAN) PASIEN ANTAR
UNIT DENGAN SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.04 0 1/2

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
17 Mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


Tatacara serah terima pasien antar unit secara tepat,
PENGERTIAN
akurat, lengkap dan jelas dengan menggunakan
teknik SBAR, meliputi :
S : Situation
B : Background
A : Assessment
R : Recommendation
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah serah
terima tanggung jawab antar unit yang berkaitan
dengan kondisi pasien.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK direktur no 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1. Gunakan bahasa yang jelas dengan
PROSEDUR
komunikasi yang efektif : tepat waktu, akurat,
jelas, lengkap, dipahami oleh pihak pihak
terkait.
2. Informasikan kepada pasien atau keluarganya
bahwa pasien akan dialihkan ke unit lain.
SPO SERAH TERIMA
( OPERAN ) PASIEN ANTAR
UNIT DENGAN SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.04 0 2/2

3. Persiapkan pasien, beserta rekam medis, hasil


pemeriksaan penunjang, obat untuk dialihkan
ke unit lain.
4. Pastikan bahwa semua peralatan yang
dibutuhkan untuk transfer pasien dalam
keadaan siap dan aman.

5. Alihkan pasien ke unit lain dengan diantar oleh


perawat / bidan.

6. Perkenalkan diri petugas di unit yang dituju


kepada pasien dan menyampaikan kepada
pasien bahwa perawatan pasien akan diambil
alih.
7. Lakukan serah terima pasien dengan
menggunakan teknik SBAR ( Situation,
Background, Assessment, Recommendation )

8. Isi dengan lengkap formulir serah terima


pasien ( RM 06 ) dan ditanda tangani oleh
petugas yang mengantar dan menerima pasien
1. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Maternal
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat Jalan

MENERIMA LAPORAN HASIL


TES KRITIS DAN NILAI KRITIS
DENGAN TBAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.05 0 1/2

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
23 Mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


Tatacara menerima laporan hasil tes kritis dan nilai
PENGERTIAN
kritis secara lisan dan melalui telepon dengan
menggunakan teknik TBAK, meliputi :
T : Tulis
BA : Baca
K : Konfirmasi
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
menerima laporan hasil tes kritis dan nilai kritis secara
lisan dan melalui telepon.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK direktur no 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1. TULIS pesan yang disampaikan di catatan
PROSEDUR
terintegrasi, meliputi :
a. Tanggal dan jam menerima pesan
b. Nama lengkap pasien, tanggal lahir,
diagnosa
c. Gunakan simbol / singkatan sesuai standar
d. Dosis / nilai harus spesifik untuk
MENERIMA LAPORAN HASIL
TES KRITIS DAN NILAI KRITIS
DENGAN TBAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.05 0 2/2

menghindari salah penafsiran


e. Nama petugas pelapor / pemberi pesan
f. Nama dan tanda tangan petugas penerima
pesan.
g. Bila pesan diterima melalui telepon,
pengirim pesan akan memverifikasi dengan
memberikan hasil pemeriksaan.

2. BACA yaitu bacakan kembali isi pesan

3. KONFIRMASI kembali kebenaran isi pesan


yang ditulis, kemudian membubuhkan stempel
TBAK pada catatan terintegrasi.
1. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Maternal
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat

FORMAT PENULISAN SOAP


DI CPPT DENGAN TEKNIK
SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.06 0 1/3
Ditetapkan:
STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
27 Mei 2017
OPERASIONAL
dr. Maria Ulfah, MMRS
SOAP merupakan upaya penyeragaman penulisan
PENGERTIAN
asuhan pasien dan re-assesmen pada form rekam
medis oleh pemberi pelayanan kesehatan.
1. Menghasilkan pola keseragaman dalam penulisan
TUJUAN
di rekam medis dengan menggunakan teknik
SBAR
2. Memberikan kemudahan dan pemahaman yang
sama dalam pengelolaan seorang pasien.
3. Pengelolaan pasien lebih terarah dan terkoordinasi
dengan baik.
Berdasarkan SK Direktur No: 040A/RSBS/SK/II/2016
KEBIJAKAN
tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Bina Sehat Jember
A. Mengisi format SOAP di catatan perkembangan
PROSEDUR
pasien terintegrasi dengan menggunakan teknik
SBAR dengan cara :
S : Dituliskan tentang Situation
Tuliskan identitas pasien meliputi nama,
tanggal lahir, dan nomor rekam medis pasien.
Tuliskan masalah kesehatan / kondisi pasien
FORMAT PENULISAN SOAP
DI CPPT DENGAN TEKNIK
SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.06 0 2/3

saat ini
PROSEDUR
O : Dituliskan tentang Background
Tuliskan:
- Hasil pemeriksaan fisik yang prioritas
- Hasil pemeriksaan penunjang / tes kritis
- Hari perawatan ke .....
- Diagnosa medik
- Riwayat penyakit sebelumnya / riwayat
alergi
-Tindakan medik & keperawatan yang
telah dilaksanakan
A : Dituliskan tentang Assesment
Tuliskan hasil pengkajian kondisi pasien
terkini
a. Apa analisa dan pertimbangan perawat
Kondisi pasien memburuk
Pasien tidak stabil
Pasien stabil
Kondisi pasien membaik
b. Ceritakan tentang kesimpulan masalah
pasien
Pasien mengalami gangguan pola nafas
Pasien mengalami penurunan
kesadaran
Pasien mengalami gangguan pada
sistem pencernaan
P : Dituliskan tentang Recommendation
FORMAT PENULISAN SOAP
DI CPPT DENGAN TEKNIK
SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.06 0 3/3

