Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN RUMAH SEHAT

KEPERAWATAN KELUARGA NY T. RT 04 DUSUN KAMPUNG BARU DESA


SIDOSARI KEC. NATAR KAB. LAMPUNG SELATAN 2015

OLEH :
VINCENTIUS DIAN APRI P. S.Kep
15350043

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RUMAH SEHAT

Pokok bahasan : Rumah Sehat


Sub pokok bahasan : Rumah Sehat
Penyuluh : Vincentius Dian Apri Prabowo S.Kep
Hari/tanggal : Minggu, 22 November 2015
Waktu : Pukul 16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Ny. T
Sasaran : Ny. T.dan keluarga

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu investasi terpenting bagi setiap individu.


Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia pun tentu melakukan
berbagai perbaikan atau peningkatan dalam bidang kesehatan demi tercapainya
masyarakat yang sehat dan sejahtera. Peningkatan yang dilakukan pemerintah
dalam bidang kesehatan tentunya tidak sedikit, mulai dari peningkatan sumber
daya manusia di bidang tersebut, sarana dan prasarana pendukung sampai dengan
sistem pelayanan yang akan diberikan. Berbicara di bidang kesehatan tentunya
tidak lepas dari lingkungan tempat tinggal/rumah, karena tempat tinggal
mempunyai pengaruh yang sagat besar dalam menentukan derajat kesehatan
seseorang.
Rumah adalah tempat untuk berlindung dan bernaung dari pengaruh keadaan
alam sekitarnya (contohnya: hujan, panas)serta merupakan tempat untuk
beristirahat setelah bertugas, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan sehat
adalah (menurut WHO) Keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial
bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit atau kelemahan/cacat. Jadi Rumah
sehat dapat dapat didefinisikan sebagai Tempat untuk berlindung /bernaung
dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang
sempurna baik fisik, rokhani maupun sosial.
Namun, pada kenyataannya, tidak semua rumah itu memenuhi criteria rumah
sehat. Banyak sekali ditemukan didaerah pemukiman padat pendududuk atau di
daerah daerah pedesaan yang rumahnya tidak memenuhi criteria rumah sehat,
dengan alasan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Rumah Sehat, diharapkan Ny. T.dan
keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat Rumah Sehat
serta mau melaksanakan penyuluhan dengan membuat rumahnya lebih sehat.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Ny. T.dan keluarga dapat menjelaskan pengertian Rumah Sehat
b. Ny. T.dan keluarga dapat menjelaskan syarat-syarat Rumah Sehat.

c. Ny. T.dan keluarga dapat menjelaskan alasan dibuatnya Rumah Sehat.

d. Ny. T.dan keluarga dapat menjelaskan cara membuat rumahnya lebih

sehat.

C. Media

1. Leaflet

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab
E. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 2 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan mendengarkan
diri
2. Inti 10 Menjelaskan Mendengarkan dan
menit tentang pengertian memperhatikan.
Rumah Sehat.
Menjelaskan syarat-
syarat Rumah Sehat.
Menjelaskan alasan
dibuatnya rumah
sehat.
Menjelaskan cara
untuk membuat rumah
peserta lebih sehat.
3. Diskusi dan 5 menit Diskusi dan tanya jawab Peserta bertanya
tanya jawab dan
memperhatikan.
4. Penutup 3 menit Menyimpulkan Mendengarkan dan
hasil penyuluhan. menjawab salam.
Memberi saran-
saran.
Memberi salam

F. Setting Tempat

MMMM

Keterangan :

P : Penyaji

M : Ny T dan Keluarga

G. Pelaksana

Penyaji : Vincentius Dian Apri Prabowo, S.Kep

H. Evaluasi

Ny T serta keluarganya dapat mengetahui tentang kriteria rumah sehat dan

lingkungan rumah yang sehat. . Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu/media,

pengorganisasian, proses penyuluhan.

2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada keluarga ........ :


a. Apa pengertian dari rumah sehar?

b. Apa saja syarat dari rumah yang baik?

c. bagaimana cara membuat rumah agar lebih sehat?

Sidosari, November 2015

Penyaji

Vincentius Dian Apri. P, S.Kep


I. Materi
RUMAH SEHAT
1. Pengertian

Menurut WHO sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang baik
sempurna serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Sehingga
yang dimaksud rumah sehat adalah rumah yang mendukung penghuninya
untuk dapat hidup sehat.
2. Syarat-syarat Rumah Sehat dan alasan dibuatnya

Rumah Sehat.

