Anda di halaman 1dari 6

1.

Keterbatasan sarana parasarana tentang kesehtan rs pemerintah yg ada :


90 %
1. penggunaan antibiotika yang sulit dijangkau, melihat penggunaan antibitika sulit
dipantau?
Jawab:
Variai berbagai fasilitas , ditekanakan dari perencanaan dan pengadaan, pola
pengadaan menyesuaiakan sesuaia denga stok, kita bekerjasama denan apotek lain
iuntuk memenuhu obat misalnya profilaksis memakai generaasi cuikup karena
pemakaian berlebihan terseaji resistensi , perhatikan pol distribusi obat, perencanaan
pengaadaan yang baik dan kerjasama dengan apotek bila obat kososng
2. Perhatiakan paradigma tentang akreditasi jangan hanya fisik, perhatikan rumah sakit
daerah
Jawab;
Yang mahal apanya..organisasi yang buruk, data lengkapi , dilihat pada kondisi
nyaman dilingkungan substandar ketika ada perbuhan standar padahal sih itu
merupakan standar
Kita gak tahu karena gak punya data kita sudah terlalu nyaman lingkungan yang
substandar sehinggga ada perubahan merasa itu hal yang mahal

1. Penyerahan sertifikat akreditasi kepada


RS Urip Sumiharja, Rs Muhamadiyah, RS Karsa Husada, diberikan oleh direktur
jendral kesehatan

PERUBAHAN PARADIGMA PADA STANDAR AKREDITASI VERSI 2012


DR.dr Sutoto, M.Kes

1. tujuan utama peningkatan mutu dan keselamatan tidak hannya sebatas


sertifikat akreditasi, standar akreditasi harus di upgrade dan diterapkan
terus.yang sudah bener menjadi tidak bener
2. tujuan utama adalah meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
3. standar itu dinamis mungkin kedepan tidak dipakai lagi, tahun 2018 ada
perunbahan pencegahan resistensi mikroba, direktur wajib tahu standar,
direktur min 1 harus ada di rs mendatangani pernyataan tinggal di rs,
direktur wajib presentasi dan menjawab pettanyaan surveyor
4. pelaynan berfokus pada pasien haru saling bersama dalam meangani
pasien
5. keselmatan pasien harus diutak=makan
6. akreditasi meminta bukti penerapan standara : penerapan standar
7. perintah lisan standar harus pakai standar TULBAKON
8. obat harus farmasi yang bertanggung jawab
9. petugas tidak mencucitangan bisa memebunuh pasien
10. 5 momen cuci tangan merupakan salahsatu stndar keselamatan pasien
11. akreditasi dalam UU no 44 tentang RS pasal 40
12. sumber acuan akreditasi RS baru : internatinal
13. stanadar akreditasi RS ang Baru ada 13 Bab
14. akreditasi dilakukan 3 tahun tiap satu tahun ada survey verifikasi,
dokiumen umurnya 2 tahun, harus ada revisi, harus ada proses
pembelanjaran di fumah sakit
15. wajib mneyedikan pelatihan penegmbangan staf , penegembnagan stragik
dengan adanya PR, sehinga akreditasi tidak lagi dadakan
16. patientd centerd care, rumah sakit kutang sensitif terhadapk enyataan
pasien dan kebutuhannya yng lain
17. cetered care : penghormatan dan martabat; dalam asuhan harus
mendengarkan keluhan pasien, anamnesia dilkasanakan dengan baik
perena perawat sangat besar karena memandang manusi seutuhnya hasil
pengkajianna dimasukan ke CCPT dalam bnentuk soap, dokter harus
membaca soap perawat dahulu, dokter spesialis terbata pandangan
karena spesialisisanya, berbagi informasi sesama profesi
18. berbagi persepktif
19. pasien didorong berfasipati dalam mengambil keptusan tetapi diarahkan
oleh kita
20. terjadinyatuntutan katen komunikasi yang tidak efektif
21. dalam parekteknya dahulu hanuya memederikan inform consed
diberikan ke apsein
22. kolaboratif dalam pemebrihan asuhan pasien, dokter sebagai pemimpin
klinikal tim leader sebnagai tim klinik pemberuan asuhan,bukan seperti
dahulu
23. dokuemn dilihat 1-2 jam sisanya telusur bukti-bukti implemtasi,telur
spasien, telusur sistem

