MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI B
PROFESIONAL :
PERAWATAN BERKALA CASIS, PEMINDAH TENAGA DAN
LISTRIK KENDARAAN RINGAN
Penulis :
PEDAGOGIK :
Penulis:
Astu Widodo, MPd.,08125226512; astuwidodo@yahoo.com
Penelaah:
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
SMK Teknik Kendaraan Ringan KK B
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kompetensi guru.
Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska
UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber
belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda
TatapMuka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi
(kombinasi antara tatap muka dengan daring).
iv
SMK Teknik Kendaraan Ringan KK B
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan
Elektronika (PPPPTK BOE) Malang dapat menyelesaikan revisi modul ini dengan
baik. Revisi modul ini merupakan penyempurnaan dari modul Guru Pembelajar
yang telah disusun pada tahun 2016. Fokus revisi terletak pada pengintegrasian
Penguatan Pendidikan Karakter dan pengembangan soal.
vi
SMK Teknik Kendaraan Ringan KK B
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI B
PROFESIONAL :
PERAWATAN BERKALA CASIS, PEMINDAH TENAGA DAN
LISTRIK KENDARAAN RINGAN
Penulis :
Drs. Bintoro, S.T, M.T., 08123305762, email: bintorob@yahoo.com
Penelaah :
Ch. Wawan Darmawan, S.Pd, M.Pd., 081233072105, email:
chabdrakusuma@yahoo.com
Penyunting :
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Daftar Isi
D. Aktifitas Pembelajaran............................................................................122
E. Latihan/Kasus/Tugas...............................................................................129
F. Rangkuman.............................................................................................129
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut..............................................................130
Kegiatan Pembelajaran 4.................................................................................134
A. Tujuan.....................................................................................................135
B. Indikator Pencapaian Kompetensi...........................................................135
C. Uraian Materi..........................................................................................136
D. Aktifitas Pembelajaran............................................................................153
E. Latihan/Kasus/Tugas...............................................................................158
F. Rangkuman.............................................................................................158
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut..............................................................158
Pengembangan Soal........................................................................................162
Penutup............................................................................................................ 163
Evaluasi............................................................................................................166
Daftar Pustaka..................................................................................................172
Glosarium.........................................................................................................174
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang perlu dipelajari dalam modul ini adalah Perawatan
Berkala Casis, Pemindah Tenaga dan Kelistrikan Kendaraan Ringan , yang
meliputi:
0 Menelaah prinsip kerja kopling
1 Merawat berkala kopling
2 Menelaah prinsip kerja transmisi manual
3 Merawat berkala transmisi manual
4 Menelaah prinsip kerja transmisi otomatis
5 Merawat berkala transmisi otomatis
6 Menelaah prinsip kerja poros propeller, gardan dan aksel roda
7 Merawat berkala poros propeller, gardan dan aksel roda
8 Menelaah prinsip kerja sistem kemudi
9 Merawat berkala sistem kemudi
10 Menelaah prinsip kerja sistem rem
11 Merawat berkala sistem rem
12 Menelaah kodefikasi peleg dan ban
13 Merawat berkala peleg dan ban
14 Menelaah prinsip kerja sistem suspensi
15 Merawat berkala sistem suspensi
16 Menelaah prinsip kerja sistem penerangan, tanda dan pengaman
17 Merawat berkala sistem penerangan, tanda dan pengaman
18 Menelaah prinsip kerja penghapus /pembersih kaca
19 Merawat berkala sistem penghapus/ pembersih kaca
20 Menelaah prinsip kerja sistem starter dan pengisian
21 Merawat berkala sistem starter dan pengisian
Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
23 Pendahuluan
24 Mengkaji Materi
5890 Refleksi
pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi
materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi
oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh
peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-
2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar
pada alur berikut ini.
23 Pendahuluan
5888 In Service
Learning 1 (IN-1)
Mengkaji Materi
dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul.
Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer
discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok
kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan
kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan
dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
24 Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi
materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi
oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh
peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
E. 3. Lembar Kerja
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.
Kegiatan Pembelajaran 1
Perawatan Berkala Kopling, Transmisi Manual Dan
Transmisi Otomatis
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, cermat, teliti, kreatif, bersemangat dan
didorong rasa ingin tahu serta bertanggung jawab diharapkan guru mampu:
0 Menelaah prinsip kerja kopling
1 Merawat berkala kopling
2 Menelaah prinsip kerja transmisi manual
3 Merawat berkala transmisi manual
4 Menelaah prinsip kerja transmisi otomatis
5 Merawat berkala transmisi otomatis
0 Uraian Materi
1. Sistem Pemindah Tenaga
Sistem pemindah tenaga adalah sistem yang berfungsi untuk memindahkan torsi
dan tenaga mesin ke roda penggerak kendaraan untuk memenuhi kebutuhan
kendaraan mulai dari kendaraan mulai bergerak jalan, kendaraan berjalan
lambat-cepat dan sampai kendaraan menjadi berhenti kembali. Sistem pemindah
tenaga harus dapat menghasilkan berbagai kebutuhan torsi dan tenaga roda
kendaraan, sehingga kendaraan dengan kapasitas muatannya dapat berjalan
dengan baik pada berbagai kondisi jalan.
2
3
Gambar 1. 1 Sistem Pemindah Tenaga
23 Kopling
Pada saat kaki pengemudi tidak menekan pedal kopling, maka tuas pembebas
pada unit kopling tidak tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma menekan
plat penekan sehingga plat penekan terhubung / tertekan dan kanvas kopling
terjepit diantara roda gaya dan plat penekan, sehingga putaran motor pada roda
gaya dimana terdapat dudukan pelat kopling, akan diteruskan atau dipindahkan
ke poros kopling.
Selanjutnya pada saat kaki pengemudi menekan pedal kopling, maka tuas
pembebas pada unit kopling akan tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma
mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari penekanan. Akibatnya
kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, maka tenaga, torsi dan putaran
motor tidak dapat diteruskan/dipindahkan ke poros kopling.
0 Kotak alat
1 Lampu kerja
2 Alat pengangkat mobil
3 Penyangga mobil
0 Mobil
Catatan
0 Pada sistem penggerak hidraulis, letak sekrup penyetel biasanya pada batang
penekan silinder kopling.
0 Mur kontra
1 Mur penyetel
2 Batang penekan
Mengapa pada kopling sistem penggerak hidraulis yang baru distel, gerak
bebasnya dapat hilang setelah pedal kopling ditekan beberapa kali?
Gerak bebas hilang karena batang penekan pada silinder master tidak ada
celahnya. Akibatnya :
0 Pada saat pedal dilepas, torak master tidak dapat kembali sampai pada
pembatasnya.
1 Lubang kompensasi antara silinder reservoir tertutup oleh sil primer.
2 Cairan rem dari silinder kopling tidak dapat mengalir kembali ke resevoir,
maka tekanan dalam sistem hidraulis akan hilang dengan sempurna.
3 Kopling masih sedikit tertekan, walaupun pedalnya dilepas.
Batang penekan
lubang kompresi
Stel disini !
Sil primer
Celah 0,2 - 1mm
3. Transmisi Manual
Didalam kotak transmisi terdapat beberapa pasangan roda gigi. Dengan berbagai
pasangan roda gigi tersebut, transmisi dapat menaikkan dan menurunkan torsi,
tenaga dan putaran motor serta membalik arah putaran motor untuk keperluan
memundurkan kendaraan
23 Lengan
Kesimpulan :
Dengan lengan pengungkit yang lebih panjang (l2) memungkinkan dapat
memindahkan beban berat (F1 = 16 kg) dengan tenaga kecil (F2 = 4 kg)
Pasangan roda gigi seperti gambar memiliki kesamaan dengan prinsip dasar
kerja lengan. Roda gigi penggerak akan mengungkit roda gigi yang
digerakkan. Gaya atau momen pada roda gigi dengan diameter yang lebih
kecil bisa berubah menjadi gaya atau momen yang semakin besar pada roda
gigi dengan diameter yang lebih besar dengan putaran yang lebih lambat.
Posisi Gigi 1 :
Roda gigi A dihubungkan dengan roda gigi D, maka roda gigi C lepas dengan
roda gigi B, hasilnya putaran output lebih rendah / lambat daripada putaran input.
Posisi Gigi 2 :
Roda gigi B dihubungkan dengan roda gigi C, maka roda gigi D lepas dengan
roda gigi A, hasilnya putaran output lebih tinggi / cepat daripada putaran input.
Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D, maka aliran putaran dari putaran input
0 roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar), hasilnya putaran
output rendah/lambat.
Posisi Gigi 2 :
Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C, maka aliran putaran dari putaran input
0 roda gigi B (diameter besar) - roda gigi C (diameter kecil), hasilnya putaran
output tinggi/cepat.
a) Cara Kerja Transmisi Biasa Dengan Roda Gigi Geser (Gambar 1.12)
Posisi Gigi 1 :
Roda gigi geser C dihubungkan dengan roda gigi F, maka roda gigi A D dan roda
gigi F - C berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran input - roda gigi A
(diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) poros (3) - roda gigi F (diameter
kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output rendah/lambat.
Posisi Gigi 2 :
Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi E, C F di lepas, maka roda gigi A
D dan roda gigi E - B berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran input
0roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) poros (3) - roda gigi
F (diameter kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output
tinggi/cepat.
Posisi Gigi 3 :
Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi A, C F di lepas, maka poros
output dan input seporos, sehingga putaran output dan input sama.
Posisi Gigi R :
Disebut transmisi dua poros, karena untuk menghasilkan sejumlah posisi gigi
maju (pada gambar 1.19 menghasilkan 3 posisi maju) diperlukan 2 poros. Untuk
posisi gigi mundur diperlukan satu poros lagi.
Putaran poros input akan menghasilkan putaran poros output, jika salah satu
roda gigi poros output digeser dan berhubungan dengan roda gigi poros input.
Demikian juga untuk posisi gigi mundur, dengan menggeser gigi mundur pada
porosnya, maka akan diperoleh posisi gigi mundur.
3
1
6 4 2
Posisi Gigi 4
Posisi Gigi 3
Posisi Gigi 2 Posisi Gigi 1
Posisi Gigi R
Posisi Gigi 1
Posisi Gigi 2
Posisi Gigi 3
Posisi Gigi 4
Posisi Gigi R
Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi dan
poros output tergambar dalam diagram diatas.
