Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN AIR TERJUN TIDAK TEREKSPOS SEBAGAI

SUMBER ENERGI LISTRIK DI DESA PARANG

Haris sudana
S1 teknik mesin, universitas negeri malang

1.1. LATAR BELAKANG

parang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Banyakan,


Kabupaten Kediri. Wilayah desa parang berada di lereng timur Gunung wilis..
Pada umumnya, sebagian besar mata pencarian masyarakat adalah petani, di
antaranya petani sayuran, dan teh. Adanya sumber daya melimpah dan
kelestarian yang terjaga dapat menarik wisatawan untuk mengunjunginya.
Terlebih, udara yang belum banyak tercemar oleh polusi dan melimpahnya air
bersih menjadikan Desa parang menjadi tempat yang perlu diperhitungkan
sebagai agrowisata.

Saat ini sumber daya tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal,


terutama oleh masyarakat setempat. Kurangnya pemahaman warga mengenai
teknologi, seperti pertanian, pengelolaan air, dan manajemen yang baik serta
pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan budaya turun temurun
menjadikan pemanfaatan sumber daya terkesan monoton. Sebagai contoh
konkret adalah pemanfaatan air. Sumber daya air di parang sangat melimpah
tetapi masyarakat sekitar hanya menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari
dan kebutuhan ternak, selebihnya terbuang sia-sia.

Dari contoh konkret tersebut akan menimbulkan suatu permasalahan, yaitu


bagaimana cara memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang tersedia,
terutama sumber daya air di daerah parang. Dengan sistem pengelolaan yang
baik, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengairan
air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, yaitu sebagai
pembangkit energi listrik yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat di desa parang.
Energi adalah suatu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pada saat
ini, dunia sedang mengalami krisis energi dan khususnya Indonesia
mengalami krisis energi listrik secara nasional sehingga PLN menyiasatinya
melalui pemadaman secara bergilir. Listrik merupakan salah satu kebutuhan
hidup manusia yang primer sehingga diperlukan suatu instansi pembangkit
tenaga listrik yang efisien. Oleh karena itu, diperlukan adanya sumber energi
alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi tersebut. Salah satu sumber daya
listrik alternatif lain yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan potensi
air yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.

Pembangunan Pembangkit Listrik tenaga air terjun ditujukan untuk


daerah-daerah pedesaan. Selain itu Pembangkit Listrik ini memiliki jaringan
transmisi dan distribusi sendiri yang pengelolaannya dapat diserahkan
langsung kepada pengurus desa setempat dalam hal ini adalah pengurus desa
parang. Pembangkit Listrik Tenaga air tidak banyak mempengaruhi
lingkungan atau mengurangi air untuk keperluan pertanian. Pembangunan
hanya dimanfaatkan energinya atau diambil energy potensialnya saja.

Upaya membangun Pembangkit Listrik dengan memanfaatkan tenaga air


terjun adalah upaya konstruktif untuk mengajak masyarakat peduli dengan
lingkungan hidup secara riil. Memanfaatkan air untuk memutar turbin
pembangkit listrik, maka debit air harus tetap terjaga. Menjaga kualitas hutan
adalah pilihan mutlak bagi masyarakat di sekitar yang memanfaatkan hutan
untuk hidup dan mengharapkan listrik dari mikrohidro. Menjaga hutan berarti
juga mempertahankan debit air dari mata air sebagai pembangkitnya.
Ketersediaan air di Desa parang memungkinkan untuk dikembangkan.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Beberapa rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara memanfaatkan secara maksimal sumberdaya air di desa


parang sebagai energi alternatif pembangkit listrik tenaga air
2. Besar biaya konstruksi dan biaya operasional PLTA

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya perancangan ini adalah :

1. Memanfaatkan sumber daya air untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat desa Parang

2.Besarnya biaya konstruksi dan operasional yang dibutuhkan untuk


pembangunan PLTA.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Hasil utama yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah:

1. Sumber daya air dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

2. Terlaksananya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga air Desa Parang

3. Pembangunan tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Desa


Parang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PLTA
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan
cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban
puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator).
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA
tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat
penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat
dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun
pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang
tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan
3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang.

B. KOMPONEN-KOMPONEN DASAR PLTA


Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir.
A. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu sudu dari turbin sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa
peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat
(penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas
(draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik.
Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air,
sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis
dan propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-
sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh
servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu
atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada
sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin
rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan,
posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-
sudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-
sudu jalan (mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan
listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau
dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin
air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini
merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

B. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan
stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang terletak di stator. Lalu
tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
i. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada
rotor, sesuai dengan persamaan:
= 60 . f / P
dimana:
: putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan
frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333
rpm.

ii. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

iii. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari
AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur
adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk.
Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan
makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat,
yaitu:
a. Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b. Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
c. Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust
bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas
rotor.
d. Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator
yang digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.

C. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan
lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja
dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini
ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.
D. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
a. Bendungan Beton
1. Bendungan Gravitasi
2. Bendungan Busur
3. Bendungan Rongga
b. Bendungan Urugan
1. Bendungan Urugan Batu
2. Bendungan Tanah
c. Bendungan Kerangka Baja
d. Bendungan Kayu
C. PRINSIP KERJA PLTA

Keterangan:
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup
pengatur ditutup untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Transformator, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut
dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian
ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran
air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan
juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik
tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut
kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer
supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan,
daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.

Anda mungkin juga menyukai