Tuliskan :
a. Permohonan penatalaksanaan
selanjutnya untuk mengatasi masalah
pasien
b. Adakah pemeriksaan lainnya yang
diperlukan seperti laboratorium /
radiologi atau pemeriksaan lainnya yang
menunjang
c. Apakah ada perubahan therapy
d. Apakah perlu dikonsultasikan ke dokter
lainnya
e. Apakah pasien perlu dipindahkan ke
ruang lainnya yang sesuai dengan
kondisi pasien ( intensive/ruang
biasa/pindah ruangan )
B. Membubuhkan stempel SBAR pada catatan
terintegrasi

1. Dokter
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Intensif
4. Instalasi Maternal Perinatal
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Rawat Jalan

MENERIMA INSTRUKSI
DPJP DENGAN TEKNIK
TBAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.07 0 1/2

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
28 Mei 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


Tatacara menerima instruksi dari dokter penanggung
PENGERTIAN
jawab secara lisan dan melalui telepon dengan
menggunakan teknik TBAK, meliputi :
T : Tulis
BA : Baca
K : Konfirmasi
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
menerima instruksi dari DPJP secara lisan dan
melalui telepon.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK Direktur No: 040A/RSBS/SK/II/2016


tanggal 29 Februari 2016 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Bina Sehat Jember
1. TULIS pesan yang disampaikan dokter secara
PROSEDUR
lengkap di catatan perkembangan pasien
terintegrasi pada bagian P/ Planing ( yang berisi
tentang Recommendation )

2. BACA yaitu bacakan kembali isi pesan yang telah


ditulis secara lengkap kepada DPJP. Eja ulang

MENERIMA INSTRUKSI
DPJP DENGAN TEKNIK
TBAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.02.07 0 2/2

PROSEDUR dengan menggunakan kode Alphabeth obat-


obatan yang termasuk ke dalam golongan High
Alert dan NORUM ( Nama Obat Rupa Mirip ) /
LASA ( Look Alike Sound Alike )

3. KONFIRMASI kembali kebenaran isi pesan yang


ditulis dan dbacakan ulang kepada DPJP.
Instruksi akan dikonfirmasi ulang oleh DPJP

4. Cantumkan nama, tanggal/ jam dan tanda tangan


penerima pesan pada catatan terintegrasi yang
telah disediakan di RM 35
5. Berikan stempel TBAK pada catatan terintegrasi
6. Mintakan tanda tangan dan stempel dokter pada
saat visite berikutnya maximal 1x24 jam untuk
verifikasi, cantumkan tanggal/ jam pada saat
dokter memverifikasi

1. Dokter
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Intensif
4. Instalasi Maternal Perinatal
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Rawat Jalan

PELAPORAN HASIL KRITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.05.109 0 1/ 2

Ditetapkan:

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
15 Februari 2017
OPERASIONAL

dr. Maria Ulfah, MMRS


PENGERTIAN Proses pelaporan hasil Laboratorium yang dilakukan
oleh Petugas Laboratorium kepada dokter DPJP
melalui perawat jaga di ruang perawatan secara lisan/
via telpon untuk melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium yang bersifat kritis.
1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien
TUJUAN
yang berorientasi kepada keselamatan pasien.
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam
melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium.

3. Memastikan Kecepatan dan keakuratan hasil


pemeriksaan laboratorium.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK Direktur No.187/RSBS/SK/IX/2016


tentang Pelayanan Laboratorium.
1. Setelah hasil kritis keluar, maka petugas
PROSEDUR
melakukan kroscek kembali mulai dari
kesesuaian data spesimen dengan surat
permintaan, kualitas spesimen, dan juga
melakukan pemeriksaan ulang (Duplo).
2. Petugas laboratorium melanjutkan pelaporan
hasil kritis kepada dokter DPJP melalui perawat
jaga dimana pasien tersebut dirawat.
3. Petugas laboratorium membacakan hasil kritis
secara lengkap kepada perawat jaga untuk
kemudian di catat di dalam rekam medis pasien.

PELAPORAN HASIL KRITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.05.109 0 2/ 2

4. Petugas Laboratorium melakukan konfirmasi


kepada petugas perawatan dengan menyuruh

membacakan kembali hasil yang sudah di


laporkan.
5. Petugas Laboratorium memberi tanda pada SP
bahwa hasil kritis sudah di laporkan.
6. Hasil pelaporan hasil kritis segera ditindak lanjuti
oleh perawat jaga dengan melaporkan ke dokter
DPJP.
7. Jika Dokter DPJP tidak bisa di hubungi, maka
petugas perawatan menghubungi dokter Jaga
untuk melaporkan Hasil Kritis.
8. Petugas Laboratorium mencatat di buku Catatan
Hasil Kritis yang memuat antara lain:
a. Tanggal
b. Nama Pasien
c. Jam Terima Spesimen
d. Diagnosa
e. Hasil Kritis
f. Jam Pelaporan Hasil Kritis
g. Petugas yang melaporkan
h. Dokter DPJP/dokter Jaga/ perawat penerima
Tindak Lanjut
9. Petugas VERIFIKASI memberikan stempel hasil
kritis pada print out hasil yang berisi data:
a. Pelapor
b. Penerima Jam Lapor
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap dan Maternal
4. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai