Haris Nitip
Haris Nitip
Haris sudana
S1 teknik mesin, universitas negeri malang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PLTA
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan
cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban
puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator).
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA
tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat
penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat
dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun
pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang
tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan
3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
B. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan
stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang terletak di stator. Lalu
tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
i. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada
rotor, sesuai dengan persamaan:
= 60 . f / P
dimana:
: putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan
frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333
rpm.
ii. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
iii. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari
AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur
adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk.
Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan
makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat,
yaitu:
a. Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b. Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
c. Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust
bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas
rotor.
d. Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator
yang digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.
C. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan
lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja
dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini
ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.
D. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
a. Bendungan Beton
1. Bendungan Gravitasi
2. Bendungan Busur
3. Bendungan Rongga
b. Bendungan Urugan
1. Bendungan Urugan Batu
2. Bendungan Tanah
c. Bendungan Kerangka Baja
d. Bendungan Kayu
C. PRINSIP KERJA PLTA
Keterangan:
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup
pengatur ditutup untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Transformator, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut
dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian
ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran
air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan
juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik
tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut
kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer
supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan,
daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.