Nama komponen :
1. Poros intput 5. Bantalan bola pada poros
2. Poros bantu 6. Bantalan pilot
3. Poros output 7. Gigi spedometer
4. Unit sinkromes 8. Gigi balik
6 4 3
Posisi 1
Posisi 2
Posisi 3
Posisi 4
Posisi 5
Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi
poros bantu - pasangan roda gigi dan poros output.
Oli transmisi dan oli aksel tidak perlu diganti baru. Permukaan oli yang terlalu
rendah disebabkan karena ada kebocoran , misalnya pada sil-sil.
Persyaratan : kendaraan harus berada pada posisi datar (tidak miring). Oli dapat
diisikan dengan menggunakan pompa tangan . Untuk aksel diperlukan oli roda
gigi dengan spesifikasi GL 5 atau 6. Pada transmisi bisa juga menggunakan oli
mesin .
Pada transmisi otomatis, tinggi permukaan oli diukur melalui batang pengontrol
oli. Pengukuran harus dilakukan ketika motor hidup, pada temperatur kerja, dan
tuas transmisi di posisi P.
0 Kontrol : F = maksimum L
= minimum
Oli dan saringan pada transmisi otomatis diganti 50' 000 km. Cara mengganti
lihat buku manual.
D. Aktifitas Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam aktifitas pembelajaran
adalah:
0 Dalam mempelajari materi Pengetahuan, pembelajar diharapkan membaca
uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai tuntas,
mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri sebagai
umpan balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari awal jika hasil
belajar belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah dipelajari dengan tuntas,
maka tidak diperkenankan mempelajari materi berikutnya.
Jelaskan cara kerja kopling dan aliran tenaganya pada posisi terhubung dan
pada posisi bebas
23 Cara kerja kopling dan aliran tenaganya pada posisi terhubung..........
24 Cara kerja kopling dan aliran tenaganya pada posisi bebas ...............
Lakukan Praktik Penyetelan gerak bebas kopling, untuk kopling hidroulis dan
mekanis.
Perhatikan Petunjuk dibawah ini
Jelaskan proses kerja dari transmisi tersebut dengan mengisi tabel dibawah ini
1 Tingkat 1
2 Tingkat 2
3 Tingkat 3
4 Tingkat 4
5 Mundur
E. Latihan/Kasus/Tugas
Carilah buku pedoman pemilik mobil untuk minimal 2 jenis kendaraan dengan
merk yang berbeda. Kemudian kerjakan tugas berikut :
23 Rangkumlah hal pokok apa saja yang dibahas dari masing-masing buku
pedoman pemilik mobil tersebut terkait dengan kopling dan transmisi.
24 Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan/waktu perawatan berkala/
servis kopling dan transmisi dari masing-masing buku manual tersebut.
F. Rangkuman
23 Sistem pemindah tenaga adalah sistem yang berfungsi untuk memindahkan
torsi dan tenaga mesin ke roda penggerak kendaraan untuk memenuhi
kebutuhan kendaraan mulai dari kendaraan mulai bergerak jalan, kendaraan
berjalan lambat-cepat dan sampai kendaraan menjadi berhenti kembali.
Sistem pemindah tenaga harus dapat menghasilkan berbagai kebutuhan
torsi dan tenaga roda kendaraan, sehingga kendaraan dengan kapasitas
muatannya dapat berjalan dengan baik pada berbagai kondisi jalan.
24 Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran / tenaga
motor ke transmisi
25 Transmisi berfungsi untuk mengatur perbandingan putaran motor dengan poros
penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
26 Poros penggerak (propeller shaft) berfungsi untuk meneruskan
putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang
bervariasi.
27 Penggerak aksel (gardan/differensial) berfungsi untuk penggerak sudut,
untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel.
Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
28 Poros aksel berfungsi untuk meneruskan putaran dari penggerak aksel ke
roda.
Roda berfungsi untuk meneruskan tenaga dan torsi ke permukaan jalan
sehingga menjadi traksi yang menggerakkan kendaraan.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem
pemindah tenaga ?
Kesimpulan :
jika jawaban YA kurang dari 13, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar
belum tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
Kegiatan Pembelajaran 2
Perawatan Berkala Poros Propeller, Gardan, Aksel
Roda, Sistem Kemudi Dan Suspensi
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, cermat, teliti, kreatif bersemangat,
didorong oleh rasa ingin tahu dan bertanggung jawab diharapkan guru mampu:
0 Menelaah prinsip kerja poros propeller, gardan dan aksel roda
1 Merawat berkala poros propeller, gardan dan aksel roda
2 Menelaah prinsip kerja sistem kemudi
3 Merawat berkala sistem kemudi
4 Menelaah prinsip kerja sistem suspensi
5 Merawat berkala sistem suspensi
0 Uraian Materi
0 Poros Penggerak (Propeller Shaft)
Nama komponen :
0 Poros penggerak (Poros propeler)
1 Penghubung sudut (joint)
2 Poros aksel (Poros roda)
0 Poros cukup kuat meneruskan momen pusat dan diferensial ke roda (baja
khusus) dan tahan terhadap getaran dan puntiran
!!!!!!!!!!!!!!7264.32 Penghub
ung dapat meneruskan tenaga/putaran maksimum pada sudut 150
!!!!!!!!!!!!!!7264.33 Putaran poros
tidak merata, jika sambungan memben tuk sudut besar
!!!!!!!!!!!!!!7264.34 Digunaka
n pada kendaraan kendaraan dengan peng gerak roda belakang motor
di depan ( memanjang )
maximal 150
Penggunaan : pada perpanjangan poros penggerak ( propeller
) dari transmisi
Sifat sifat : dapat sedikit terpuntir guna meredam hantaran
0.00
0
0
0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
A0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
0
#
0
d. Pemeriksaan dan Pelumasan Poros Penggerak
0 Peralatan yang diperlukan:
Keterangan :
Aksel rigid biasanya digerakkan dengan poros propeler yang dilengkapi dengan
sambungan salib dan dengan nipel pelumas.
0 Jika poros propeler dilengkapi dengan nipel, lumasi dengan pompa vet.
.
Letak nipel pelumas
2. Sistem Kemudi
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan
melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi.
Poros pemindah
Bolt joint
Tire Rod
Gigi ( rak )
Lengan kemudi
Gigi pinion ( knuckle arm )
Nama komponen :
0 Reservoir
1 Unit pompa
2 Pipa pendingin
3 Unit pengatur sirkit aliran minyak
4 Rumah gigi kemudi
5 Saluran pembagi
0 Langkah kerja
Pemeriksaan batas permukaan oli
Catatan :
Jika penyetelan dilaksanakan pada posisi roda yang tidak lurus (belok ke kiriatau
ke kanan), maka hasil penyetelannya tidak akurat. Karena pada saat roda tidak
lurus, kebebasan gigi kemudinya adalah yang paling besar. Kalau penyetelan
dilakukan pada posisi tersebut, maka pada pada posisi roda lurus, kebebasan
kemudinya hilang, gigi kemudi menjadi rapat dan gerakan kemudi menjadi berat.
Penambahan vet melalui nipel dinilai cukup, jika karet penutup joint mulai
mengembang. Nipel yang tersumbat harus diganti dan vet yang jatuh kelantai
harap dibersihkan dengan segera!
Penggunaan :
4. Suspensi Independen
Sifat sifat yang dimiliki secara umum :
Penggunaan :
0 Alat pengangkat
1 Penyangga
2 Pompa vet
3 Pengungkit
4 Lampu kerja
5 Kereta tidur
0 Mobil-mobil dengan:
1 aksel rigid
2 suspensi indep
3 Vet
4 Kain lap
Keselamatan kerja
Langkah kerja
0 Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun secara visual, dan
dengan pengungkit.
0 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
SMK Teknik Kendaraan Ringan KK B
Pemeriksaan stabiliser
0 Lumasi nipel dengan pompa vet. Pengisian vet pada ball-joint cukup
kalau karet penutupnya mulai mengembang. Bagian-bagian lain diisi
sampai vet keluar pada celah-celah.
1 Vet yang jatuh ke lantai harus segera dibersihkan.
0 Alat pengangkat
1 Penyangga
2 Rangka pengukur Toe-in
3 Kotak alat tang pipa
4 Lampu kerja
Keselamatan kerja
Persyaratan kerja
Pemeriksaan Awal
0 Perksa keausan ban depan secara visyal. Jika keausa ban tidak merata
seperti pada gambar, berarti toe-in salah.
0 Kontrol kelurusan roda kemudi , jika salah lihat petunjuk pada halaman 8.
1 Kontrol sambungan kemudi pada saat mobil belum terangkat. Untuk ini,
suruh seseorang menggerakkan roda kemudi dan perhatikan kelonggaran
pada joint-joint . Bila terdapat berarti joint sudah aus, dan harus diganti.
Pengukuran Toe-In
Penyetelan Toe-In
0 Stel toe-in dengan menyesuaikan panjang tie-rod kanan dan kiri .(Satu
putaran pada bagian penyetel mengakibatkan perubahan toe-in 4 mm)
Petunjuk
0 Jika toe-in terlalu besar (misal 20 mm), kontrol suspensi dan rangkanya
secara baik. Perubahan yang besar dapat berasal dari kebengkokan
akibat kecelakaan / benturan dengan pinggir jalan.
Jika kemiringan roda kemudi hanya sedikit , kita dapat menyesuaikan dengan
merubah panjang tie-rod kanan dan kiri (misal : kanan diperpanjang 1 putaran,
kiri diperpendek 1 putaran , sehingga toe-in tetap sama).
D. Aktifitas Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam aktifitas pembelajaran
adalah:
0 Dalam mempelajari materi Pengetahuan, pembelajar diharapkan membaca
uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai tuntas,
mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri sebagai
umpan balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari awal jika hasil
belajar belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah dipelajari dengan tuntas,
maka tidak diperkenankan mempelajari materi berikutnya.
Kerjakan beberapa lembar kerja (LK) yang berkaitan dengan KP 2 dibawah ini:
Nama komponen :
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
A.
.............................................
.
B
.............................................
..
C
.............................................
..
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Nama-nama komponen:
1. ..........................................................
2. ..........................................................
3. ..........................................................
4. ..........................................................
5. ..........................................................
Petunjuk:
a. Sebelum melakukan praktik siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
0 Rencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan secara cermat dan teliti
1 Identifikasi keselamatan kerja yang harus diperhatikan
2 Laksanakan praktik pemeriksaan dan pelumasan poros penggerak, dan
laporkan hasilnya.
