Anda di halaman 1dari 6

DPPP 15

Nama:Muh. Ikram Ashari

Nim: A31115014

INFORMASI UMUM: SISTEM PEMROSESAN


TRANSAKSI
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS )
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data,
memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT)
selalu dimiliki oleh entitas ( perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan
perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan
berbagai kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan
komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak
menggunakan komputer untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan
memberikan manfaat besar bagi perusahaan.

A. Karakteristik SPT
Sistem pemrosesan transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan, orgsnisasi,
instansi pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data data induk dan transaksi.
Bila perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan transaksi dengan baik, maka
perusahaan juga dapat memanfaatkanya dengan baik juga.
SPT memeiliki karakteristik yaitu :
SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data
induk dan data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri
sendiri, misalnya data pegawai, dat barang dagangan dan data pelanggan. Data
transaksi adalah data yang digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi dalah
berbagai perubahan atau peristiwa yang terjadi di perusahaan.
SPT digunakan oleh para pemakai akhir ( end user ), yang terdiri dari operator (
misalnya kasir, teller bank dan resepsionis hotel ) atau para manajer pelaksana.
SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak
mengandung banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan
yang terdiri dari secarik kertas, begitu juga dengan informasi yang dihasilkan oleh
ATM.
SPT diperlukan hampir setiap hari , karena dlam suatu perusahaan transaksi selalu
terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
SPT berguna untuk pembuatan keputusan yang terstruktur. keputusan yang
terstruktur adalah keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan
jalan keluar juga jelas. Contoh: penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui
ATM, pencatatan tagihan telepon.
SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari
komputer, mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan
semakin bervariasi dan mudah digunakan.

B. Model SPT
Sistem pemrosesan transaksi bermacam macam tetapi bila digambarkan modelnya
memiliki bentuk yang hampir sama.
Perangkat input dapat terdiri dari berbagai alat, meliputi komputer, palmtop (
PDA , semua jenis telpon dan faksimile.
Perangkat pemrosesan terdiri dari program komputer ( yang bisa dipasang dalam
mesin ATM, komputer atau perangkat sejenis ).
Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis monitor ( dapat menampilkan gambar
dan tulisan ), speaker ( menampilkan suara atau pesan ), atu printer ( mencetak
informasi yang perlu disimpan dalam jangka waktu lebih lama ).
Berbagai bentuk dokumen digunakan untuk menyampaikan berbagai bentuk
informasi pada manajemen dari pihak lain yang memerlukan informasi yang
berbeda beda, sehingga harus diberi informasi yang sesuai.

C. Tujuan SPT
Sistem pemrosesan transaksi dirancang dan diterapkan perusahaan, memiliki beberapa
tujuan. Tujuan SPT yaitu :
Mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tidak hanya transakai
jual beli, tetapi juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual
barang dagangan.
Mempercepat proses yang terjadi dalam perusahaan. Misalnya sebuah biro
perjalanan akan menjual tiket perjalanan ke tujuan tertentu.
Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.
Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Contoh: perusahaan pengiriman
barang dapat memberikan informasi bagi para pelangganya, perjalanan barang
yang dikirimnya. Informasi dapat diakses melalui internet atau sms.

