Energi terbarukan, seperti solar cell ( sel tenaga surya ), tenaga
angin, biomassa, dan sebagainya sedang menarik perhatian berbagai pihak, terutama karena penggunaan beragam energi tersebut tidak menambah konsentrasi karbondioksida di udara. Biomassa adalah sumber energi yang potensial, penggunaannya pun cukup bervariasi, sehingga menjadi penting sekali. Biomassa adalah sebuah konsep yang memandang badan biota secara kuantitatif. Konsep ini juga mencakup badan hewan, tetapi sebagai sumber daya energi, istilah biomassa terutama menunjukkan badan tumbuh-tunmbuhan, pohon di hutan, rumput di padang, hasil pertanian, dan rumput laut juga termasuk biomassa.
Jika dibandingkan, sumber daya energi terbarukan lainnya hanya
bisa memasok energi dalam bentuk listrik, sedangkan biomassa dapat dikonversi ke bahan bakar padat, cair, maupun gas yang mengandung energi. Selain itu, biomassa memiliki keuntungan lain. Energi terbarukan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Prinsipnya, densitas matahari yang rendah membutuhkan area yang cukup luas untuk menghasilkan energi dengan kuantitas yang signifikan. Untuk itu, bagi energi terbarukan selain biomassa dibutuhkan mekanisme dan fasilitas buatan, seperti panel surya, kincir angin, dan sebagainya. Namun, semua fasilitas tersebut mempunyai batasan umur tertentu dan harus diperbarui ketika masa pemakaiannya habis. Sementara itu, biomassa memiliki perbedaan yang esensial karena memanfaatkan mekanisme fotosintesa tumbuhan sehingga tidak memerlukan peralatan atau fasilitas untuk memperoleh energi dari matahari. Dengan demikian, penggunaan biomassa lebih realistis dan praktis untuk menyerap energi pada area luas secara berkelanjutan.
Kelamahan dari biomassa adalah kesulitan untuk mengumpulkan
biomassa dalam volume besar. Selain itu, efisiensi untuk menangkap energi matahari lebih rendah daripada sel tenaga surya, ada fluktuasi jumlah pasokannya tergantung musim, dan ada kalanya bersaing dengan peruntukan selain energi seperti pangan. Biomassa bisa saja digunakan sebagai sumber energi melalui pembakaran langsung seperti kayu bakar. Namun, jika digunakan ketika bentuk biomassa masih padat dan densitas energinya rendah, maka pemanfaatannya pun terbatas. Jika energi biomassa bisa dikonversi ke energi listrik, energi bahan bakar cair, atau gas pemanfaatannya jauh lebih luas dan bervariasi.