Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

Pengertian dan makna ideologi bagi bangsa dan negara


Perbedaan Macam-macam ideologi
Makna dan peranan ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara indonesia

Oleh:
Adang Kurnia Ansary
140810301076

Program Studi S1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Jember
2014/2015
Pengertian dan makna ideologi bagi bangsa dan negara
Pengertian Ideologi
Istilah berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kata bahasa Yunani eidos yang artinya
bentuk. Di samping itu ada kata idein yang artinya melihat. Maka secara harafiah, ideologi
berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya
dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus
dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau
faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu
kesatuan. Dasar diterapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan
pula. Dengan demikian ideologi mencangkup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar,
gagasan dan cita-cita.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut ;
a. Bidang politik (termasuk di dalamnya bidang pertahanan dan keamanan)
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan

Maka ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu
teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikanya
merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.

Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara


Manusia dalam mewujudkan tujuannya untuk meningkatkan harkat dan martabatnya,
dalam kenyataannya senatiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena itu manusia membutuhkan
suatu lembaga bersama untuk melindungi haknya, dan dalam pengertian inilah manusia
membentuk suatu negara. Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup
manusia senatiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran pemikiran yang secara
bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dariah bagi semua tindakan dalam hidup
kenegaraan.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi
realisasi pembangunan. Hal ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu orientasi praksis.
Oleh karena itu agar benar-benar ideologi mampu menampung aspirasi para pendukungnya
untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara maka ideologi tersebut
haruslah bersifat dinamis,terbuka, antisipatif yang senatiasa mampu mengadaptasikan dirinya
dengan perkembangan zaman. Inilah peranan penting ideologi bagi bangsa dan negara agar
bangsa dapat mempertahankan eksistensinya.

Perbedaan Macam-macam ideologi


1. Ideologi Pancasila

Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah


mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur
kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional
karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh
para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari
generasi ke generasi. Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat
berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia
(BPUPKI).
Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara. Istilah
dasar negara ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang mendalam,
serta jiwa dan hasrat yang mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki
karakter sendiri yang berasal dari kepribadian bangsa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa
Pancasila secara formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping
pengertian formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk
dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Tepat 64
tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kembali menyelami kandungan
nilai-nilai luhur tersebut.
Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam
setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi
masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan
keyakinan mereka.
Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih
mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola
kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang
menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai
kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang
harmoni penuh toleransi dan damai.
Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan
Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi
upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik
Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam
kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.
Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain,
dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar
tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni
kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah
pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah
kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa,
dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang
sempit.
Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

2. Ideologi Liberal

Pada akhir abad ke-18 di Eropa terutama di inggris terjadilah suatu revolusi dibidang
ilmu pengetahuan kemudian berkembang kearah revolusi teknologi dan industri. Perubahan
tersebut membawa perubahan orientasi kehidupan masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi
maupun politik. Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang
meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi
sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat
ditangkap dengan indera manusia), serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Berdasarkan latar belakang timbulnya paham liberalisme yang merupakan sintesa dari
beberapa paham antara lain paham, materialisme , rasionalisme, empirisme dan individualisme
maka dalam penerapan ideologi tersebut dalam negara senatiasa disadari oleh aliran-aliran serta
paham-paham tersebut secara keseluruhan. Kebebasan manusia dalam realisasi demokrasi
senatiasa mendasarkan atas kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio merupakan hakikat
tingkatan tertinggi dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi
daripada nilai religius. Hal ini harus dipahami karena demokrasi akan mencangkup seluruh
sendi-sendi kehidupan dalam masyarakat bangsa dan negara,antara lain bidang politik,ekonomi,
sosial,kebudayaan,ilmu pengetahuan bahkan kehidupan keagamaan atau kehidupan religius. Atas
dasar inilah perbedaan sifat serta karakter bangsa sering menimbulkan gejolak dalam
menerapkan demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham liberalisme.

3. Ideologi Sosialisme Komunis

Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham komunismelah
sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas
perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Berkembangnya paham
individualisme liberalisme yang berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham ini
mengakibatkan penderitaan rakyat, sehingga komunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan
rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Bertolak belakang dengan paham liberalisme individualisme, maka komunisme yang
dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat, kebebasan dan hak
individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia
pada hakikatnya adalah hanya makhluk sosial saja. Manusia pada hakikatnya adalah merupakan
sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas. Hak
milik pribadi tidak ada karena hal ini akan menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan
melakukan penindasan pada kaum proletar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa individualisme
merupakan sumber penderitaan rakyat. Oleh karena itu hak milik individual harus diganti dengan
hak milik kolektif, individualisme diganti sosialisme komunis. Oleh karena tidak adanya hak
individu, maka dapat dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi
individualis tidak ada yang ada adalah hak komunal.
Dalam kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari manusia
sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan
kemenangan pada pihak kelas proletar. Sehingga pada gilirannya pemerintah negara harus
dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Demikian juga hak
asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif, sehingga hak individual pada hakikatnya
adalah tidak ada. Atas dasar pengertian inilah maka sebenarnya komunisme adalah anti
demokrasi dan hak asasi manusia.

Makna dan peranan ideologi Pancasila sebagai ideologi


bangsa dan negara Indonesia
Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan,
yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan. Pancasila sebagai ideologi
nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi
sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat
di Indonesia.
Peranan ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia :
1) Ideologi pancasila memiliki arah dan tujuan yang jelas dan pasti. Dengan berdasar pada
pancasila pembangunan, pendidikan, perekonomina Indonesia berjalan.
2) Pemerintahan tidak akan berhasil tanpa ide, cita-cita dan tujuan hidup, disinilah ideologi
pancasila berperan.
3) Ideologi pancasila mampu menjawab setiap tantangan dan hambatan dalam kehidupan
nyata.
4) Ideologi sebagai pokok fundamental dan normatif untuk kehidupan negara dan mentalitas
sebagai martabat bangsa
5) Pancasila sebagai ideologi berperan dalam menjaga integrasi nasional

Sumber:
Kaelan .2010. Pendidikan Pancasila. Paradigma : Jakarta
http://nursalamtimu.blogspot.com/2012/11/macam-macam-ideologi.html
http://imanfebriansyah.blogspot.com/2011/05/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan.html

Anda mungkin juga menyukai