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik pemeriksaan dan penyetelan
gigi kemudi
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik pemeriksaan dan penyetelan
gigi kemudi
E. Latihan/Kasus/Tugas
Carilah buku pedoman pemilik mobil untuk minimal 2 jenis kendaraan dengan
merk yang berbeda. Kemudian kerjakan tugas berikut :
0 Rangkumlah hal pokok apa saja yang dibahas dari masing-masing buku
pedoman pemilik mobil tersebut yang terkait dengan poros propeller,
gardan dan aksel roda, serta sistem kemudi dan suspensi.
1 Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan/waktu perawatan
berkala/ servis poros propeller, gardan dan aksel roda, serta sistem kemudi
dan suspensi dari masing-masing buku manual tersebut.
0 Rangkuman
0 Poros penggerak berfungsi untuk meneruskan putaran / tenaga dari
transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
1 Kegunaan sambungan salip ( joint ) pada poros propeler adalah untuk
meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas batas
tertentu
2 Kegunaan sambungan geser ( luncur ) pada poros propeler adalah untuk
mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegang terjadi perubahan jarak
aksel dan transmisi.
3 Kemampuan sudut penghubung bola peluru ( pot joint ) dapat meneruskan
tenaga / putaran pada sudut maximum 500 ( rata rata 300 )
5. Kemampuan sudut penghubung fleksibel ( flexible joint ) dapat meneruskan
tenaga / putaran roda sudut maximal 150
0 Aksel rigid biasanya digerakkan dengan poros propeler yang dilengkapi
dengan sambungan salib diperlengkapi dengan nipel pelumas.
1 Pada roda suspensi indenpenden biasanya digerakkan dengan poros
penggerak yang diperlengkapi dengan sambungan peluru.
2 Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak
kendaraan melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi.
3 Penyetelan roda gigi kemudi yang dilaksanakan pada posisi roda yang tidak
lurus (belok kiri/kanan), maka hasil penyetelannya tidak akurat. Karena pada
saat roda tidak lurus, kebebasan gigi kemudinya adalah yang paling besar.
Kalau penyetelan dilakukan pada posisi tersebut, maka pada pada posisi roda
lurus, kebebasan kemudinya hilang, gigi kemudi menjadi rapat dan gerakan
kemudi menjadi berat.
0 Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi
kendaraan dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga
kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman. Untuk itu maka
suspensi harus dapat :
0 Mengantar gerakan roda
1 Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
2 Mengabsorsi dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
3 Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman
1 Suspensi independen memiliki sifat sifat secara umum :
0 Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
1 Konstruksi agak rumit
2 Membutuhkan sedikit tempat
3 Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
4 Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
5 Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar
gerakan roda)
6 Perawatan lebih sulit
2 Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan
bawah, supaya saat pemegasan :
0 Jarak roda tidak berubah ( keausan ban berkurang )
1 Tumpuan roda saat pemegasan ( belok ) baik
Kesimpulan :
jika jawaban YA kurang dari 12, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar
belum tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
Kegiatan Pembelajaran 3
Perawatan Berkala Sistem Rem, Peleg Dan Ban
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, cermat, teliti, kreatif, bersemangat,
didorong rasa ingin tahu, bertanggung jawab dan peduli lingkungan diharapkan
guru mampu:
0 Menelaah prinsip kerja sistem rem
1 Merawat berkala sistem rem
2 Menelaah kodefikasi peleg dan ban
3 Merawat berkala peleg dan ban
0 Uraian Materi
1. Rem Kendaraan
a. Fungsi Rem :
Rem kaki :
Rem tangan
Pengereman terjadi saat pengemudi menginjak pedal rem. Pada saat pedal
rem diinjak, terbangunlah tekanan pada cairan rem dalam seluruh saluran
hidraulis, mulai dari silinder master, saluran sampai ke silinder roda.
Rem bekerja
Terjadi tekanan pada cairan rem
akibatnya torak silinder roda tertekan
cairan rem, sehingga tromol tertekan
kanvas sepatu rem, maka terjadi
pengereman.
Rem Cakram
Rem bekerja
Rem Tangan
0 Tongkat
1 Batang tarik
2 Penyetel
3 Pengimbang
4 Kabel
Cara kerja
Dengan ditariknya tongkat rem tangan, maka gaya tarik diteruskan ke tuas
penghubung ke penyeimbang ke kawat rem ke sepatu rem, maka roda blokir/
macet (terjadi pengereman).
4 5
Cara kerja
Tongkat rem tangan ditarik tangan, sehingga tuas rem tertarik yang
mengakibatkan kanvas rem mengembang, akibatnya tromol tertekan kanvas/terjepit .
Oleh karena tromol rem berhubugan rigid dengan poros propeller, maka putaran roda
belakang akan tertahan propeller atau terjadi pengereman.
2 Keselamatan kerja
Jangan bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyagga yang baik.
Hindarkan tumpahnya cairan rem. Jika ada tumpahan, bersihkan
langsung dengan air. Perhatikan : Cairan rem merusak cat.
Rem merupakan bagian pengaman pada mobil. Oleh karena itu, kontrol
hidrauliknya dengan cermat. Kerusakan-kerusakan harus diperbaiki dengan
segera.
0 Pemeriksaan awal
0 Periksa gerak bebas pedal rem. Gerak bebas yang besar disertai tahanan
pedal yang ringan menunjukkan bahwa udara ada dalam sistem hidraulis.
Baik Salah
0 Periksa apakah sil primer silinder master bocor. Untuk ini, tekan pedal
rem dengan gaya kecil dan pelan. Jika pedal rem dapat ditekan sampai
pembatasnya, sil primer bocor.
Jangan menambah cairan rem, jika belum diketahui penyebab batas permukaan
yang terlalu rendah!
?
MAX
MIN
0 Jika mobil dilengkapi dengan penguat tenaga rem (booster), ujung silinder
tidak dapat diperiksa tanpa melepas silinder. Untuk itu, lepas slang vakum
penguat tenaga rem dan cium slang tersebut. Jika berbau cairan rem,
lepas silinder pada flensnya untuk pemeriksaan pada sil sekundernya.
Periksa juga di sekeliling flens silinder master pada penguat vakum. Jika
basah oleh cairan rem, sil sekunder bocor. Jika ada cairan rem di dalam
penguat tenaga rem, alat tersebut harus dibersihkan/dioverhaul.
0 Periksa pipa-pipa rem. Apabila bocor atau berkarat keras, pipa rem harus
diganti.
1 Periksa slang-slang rem. Jika permukaannya retak atau tergores, slang
harus diganti. Perhatikan pada pemasangan slang rem, jangan
bersinggungan dengan roda. Periksa hal tersebut juga sewaktu roda
depan dalam posisi terbelok.
Kontrol ini harus dilaksanakan, kalau pedal rem harus ditekan keras sekali untuk
mencapai perlambatan/pengereman mobil yang cukup.
0 Tekan pedal rem beberapa kali, pada saat motor mati.
1 Hidupkan motor sewaktu pedal rem ditekan. Kalau penguat tenaga
berfungsi, pedal akan menurun sedikit, selama tahap tersebut.
2 Matikan motor sewaktu pedal rem ditekan. Pada tahap ini, pada pedal
tidak boleh ada reaksi. Jika pedal akan terdorong kembali, katup anti-balik
pada penguat tenaga harus dibersihkan/diganti.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan, jika tahanan pedal ringan karena kemasukan
udara pada sistem hidraulis. Udara masuk waktu sistem hidraulis terbuka, atau
melalui sil sekunder silinder master yang bocor.
Setiap silinder rem biasanya dilengkapi dengan sekrup pembuang. Pada kaliper
rem cakram kadang-kadang ada lebih dari satu sekrup pembuang (Mercedes,
Volvo, BMW).
sekrup pembuang mempunyai lubang. Pada saat sekrup kendor, lubang tersebut
berhubungan dengan silinder rem, maka cairan rem dan udara mengalir keluar
jika pedal rem ditekan.
0 Jika sil sekunder pada silinder master bocor, selama pemompaan, pada
setiap langkah pelepasan pedal, udara dapat diisap melalui sil tersebut.
0 Alat penyangga
1 Penyangga
2 Kotak alat
3 (kunci penyetel khusus )
4 Kunci roda
5 Palu baja
6 Alat cuci ( air )
7 Sikat baja
8 Pistol udara
9 Kunci momen
Keselamatan Kerja
Dilarang bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyangga yang baik.
Dilarang membersihkan rem dengan angin. Debu asbes dari kanvas beracun !
Rem merupakan bagian pengaman pada mobil. Kerjakan dengan cermat dan
kontrol hasil pekerjaan dengan teliti. Perhatikan pada kebersihan : Kanvas dan
tromol yang kotor kena pelumas mengakibatkan rem membanting.
Sistem ini dipakai pada semua aksel dengan penggerak roda. Memiliki nama
bagian: 1.Tromol; 2. Flens roda; 3. Baut pengikat roda; 4. Sekrup pengikat; 5.
romol ( kadang kadang tidak ada ); 6. Ulir penarik; 7. Pemusat tromol.
tanda
0 Jika tidak ada lubang ulir untuk menarik tromol, pukul dengan palu baja pada
sisi tromol, sampai tromol dapat dilepas.
Kemungkinan lain, bila tromol macet keras : panaskan tromol dengan brander.
Dengan demikian, tromol mengembang dan kendor dengan sendirinya.
Kalau tromol sudah kendor tetapi tidak dapat dilepas, sepatu rem harus distel
lebih longgar. Pada tromol yang tua, kadang-kadang ada sisi karatan yang
menghalangi pelepasannya.
Pada roda tanpa penggerak, tromol biasanya satu unit dengan naf roda. Untuk
melepas tromol, bantalan roda harus dilepas dan distel lagi pada waktu
pemasangan.
Periksa apakah silinder rem macet. Lepas tromol hanya pada rem yang sedang
diperiksa. Tromol roda-roda lain harus terpasang, agar torak toraknya tidak
tertekan keluar. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem.
Torak torak pada silinder rem yang diperiksa harus bergerak keluar pada waktu
bersamaan dan dapat kembali dengan sendirinya ke posisi semula. Jika tidak,
semua silinder rem pada aksel yang diperiksa harus diganti baru atau dioverhaul.
Periksa permukaan gesek pada tromol rem. Bila berwarna abu abu sampai
hitam, atau berkarat, nilai gesekannya kurang. Maka permukaan harus
dibersihkan dengan kertas gosok, atau lebih baik dengan dibubut / digerinda.
