Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSNU JOMBANG
JAWA TIMUR
2016 2017

ABORTUS

1. Pengertian (Definisi) Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak
kurang dari 500 gram.
2. Anamnesis 1. Riwayat terlambat haid atau amenorea < 20 minggu
2. Perdarahan pervaginam, mungkin disertai hasil konsepsi
3. Rasa sakit atau kram perut di daerah suprasimfisis
3. Pemeriksaan Fisik - Perdarahan
- Nyeri perut bagian bawah
- Febris ( kadang-kadang)
4. Kriteria Diagnosis 1. Abortus imminens
Ditegakkan atas dasar adanya perdarahan melalui ostium
uteri eksternum, disertai dengan perasaan mules sedikit
atau tidak sama sekali, uterus membesar sesuai dengan usia
kehamilan, serviks belum membuka dan tes kehamilan
positif.
2. Abortus insipiens
Didapatkan perdarahan melalui ostium uteri eksternum agak
banyak, rasa mules, biasanya lebih sering dan kuat,
didapatkan dilatasi dari serviks dan hasil konsepsi masih
sisa dalam uterus.
3. Abortus inkomplit
Sebagian hasil konsepsi telah keluar, kanalis servikalis
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Perdarahannya dapat menimbulkan syok, dan tidak akan
berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan.
4. Abortus komplit
Semua hasil konsepsi telah keluar.
Diagnosis dipermudah bila hasil konsepsi dapat diperiksa
dan dinyatakan semuanya sudah keluar dengan lengkap.
5. Missed abortion
Perlu waktu pengamatan dan penilaian tanda-tanda tidak
tumbuhnya atau bahkan mengecilnya uterus.
Biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus imminens yang
menghilang setelah pengobatan. Hasil konsepsi tertinggal
dalam kandungan selama > 8 minggu, atau biasanya tes
kehamilan negatif.
6. Abortus infeksiosa
Abortus yang disertai dengan infeksi pada organ-organ
genitalia, didapatkan febris, nyeri adneksa, dan fluor yang
berbau.
7. Abortus septic
Abortus infeksiosa berat dengan penyebaran kuman atau
toksin ke peritoneum dan peredaran darah. Didapatkan
tanda-tanda sepsis pada umumnya dan tidak jarang disertai
syok.
5. Diagnosis Kerja ABORTUS

6. Diagnosis Banding 1. Kehamilan ektopik


2. Hipermenorrheae
3.Abortus mola hidatidosa
4. Mioma uteri bertangkai
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Tes kehamilan
2. Pemeriksaan USG
3. Laboratorium ruti
8. Terapi 1. Abortus imminens
Istirahat tirah baring
Tokolitik : Preparat progesterone 2-3x1tab per 8-12
jam
Antiprostaglandin 500 mg/8jam
2. Abortus insipiens
Kuret atau drip oksitosin bila kehamilan > 12 minggu
kemudian lanjut kuretase
Methylergomethrine maleat 1 tab/8jam selama 5 hari
Amoxyciline 500 mg/8jam selama 5 hari.
3. Abortus inkomplit
Perbaiki keadaan umum
Kuretase (terapi sama seperti abortus insipiens)
4. Abortus komplit
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya saja bila
penderita anemis perlu diberikan sulfas ferosus atau
roborantia.
5. Missed abortion
Mengeluarkan jaringan nekrotik
Pemeriksaan faal hemostasis
Kehamilan <12 minggu langsung kuretase
Kehamilan >12 minggu :
Misoprostol 1 tab/pervaginam/6 jam/1 hari atau
pasang laminaria dilanjurkan dengan drip oksitosin
dan kuretase
6. Abortus infeksiosa
Perbaiki keadaan umum
Antibiotika dosis tinggi
Kuretase setelah 6 jam

7. Edukasi

8. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
9. Tingkat Evidens IV
10. Tingkat C
Rekomendasi
11. Penelaah Kritis 1. dr Heny SpOGK
2. dr Dian Fathul jannah SpOG

12. Indikator Medis Tidak terjadi infeksi maupun perdarahan

13. Kepustakaan 1. Williams Obstetrics 23rd edition

Anda mungkin juga menyukai