Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SISTEM KERJA PADA PRINSIP ENASE SERTA ANALISIS

SUHU, KEBISINGAN DAN PENCAHAYAAN LINGKUNGAN KERJA


SECARA SENSORIK

Nama: Peris Gultom

NIM: 3333170032

Mata Kuliah: Teknik Industri

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017/2018
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam bekerja. Ergonomi sendiri
memiliki prinsip fit the job to the man serta mengenali kemampuan dan ketidakmampuan
manusia dalam bekerja, sehingga dapat dirancang sistem kerja yang sesuai dengan manusia atau
pekerjanya. Oleh karena itu prinsip-prinsip ergonomi banyak diterapkan dalam perancangan
sistem kerja. Sistem kerja itu sendiri harus mampu mewujudkan prinsip daripada efektif,
nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE).

Berikut adalah analisis suatu pekerjaan menurut Ilmu Ergonomi itu sendiri:

Keterangan Gambar:

Lokasi Pengambilan Gambar: Pinggir Jalan Raya Suralaya, Merak Banten


Waktu Penggambilan: 29 September 2017, Pukul 11.30 WIB
A. Analisis ENASE dan Saran Perbaikan Sistem Kerja Yang Ergonomis

1. Efektif: bekerja dengan efektif berarti bekerja hingga target terpenuhi sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
Analisis Gambar: kegiatan kerja dalam gambar belum dapat dikatakan efektif. Hal tersebut
dapat dilihat dari peralatan yang digunakan dalam bekerja seperti ember pengangkut tanah.
Digunakannya ember dapat mengurangi volume target pengangkutan tanah, alangkah baiknya
jika digunakan dua gerobak sorong bukan hanya satu buah saja sehingga target di pekerjaan
dapat terpenuhi dalam waktu yang lebih cepat atau setidaknya waktu yang telah ditentukan

2. Nyaman: arti dari nyaman dalam bekerja adalah seorang pekerja tidak gampang lelah didalam
melakukan pekerjaannya.
Analisis Gambar: kegiatan kerja dalam gambar belum dapat dikatakan nyaman. Hal tersebut
dapat dilihat dari beban yang dikerjakannya begitu berat serta lingkungan terbuka (outdoor) pada
siang hari yang dapat mengakibatkan paparan panas yang menyengat dan debu jalanan yang
mudah terhirup. Jika perasaan tidak nyaman terus dirasakan oleh pekerja, maka seorang pekerja
dapat mengalami gejala stress yang akan berakibat pada menurunnya produktivitas dalam
bekerja serta kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada saat bekerja.

3. Aman : aman berartu seorang pekerja tidak merasa cemas saat melakukan pekerjaannya
hingga selesai.
Analisis Gambar: kegiatan kerja dalam gambar tersebut belum dapat dikatakan aman perihal
lokasi pekerjaan yang berada tepat pada pinggir jalan. Lokasi pekerjaan tersebut memiliki
peluang besar kecelakaan antara pekerja dengan kendaraan yang sedang melintas di jalan raya
tersebut. Kecelakaan dalam pekerjaan begitu serius dampaknya, bukan hanya berdampak atau
berujung pada kecacatan fisik maupun terganggunya psikis seorang pekerja (trauma), melainkan
dapat menghilangkan nyawa seorang pekerja. Alangkah baiknya jika dipasang tanda peringatan
pada sisi jalan, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin.

4. Sehat: Sehat: Kondisi dimana pekerja tidak sedang dalam keadaan sakit, fisik maupun mental
atau pekerjaan yang akan mengakibatkan seorang pekerja dapat jatuh sakit.
Analisis Gambar: kegiatan kerja dalam gambar tersebut belum dapat dikatakan sehat. Hal
tersebut dapat dilihat dari lokasi pekerjaan yang berada tepat pada pinggir jalan raya, waktu pada
saat melakukan pekerjaan, serta gerakan-gerakan tubuh dalam melakukan pekerjaan.

a.) Dilihat dari lokasi pekerjaan yang tepat berada di pinggir jalan raya, hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa udara di lingkungan tersebut mengandung debu-debu serta asap dari
kendaraan yang melewati jalan raya tersebut. Udara yang berdebu dan tercemar asap
kendaraan dapat dengan mudah terhirup oleh para pekerja yang nantinya akan menganggu
sistem pernafasan. Dapat dilihat pula masih rendahnya kesadaran para pekerja dalam
menggunakan alat pelindung diri (APD) yaitu masker yang tepat untuk jenis pekerjaan di
pinggir jalan.
b.) Pekerjaan tersebut dilakukan pada waktu siang hari, dimana panas matahari sangat
menyengat sehingga dapat menggangu kesehatan para pekerja. Panas matahari yang
dihasilkan disiang hari dapat menyebabkan tubuh pekerja mudah berkeringat sehingga ion-
ion di dalam tubuh terkuras habis dan memungkinkan pekerja mengalami dehidrasi yang
berdampak buruk bagi kesehatan tubuh pekerja, terlebih pekerjaan yang dilakukan
membutuhkan usaha yang besar. Namun pekerja tersebut sudah menggunakan pakaian yang
tepat guna menghindari terbakarnya kulit akibat panas matahari selama bekerja. Hal yang
dapat dilakukan pekerja terkait panas matahari yang menyengat adalah dengan beristirahat
serta minum air putih yang cukup guna mengembalikan ion-ion yang hilang.
c.) Terakhir adalah mengenai gerakan tubuh pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Terlihat
bahwa ada pekerja yang membungkungkan tubuh saat sedang melakukan pengambilan
tanah. Membungkungkan tubuh dalam jangka waktu yang lama dapat berakibat pada
kesehatan tulang belakang sehingga akan mengakibatkan tubuh pekerja yang bungkuk
permanen dan tenaga yang dikeluarkan akan sangat besar, sehingga pekerja akan mudah
merasa lelah. Hal yang dapat dilakukan pekerja yaitu menggunakan sekop bergagang
panjang dalam mengambil tanah sehingga meminimalisir gerakan tubuh yang membungkuk