Sisi luar permukaan gesek harus dibersihkan dari karat sebaik mungkin.
Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigit dengan
penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros
aksel yang basah karena oli. Sil yang bocor harus diganti baru.
Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada, semua silinder rem pada
aksel yang diperiksa harus dioverhaul atau diganti baru.
Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung debu
silinder rem.
Kontrol, apakah penyetel sepatu rem dapat diputar dengan ringan. Jika
tidak, bersihkan dan beri pelumas.
Penyetelan rem biasanya dapat dilakukan melalui lubang pada piringan rem.
Lubang lubang tersebut biasanya tertutup dengan karet.
Juga ada mobil dengan lubang penyetel pada tromol (mis. VW, Suzuki). Pada
sistem ini, roda harus terpasang dengan posisi lubang pelg pada lubang tromol.
Penyetelan dapat dilakukan dengan obeng, tapi sering lebih sederhana dengan
alat khusus atau obeng yang dibengkokkan sesuai dengan keperluan.
Bila tromol rem harus dilepas, kadang kadang sepatu rem harus dikendorkan
dahulu ( ingat : sisi yang berkarat pada tromol menghalangi lepasnya tromol ).
Hal itu dilakukan melalui lubang dalam piringan rem. Tetapi, karena tuas penyetel
masih berada pada gigi murpenyetel, maka mur tersebut tidak dapat
dikendorkan. Untuk mengendorkan mur penyetel, tuas penyetel harus didorong
keluar dari gigi dengan obeng. Dalam keadaan ini, mur dapat dikendorkan.
0 Alat pangangkat
1 Penyangga
2 Kotak alat
3 Kunci roda
4 Palu baja (berat)
5 Kunci momen
0 Mobil
1 Vet
2 Kan oli
3 Lap
Keselamatan kerja
Dilarang bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyangga yang baik .
Sebelum menyetel rem tangan , rem kaki harus disetel. Jangan menyetel rem
yang panas , agar tidak terjadi kesalahan pada penyetelan. Dalam praktek ,
pemeriksaan rem tangan merupakan bagian pemeriksaan rem kaki .
0 Periksa apakah sepatu rem dapat ditekan dan kembali pada posisi semula.
Jika tidak, poros rem tangan (pada sepatu rem) atau kabel macet karena
karatan.
1 Pasang kembali tromol (tanda !) dan roda. Momen pengerasan baut roda
adalah 70-120 Nm untuk mobil sedan, colt dan sejenisnya.Untuk momen
yang tepat, lihat buku manual
Tarik penuh , gerak batang harus 10-20 gigi . Tarik penuh , gerak tuas harus 3-7 gigi .
Kontrol : Kontrol :
Tarik 3 gigi , roda masih harus dapat berputar Tarik 1 gigi , roda masih harus dapat berputar
bebas . bebas .
0 Pengangkat mobil
1 Penyangga
2 Kunci roda
3 Kotak alat
4 Sikat baja
5 Mistar sorong
6 Lampu kerja
7 Kunci momen
Keselamatan kerja
Langkah Kerja
Pemeriksaan awal
0 Angkat mobil
1 Minta tolong pada seseorang untuk menekan pedal rem.
Periksa, apakah rem cakram pada kedua roda bekerja.
0 Lepaskan pedal rem. Periksa, apakah roda dapat berputar bebas. Jika
terdapat sedikit suara gesekan, tidak menjadi masalah.
0 Lepas roda
1 Kontrol tebal balok rem, dengan cara melihat melalui lubang untuk memeriksa
balok rem. Kanvas tidak boleh terlepas dari plat dudukannya dan
tebal minimal kanvas harus 2 mm.
Kalau pada pemeriksaan awal tersebut diketahui bahwa kondisi rem cakram
tidak baik, maka rem cakram harus diperbaiki.
0 Busing pengantar
Pembongkaran
Lepas baut pengunci kaliper
Angkat kaliper dan keluarkan balok
balok rem.
Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem. Pada
waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar.
Pemasangan
0 Pasang balok balok rem pada
dudukannya dalam kerangka.
1 Perhatikan dudukan klip klipnya !
Kontrol Akhir
0 Tekan pedal rem beberapa kali, sampai terjadi gerak bebas pedal yang
normal
0 Alat pengangkat
1 Penyangga
2 Kotak alat
3 Bak cuci
4 Pistol udara
Keselamatan kerja
Kalau kurang jelas apakah kelonggaran pada bantalan atau dalam suspensi ,
maka ulangi tes sewaktu rem kaki ditekan . Dengan begitu , kelonggaran
bantalan tidak dapat dirasakan . Kalau masih ada kelonggaran , berarti keausan
pada elemen-elemen suspensi .
Langkah Penyetelan
0 Lepas tutup naf dengan memakai pengungkit , obeng besar , kunci pas besar
atau pahat dingin , seperti pada gambar .
Perhatikan : Juga ada tutup naf yang berulir. Itu dapat diketahui dari
bentuk tutup , yang berbentuk persegi enam untuk kunci.
0 Lepas pen pengunci dengan memakai tang potong
0 Pasang kembali tutup naf , dengan memukul pada sisinya . Gunakan sebuah
pipa yang cocok , atau pakai obeng dan palu.
1 Pasang roda dan kontrol kembali kelonggaran .
Petunjuk
Kapan bantalan roda harus diberi pelumas baru ?
Pada kebutuhan normal , pelumasan dengan vet baru harus dilaksanakan setiap
60'000 - 100'000 km.
Kalau mobil kadang-kadang berjalan dalam air dengan kedalaman lebih tinggi
dari naf roda, maka air dapat masuk naf melalui sil . Kalau hal itu terjadi ,
bantalan roda harus diberi pelumas baru setiap 20'000 km.
Ada vet bantalan roda khusus , juga ada vet universal , misal Pertamina SG.
Jangan memakai vet casis yang murah.
Periksalah kelonggaran bantalan pada setiap servis 10'000 km. Kalau ada
kelongggaran yang dapat dirasakan dengan baik , bantalan harus distel baru.
Alat pengangkat
Penyangga
Pengukur tekanan ban
Kunci roda
Pompa / kompresor udara
Kunci momen
Keselamatan kerja
Langkah kerja
Angkat mobil
Periksa kedalaman profil ban . Untuk mempermudah pengukuran , pada profil
sering terdapat indikator keausan (lihat gambar) . Bila kedalaman profil ban
kurang dari 1,6 mm, permukaan atas baris indikator menjadi rata dengan
permukaan profil, maka baris indikator dapat dilihat dengan jelas.
Keausan seperti pada gambar di bawah ini terjadi karena peredam getaran
(sokbreker) yang aus.
Jika terdapat retak pada pundaknya, ban harus diganti baru. Hal itu sering terjadi
pada ban yang divulkanisir.
Periksa keolengan roda, aksial dan radial . Putar roda dengan tangan.
Keolengan keras diakibatkan oleh pelek yang bengkok atau ban berkualitas
rendah.
Keolengan radial
Keolengan aksial
Lepas roda dan periksa kondisi pelek . Jika retak atau lubang-lubang baut ada
yang rusak , maka pelek harus diganti. (Tidak usah mengelas , karena penyebab
retak adalah bahan yang lemah).
Tukar tempat roda , supaya keausan ban menjadi teratur. Jangan menukar ban
radial secara silang , arah putarannya tidak boleh bergantian.
Perhatikan pada pemasangan roda . Beri vet pada baut-baut, keraskan mur
secara silang. Momen pengerasannya adalah 70-120 Nm untuk mobil Colt,
sedan dan sejenisnya. Untuk lebih tepat, lihat buku manual.
Periksa tekanan ban , tambah / kurangi sampai tekanannya 160 - 200 kPa.
Tekanan yang tepat lihat buku manual.
Pada roda cadangan beri tekanan 250 kPa , karena kita sering lupa kontrol.
Periksa kebocoran pada katup ban, dengan memberi cairan pada ujung
katup. Jika terjadi gelembung, bersihkan / ganti bagian katupnya.
Profil ban yang habis sering mengakibatkan kecelakaan .Oleh karena itu , pemilik
mobil harus mengganti ban bila kedalaman profil kurang dari 1,6 km.
Aquaplaning
Kalau mobil dengan ban yang aus berjalan pada jalan yang tergenang air , pada
kecepatan lebih dari 60 km/h ban mobil dapat mengapung di atas lapisan air ,
akibatnya mobil slip, tidak daoat dikendalikan.
Gambar 3. 46 Aquaplaning
D. Aktifitas Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam aktifitas pembelajaran
Dalam mempelajari materi Pengetahuan, pembelajar diharapkan membaca
uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai tuntas,
mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri sebagai umpan
balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari awal jika hasil belajar
belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah dipelajari dengan tuntas, maka tidak
diperkenankan mempelajari materi berikutnya.
Untuk memperjelas pemahaman pengetahuan yang dipelajari, diharapkan
pembelajar memanfaatkan secara maksimal sumber belajar yang diperlukan,
misalnya mempelajari referensi pendukung, mengidentifikasi komponen asli
yang terkait dengan tema. Belajar yang baik bukan hanya membaca saja,
melainkan juga perlu membuat catatan sendiri, ringkasan sendiri dan bahkan
siap untuk membuat power point sendiri untuk siap diajarkan.
Dalam mempelajari materi pengetahuan hendaknya belajar dengan cermat,
teliti dalam pembacaan gambar, bersemangat dengan memanfaatkan sumber
belajar secara kreatif (contoh: pemanfatan model/media pembelajaran)
dengan didorong rasa ingin tahu yang tinggi.
Aktifitas pembelajaran keterampilan terkait dengan materi kendaraan ringan,
khusus tentang materi ini, maka aspek sangat penting yang perlu diperhatikan
adalah Keselamatan Kerja, baik yang menyangkut orang, peralatan dan bahan
yang digunakan serta lingkungan belajar. Diharapkan pembelajar mengidentifikasi
terlebih dahulu potensi kecelakaan, kerusakan, kebakaran dan
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik pemeriksaan hidroliss dan
pembuangan udara pada sistem rem
Petunjuk:
Sebelum melakukan praktik siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Siapkan data-data teknis yang diperlukan
Rencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan secara cermat dan teliti
Identifikasi keselamatan kerja yang harus diperhatikan
Laksanakan praktik pemeriksaan pemeriksaan pelek dan ban, dan laporkan
hasilnya.