D. Kegiatan Utama SPT


SPT mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat dapat berbentuk macam
macam, misalnya huruf, angka, tanda bahkan gambar dan suara. Dengan adanya kemajuan di
bidang komputer, dat dicatat ke dalam sistem komputer, tidak lagi dalam bentuk aslinya,
tetapi sudah diubah ke dalam bentuk digital yang hanya dapat dibaca oleh komputer. Dan
bentuk digital ini disimpan dalam media yang khusus dibuat untuk menampung data,
diantaranya adalah disket, hardisk, CD, flash memori, dan magnetic tape atu kaset.
Data disimpan dengan suatu metode yang sistematis, sehingga sewaktu waktu
diperlukan lagi dapat diambil dengan cara cepat dan akurat. Biasanya data disimpan dalam
bentuk tabel, seperti halnya dengan daftar tamu dan daftar presensi. Tabel terdiri dari
beberapa baris dan setiap baris terdiri dari beberapa kolom. Baris menggambarkan entitas (
misalnya satu orang mahasiswa ) dan kolom menggambarkan ciri atau atribut ( misal nomor
mahasiswa ).
Data dapat dicatat dengan beberapa cara, yang masing masing cara dapat
dikelompokan ke dalam metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung
memerlukan keyboard sehingga antara data asli dengan komputer ada data tambahan, yaitu
penekanan tombol keyboard oleh operator. Misalnya seorang nasabah menabung uang dan
menyerahkan kepada teller dengan mengisi formulir setor. Teller akan menuliskan beberapa
informasi yang ada di formulir ke dalam sistem komputer dengan menggunakan keyboard.
Inilah yang disebut tidak langsung.
Sedangkan metode langsung tidak memerlukan penekanan pada keyboard oleh
operator. Contohnya seorang kasir supermarket menginput barang barang yang dibeli oleh
pembeli, dengan menggunakan alat yang disebut bar code reader (pembaca kode bar) karena
setiap barang sudah ditempel kode bar.
Memproses data merupakan kegiatan memanipulasi data agar diperoleh informasi
yang diperlukan. Kegiatan memanipulasi data dapat berupa kegiatan aritmatika (menambah,
mengurang, mengalikan, membagi, menjumlah) atau kegiatan manual (meringkas,
mengurutkan, memisah, menggabung, menghapus dan menyisipkan ).
Pemrosesan data dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer.
Pengolahan data menggunakan komputer jauh lebih baik dibandingkan secara manual, karena
konsisten, tidak terpengaruh emosi, cepat dan teliti.
Pemrosesan dat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara batch process ( sequantial
processing ) dan cara online ( real time ). Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data
terlebih dahulu, baik secara fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala
akan diolah misalnya setelah terkumpul data tertentu. Car ini tidak memerlukan biaya yang
mahal bahkan ukup dengan satu komputer. Misalnya suatu perusahaan mencatat data
transaksi penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu hari lalu
dikumpulkan, lalu esok paginya diinput dalam komputer dan diproses.

E. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi


Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut.
1. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu
peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah
yang tidak dapat dibalik. Sebagai contoh, sistem penjualan barang di supermarket.
Prosedurnya adalah: (1) pembeli memilih dan mengambil barang, (2) membawanya
kekasir untuk diinput, (3) membayar, lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya.
Urutan langkah dari (1) sampai (4) tersebut tidak dapat ditukar, misalnya pembeli
membayar terlebih dahulu, baru memilih barangnya, atau membawa keluar dulu
barangnya.
2. Perangkat Pemroses
Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah
besar. Pemrosesan memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat,
akurat, dan meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam
memroses data dalam jumlah besar adalah komputer.
Pemrosesan dapat dilakukan dengan dua metode pokok, yaitu batch processing
(sering juga disebut dengan sequential processing) dan real-time processing (sering
disebut dengan on-line processing).
Batch processing dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara
periodik (bisa jam-jaman, bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara
bersama-sama. Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak
harus bersifat up-to-date, misalnya adalah nilai ujian mahasiswa.
Real-time processing dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi
berlangsung dan langsung mengolahnya, sehingga dapat segera dihasilkan informasi.
Pengolahan data model ini diperlukan untuk informasi yang harus bersifat up-to-date.
Informasi seperti ini misalnya adalah informasi mengenai saldo bank.
3. Dokumen
Dokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan
informasi. Dokumen dapat berbentuk hardcopy ( misalnya formulir dalam bentuk cetakan
dikertas) maupun softcopy (misalnya tampilan di layar komputer dan suara yang dapat
didengarkan melalui telepon). Dokumen digunakan untuk menyampaikan informasi atau
menyampaikan perintah kepada pihak lain.
4. Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang
digunakan perusahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan
dengan baik. Agar tetap terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi dengan
sistem pengendalian internal.
5. Basis Data
Basis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkait. Sebuah tabel berisi data yang
sejenis, misalnya tabel barang, berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan berisi
data karyawan secara lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel lainnya
harus dapat dihubungkan, sehingga dapat menghasilkan informasi baru. Setiap sistem
informasi memerlukan basis data. Basis data yang baik dapat menghasilkan informasi
yang baik juga.

F. Karakterisitik Data dan Informasi


Selama ini data dan informasi yang sering kita dapatkan berbentuk tulisan, yaitu huruf
dan angka. Dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi komputer dan multimedia,
data dan informasi tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi sudah lebih bervariasi, yaitu
berbentuk gambar, suara, warna, sinar, getaran, dan sebagainya.
Informasi yang baik tidak hanya diperlukan oleh manajemen perusahaan, tetapi juga
diperlukan oleh pihak internal dan eksternal lainnya. Misalnya, dari pihak internal, karyawan
perusahaan ingin mengetahui seberapa banyak rencana produksi bulan ini, sehingga perlu
disiapkan berapa banyak bahan baku dan berapa banyak karyawan. Dari pihak eksternal
contohnya adalah bank yang akan memberi kredit kepada perusahaan. Dalam hal ini,
informasi menjadi suatu sumber daya yang sama pentingnya dengan sumber daya yang lain
seperti dana, aktiva, dan sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai