Oleh:
Adang Kurnia Ansary
140810301076
Maka ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu
teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikanya
merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.
2. Ideologi Liberal
Pada akhir abad ke-18 di Eropa terutama di inggris terjadilah suatu revolusi dibidang
ilmu pengetahuan kemudian berkembang kearah revolusi teknologi dan industri. Perubahan
tersebut membawa perubahan orientasi kehidupan masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi
maupun politik. Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang
meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi
sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat
ditangkap dengan indera manusia), serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Berdasarkan latar belakang timbulnya paham liberalisme yang merupakan sintesa dari
beberapa paham antara lain paham, materialisme , rasionalisme, empirisme dan individualisme
maka dalam penerapan ideologi tersebut dalam negara senatiasa disadari oleh aliran-aliran serta
paham-paham tersebut secara keseluruhan. Kebebasan manusia dalam realisasi demokrasi
senatiasa mendasarkan atas kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio merupakan hakikat
tingkatan tertinggi dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi
daripada nilai religius. Hal ini harus dipahami karena demokrasi akan mencangkup seluruh
sendi-sendi kehidupan dalam masyarakat bangsa dan negara,antara lain bidang politik,ekonomi,
sosial,kebudayaan,ilmu pengetahuan bahkan kehidupan keagamaan atau kehidupan religius. Atas
dasar inilah perbedaan sifat serta karakter bangsa sering menimbulkan gejolak dalam
menerapkan demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham liberalisme.
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham komunismelah
sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas
perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Berkembangnya paham
individualisme liberalisme yang berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham ini
mengakibatkan penderitaan rakyat, sehingga komunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan
rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Bertolak belakang dengan paham liberalisme individualisme, maka komunisme yang
dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat, kebebasan dan hak
individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia
pada hakikatnya adalah hanya makhluk sosial saja. Manusia pada hakikatnya adalah merupakan
sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas. Hak
milik pribadi tidak ada karena hal ini akan menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan
melakukan penindasan pada kaum proletar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa individualisme
merupakan sumber penderitaan rakyat. Oleh karena itu hak milik individual harus diganti dengan
hak milik kolektif, individualisme diganti sosialisme komunis. Oleh karena tidak adanya hak
individu, maka dapat dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi
individualis tidak ada yang ada adalah hak komunal.
Dalam kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari manusia
sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan
kemenangan pada pihak kelas proletar. Sehingga pada gilirannya pemerintah negara harus
dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Demikian juga hak
asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif, sehingga hak individual pada hakikatnya
adalah tidak ada. Atas dasar pengertian inilah maka sebenarnya komunisme adalah anti
demokrasi dan hak asasi manusia.
Sumber:
Kaelan .2010. Pendidikan Pancasila. Paradigma : Jakarta
http://nursalamtimu.blogspot.com/2012/11/macam-macam-ideologi.html
http://imanfebriansyah.blogspot.com/2011/05/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan.html