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik pemeriksaan pelek dan ban
Lakukan Praktik pemeriksaan pelek dan ban secara teliti dan cermat, laporkan
hasilnya
E. Latihan/Kasus/Tugas
Carilah buku pedoman pemilik mobil untuk minimal 2 jenis kendaraan dengan
merk yang berbeda. Kemudian kerjakan tugas berikut :
Rangkumlah hal pokok apa saja yang dibahas dari masing-masing buku pedoman
pemilik mobil tersebut yang terkait dengan sistem rem, pelek dan ban.
Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan/waktu perawatan berkala/
servis sistem rem, pelek dan ban dari masing-masing buku manual tersebut.
F. Rangkuman
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung
aspek keamanan berkendaraan, maka rem harus :
Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir
Hidupkan motor sewaktu pedal rem ditekan. Kalau penguat tenaga berfungsi,
pedal akan menurun sedikit, selama tahap tersebut.
Matikan motor sewaktu pedal rem ditekan. Pada tahap ini, pada pedal tidak
boleh ada reaksi. Jika pedal akan terdorong kembali, katup anti-balik
pada penguat tenaga harus dibersihkan/diganti.
Pengertian aquaplaning
Kalau mobil dengan ban yang aus berjalan pada jalan yang tergenang air ,
pada kecepatan lebih dari 60 km/h ban mobil dapat mengapung di atas
lapisan air , akibatnya mobil tidak daoat dikendalikan, maka akan terjadi slip.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem rem
kendaraan ?
Kesimpulan :
jika jawaban YA kurang dari 13, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar
belum tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
Kegiatan Pembelajaran 4
Perawatan Berkala Sistem Penerangan, Tanda,
Pengaman, Penghapus/ Pembersih Kaca, Sistem
Starter Dan Sistem Pengisian
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, cermat, teliti kreatif , bersemangat
didorong oleh rasa ingin tahu dan bertanggung jawab diharapkan guru mampu:
Menelaah prinsip kerja sistem penerangan, tanda dan pengaman
Merawat berkala sistem penerangan, tanda dan pengaman
Menelaah prinsip kerja penghapus /pembersih kaca
Merawat berkala sistem penghapus/ pembersih kaca
Menelaah prinsip kerja sistem starter dan pengisian
Merawat berkala sistem starter dan pengisian
C. Uraian Materi
1. Sistem Penerangan
Kunci kontak
30/B+ Baterai +
31/B- Baterai
(massa)
31 b Massa dengan
sakelar
Lampu rem
Lampu kabut
Sakelar lampu
kepala
Masuk flesher
49a. Keluar flesher
Lampu kontrol
Kiri
Keluar relai
(arus pengendali)
pemutus
(arus utama)
Masuk relai
penghubung
(arus utama)
penghubung
(arus utama)
Kotak alat
Sikat pembersih
Mobil
Bola lampu
Keselamatan Kerja
Langkah Kerja
Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang
membantu memeriksa :
Lampu menyala atau tidak
Terang cahaya lampu
Kondisi kaca bias dan reflektor
Frekuensi tanda belok
Perlengkapan khusus/kenyamanan
Lampu jauh tambahan
Lampu kabut
Hazard (lampu darurat)
Lampu ruang bagasi
Lampu ruang motor
Lampu kontrol pintu
Penyala rokok
Ventilator (semua kecepatan)
A.C
Pemanas kaca jendela belakang
Penggerak listrik jendela pintu
Jam
Perbaikan lampu
Bila lampu tidak hidup, kontrol pertama sekeringnya.
Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol rangkaian
listrik dengan cara menghubungkan lampu kontrol antara terminal plus
dan tabung soket.
Perhatikan : Jangan sampai terjadi hubungan singkat !
Bersihkan soket yang berkarat dengan sikat. Supaya tidak terjadi hubungan
singkat, sakelarnya harus Off terlebih dahulu !
Lampu tusuk
Lampu sofite
Lampu halogen
Kontrol kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan lengan
penghapus !
Nosel Pembasuh
Petunjuk
Operasi sakelar-sakelar
Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi)
Lampu blit
Ganti posisi jauh/dekat
Kunci kotak ON
Kotak alat
Papan penyetel
Lampu
Meteran
Manometer ban
Tutup fender
Mobil dengan :
Lampu kepala sistem Europa
Lampu kepala sistem Amerika
Oli / penetran
Langkah Kerja
Persyaratan Penyetelan Pada Mobil
Ukurlah tinggi pusat lampu pada kendaraan (T), kemudian stel tali horosontal
pada papan 10 % kurang tinggi (t).
Penyetelan Lampu
Baut-baut penyetel dapat dipasang pada bagian depan rumah lampu, atau di
belakang (ruangan motor). bila penyetel terpasang di depan, penyetelan dapat
lebih mudah setelah ring hias dilepas.
D. Aktifitas Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam aktifitas pembelajaran
adalah:
Dalam mempelajari materi Pengetahuan, pembelajar diharapkan membaca
uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai tuntas,
mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri sebagai
umpan balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari awal jika hasil
belajar belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah dipelajari dengan tuntas,
maka tidak diperkenankan mempelajari materi berikutnya.
Untuk memperjelas pemahaman pengetahuan yang dipelajari, diharapkan
pembelajar memanfaatkan secara maksimal sumber belajar yang diperlukan,
misalnya mempelajari referensi pendukung, mengidentifikasi komponen asli
yang terkait dengan tema. Belajar yang baik bukan hanya membaca saja,
melainkan juga perlu membuat catatan sendiri, ringkasan sendiri dan bahkan
siap untuk membuat power point sendiri untuk siap diajarkan.
Dalam mempelajari materi pengetahuan hendaknya cermat, teliti dalam
pembacaan gambar dan simbol-simbol, bersemangat dengan memanfaatkan
sarana/media pembelajaran secara kreatif dengan didorong rasa ingin tahu
yang tinggi.
Aktifitas pembelajaran keterampilan terkait dengan materi kendaraan ringan,
khusus tentang materi ini, maka aspek sangat penting yang perlu diperhatikan
adalah Keselamatan Kerja, baik yang menyangkut orang, peralatan dan
bahan yang digunakan serta lingkungan belajar. Diharapkan pembelajar
mengidentifikasi terlebih dahulu potensi kecelakaan, kerusakan, kebakaran
dan sebagainya yang mungkin bisa terjadi. Dengan demikian pembelajar akan
dapat mengantisipasi dan melaksanakan pembelajaran Keterampilan
dengan baik dan aman.
Ketuntasan pembelajaran Keterampilan adalah jika pembelajar dapat
melaksanakan materi keterampilan tertentu dengan hasil baik dan tepat waktu.
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik merangkai sistem penerangan
Lakukan Praktik merangkai sistem penerangan secara teliti dan cermat, laporkan
hasilnya
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada praktik penyetelan lampu kepala
Lakukan Praktik penyetelan lampu kepala secara teliti dan cermat, laporkan
hasilnya
E. Latihan/Kasus/Tugas
Carilah buku pedoman pemilik mobil untuk minimal 2 jenis kendaraan dengan
merk yang berbeda. Kemudian kerjakan tugas berikut :
Rangkumlah hal pokok apa saja yang dibahas dari masing-masing buku
pedoman pemilik mobil tersebut yang terkait dengan sistem penerangan
dan tanda.
Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan/waktu perawatan
berkala/ servis sistem penerangan dan tanda dari masing-masing buku
manual tersebut.
Rangkuman
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem
listrik penerangan kendaraan ?
Kesimpulan :
jika jawaban YA kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar belum
tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar mengulangi
lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
Dalam menulis soal bentuk pilihan ganda PG, penulis soal harus memperhatikan
kaidah-kaidah sebagai berikut:
Materi
Soal harus sesuai dengan indikator.
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
Konstruksi
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, Semua pilihan jawaban di
atas salah atau Semua pilihan jawabandi atas benar.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.
B. Konstruksi
C. Bahasa
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
LK. 4-khusus
Tugas:
Pada lember kerja ini anda minta membuat 3 butir soal pilihan ganda (PG)
yang terkait dengan materi yang telah anda pelajari
Dalam pembuatan soal tersebut anda dminta mengikuti/berdasar pada modul
Pedagogik H, yaitu tentang Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Pengembangan Soal
Prosedur Kerja
Bacalah bahan bacaan berupa modul penilaian dan modul pedagogik H Kelompok
Kompetensi tentang Penilaian dan Evaluasi pembelajaran.
Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Buatlah kisi-kisi soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut.
(Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disekolah anda)
Urut Kelas
PG Level
1 Pengetahuan dan
Pemahaman
2 PG Level Aplikasi
3 PG Level
Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari
pada modul ini
KARTU SOAL
Jenjang :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Kompetensi :
Level :
Materi :
Bentuk Soal :
Kunci Jawaban :
Penutup
Kompetensi pengetahuan yang didapat akan semakin kuat yaitu minimal sampai
kemampuan menelaah, apabila guru selalu mendapatkan penguatan melalui
belajar atau latihan secara mandiri, cermat, teliti, kreatif, bersemangat, didorong
oleh asa ingin tahu dan bertanggung jawab serta peduli terhadap lingkungan
dalam menyelesaikan kasus-kasus yang ada secara kontinyu. Sebaliknya
apabila setelah mempelajari modul ini, tidak melakukan latihan atau
menyelesaikan kasus, maka dipastikan kompetensi pengetahuan yang diperoleh
akan menurun bahkan hilang.
Untuk kompetensi keterampilan yang telah didapat, akan sampai minimal tingkat
mahir apabila guru setelah mempelajari modul ini melakukan latihan praktik
secara terus menerus. Semakin banyak latihan apalagi pada kondisi yang nyata
di masyarakat akan semakin menguatkan kompetensi keterampilan yang ada.
Jika tidak banyak latihan secara kontinyu, dipastikan kompetensi
keterampilannya akan menurun juga.
Evaluasi
Soal
Kunci Jawaban
Sistem pemindah tenaga adalah sistem yang berfungsi untuk memindahkan torsi
dan tenaga mesin ke roda penggerak kendaraan untuk memenuhi kebutuhan
kendaraan mulai dari kendaraan mulai bergerak jalan, kendaraan berjalan
lambat-cepat dan sampai kendaraan menjadi berhenti kembali. Sistem
pemindah tenaga harus dapat menghasilkan berbagai kebutuhan torsi dan
tenaga roda kendaraan, sehingga kendaraan dengan kapasitas muatannya
dapat berjalan dengan baik pada berbagai kondisi jalan.
