KAJIAN PUSTAKA
A. Komitmen Organisasional
atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu komitmen afektif,
penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain merupakan sikap
14
Lincoln dalam (Sopiah, 2008, p. 155) mendefinisikan komitmen
156) yang menjelaskan bahwa suatu bentuk komitmen yang muncul bukan
hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang
aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha
15
2. Bentuk Komitmen Organisasional
sebagai berikut :
16
Gambar 2.1
Job
Condition
s
Affective
Met
Commitment
Expextatio
Benefit
Acorued Continuance
Commitment
Jobs
Available
Personal
Values
Normative
Felt Commitme
Obligations
17
Kanter dalam (Sopiah, 2008, p. 158) juga mengemukakan tiga bentuk
diinginkannya.
yaitu :
organisasi.
18
3. Proses Terjadinya Komitmen Organisasional
beranjak menjadi kebutuhan bersama, dan rasa memiliki dari para anggota
dari para karyawan terhadap kelompoknya dapat dilihat dalam hal-hal sebagai
berikut :
kelompok lain.
6. Adanya niat baik dari para anggota kelompok untuk tetap menjaga
19
Menurut Garry Dessler dalam (Sopiah, 2008, p. 159-161) yang dapat
menyeluruh.
20
berbeda dalam kompensasi yang diterima, gaya hidup, penampilan
21
maka dengan sendirinya akan memotivasi karyawan untuk
berkembang.
sendirinya.
organisasi.
19. Hire right kind managers : Bila pimpinan ingin menanamkan nilai-
20. Walk the walk : Tindakan jauh lebih efektif dari pada kata-kata.
bekerja, setelah mengalami masa kerja yang cukup lama, serta bagi karyawan
yang bekerja dalam tahapan yang lama yang menganggap perusahaan atau
22
Gambar 2.2
1. Initial Commitment
Personal
Characteristic :
Values, Beliefs
Espectations
About Jobs
Level of
Initial
Characteristic Commitmen
Organization
of Jobs Choice
- Volition
- Irrevocability
- Sacrifice
Initial
Initial Work Commitment
Experiences : Commitment
- Job During Early
- Supervision Employement
- Work group Felt Period
- Play Responsibility
- Organizational
Availability of
Alternative Jobs
23
3. Commitment During Later Career
Investment
Social
Length of service involvement A commitment in
Later Career
Job Mobility
Sacrifice
karyawan pada organisasi berbeda. Pada fase awal (initial commitment) faktor
1. Karakteristik individu
3. Karakteristik pekerjaan
Pada fase kedua ini faktor yang berpengaruh pada komitmen organisasional
adalah pengalaman kerja yang dirasakan pada tahapa awal seorang karyawan
berpengaruh pada fase ketiga ini berkaitan dengan investasi, mobilitas kerja,
24
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional
proses yang panjang dan bertahap. Komitmen karyawan pada organisasi juga
ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut Steers dalam (Sopiah, 2008, p. 163)
yaitu :
karyawan.
mengenai organisasi.
dan lain-lain.
25
4. Pengalaman kerja : pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh
yaitu :
organisasi.
dan tujuan organisasi. Seorang karyawan akan merasa bangga menjadi anggota
atau bagian dari perusahaan tersebut, dan akan memiliki kemauan yang tinggi
26
menjauhi larangan-Nya merupakan perwujudan komitmen seorang manusia
Makna
No Teks Indikator
Harfiah Substantif
Mengadakan
3 Aslahuu Introspeksi Affective
perbaikan
Tidak cari
5 Aklhasuu Tulus ikhlas Normative
muka
oleh seorang muslim dalam bentuk tetap berpegang teguh dengan agama Allah,
27
menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan, dan dengan rasa ikhlas mengerjakan kewajiban tersebut, maka Allah
QS Al-Fath : 10
$Vt #_r& ?|s !$# n=t yyt $y/ 4nr& tu ( t 4n?t ]3t
tentang berjanji maka orang tersebut harus memenuhi komitmen yang sudah
yang besar, namun apabila komitmen tersebut dilanggar maka kerugian akan
B. Kompetensi Pegawai
Menurut Palan (2005, p. 5), ada dua istilah yang muncul dari dua
28
mengenai perilaku, dan Competence (kecakapan) yang merupakan deskripsi
kecakapan.