a. Tersedia air bersih, ada penampungan air bekas, ada tempat sampah, ada
jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
1) Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna/berasa,
dan bebas dari jentik nyamuk.
2) Sebaiknya sampah dipisahkan antara sampah organik/basah dan
sampah anorganik/kering agar lebih ramah lingkungan. Bahaya dari
pencemaran sampah :
a) Pengotoran udara, seperti bau busuk dan asap
b) Pengotoran air, mengganggu pemandangan
c) Sampah dapt menyumbat saluran air, parit atau got, sehingga dapat
menyebabkan banjir yang merusak jalan dan bangunan.
d) Sampah dapat menimbulkan kecelakaan, seperti luka terkena paku,
beling, pecahan kaca atau dapat menyebabkan kebakaran.
e) Sampah dapat menjadi sarang lalat, Tikus, nyamuk, lipas atau
kecoa yang dapat menyebarkan bibit penyakit.
f) Anak-anak yang bermain didekat tempat sampah bisa
mengakibatkan gatal-gatal, kudis, koreng ataupun kurap
3) Adanya jamban rumah akan menghindari anggota keluarga dari
berbagai penyakit, kecelakaan, dan lain sebaginya.
4) Adanya saluran atau penampungan air hujan akan menghindari
genangan air yang dapat menyebabkan adanya jentik nyamuk.

b. Mempunyai halaman rumah dan harus selalu bersih.


Halaman rumah bisa dimanfaatkan untuk ditanami pohon yang
menghasilkan buah, tanaman hias, sayuran dan lain sebagainya.
Kebersihan rumah dan halaman akan menghindari penyakit.
c. Pekarangan ditanami tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
d. Ruangan rumah cukup luas dan tidak padat penghuninya.
Hal ini untuk menyediakan udara yang cukup dalam rumah dan untuk
menghindari penularan penyakit antar anggota keluarga, misalnya, sakit
batuk, batuk pilek, flu, sakit mata, TBC paru, sakit kulit, dll.
e. Kandang ternak terpisah paling tidak 10 meter jaraknya dari rumah.
Karena , dikandang sering banyak lalat dan nyamuk. Lalat dan nyamuk
dapat menularkan penyakit. Selain itu, kotoran ternak berbau, dan
merusak pandangan, serta jadi sumber penyakit tetanus.
f. Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui lubang langit-langit.
Supaya rumah tidak pengap dan ada sarana untuk keluarnya asap dapur
yang banyak mengandung gas karbon dioksida yang berbahaya bagi
kesehatan.
g. Dinding dan lantai harus kering, tidak lembab.
Hal ini untuk menghindari tumbuhnya jamur, dan kuman penyakit lainnya.
h. Kamar-kamar harus berjendela. Ada lubang angin, dan sinar matahari
dapat masuk ruangan rumah.
1) Agar udara kotor dalam kamar dapat berganti dengan udara bersih dari
luar rumah.
2) Agar sinar matahari dapat masuk ke dalam kamar dan dapat
membunuh kuman penyakit.
3) Agar kamar tidak lembab, basah, pengap, dan berbau tidak sedap.
4) Agar ruangan menjadi terang sehingga mudah dibersihkan.
i. Dimanapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus.
Nyamuk dapat menyebabkan bernagai penyakit, sedangkan kecoa dan
tikus juga dapat menjadi vektor penyebaran penyakit.
j. Rumah sehat juga berarti aman dari hal-hal yang dapat meimbulkan
kecelakaan seperti robohnya rumah, kebakaran, jatuhnya anggota keluarga
ke dalam sumur, dan lain sebaginya.
3. Cara membuat rumah lebih sehat
a. Cara menjaga agar rumah dapat bebas dari jentik nyamuk:
1) Bersihkan bak air, bak kamar mandi, seminggu sekali
2) Tutup rapat-rapat wadah penampung air
3) Gantilah air vas bunga, air minum burung, seminggu sekali
4) Timbunlah didalam tanah, atau simpanlah barang-barang bekas, agar
tidak terisi air hujan dan dijadikan sarang nyamuk
5) Tutup lubang pada pagar dengan tanah, supaya tidak dijadikan
sarang nyamuk.
6) Alirkan air hujan dan air bekas agar tidak menggenang. Sebab
genangan air dapat menjadi sarang nyamuk.
b. Cara membuat rumah yang aman dari kecelakaan
1) Konstruksi rumah harus kuat sehingga tidak mudah roboh.
2) Buat sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam, dan
tempat lain terutama dari anak-anak.
3) Atur rumah agar tidak mudah terjadi kebakaran.
4) Sediakan alat pemadan kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Irianto K, dan Team. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama
Widya.
Kelompok K3M PSIK UGM. 2005. Leaflet Rumah Sehat. Jogjakarta.
Depkes RI. 1993. Petunjuk Teknis Pengendalian Pencemaran Ai : Bagi Petugas
Pembinaan Kesehatan Lingkungan, Edisi I, Dirjen Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Direktorat Penyehatan Air,
Jakarta.

Slamet, Soemirat J. 2002. Kesehatan Lingkungan, Edisi V, Gadjah Mada University


Press, Yogjakarta.

-----------, Pedoman Survey Perumahan dan Lingkungan.

-----------, Pedoman Survey Resiko Pencemaran Sumur Gali

Anda mungkin juga menyukai