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan
melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi.
Berfungsi juga sebagai rem cadangan (misal dalam perjalanan rem kaki
tidak berfungsi)
Tidak Bekerja
Tekanan hidraulis
tidak ada torak
tidak tertekan
balok rem ( pad )
tidak menekan
piringan tidak
terjadi pengereman
Bekerja
Tekanan hidraulis
menekan torak, balok
rem piringan terjadi
pengereman
Pengertian aquaplaning
Kalau mobil dengan ban yang aus berjalan pada jalan yang tergenang
air , pada kecepatan lebih dari 60 km/h ban mobil dapat mengapung di
atas lapisan air , akibatnya mobil tidak daoat dikendalikan, maka akan
terjadi slip.
Daftar Pustaka
Glosarium
KELOMPOK KOMPETENSI B
PEDAGOGIK:
TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK
Penulis:
Astu Widodo, MPd.,08125226512; astuwidodo@yahoo.com
Penelaah:
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi
Hal
Daftar Isi............................................................................................................. iii
Daftar Gambar.................................................................................................... iv
Daftar Tabel........................................................................................................ iv
Pendahuluan....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
C. Peta Kompetensi.................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup........................................................................................ 3
E. Cara Penggunaan Modul........................................................................ 4
Kegiatan Pembelajaran 1 Teori Belajar Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran 11
A. Tujuan................................................................................................... 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi........................................................ 11
C. Uraian Materi........................................................................................ 11
D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................... 31
E. Latihan/Kasus/Tugas............................................................................ 32
F. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut............................................................ 32
Kegiatan Pembelajaran 2 Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik
Pembelajaran.................................................................................................... 35
A. Tujuan................................................................................................... 35
B. Indikator Pencapaian Kompetensi........................................................ 35
C. Uraian Materi........................................................................................ 36
D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................... 74
E. Latihan/Tugas....................................................................................... 75
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................ 75
Kunci Jawaban................................................................................................ 103
Penutup........................................................................................................... 105
Daftar Pustaka................................................................................................. 107
Lampiran......................................................................................................... 111
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh
mutu guru yang baik. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, kehadiran guru profesional akan mampu memberikan
kesejahteraan pedagogik kepada setiap peserta didik yang akan meningkatkan
kecerdasan bangsa yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan umum.
Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa
dan negara di dunia ini termasuk di Indonesia sebagian besar ditentukan oleh
peran guru. Belajar merupakan kegiatan atau aktivitas kompleks manusia untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki sikap dan
perilaku serta memperkuat kepribadian untuk mengembangkan pribadi
seutuhnya. Mengingat tugas pokok guru adalah mengajar, karena itu diwajibkan
untuk menguasai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional.
B. Tujuan
C. Peta Kompetensi
POSISI MODUL
D. Ruang Lingkup
Modul teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik ini berisi tentang
materi yang berkaitan dengan:
Teori Belajar Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
PENDAHULUAN
Mengkaji Materi
(Dipandu oleh fasilitator dan
dalam kelompok)
Melakukan aktivitas
pembelajaran
(diskusi/eksperimen/latihan/LK
Selesai Pelatihan
Persiapan Tes AKhir
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi B - Pedagogi
tentang Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Mendidik,
fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu
In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning
2 (In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In
tergambar pada alur berikut ini.
PENDAHULUAN
In Service Learning 1
Mengkaji Materi
(Mengkaji materi secara menyeluruh sebagai bekal pengetahuan
pada kegiatan on the job learning)
In Service Learning 2
Selesai Pelatihan
Persiapan Tes AKhir
Pendahuluan
Pada aktivitas pembelajaran materi pada On, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan
pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
3. Lembar Kerja
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan kelompok komptetansi B -
Pedagogik tentang Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang
Mendidik, terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya
terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan
pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
Kegiatan Pembelajaran 1
Teori Belajar Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
A. Tujuan
Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah
dengan indikator sebagai berikut:
C. Uraian Materi
suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi
bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.
Sedangkan teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari,
dianalisis dan diuji kebenarannya. Dengan demikian teori belajar adalah suatu
teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar
mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Secara ringkas dapat dikatakan teori
belajar merupakan hukum-hukum/prinsip-prinsip umum yang melukiskan kondisi
terjadinya belajar. Teori belajar dapat merupakan sumber hipotesis, kunci dan
konsep-konsep sehingga pengajar dapat lebih efektif dalam melaksanakan
pembelajaran.
Teori Belajar
Beberapa perspektif dalam teori belajar, empat diantaranya adalah
Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme dan Humanistik
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang
sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan
tingkah laku yang bisa diamati.
Implikasi teori belajar merupakan suatu bagian penting yang berpotensi dalam
mengoptimalkan peningkatan pendidikan dengan memanfaatkan dukungan
sarana dan prasarana yang tersedia. Bagi pendidik perlu memperhatikan teori
belajar tersebut, agar menjadikan pertimbangan dalam menetapkan proses
pembelajaran di kelas yang tepat sehingga menghasilkan proses
pengembangan pendidikan yang efisien. Berikut implikasi teori-teori belajar
dalam pembelajaran di kelas atau dalam dunia pendidikan dapat dilihat pada
tabel 1.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses
belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip
orang belajar. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam
melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip
belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Banyak teori
dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli, namun secara
umum memiliki persamaan.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum menurut Rusman (2015)
antara lain berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,
serta perbedaan individual.
Keaktifan
Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan
dan aspirasinnya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan
juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin
terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan
bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk
dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar
pembimbing dan pengarah. Menurut teori kognetif, belajar menunjukan
adanya jiwa yang sangat aktif, jika mengolah informasi yang kita terima,
tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun
kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis
misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.
Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang
lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan
dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling
baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui
pengalaman langsung siswa yang tidak hanya mengamati secara langsung
tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan
bertanggung jawab terhadap hasilnya. Pembelajaran itu akan lebih
bermakna jika siswa "mengalami sendiri apa yang dipelajarinya" bukan
"mengetahui" dari informasi yang disampaikan guru. Dari berbagai
pandangan para ahli tersebut menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Pentingnya
keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey
dengan "learning by doing"-nya. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh
Confocius, bahwa: apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat,
saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham. Dari kata-kata bijak
ini kita dapat mengetahui betapa pentingnya keterlibatan langsung dalam
pembelajaran. Sementara itu serapan pengalaman belajar adalah sebagai
berikut: kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita
dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan
dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita
katakan dan lakukan. Dengan demikian guru dapat menetapkan rancangan
pengalaman pembelajaran yang dipengaruhkan kepada peserta didik
seperti apa yang efektif.
Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi
daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat,
mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan
pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang, seperti halnya
pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya yang dilatih dengan
pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam
Tantangan
Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa peserta
didik dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan
psikologis. Dalam situasi belajar peserta didik menghadapi suatu tujuan tetapi
selalu menghadapi hambatan yaitu mempelajari bahan pelajaran, maka
timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan
belajar tersebut. Apabila hambatan tersebut telah diatasi artinya tujuan belajar
telah tercapai maka ia akan memasuki dalam medan baru dan tujuan baru,
demikian seterusnya. Menurut teori ini belajar adalah berusaha mengatasi
hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan. Agar pada diri anak timbul motif
yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan pelajaran
harus menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat
siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan pelajaran yang baru yang
banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa
tertantang untuk mempelajarinya. Penggunaan metode eksperimen, inquiri,
discovery juga memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih
giat dan sungguh-sungguh. Penguatan positif dan negatif juga akan
menantang siswa dan menimbulkan motif untuk
Perbedaan Individual
Peserta didik merupakan makhluk individu yang unik yang mana masing-
masing mempunyai perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi,
minat, bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam
hal latar belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tuanya.
Guru harus memahami perbedaan peserta didik secara individu, agar dapat
melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu. Peserta didik
akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Setiap
Prinsip-prinsip belajar lain yang disampaikan oleh Rothwal adalah berikut: (1)
Prinsip kesiapan individu yang memungkinkan ia dapat belajar, (2) Prinsip
Motivasi, (3) Prinsip persepsi, (4) Prinsip tujuan, (5) Prinsip perbedaan
individual, (6) Prinsip Transfer dan Retensi, (7) Prinsip belajar kognitif dalam
rangkan membentuk perilaku baru, berfikir, bernalar, dan berimajinasi, (8)
Prinsip belajar Afektif, (9) Prinsip Belajar Psikomotor, (10) Prinsip Belajar
Evaluasi.
D. Aktivitas Pembelajaran
disajikan dalam lembar kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi
dalam modul.
Aktivitas dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam
kelompok masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin
sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan menggunakan Lembar Kerja 1
4 (terlampir).
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan latihan berikut secara mandiri dan dengan penuh kejujuran, jawablah
dengan singkat dan jelas!
Jelaskan perbedaan antara teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme,
dan humanisme!
Umpan balik
Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan
pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik ?
Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan pemahaman
dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik ?
Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi pokok teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik agar kegiatan berikutnya lebih baik / lebih berhasil ?
2. Tindak lanjut
Skor maksimal dari hasil mengerjakan latihan/tugas adalah 100. Nilailah diri Anda
dengan jujur dan profesional. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
masih kurang dari 75% sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari bab ini
dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras. Berdiskusi dan
bekerjasamalah dengan teman atau sejawat Anda dengan menumbuhkan sikap
saling menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis
secara profesional bila ada bagian-bagian yang belum Anda kuasai.
Bagi Anda yang memperkirakan bahwa skor Anda minimal sudah mencapai 75%,
berarti Anda telah menguasai materi Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip
Pembelajaran dengan baik. Silahkan Anda lanjutkan mempelajari materi
selanjutnya. Selain itu, kemampuan Anda akan semakin kuat dengan dukungan
informasi yang bisa Anda dapatkan dari internet. Tetaplah menjadi guru yang
belajar sepanjang hayat, pantang menyerah dan disiplin dalam belajar.
Kegiatan Pembelajaran 2
Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik
Pembelajaran
A. Tujuan
Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah
dengan adanya indikator sebagai berikut:
Pendekatan pembelajaran teacher center dan student center dijelaskan dengan
tepat
Pendekatan pembelajaran saintifik diterapkan sesuai dengan karakteristik materi
yang akan diajarkan.