5. Efisien : bekerja secara efisien berarti bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan
yang sedikit mungkin.
Analisis Gambar: kegiatan kerja dalam gambar tersebut belum dapat dikatakan efisien, hal ini
terkait dengan alat-alat yang digunakan. Gerobak sorong yang digunakan hanya satu, sehingga
pekerjaan akan memakan waktu yang lama. Hal ini juga dapat dilihat dari tidak adanya pegangan
dari gerobak sorong tersebut. Tidak adanya pegangan gerobak sorong pada bagian tengah maka
pekerja yang menarik gerobak sorong tersebut membutuhkan usaha yang besar dibandingkan
jika menggunakan gerobak sorong yang memiliki pegangan pada bagian tengah. Usaha yang
besar tersebut akan mengakibatkan pekerja mudah merasa lelah. Semua hal itu dapat
diminimalisirkan dengan digunakannya peralatan pekerjaan secara lengkap dan memadai,
sehingga memudahkan pekerja dalam melakukan pekerjaannya.

Kesimpulan: Berdasarkan prinsip ENASE, bahwa dapat ditarik kesimpulan gambar yaitu sistem
kerja tidak ergonomis sehingga perlu dilakukannya perbaikan dalam sistem kerja itu sendiri.

B. Analisis Suhu, Kebisingan dan Pencahayaan

1. Suhu: Suhu atau temperatur yang cocok dan nyaman adalah berkisar antara 20-22C pada saat
musim dingin dan 20-24C pada saat musim panas. Tingkat respek dan toleransi manusia
terhadap suhu tergantung pada beberapa faktor yakni kondisi fisik, umur, jenis kelamin, lemak
dalam tubuh, dan konsumsi alcohol. Ketidaknyamanan menyangkut suhu dapat menimbulkan
stress. Karena suhu atau temperatur sangat berpengaruh terutama terhadap performa saat bekerja
atau beraktivitas maka suhu atau temperatur tempat atau ruang harus diperhatikan, dijaga, dan
dibuat supaya nyaman tergantung faktor-faktor dan kondisi tempat atau ruangan tersebut.
Analisis Gambar: Berdasarkan analisis secara sensorik (menggunakan panca indra), suhu dalam
kegiatan kerja tersebut dapat diperkirakan melebihi suhu yang cocok atau nyaman pada musim
panas karena tempat kerja yang berada di luar ruangan dan waktu melakukan pekerjaan pada
siang hari. Sehingga memungkinkan pekerja dapat mengalami gejala stress yang akan
berpengaruh terhadap performa kinerja pekerja itu. Dapat disarankan bahwa pekerja bisa
menggunakan waktu istirahatnya di tempat yang teduh.

2. Kebisingan: Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999).
Kebisingan dapat mengurangi kemampuan pendengaran manusia secara gradual pada level
tertentu dapat menimbulkan hilangnya kemampuan pendengaran secara permanen. Selain
gangguan pendengaran, kebisingan dapat menimbulkan stres pada sistem kerja jantung dan
peredaran darah serta pada sistem sirkulasi udara dan pernapasan.
Analisis Gambar: Berdsarkan analisis secara sensorik (menggunakan panca indra), kebisingan
dalam kegiatan kerja tersebut dapat diperkirakan melebihi nilai ambang batas maksimal (>85 dB)
karena lokasi pekerjaan berada di tepi jalan raya tempat kendaraan lewat. Lewatnya kendaraan
merupakan sumber utama kebisingan yang dirasakan para pekerja. Karena kebisingan yang
diperkirakan melebihi nilai ambang batas, sehingga dapat disimpulkan bahwa berkurangnya
kemampuan pendengaran pekerja. Dapat disarankan bahwa pekerja bisa menggunakan penutup
telinga yang sesuai, untuk meminimalisir kebisingan yang masuk melalui telinga.

3. Pencahayaan: Cahaya sendiri merupakan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang


tertentu dimana manusia dapat melihatnya dan diterima oleh mata sebagai warna. Jadi yang
terpengaruh oleh pencahayaan yang baik atau buruk adalah mata sebagai indera penglihatan
manusia yang terdiri dari bagian-bagian optik yang bekerja berdasar cahaya
Analisis Gambar: Berdsarkan analisis secara sensorik (menggunakan panca indra), pencahayaan
dalam kegiatan kerja melebebihi nilai ambang batas berdasarkan waktu pekerjaan yang
dilakukan pada siang hari. Lebihnya pencahayaan pada suatu pekerjaan dapat merusak mata
sehingga dapat diperkirakan pekerja mengalami masalah kesehatan mata jika bekerja pada
lingkungan kerja dengan pencahayaan tinggi dalam waktu yang lama. Dapat disarankan bahwa
pekerja bias menggunakan alat pelindung kacamata pengaman berwarna gelap transparan untuk
meminimalisir masuknya cahaya matahari yang tinggi secara langsung ke mata.

Anda mungkin juga menyukai