Akl Sap 13
Akl Sap 13
Konsep akuntansi penggabungan usaha yang terdapat pada PSAK No.22 secara jelas
meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari
suatu perusahaan induk. Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahan lain
(disebut sebagai perusahaan induk ) memperoleh pengendali kepemilikan atas saham berhak
suara yang beredar. Biasanya, pengendalian kepemilikan pada perusahaan lain diperoleh
secara langsung dengan memperoleh hak mayoritas (lebih dari 50 persen)atas saham berhak
suara,tetapi ada pula pengecualiannya. Pengecualian ini biasanya terjadi karena adanya
kepemilikan saham secara tidak langsung.
Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan memperoleh lebih dari 50 persen saham
berhak suara perusahaan lain,tetap sekali hubungan induk anak terbnentuk,pembelian
tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha. Dengan kata lain
entitas-entitas terpisah hanya dapat bergabung satu kali. Peningkatan pengendalian adalah
sesederhana penambahan investasi.
Entitas Pelaporan
Ketika investasi pada saham berhak suara menimbulkan hubungan induk anak,entitas
pembeli (perusahaan induk) dan entitas yang diperoleh (perusahaan anak)tetap berfungsi
sebagai entitas yang terpisah dan mempertahankan catatan-catatan akuntansinya pada basis
hukum yang terpisah. Laporan keuangan untuk entitas gabungan disusun dengan
mengkonversikan laporan keuangan perusahan induk dan perusahaan anak menjadi laporan
keuangan konsolidasi yang merefleksikan posisi keuangan dan hasil operasi entitas
gabungan. Entitas pelaporan yang baru bertanggung jawab terhadap pelaporan kepada
pemegang saham dan kreditur perusahaan induk dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Hubungan Induk Anak
Suatu perusahaan yang memiliki lebih dari 50 persen saham berhak suara perusahaan lain
dapat mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan sahamnya, dan hubungan
yang terjadi antara kedua perusahaan tersebut adalah hubungan induk anak. Pada saat
hubungan induk anak terjadi perusahaan perusahaan tersebut saling berafiliasi.
Kebijakan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menyediakan berbagai informasi yang tidak terdapat dalam
laporan keuangan terpisah perusahaan induk, dan laporan konsolidasi biasanya diwajibkan
untuk menyajikan yang wajar posisi keuangan dan hasil operasi dari suatu kelompok
perusahaan-perusahan berafiliasi. Kondissi yang lazim untuk konsolidasi adalah kepemilikan
lebih dari 50 persen saham berhak suara perusahaan lain. Berdasarkan PSAK No. 4 laporan
keuangan konsolidasi paragraph 06 perusahaan anak tidak dikonsolidasi jika.
Laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi lazimmnya adalah laporan keuangan dengan tanggal pelaporan
yang sama. Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda perusahan anak biasanya
menyusun laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama dengan perusahaan induk.
Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidaka dapat dilakukan ,laporan keuangan
dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat juga digunakan untuk tujuan
konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut tikad melebihi dari 3
(tiga ) bulan. Sesuai dengan asas konsistensi , baik jangka waktu periode laporan maupun
perbedaan dalam tanggal pelaporan harus selalu sama dari waktu ke waktu.
Apabila laporan keuangan atau tanggal pelaporan yang berbeda digunakan untuk tujuan
konsolidasi maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh yang
material dari setiap peristiwa atau transaksi transaksi antar perusahaan yang terjadi antara
tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dengan tanggal pelaporan keuangan konsolidasi.
Entitas terkonsolidasi adalah suatu entitas pelaporan tidak nyata (konseptual).Hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa entitas-entitas yang terpisah secara hukum dan akuntansi dari
sebuah perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anak dapat digabung menjadi satu
perangkat laporan keuangan yang bermanfaat untuk tujuan pelaporan eksternal.Penting untuk
dicatat bahwa entitas terkonsolidasi adalah suatu entitas pelaporan tidak nyata yang tidak
mempunyai transaksi-transaksi dan tidak menyelenggarakan buku besar.
Asumsi yang mendasari penetapan kelebihan biaya invesyasi terhadap nilai buku adalah
bahwa nilai buku dan nilai wajar dari aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi adalah
sama. Jika ada bukti mengindikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku
melebihi nilai wajar, maka kelebihan itu harus dialokasikan.
Pada akuisisi dalam lingkup hubungan induk anak, diferensial biaya/nilai buku tidak dicatat
dalam buku perusahaan induk ataupun buku perusahaan anak. Oleh karena itu, jumlah yang
muncul pada neraca konsolidasi perusahaan induk dan perusahaan anaknya dicatat melalui
prosedur kertas kerja yang menyesuaikan nilai buku perusahaan anak untuk merefleksikan
diferensial biaya/nilai buku untuk tujuan kertas kerja konsolidasi. Jumlah penyesuaian untuk
setiap akun aktiva dan kewajiban ditentukan dengan menggunakan pendekatan konsolidasi
satu-baris.
Perbedaan antara laporan laba rugi konsolidasi dan laporan laba rugi bukan konsolidasi
perusahaan induk disajikan secara rinci bukan hanya jumlah laba bersihnya. Jika perusahaan
induk menjual barang dagangan kepada perusahaan anaknya, atau sebaliknya, akan ada
pembelian dan penjualan antar perusahaan pada buku terpisah perusahaan induk dan
perusahaan anaknya. Saldo pembelian dan penjualan antar perusahaan adalah saldo resiprokal
yang harus dieliminasi dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasi karena saldo-saldo
tersebut tidak mewakili pembelian dan penjualan pada pihak-pihak diluar entitas
terkonsolidasi. Penyesuaian-penyesuaian atas penjualan dan pembelian antar perusahaan
mengurangi pendapatan dan beban dengan jumlah yang sama besar dan karenanya tidak
mempengaruhi laba bersih konsolidasi. Jumlah pendapatan dan beban sewa yang resiprokal
juga dieliminasi tanpa mempengaruhi laba bersih konsolidasi.
Berbagai penyesuaian dan eliminasi lainnya muncul dalam menyiapkan laporan laba rugi
konsolidasi dimana tujuannya adalah untuk menunjukan pendapatan bagi persahaan induk
dan perusahaan anaknya seolah-olah hanya ada satu entitas hukum dan akuntansi.
AKUNTANSI PUSH-DOWN
Ada kecenderungan untuk mencatat aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
perusahaan anak pada nilai wajarnya pada saat penggabungan usaha selain goodwill, jika
perusahaan induk memperoleh pengendalian melalui pembelian tunggal secara langsung.
Goodwill yang dicatat hanya yang dibeli oleh perusahaan induk.