Strategi pembelajaran (menurut Rowntree) dijelaskan dengan benar
Model-model pembelajaran (Problem based learning, Project based learning,
Discovery learning dan inquiry learning) dibedakan dengan tepat.
Berbagai strategi/model pembalajaran (Problem based learning, Project based
learning, Discovery learning dan inquiry learning) diterapkan sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran.
Berbagai metode dan teknik pembelajaran dijelaskan dengan benar
Berbagai metode dan teknik pembelajaran diterapkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Uraian Materi
1. Pendekatan Pembelajaran
Menurut pendapat Wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola
kegiatan belajar dan perilaku peserta didik agar ia dapat aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. Sedangkan
menurut Sanjaya (2008) pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Berdasarkan kajian terhadap
pendapat ini, maka pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide
dalam memandang suatu masalah atau obyek kajian. Pendekatan ini akan
menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang
diterapkan terhadap masalah atau obyek kajian yang akan ditangani.
Roy Killen (1998) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada peserta didik (student-centred approaches).
Namun masih ada jenis pendekatan yang lain, misalnya pendekatan saintifik.
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher
centered approach)
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru memiliki ciri bahwa
manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh guru. Peran
peserta didik pada pendekatan ini hanya melakukan aktivitas sesuai dengan
petunjuk guru. Selanjutnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Pada strategi ini peran
guru sangat menentukan baik dalam pilihan isi atau materi pelajaran maupun
penentuan proses pembelajaran.
Pendekatan Saintifik
Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah,
karena itu Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para
ilmuan lebih mengedepankan penalararan induktif (inductive reasoning)
dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning).
Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan faktor yang paling pokok, sebab semua faktor yang
ada di dalam situasi pembelajaran, termasuk strategi pembelajaran,
diarahkan dan diupayakan semata-mata untuk mencapai tujuan. Tujuan
pengajaran menggambarkan tingkah laku yang harus dimiliki
mahapeserta didik setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Tingkah laku tersebut dalam dikeleompokkan ke dalam kelompok
pengetahuan (aspek kognitif), keterampilan (aspek psikomotorik), dan
sikap (aspek afektif)
Materi Pembelajaran
Dilihat dari hakikatnya, ilmu atau materi pelajaran memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Karakteristik ilmu atau materi pelajaran membawa
implikasi terhadap penggunaan cara dan teknik dalam pembelajaran.
Secara teoritis di dalam ilmu atau materi terdapat beberapa sifat materi,
yaitu fakta, konsep, prinsip, masalah, prosedur (keterampilan), dan
sikap (nilai).
Peserta didik
Peserta didik sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses
pembelajaran, sebab tujuan yang harus dicapai semata-mata untuk
mengubah perilaku peserta didik itu sendiri. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan ialah jumlah peserta didik yang terlibat di dalam proses
pembelajaran.
Waktu
Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut jumlah waktu dan
kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu adalah berapa jumlah
jam pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran. Sedangkan yang
menyangkut kondisi waktu ialah kapan pembelajaran itu dilaksanakan.
Pagi, siang, sore atau malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi.
Guru
Faktor guru, Teknik penyajian yang paralel adalah teknik penemuan,
teknik penyajian kasus, dan teknik nondirektif. Faktor guru adalah salah
Model Pembelajaran
Proses belajar mengajar dalam Kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan saintifik, mengharuskan seorang guru menggunakan model atau
metode yang sejalan dengan pendekatan tersebut. Model pembelajaran yang
diamanatkan dalam implementasi Kurikulum 2013, antara lain model problem
based learning, discovery based learning, dan project based learning, yang
memungkinkan siswa dapat terjun langsung dalam pemecahan masalah dan
menemukan data di lapangan sebagai pondasi dalam menemukan ilmu
pengetahuan.
5. Penyusunan 4. Penyelesaian
6. Evaluasi proses laporan dan proyek dengan
dan hasil proyek presentasi/publikasi fasilitas dan
Gambar 4. TahapanhasilPembelajaranproyek BerbasismonitoringProyek guru
Metode berasal dari kata method (Inggris), yang artinya melalui, melewati, jalan atau
cara untuk memeroleh sesuatu. Oleh Sanjaya (2008) metode didefinisikan sebagai
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini
berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah
ditetapkan. Sedangkan menurut Abdurrahman Ginting (2008), metode pembelajaran
dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip
dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi
proses pemblajaran pada diri pembelajar. Dengan kata lain metode pembelajaran
adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh
seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas
baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap,
dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.
Menurut L. James Havery teknik adalah prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (http://adityatriastuti. blogspot.
com). Teknik pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari metode,
sehingga pengertian teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik dengan memperhatikan unsur-unsur yang saling terikat dan berkaitan
untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran lebih efisien.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah (problem solving). Menurut Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain (2006) metode diskusi adalah cara penyajian
Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion)
dan resitasi bersama (socialized recitation).
Tahap Penutup:
Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan
hasil diskusi;
Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,
situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang
sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan
selanjutnya dilakukan oleh peserta didik. Metoda ini dapat dilakukan untuk
kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan
berulang-ulang oleh peserta didik. Metode demonstrasi dikatakan juga metode
yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Metode Penugasan
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi
melalui penugasan peserta didik untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
maksud agar peserta didik melakukan kegiatan belajjar. Pemberian tugas
dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap
peserta didik atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Agar
pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran,
maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh peserta didik atau kelompok
peserta didik, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan
presentasi oleh peserta didik dari satu kelompok dan ditanggapi oleh
peserta didik dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan,
serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Membuka Pelajaran.
Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran
sebelumnya.
Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan
dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.
Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari.
Membentuk kelompok.
Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau
langsung kepada semua peserta didik.
Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan
mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama peserta
didik melakukan kerja kelompok.
Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, memberikan
balikan dari kelompok lain atau dari guru.
Kegiatan Penutup
Meminta peserta didik merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui
kerja kelompok.
Melakukan evaluasi hasil dan proses.
Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang
belum dikuasai peserta didik maupun memberi tugas pengayaan bagi
peserta didik yang telah menguasai materi metode kerja kelompok
tersebut.
Metode Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan ke suatu tempat atau objek dalam rangka
memperluas pengetahuan dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang
atau sekelompok orang. Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dilakukan dengan cara berkunjung ke suatu tempat atau
objek yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan peserta
didik membuat laporan dan diskusi bersama dengan peserta didik yang lain
serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian hasilnya dituliskan. Metode
Beberapa hal yang harus dimiliki guru dan peserta didik untuk
mengoptimalkan metode karyawisata,
Guru harus:
Menentukan tempat atau objek wisata yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
Merencanakan dan mempersiapkan panduan peserta didik dalam
melaksanakan karyawisata;
Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan;
Membimbing dan mengontrol aktivitas peserta didik saat berkaryawisata;
Menilai hasil kegiatan.
Persiapan
Menentukan topik
Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu
Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan peserta
didik
Pelaksanaan
(1) menjelaskan kepada peserta didik tujuan pembelajaran khusus (TPK).
(2) mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (peserta didik
tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun
peserta didik yang lain).
(3) guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi.
(4) guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas.
(5) guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan
jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis.
(6) guru memperhatikan dengan seksama saat peserta didik menjawab
atas pertanyaannya.
(7) guru menyampaikan status jawaban peserta didik dan memberi
penguatan atau penghapusan atas respon peserta didik (bila
jawaban peserta didik belum tepat dapat dilempar lagi pertanyaan
kepada peserta didik yang lain untuk menjawab).
(8) Memberi peluang kepada peserta didik untuk bertanya dalam rangka
menggali kejelasan pemahaman.
(9) Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari berdasarkan sumber
yang relevan.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
peserta didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini peserta
didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau
kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah
alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila
alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
Pelaksanaan Membuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan bentuk-bentuk latihan
Melaksanakan
Tahap penilaian
Tahap penilaian ini sebenarnya merupakan refleksi dari semua kegiatan
yang telah dilakukan selama proyek berlangsung. Tujuan penilaian
adalah dalam rangka untuk memperbaiki proses belajar-mengajar,
mengetahui apa yang telah dipelajari peserta didik, apakah sikap- sikap
dan keterampilan tertentu telah dimiliki oleh peserta didik. Cara
penilaian dapat dilakukan:
Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi;
Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan tes;
Penilaian hasil karya, seperti gambar, bagan, model, alat sederhana,
diorama, dan market. Penilaian hasil karya wisata dapat ditujukan
kepada individu atau kelompok, misalnya pada waktu hasil karya tiap
peserta didik dipajang di kelas atau pada waktu pameran tiap stand
dinilai (nilai kelompok).
Teknik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah peserta didik yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
peserta didiknya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,
perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang peserta didiknya
tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh L. James Havery tentang
teknik pembelajaran merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang
suatu rangkaian komponen
Aktivitas Pembelajaran
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Pendekatan, Strategi, Metode dan teknik
Pembelajaran secara seksama, Anda dapat mencoba melakukan kegiatan
yang dalam modul ini disajikan dalam lembar kerja. Pastikan Anda sudah
menguasai seluruh materi dalam modul.
E. Latihan/Tugas
Pertanyaan-pertanyaan:
Jelaskan konsepsi pendekatan pembelajaran menurut Roykillen!
Jelaskan secara singkat konsep saintifik dalam pembelajaran!
Jelaskan konsep strategi pembelajaran menurut Rowntree!
Jelaskan perbedaan model pembelajaran discovery learning, problem based
learning, dan project based learning!
Jelaskan 6 metode pembelajaran yang sering anda lakukan sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu!
Jelaskan konsep teknik pembelajaran!
Umpan Balik
Pengalaman apa yang sudah anda lakukan dan anda rasakan berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran yang telah anda lalui ?.
Pengalaman baru apa yang anda peroleh dari kegiatan pembelajaran tersebut
?.
Materi apa yang belum ditulis dalam materi kegiatan pembelajaran yang telah
anda diskusikan ?.
Apa manfaat yang anda temukan dalam pembahasan materi kegiatan
pembelajaran ini?.
Apa saran anda untuk lebih memperbaiki materi kegiatan pembelajaran yang
telah dibahas ?
2. Tindak Lanjut
Skor maksimal dari hasil mengerjakan latihan/tugas adalah 100. Nilailah diri
Anda dengan jujur dan profesional. Jika Anda memperkirakan bahwa
pencapaian Anda masih kurang dari 75% sebaiknya Anda ulangi kembali
mempelajari bab ini dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras.
