Anda di halaman 1dari 2

Membandingkan jumlah stomata pada tumbuhan sesuai dengan adaptasi hidup tumbuhan

tersebut
Berdasarkan ketersediaan air, tumbuhan digolongkan menjadi tiga macam, yaitu tanaman
yang beradaptasi pada kondisi basah (hidrofit), tanaman yang beradaptasi pada kondisi kering
(xerofit), dan tanaman yang beradaptasi pada kondisi air yang cukup (mesofit) dan tumbuhan
yang beradaptasi di lingkungan dengan kadar garam tinggi (halofit) (Lakitan, 1993).
Tumbuhan xerofit memiliki ciri morfologi daun kecil berbentuk duri untuk mengurangi
penguapan, batang sukulen yang kaya akan air, lapisan kutiku la tebal untuk mengurangi
penguapan, dan berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di
dalam tanah. Jika dilihat dari segi anatomi, tumbuhan xerofit memiliki kloroplas hanya pada
bagian tepi sel, terdapat empulur, kotreks epidermis yang tebal, tipe stomata parasitik, dan
stomata banyak ditemukan di bagian epidermis bawah daun. Tumbuhan hidrofit memiliki ciri
morfologinya adalah memiliki batang yang berongga, umumnya struktur batang lunak, akar tidak
berkembang, dan tidak memiliki tudung akar.. Ciri anatomi tumbuhan hidrofit yaitu memiliki
lebih dari satu aerenkim, tidak memiliki kutikula, memiliki lakuna yang besar dan banyak dan
stomata yang tersebar banyak di epidermis atas (Kimball, 1965).
Tumbuhan halofit memiliki jaringan aerenkim dengan ruang antar sel yang besar dan
jaringan pembuluh tersebar sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi kandungan
garamnya, misalnya mangrove. Flora mangrove menyerap air tetapi mencegah masuknya garam,
melalui saringan (ultra filter) yang terdapat pada akar. Tumbuhan mesofit memiliki ciri
morfologi akar yang berkembang dengan baik, pada monokotil memiliki serabut akar dan pada
dikotil memiliki akar sekunder. Pada batang umumnya padat dan tumbuh cabang. Sedangkan
pada daun, tumbuhan mesofit umumnya berwarna hijau dan berkembang dengan baik. Memiliki
kutikula dan terdapat stomata tersebar di atas dan di bawah permukaan daun. Memiliki bentuk
yang bervariasi (Levitt, 1980).
Pengamatan distribusi stomata dilakukan dengan menggunakan spesies tumbuhan yang
hidup di lingkungan yang berbeda. Tumbuhan yang diamati bagian distribusi stomatanya yaitu
Begonia sp., Alamanda chartatica, Nerium Oleander, Ficus Elastica, dan Asplenium sp. Bagian
tumbuhan yang diamati adalah stomata pada bagian daun. Berdasarkan pengamatan dengan
menggunakan mikroskop perbesaran 450x, menunjukkan bahwa masing-masing tumbuhan
memiliki distribusi stomata yang berbeda. Bagian yang diamati adalah bagian epidermis atas dan
epidermis bawah.
Begonia sp., Alamanda chartatica, Nerium Oleander, Asplenium sp. dan Ficus Elastica
termasuk ke dalam tumbuhan teristrial yaitu tumbuhan yang hidup di permukaan atas permukaan
tanah. Oleh karena itu, stomatanya banyak ditemukan pada permukaan epidermis bawah. Hal
tersebut merupakan bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya terutama air. Stomata
yang terletak dibagian permukaan epidermis bawah akan mengurangi penguapan yang terjadi
pad tumbuhan sehingga tumbuhan tidak dengan mudah kehilangan air.
Sebagai perbandingan, jika dilihat dari pengaruh lingkungan, ada hubungan antara
distribusi stomata dengan lingkungan atau tempat hidup. Tanaman Nymphaea sp. termasuk
tanaman hidrofit yaitu hidup dan beradaptasi dengan lingkungan banyak air, habitat seperti ini
membuat tanaman harus beradaptasi dengan memiliki stomata yang besar dan banyak agar
mempercepat penguapan. Setjo, dkk. (2004) mengatakan bahwa tumbuhan yang hidup di air
dengan daun menggenang, misalnya teratai, mempunyai stomata hanya pada permukaan atas
sehingga disebut epistomatik. Oleh karena itu, terdapat stomata yang ditemukan di bagian
adaksial daun Nymphaea sp.
Epidermis pada tanaman air tidak memiliki tugas melindungi, tetapi berperan dapal
memperoleh zat hara dari air dan dalam pertukaran gas. Kutikulanya sangat tipis seperti juga
dinding selnya. Dan sel epidermisnya sering berkloroplas. Stomata biasanya tak terdapat, kecuali
pada daun yang mengapung, di bagian atas (Hidayat, 1995)

Hidayat, Estiti. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:ITB

Lakitan,B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta

Levitt, J. 1980. Responses of Plants to Environmental Stress. New York: sAcademic Press.
Kimball, J.W. 1965. Biology. Massachusette: Adisson-Wesley Publishing Company.
Setjo, Susetyoa di, Drs., M. Pd., dkk. 2004. Common Text Book (Edisi Revisi): Anatomi
Tumbuhan. Malang : IMSTEP.

Anda mungkin juga menyukai