29
mengerjakan suatu pekerjaan. Definisi kedua menyatakan bahwa kompetensi
dalam suatu usaha atau pekerjaan tertentu yang mencakup sejumlah tingkah
laku yang amat penting dan menjadi syarat utama sebagai penampilan yang
2. Karakteristik Kompetensi
30
2. Traits adalah karakteristik fisik dan respon-respon konsisten
3. Konsep diri (Self Concept) adalah sikap dan nilai-nilai yang dimilki
seseorang.
kompleks.
situasi yang sangat luas dan bertahan untuk waktu yang lama.
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
31
Konsep diri dan nilai-nilai merujuk pada sikap, nilai-nilai, dan
2. Karakteristik pribadi
3. Motif
4. Kategori Kompetensi
32
pekerjaannya sehingga seseorang dapat berjalan dari pengalaman
tersebut.
tersebut.
kehidupan nyata.
6. Manfaat Kompetensi
33
Identifikasi kompetensi pekerjaan yanag akurat juga dapat dipakai
perfomansi secara luas pada semua situasi. Islam juga mengajarkan bahwa
masing-masing individu.
Menurut tafsir jalalain pada ayat ini ada beberapa indikator kompetensi, yaitu:
Makna
No Teks Indikator
Harfiah Substantif
Keseimbangan, artinya
seorang pegawai harus bisa Karakteristik
1 Adl Berlaku adil
menjaga keseimbangan antara pembeda
hak dan kewajiban.
Melaksanaan segala
Berbuat kewajiban, seorang pegawai Karakteristik
2 Ihsan
kebajikan harus melaksanakan apa yang dasar
sudah menjadi kewajibannya.
Menyambung tali silaturahim,
Memberi kepada baik secara horisontal antara Karakteristik
3 Iitaidzil qurba
kaum kerabat pegawai dengan pegawai pembeda
yang lain, dan vertikal, yakni
34
antara pegawai dengan atasan
Pegawai hendaknya
menghindari perbuatan yang
yanha anil Menghindari
dilarang dalam sebuah Karakteristik
4 fakhsya wal perbuatan keji
perusahaan, agar dalam dasar
munkar dan mungkar
perusahaan tercipta suasana
kondusif
Permusuhan/ berbuat dholim
kepada manusia. Pegawai
harus bisa berinteraksi secara Kararteristik
5 al-baghy Permusuhan
efektif, empatik, santun pembeda
dengan sesama pegawai, dan
semua unsur perusahaan.
C. Totalitas Kerja
Menurut Kahn dalam (May & dkk, 2004) work engagement dalam
35
dari berbagai konsep melingkupi motivasi, kepuasan kerja, dan komitmen
tinggi dengan kuat memihak pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan benar-
mengacu ke keadaan yang begerak tetap meliputi aspek kognitif dan afektif
yang tidak fokus pada objek, peristiwa, individu atau perilaku tertentu
antara kepuasan dan komitmen, dan kepuasan tersebut mengacu lebih kepada
elemen motivasi dan fisik. Meskipun kepuasan dan komitmen adalah dua
36
elemen kunci, secara individu mereka tidak cukup untuk menjamin work
yang melibatkan pekerja yaitu going extra mile (akan bekerja ekstra) dan
performasi organisasi.
2004).
37
2. Dimensi Work Engagement
upaya dalam pekerjaan seseorang, sebuah usaha untuk terus energik saat
merasa sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya (Schaufeli, Bakker, &
engagement, yaitu:
a. Vigor
38
b. Dedication
tantangan.
c. Absorption
pekerjaan.
pelanggan potensial.
lain.
39
Pendapat lain tentang dimensi work engagement dikemukakan oleh
Macey. Menurut Macey, Schneider, Barbera & Young (2008, p. 3-30), work
pekerjaan berupa:
tujuan organisasi.