Berdiskusi dan bekerjasamalah dengan teman atau sejawat Anda dengan
menumbuhkan sikap saling menghargai, tidak memaksakan kehendak,
berpikir terbuka dan tetap kritis secara profesional bila ada bagian-bagian
yang belum Anda kuasai.
Bagi Anda yang memperkirakan bahwa skor Anda minimal sudah mencapai
75%, berarti Anda telah menguasai materi Pendekatan, Strategi, Metode dan
Teknik Pembelajaran dengan baik. Silahkan Anda lanjutkan mempelajari
materi selanjutnya. Selain itu, kemampuan Anda akan semakin kuat dengan
dukungan informasi yang bisa Anda dapatkan dari internet. Tetaplah menjadi
guru yang belajar sepanjang hayat, pantang menyerah dan disiplin dalam
belajar.
Guru Siswa
Perhatian dan Perhatian terhadap Merangsang atau Siswa dituntut untuk
motivasi pelajaran akan timbul menyiapkan bahan memberikan
pada peserta didik, ajar yang menarik. perhatian terhadap
apabila bahan Mengkondisikan semua rangsangan
pelajaran sesuai proses belajar aktif. yang mengarah
dengan Mengunakan kearah tujuan
kebutuhannya. metode yang belajar. Adanya
Peserta didik bervariasi. tuntutan untuk
mempunyai motivasi, selalu memberikan
ia akan bersungguh- perhatian ini,
sungguh menyebabkan siswa
menunjukkan minat, harus
mempunyai membangkitkan
perhatian, dan rasa perhatian nya
ingin tahu yang kuat kepada segala
untuk ikut serta pesan yang
dalam kegiatan dipelajarinya.
belajar; berusaha
keras dan
memberikan waktu
yang cukup untuk
melakukan kegiatan
tersebut; dan terus
bekerja sampai
tugas-tugas tersebut
terselesaikan.
Keaktifan Peserta didik Memberikan Dituntut dapat
mempunyai dorongan kesempatan memproses dan
untuk berbuat melakukan mengolah hasil
sesuatu, mempunyai pengamatan, belajarnya secara
kemauan dan penyelidikkan atau efektif serta aktif
aspirasinnya sendiri, inkuiri dan baik secara fisik,
tidak bisa dipaksakan eksperimen. Serta intelektual dan
oleh orang lain dan memberikan tugas emosional misal
juga tidak bisa individual dan berwujud perilaku-
dilimpahkan kepada kelompok melalui perilaku seperti
orang lain. Belajar kontrol guru. mencari sumber
hanya mungkin informasi yang
terjadi apabila anak dibutuhkan,
Metode pembelajaran yang sering anda lakukan sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu oleh guru dalam pembelajaran (hanya 6 jawaban dari metode
yang tersedia).
PENGEMBANGAN SOAL
Petunjuk pengembangan soal:
Untuk memahami lebih lanjut dan lebih jelas bacalah modul yang berkaitan
dengan Penilaian Proses Hasil Belajar pada kelompok kompetensi H
(Pedagogik).
Untuk melaksanakan pengembangan soal, kerjakan dengan menggunakan
LK 9 (Terlampir)
EVALUASI
A. Soal Uraian
Pertanyaan:
Agar pembelajaran efektif, sebutkan 3 teori belajar yang sesuai untuk digunakan
sebagai acuan? Dan kapan teori belajar tersebut digunakan?
Agar pembelajaran efektif, sebutkan 3 prinsip belajar yang harus digunakan?
Dan kapan prinsip belajar tersebut digunakan?
John Dewey
Carl Rogers
Vygotsky
Thorndike
Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati merupakan
implikasi dari teori belajar ....
Behaviorisme
Kognitivisme
Konstruktivisme
Humanisme
A. 1, 2, 3, 6
1, 2, 3, 4
1, 3, 4, 5
1, 2, 5, 6
Pernyataan berikut ini yang tepat sehubungan dengan perbedaan antara teori
belajar behaviorisme dan teori belajar konstruktivisme adalah ....
Umpan balik
Minat dan bakat
Kesiapan kondisi individu
1, 2, 3, 4
2, 4, 5, 6
3, 4, 5, 6
1, 4, 5, 6
Tantangan
Keaktifan
Pengulangan
Balikan
Implikasi prinsip pembelajaran balikan dan penguatan bagi guru adalah ....
Peserta didik dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara
efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan emosional misal
berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang
dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu
reaksi kimia, karya tulis, membuat klipping dan perilaku lainnya,
merupakan implikasi peserta didik berkaitan dengan prinsip ....
Keterlibatan Langsung
Tantangan
Perhatian dan Motivasi
Keaktifan
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Langkah dalam metode diskusi
adalah .....
1, 3, 2, 4 ,5, 6.
1, 2, 3, 4 ,5, 6.
1, 3, 2, 4 , 6, 5.
1, 2, 3, 4 , 6, 5.
Kunci Jawaban
Soal 1
Pertanyaan Jawaban, Alasan Skor Skor (S)
Maks
1 Behavioristik, 2
Soal 2
Kriteria Penilaian
Satu soal jika betul mendapatkan skor : 4, sehingga total skor : 20 x 4 = 100,
maka rumus nilai akhir adalah :
Kunci jawaban
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. B 11. C
2. B 12. D
3. A 13. C
4. D 14. A
5. A 15. D
6. C 16. A
7. C 17. B
8. A 18. B
9. B 19. C
10. D 20. D
Penutup
Daftar Pustaka
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: Rosda
Syah, M. (2004). Psikologi Belajar. Bandung : Grafindo Persada.
Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Thomas, J.W. (2000). A review of research on project-based learning. San
Rafael, CA: Autodesk. http://web.archive.org/web/20030812124529.
Tim Pengembang MKDP. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Press.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Winarno Surakhmad. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung:
Tarsito.
Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
http://indrierb.blogspot.com/2014/01/teori-belajar-konstruktivisme-dan.html
http://irdye07.blogspot.com/2010/11/strategi-pembelajaran.html
http://sainsmatika.blogspot.com/2012/04/teori-kognitif-dari-bruner-dan-teori.html
http://syamsinarthamar.blogspot.com/2014/05/macam-macam-metode-
pembelajaran-serta.html
https://filediamant.wordpress.com/model-pembelajaran-dan-15-metode-
pembelajaran.
http://file.upi.edu/direktori/
Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik.pdf
http://www.emakalah.com/2013/04/model-teori-belajar-bruner-dan-ausubel.html
http://www.emakalah.com/2013/04/perkembangan-teori-belajar.html
http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbang-saran.html
https://penembushayalan.wordpress.com/kuliah/tokoh-dan-teori-belajar/teori-
pembelajaran-vygotsky/
http://kristianawidi.blogspot.co.id/2012/02/makalah-teori-humanistik-carl-
rogers.html.
Lampiran
LEMBAR KERJA
LK-01. Teori Belajar dan Implikasinya
Tugas:
.................................................................................................................................
..........................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
Teori Implikasi
belajar
LEMBAR KERJA
LK-02. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasinya
Tugas:
.... dst
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.........................................................................................................................
LEMBAR KERJA
LK-03. Implementasi Teori belajar behaviorisme, kognitivisme,
konstrukivisme, dan humanistik dalam pembelajaran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
LEMBAR KERJA
LK-04. Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Baca uraian materi kegiatan pembelajaran 1 tentang Teori Belajar dan Prinsip-
Prinsip Pembelajaran sampai tuntas dengan teliti, kritis, dan rasa ingin tahu yang
tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk peta pikiran
(mindmap) secara mandiri!
Perhatikan dan yakinkan komputer anda atau laptop ada fasilitas untuk
mengerjakan rangkuman dengan program Mindmap.
Bila tidak tersedia tool untuk mengerjakan rangkuman maka installah terlebih
dahulu program mindmanager di laptop anda. Mintalah bantuan pada
fasilitator atau teman sejawat bila anda mendapatkan kesulitan untuk
menginstal.
LEMBAR KERJA
LK-05. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
..........................................................................................................................
Strategi Pembelajaran
a. Jelaskan konsepsi strategi pembelajaran menurut Rowntree!
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..........................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
.........................................................................................................................
Model pembelajaran
a Jelaskan konsepsi tentang model pembelajaran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................
2) Langkah-langkah pembelajaran
..........................................................................................................................
....................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................
..........................................................................................................................
.....................................................................................................................
Kerjasamalah secara mufakat untuk memilih KD dan IPK dalam rangka membuat
rancangan kegiatan pembelajaran berpendekatan saintifik sesuai dengan
bahasan matapelajaran yang dipilih oleh kelompok anda. Selanjutnya
diskusikan dalam kelompok untuk membuat rancangan kegiatan
pembelajaran!
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
LEMBAR KERJA
LK-06. Metode dan Teknik Pembelajaran
Tugas:
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
LEMBAR KERJA
LK-07. Rangkuman Pendekatan, Strategi, Metode dan teknik
Pembelajaran
Kerjakan tugas yang ada di bawah ini secara profesional, jujur dan
bertanggungjawab!
Perhatikan dan yakinkan komputer anda atau laptop ada fasilitas untuk
mengerjakan rangkuman dengan program Mindmap.
Bila tidak tersedia tool untuk mengerjakan rangkuman maka installah terlebih
dahulu program mindmanager di laptop anda. Mintalah bantuan pada
fasilitator atau teman sejawat bila anda mendapatkan kesulitan untuk
menginstal.
LEMBAR KERJA
LK-08. Rancangan Kegiatan Berpendekatan Saintifik
Tugas:
Baca uraian materi kegiatan pembelajaran tentang Teori Belajar dan Prinsip-
Prinsip Pembelajaran yang Mendidik sampai tuntas dengan teliti, kritis, dan
rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam
bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri!
Format 1
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi waktu :
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
...................., ..........................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Perancang,
( ................................................. ) ( ......................................................... )
Format 2
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi waktu :
Temuan
Rekomendasi
Tindak lanjut
...................., ..........................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pelapor,
( ................................................. ) ( ......................................................... )
LEMBAR KERJA
LK-09. Pengembangan Soal
PETUNJUK:
Materi
Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama
seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus
setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang
paling benar.
Konstruksi
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang berkaitan dengan materi yang ditanyakan.
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
TUGAS:
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
2.
3.
4.
5.
KARTU SOAL
Tahun Ajaran:
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Indikator
Sampul Belakang