B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran quantum?
2. Bagaimanakh karakteristik model pembelajaran quantum?
3. Apakah kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum?
4. Mengapa kami memilih Aljabar sebagai acuan materi dalam makalah ini?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Menjelaskan tentang model pembelajaran quantum.
2. Menjelasakan karakteristik model pembelajaran quantum.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum.
4. Mengetahui alasan kami memilih Aljabar sebagai acuan materi dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran Quantum
1. Pengertian
Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.
Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang
memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar (De porter. B,
2004). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa quntum teaching adalah orkrestasi atau
simfoni bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan
isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase
musik dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap orchestra dan
pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.
Interaksi dari konteks dan isi dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Jika dikaitkan dengan
situasi belajar-mengajar sekolah, unsur-unsur yang sama tersusun dengan baik yaitu suasana,
lingkungan, landasan, rancangan, penyajian, dan fasilitas.
2. Sistem Sosial
Sistem sosial model ini menghendaki guru berangkat dari asumsi bahwa guru hanya sebagai
fasilitator dan reflector saja. Yang lebih di utamakan adalah keaktifan siswa. Karena siswa
bertanggung jawab penuh atas pendidikan mereka sendiri . Peran guru lebih dari sekedar pemberi
ilmu pengetahuan, tetapi guru adalah rekan belajar, model, pembimbing dan mengubah
kesuksesan siswa. Artinya, kewenagan dibagi antara siswa dan guru. Norma yang berlaku
terletak pada kebebasan berfikir dan berpeilaku saat dalam proses pembelajaran. Ganjaran yang
dipakai tidak bersifat hukuman namun perayaan. Karena perayaan dapat memperkuat kesuksesan
dan motivasi siswa. Misalnya, berupa pujian,tepuk tangan, empati dari guru,dll. Dan untuk
menata suasana hati siswa, dapat digunakan musik saat proses pembelajaran.
Guru menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri siswa. Mengutamakan
keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi dan bersifat humanistik. Guru juga
menyeimbangkan ketermpilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material siswanya.
Serta mengintegrasikan totalitas tubuh dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa
berlangsung nyaman dan hasilnya optimal.
3. Prinsip Reaksi
Dalam quantum teaching guru mampu menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa tahu
akan manfaat yang telah dipelajarinya. Guru mampu berinteraksi dengan siswa sehingga tercipta
suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar dan selanjutnya guru memberikan
perayaan atas apa yang dicapai siswa.
4. Sistem Pendukung
Sarana yang dibutuhkan dalam model pembelajaran ini berbeda-beda, tergantung pada
fungsi dari pembelajaran itu sendiri. Jika pembelajaran itu berhubungan dengan kontra
akademik, maka sumber-sumber yang sesuai harus tersedia. Namun jika pembelajaran itu
berbicara tentang penyuluhan terhadap masalah perilaku, maka tidak diperlukan sumber, tapi
cukup dengan keterampilan guru dalam menyuluh.
Berdasarkan dua kasus tersebut, maka untuk mengatasinya diperlukan adanya susunan
ruang yang memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini. Sehingga
kapanpun siswa dapat mengubah posisi duduk mereka sesuai dengan kondisi. Dan hal ini akan
memudahkan siswa untuk merealisasikan masalah secara tepat dan memadai tanpa diburu-buru
oleh waktu. Selain itu, alunan musik juga dapat mendukung konsentrasi siswa dalam belajar.
Serta membuat siswa lebih rileks saat menerima pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Deporter, Bobbi, dkk . 2005. Mempraktikan Quantum Learning di Ruang Kelas. Bandung : Kaifa.
Kusno dan Joko Purwanto. 2011. Effectiveness of Quantum Learning for Teaching Linear Program at the
Muhammadiyah Senior High School of Purwokerto in Central Java, Indonesia. International
Journal for Educational Studies,4(1).
Oktamarini, Dwi Rai. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Quantum ( Quantum teaching) dengan teknik
mind mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD No 2
Bongan Tahun Pelajaran 2008/2009.
Aceng, Jaelani dan Sumadi.2010. Penerapan Metode Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Matematika pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan. EduMa, Vol. 2, No. 1.
Diposting oleh Asiknya Dunia Bersama Komputer di 04.59 2 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
http://elsusantiely60.blogspot.co.id/