40
3. Karyawan secara aktif mencari jalan untuk dapat memperluas
& Leiter, 2010, p.10), terdapat 3 komponen dalam work engagement, yaitu:
a. Cognitive
organisasi.
b. Affective
c. Behavioral
41
1. Fokus dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan juga pada pekerjaan
yang berikutnya
2. Merasakan diri adalah bagian dari sebuah tim dan sesuatu yang lebih
3. Strive- memberikan waktu yang lebih, tenaga, dan inisiatif untuk dapat
42
organisasi di mana mereka bekerja. Karyawan yang engaged juga mempunyai
level energi yang tinggi dan secara antusias terlibat dalam pekerjaannya
secara aktif dalam suatu pengaturan di mana adanya hubungan yang kuat
baik, dan inovasi budaya. Robinson et al, (dalam Smythe, 2007), faktor kunci
43
merasa dihargai dan dilibatkan (feeling valued and involved), yang
karyawan.
6. Reputasi perusahaan
pengambilan keputusan.
44
5. Totalitas Kerja dalam Kajian Islam
t9$#
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. Al- Qashas : 77 (Depag R1, 2005).
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan aspek bekerja dengan
hadits), banyak ditemukan anjuran, bahkan perintah bagi setiap muslim untuk
45
Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada seluruh
benar melakukannya dengan baik maka Allah akan memberikan nikmat yang
Az Zumar 39
sesuai dengan
6Gt%s3t
Al An Aam 135
1 keadaanmu Al Baqoroh 267 5
(absorption)
Al Baqoroh 58
An Nisa 5
2 NyftG$# Kuat
(vigor)
Al Qashash 26 1
Al Qashash 77
Dari apa yang Al Lail 4
3 (#7|x. $i telah mereka
usahakan Al Ankabut 69 4
(dedication)
Al-Baqarah 202
SWT kepada umat manusia agar dalam melakukan sesuatu (bekerja) sesuai
baik. Dalam sejarah Islam tercatat, bahwa peranan totalitas dalam bekerja
46
penelitian bahwa salah satu penyebar Islam di Indonesia adalah pedagang dari
2003, p. 5).
manusia yang berkualitas dan kompetitif sehingga akan diperoleh hasil yang
diharapkan. Hasil yang akan diperoleh suatu perusahaan sulit dipisahkan dari
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi
kualitas sumber daya manusia di suatu perusahaan, semakin tinggi pula hasil
47
mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Waktu, tenaga, dan
dengan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak usaha
yang dilakukan oleh suatu perusahaan, salah satu upaya yang dapat dilakukan
mengekspresikan dirinya secara total baik dalam aspek kogntif, fisik, maupun
emosional.
dalam meningkatkan kinerja pada level yang lebih tinggi, energi ini berupa
usaha yang lebih dalam waktu dan energi, semangat, ketertarikan, dan
48
perusahaan tempat dia bekerja dengan antusiasme serta komitmen tinggi
untuk mengerjakannya.
satu proses yang mendukung totalitas kerja dalam suatu perusahaan. Menurut
Bashaw dan Grant dalam (Sopiah, 2008, p. 156) komitmen karyawan dalam
dimiliki individu itu sendiri dan akan menjadi aspek yang bisa berdampak
sebagai faktor yang dapat menahan karyawan untuk tetap bertahan dan
memberikan yang terbaik bagi perusahaan, dengan kata lain karyawan total
49
dedikasi terbaiknya bagi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang
dalam bekerja. Seorang karyawan akan bekerja total untuk mencapai visi dan
baik dalam waktu dan energi (Xanthopoulo, Bakker, Demerouti, & Schaufeli,
2009, p. 235-244).
50
engagement dengan pencapaian target perusahaan membuktikan kebenaran
dari kata cukup baik, mereka bekerja dengan berkomitmen pada tujuan,
untuk memastikan apa yang mereka lakukan benar dan sesuai dengan tujuan
(Thomas, 2009).
mana karyawan tersebut bekerja, mereka akan merasa percaya dan menikati
pekerjaan, pasti akan memberikan sikap semangat, dedikasi, dan absopsi yang
51
Adanya komitmen organisasional dan kompetensi yang tepat, para
juga perusahaan.
dalam perusahaan. Seperti yang diutarakan oleh para ahli bahwa dengan
total dalam bekerja dengan menemukan arti dalam bekerja, kebanggaan, serta
perusahaan.
E. Hipotesis
52