Anda di halaman 1dari 3

Dampak Tugas Sekolah Pada Waktu Menjelang Ujian Nasional

Oleh : Moch. Ikkbal Aditya K

Ujian Nasional jenis evaluasi atau mengukur pencapaian hasil belajar siswa selama
mendapatkan pendidikan. Evaluasi ini dilakukan dengan standar nasional yang telah
ditentukan pemerintah dan dilakukan diakhir pembelajaran selama tiga tahun. UAN
merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah. Penilaian merupakan
serangakaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar siswa yang dilakukansecara sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan (Depdikbud, 1994). Ujian
Nasional merupakan akhir yang menentukan keberhasilan siswa untuk melanjutkan
pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Walaupun ujian nasional bukan merupakan faktor
penentu kelulusan siswa tetapi ada beberapa perguruan tinggi yang tetap melihat nilai
ujiannasional untuk standar penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Ujian
nasional telah menjadi momok bagi siswa. Hasil belajar mereka di sekolah selama enam
tahun yang lama dan panjang, hanya ditentukan dengan ujian atau evaluasi belajar selama
kurang lebih satu minggu. Karena kekhawatiran siswa yang tinggi dalam menghadapi ujian
nasional, banyak siswa yang rela menghabiskan waktu luangnya untuk mendapatkan belajar
tambahan. Biasanya dalam waktu menjelang ujian nasional banyak siswa yang menambah
jam belajarnya dengan mengikuti bimbingan belajar dengan instansi yang menawarkan
metode dan cara menghadapi ujian nasional tetapi dengan mengeluarkan modal yang cukup
besar. Selain itu, memanggil guru privat ke rumah dan lain sebaginya. Kekhawatiran terhadap
ujian nasional itulah yang membuat siswa mengalami stres di waktu menjelang ujian
nasional.

Ujian nasional akan menambah beban siswa dalam belajar. Selama mereka belajar
mereka dibayang-bayangi ketakutan terhadap ujian nasional. Pada saat waktu menjelang
ujian nasional banyak guru di sekolah malah menambah beban siswa untuk mengerjakan
tugas sekolah. Bukannya menerangkan materi malah kebanyakan guru malah memberikan
pekerjaan rumah kepada siswa. Waktu menjelang ujian nasional seharusnya siswa dibebaskan
dari pekerjaan rumah atau tugas sekolah karena siswa harus lebih fokus kepada ujian nasional
yang akan mereka hadapi. Guru di sekolah seharusnya menjelaskan materi yang berkaitan
dengan ujian nasional. Pekerjaan rumah atau tugas sekolah pada waktu menjelang ujian
nasional akan menambah beban pikiran siswa. Jika siswa terus-menerus dibebani dengan
ujian nasional dan tugas sekolah yang banyak maka lama-kelamaan siswa tersebut akan
mengalami depresi jika mental anak tersebut tidak kuat. Siswa menderita masalah psikologis
yang serius. Banyak siswa mengalami kecemasan saat ujian, dan banyak yang merasa frustasi
karena gagal ujian. Temuan ini sama dengan yang diungkapkan oleh Michael Phillips (2007)
bahwa tes yang distandardkan menyebabkan kecemasan pada peserta ujian. Oleh karena itu,
seharusnya guru tidak memberikan beban lebih kepada siswa dengan memberikan tugas
sekolah. Salah satu tugas sekolah yang memberatkan siswa adalah diberikannya tugas untuk
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memuat soal yang banyak dan materi sedikit.
Guru tidak akan memberikan tugas hanya satu sampai lima soal dalam LKS tetapi seringnya
guru memerintahkan untuk mengerjakan satu bab soal yang ada di LKS. Selain siswa akan
mengalami depresi atau stres, dengan ditambahkannya tugas sekolah akan membuat fokus
siswa terganggu. Karena siswa akan lebih memprioritaskan tugas sekolah terlebih dahulu
daripada belajar untuk menghadapi ujian nasional. Mereka akan kehabisan waktui untuk
berlatih soal atau belajar untuk ujian nasional karena mengerjakan banyak tugas yang
diberikan oleh gurunya. Jika hal ini terjadi, maka waktu menjelang ujian nasional akan dilalui
oleh siswa tanpa persiapan. Ujian nasional akan dihadapi siswa tanpa ada persiapan karena
waktu yang seharusnyta digunakan untuk belajar menghadapi ujian nasional hanya digunakan
untuk mengerjakan tugas sekolah yang banyak dari guru. Seharusnya guru, sekolah, dan
pemerintah memahami apa yang dihadapi siswa, tidak membebani siswa.

Dengan adanya ujian nasional tentu akan menjadi beban tersendiri bagi siswa di
sekolah. Walaupun ujian nasional tidak menentukan kelulusan siswa, tetapi ujian nasional
akan tetap menjadi momok menakutkan bagi siswa. Karena sebagian besar perguruan tinggi
masih melihat nilai ujian nasional dalam penerimaan mahasiswa barunya. Apalagi dengan
ditambah tugas sekolah yang menumpuk akan menambah beban siswa. Siswa yang memiliki
mental yang lemah lambat-laun akan mengalami depresi karena beban yang ditanggungnya.
Selain itu tugas sekolah akan mengganggu fokus siswa dalam mempersiapkan diri
menghadapi ujian nasional. Waktu yang seharusnya digunakan untuk persiapan ujian
nasional hanya digunakan mengerjakan tugas sekolah. Ketika waktu ujian nasional datang
siswa akan depresi karena kurang persiapan dalam menghadapinya. Oleh karena itu,
seharusnya guru lebih memahami apa yang dirasakan siswanya dengan tidak memberikan
tugas sekolah saat waktu menjelang ujian nasional.

Anda mungkin juga menyukai