Enam sasaran kelsematan pasien


1. ketepan identitas untuk mengindarin kesalahan dengan kebijakan
identitas pasien
2. identitas pasien: nama pasien dalam e-KTP, tanggal lahir, nomer rekam
medis ----permenkes 1691/2011, tenyaatng keselemtan pasien
3. warna gelan pasien : gelang identitas
4. sop identifiaksi pasien
5. indikator keselamat paseien ( kepatuhan petugas melakukan identifikasi
pasien: pemebrian obat, pemebrian darah/produk darah, pengambilan
darah dan spesemen yang sala, direjen minta
6. efektifitas komunikas dalam pemberian layanan, komunikasi harus
ditandarisasi, menerima perintah lisan/ lewar telepon dengn tulbakon ,
indikatornya kepatihan terhadap tulbakon
7. contoh formulir didi terus, memiliki daya ungkit terhadap keselmatan
pasien
8. hsil pemerikasasan kritis harus diberi sampai assatu jam atau kurang dari
satu jam untuk SKP 2
9. kpeningkatan keamananan obat yang perlu diwaspadai
10. sentinel kejadian berat yang menimbulkan kematian
11. indikator skp dari kewaspadaan obnat untuk obat high lalert harus ada
daftarnya, sebelum memerkan haru dobul cek dengan 5 informasi:
kebenaran dosis, route, identitas, nama onabat, waktu
12. yang menulis dobel cek harus ditulis nama,
13. memastkan tetap lokasi, teapt proedur dan tepat apsien, harus memliki
surgery safety checklist harus dipatuhi oleh pegawai rumah sakit, cara
memantaunya kelengkapan ceklis, berapa sih angka instrumen tertinggal
di dalam tubuh pasien, operasi salah lokasi
14. sasaran IV : rumah sakit harus mempunyai angka infeksi terkasit
pelyanan di unit, karena untuk mengukur, indikator cuci tangan, misalnya
ICU fokus disitu az
15. sasaran VI : evaluasi reseiko jatuh , indikator ; berapa jumlah pasien rawa
inap yang jatuh, bisa menetapkan standar resiko jatuh, contoh di cina
menginstruksikan pasien ke operasi, lakian assemen penggunaan alat
bantu taranspirtasi apa yng digunakan oleh pasien, kepatuhan dalam
melaksanakan sop resiko jatuh

pertanayaan
1. rsud jepara ;doble cek apa di ccpt,kapan assesmen pasien jatuh[p
mebraian adarah, pasien jar=tuh apak merupakan ktd
jawab : assemen dilakukan dirawat jalan, igd dan rawat inap, rawat inapa
dilakuka assemen tdilakukan aseesmen ulang apabila ada perubahana
kondidsi menyebabkan skor turun, rekasi alergi ( MPO7) reaksi obat
harus dimonitor: efek samping, ada reaksi alergi, apoteke pemalkukan
pemantauan obat, efek obat lapor ke farmasi , medika eror ke tim
keselanmatan pasien , salah obat menimbilkan keselamatn pasien,
2. indiktor untuk melakukan berapa lama
jawab: harus satu tahun untuk evaluasi
3. indentitas pasien mengacu kepad e-ktp, kadang satu kata, apakah sesuai
e-kyp atau ayahnya, rekasi obat apakah masuk ktd atau terpisah
jawab: sigel identiti numering dari e-KTp tidak usah ada bin
KTC=kejadian tidak cidera
KTD= kejadian tidak diinginkan
KNC= kejadian nyaris cilaka
KPS
1. indikator kinerja dokter dari long of stay
2. ada evaluasi bila sentinel harus idiktator terfokus
3. kinerja dokter harus dievaluasi uurs pasal 29 dan pasl 46, pasal 13
4. harus diberikan kewenagan dan
5. KPS menjadi kewenagn dan kompetensi Staf
6. Teori Bad aapple tehry bewick mengelurkan staf yang buruk
7. 85% kesalahan tergantung sistem
8. teori Dona Bedian terdiri : struktur, proses, outuput dan outecome
9. teori untuk kinerja diokte dengsn oermonce pyramid model:
- tunjuk staf nedis yg erkinerja baik
- tetapak dan komunikasikna
- ukur kinerjanaya
- beriks hasil pengukuran kinerjanay secara periodik
- berbasis oudit medis, komite medis harus sudah mengikuti pelatihan
audit medis daripersatuan manajemn dokter, petmenkes 775
- data pasien keluar sembuh atau meninggal
- jumlah kasus yang ditangani
10. dari grafik review berkala
11. evaluasi kinerja medis harus komfrehsip dan melalui data
12. memabntu staf medis
13. FPPE dan OPPE harus ditetapka dengan jelas
14. FPPE dan OPPE harus dkolaborasi , SMF menjadi KSM
15. Moratality rate
16. Kedepan yang menilai dari pasien dan perawat serta pimpinananya
17. Dokte yang menilai milamal 10 dokter
18. Prilaku apa yang dirubaha
19. Fokus Evaluasi praktek profesinal ( FPPE)
20. Bahwa tujuan dalah kinerja dalam perbaika kinerja

Penilaian kinerja perawat:


1. seluruh karyawan/staf harus diukur kinerjanaya
2. indiktor kinerja perawatan : pendidikan dan pelatihan untuk
kredesnialing , assement kompetessni untuk perawat klinis, tetapkan
jenjang karir harus asesor telah memiliki pelatiha asesor, rumah sakit
diberikan surat klinin dan rkk berbasis kompetensi , membuar uraian
tugas diunit sesuuia dengan kewengan kilins , penilainkinerja berbasis
uraian tugas setiap melakukan kegiatan dalam rekor lok book untuk
ditabulasi
3. supervisor PK harus satu level diatasnya
4. kesehatn profesional lainnya harus membuat aturan sendiri karena
belum ada ataurannya, kewengan kiliis harus terinci, ada 9 komtensi
oleh aapoteker

pertanyaaan
1. perbedaan OPPPE ,dan KPPI
OPPE untuk kinerja klinis hsilna untuk kredensilaling kewenagan klinis ,
KKPI untuk remunerasi,. OPPE masuk ke kepegawaian masuk
kepegawaian file kredensialiais dan masuk ke kepegawaian
2. OPPPE boleh masuk ke KKPI OPPE berhubungan denga kriteia
3. Peer group minimla sepiuuh berdasarkan Rumah sakit
4. Kepatuah staf terhadap panduan klinik , milih kasus yng banyak dan yang
resekinya tingg
5. Dalam UU keperawatan pendelegasian dan pemeberian mandat,
pendelgasian tugas dan tanggung jawab diserahakn semua, pemberian
mandat tanggung jawab seberi mandat, harus buktu kompetensi bisa dari
direktur

KPS : standar pelayanan kedokteran


Undang-undang RS pasal 13 dan pasal 36
Praktek k
edikteran adalah rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh dokter dan dokter
gigi terhadapa dalam melaksanakan upaya kesehatan permnkes no 360
tahun 2008 tentang persetjuan tindakan edkteran
permenkes 269 pasal 9 tentang rekam medik, pasal 44 praktek
kedokteran, ringkasan pasien oualng di undang-undang
permenkes1348 /menkes/Per/IX/2010
1. pedoman=petunujuk yang komplek
2. mendapat perlindungan hukum apabilas sesuai standar profesei dan
standara operasional
3. ketika terjadi somasi atau masalah hukum, jangan sekali2
menngatakan kami /staf kami melaksanakan sesuai dengan standar
tetapi sebaiknya mengatakan : buktinya apa kami dituduh melakukan
kesalahan
4. Permenkes 1438/2010 prnsip
5. SPO harus selau ditinjau kembali dan diperbaharui sekurang2nya 2
(dua)
6. Penedekatan pengelolaan pasein ; penyakit dan kodisi
7. Di ppk masukin kriteria pulang
8. PPK harus membuat sejumlah diagnosis yang ada di ruamh sakit
tersebut
9. UU Keperaatan pasal 29 dan 32
10. Mutu= kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (crosby)
11. Leadership dan palnninag PMKP 1 (kepemimpinana dan perencanaa),
Designa of clinial and managerial processes, PMKP2, Measure
Selection and data collection PMKP3, validation
12. PMKP 21 tentang klini yang akan dilnilai oelah komite medik
13. FPPE dan OPPE harus ditetapka dengan jelas
14. Mutu menggunakn 3 tool :
- Mengukur mutu struktur proses dona bedian
- Keslamata pasien namanya menejemne resekio
- Safety outcomenya PPI
1. masalah pasien:
2.

PMKP 2

1. PMK 755 nomor 2011


2. Pola pikir SDM:
3. Para
MANAJAMEN RISIKO RUMAH SAKIT
1. Salam ke selamatan pasien dengan 3 jari tengah didepan hati, 3 jari
berbentuk S artinya pasien sfety
2. Psien diatas, direktur dibawah filosopinya melayani sistem
3. Risk managemnt dan Quality improvement
4. Resiko= potensi
5. PMKP, resiko data manjemn dan kilis
6. PPI, reseiko infeksi
7. TKP, reseiko keuangan
8. Hosotal Risk managemen
9. Informasi kerahasian bagian dari resiko
10. Sunami layanan=BPJS
11. Manajemen reseiko menjaab 4 maslah:
- apa yng bisa salah
- seberapa parah

1. laporan jantung utama kesematan mutu pasien


2. keselamatan pasien berkembang
3. technical

pertanyaaan
1. identifasi resiko dalah maaing2 unuit melekat setiap tahun, yag
pelaporan i=snedi reseikon pasien ke pprs tapi tidak ada feed pasie,
tim
jawab : FMA telah dilakukan masih terjadinya
2. penyusunan PPK sesuai dengan kmaampuan Rumah sakit, dan sesuai
yang ada di rumah sakit
3. nyusun register , identifikasi resiko dari audit klinis , apa yag udah
terjadi, kejadian-kejadian yang terjadi
4.

Anda mungkin juga menyukai