Anda di halaman 1dari 33

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stres


2.1.1 Pegertian Stres
Stres diartikan oleh beberapa ahli sebagai suatu respon individu,

baik berupa respon fisik maupun psikis, terhadap tuntutan atau ancaman

yang dihadapi sepanjang hidupnya, yang dapat menyebabkan perubahan

pada diri individu, baik perubahan psikologi, maupun spiritual (Asmadi,

2008; Bruner 2001). Pendapat lainnya mengartikan stres sebagai respon

yang tidak dapat dihindari oleh individu yang diperlukan untuk

memberikan stimulus terhadap perubahan dan pertumbuhan (Selye 1976

dalam Potter & Pery, 2005).

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli disimpulkan stres

merupakan sebuah respon yang dialami setiap individu dan menimbulkan

dampak, baik dampak positif maupun negatif. Mahasiswa Indonesia yang

mengalami stres meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan

mahasiswa pada era depresi tahun 1939 (Lubus & Nurlaila, 2010).

2.1.2 Etiologi Stres

Stres dapat terjadi karena terdapat suatu perubahan dalam ruang

lingkup pekerjaan, tanggung jawab, pengambilan keputusan, tempat

tinggal, hubungan pribadi, dan kesehatan. Kondisi tersebut dapat

menyebabkan stres disebut stresor. Setiap individu dapat mengalami stres,

baik stres jangka panjang maupun stres jangka pendek.

8
9

Stres yang dialami seseorang mengakibatkan munculnya konsep

stresor, yaitu stresor internal dan eksternal (Selye, 1976 dalam Potter &

Perry, 2005). Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang misalnya:

kesulitan mendapatkan referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses

revisi yang berulang, kesulitan dalam mencari tema, judul, sampel, dan

alat ukur skripsi. Sedangkan stresor eksternal berasal dari luar misalnya:

keterbatasan dana, dosen pembimbing sibuk dan sulit ditemui, lamanya

umpan balik dari dosen pembimbing, kurangnya konsultasi dengan dosen

pembimbing ketika menyelesaikan skripsi (Maritapiska, 2003).

2.1.3 Jenis Stres

Para peneliti membedakan antara stres yang merugikan atau

merusak yang disebut sebagai distres dan stres yang menguntungkan atau

membangun, yaitu disebut eustress (Safaria & Saputra, 2009). Selye

(1976) dalam Potter & Perry (2005) membagi stres menjadi dua, yaitu

distres dan eustres.

1. Eustres adalah stres yang menghasilkan respon individu bersifat sehat,

positif, dan membangun. Respon positif tersebut tidak hanya dirasakan

oleh individu tetapi juga oleh lingkungan sekitar individu, seperti

dengan adanya pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan

tingkat performance yang tinggi.

2. Distres adalah stres yang bersifat berkebalikan dengan eustres, yaitu

tidak sehat, negatif, dan merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi

individu dan juga organisasi seperti tingkat ketidakhadiran

(absenteeism) yang tinggi, sulit berkonsentrasi, sulit menerima hasil

yang didapat.
10

2.1.4 Stresor

Menurut Perry & Potter 2005, stimulus yang mengawali atau

mencetuskan perubahan disebut stresor. Stresor menunjukkan suatu

kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja

kebutuhan fisiologis, sosial, lingkungan, perkembangan, spiritual, atau

kebutuhan kultural. Stresor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai

stresor internal dan eksternal. Stresor internal berasal dari dalam diri

seseorang (misalnya, demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause,

atau keadaan emosi seperti rasa bersalah). Stresor eksternal berasal dari

luar diri seseorang (misalnya perubahan bermakna dalam suhu lingkungan,

perubahan dalam peran keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan).

2.1.5 Sumber Stres

Kondisi stres dapat disebabkan oleh berbagai penyebab atau

sumber, dalam istilah yang lebih umum disebut stresor. Stresor adalah

keadaan atau situasi, objek atau individu yang dapat menimbulkan stres.

Secara umum, stresor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stresor fisik, sosial,

dan psikologis.

1. Stresor fisik

Bentuk dari stresor fisik adalah suhu (panas dan dingin), suara bising,

polusi udara, keracunan, obat-obatan (bahan kimiawi).

2. Stresor sosial

a. Stresor sosial, ekonomi dan politik, misalnya tingkat inflasi yang

tinggi, tidak ada pekerjaan, pajak yang tinggi, perubahan teknologi

yang cepat, kejahatan.


11

b. Keluarga, misalnya peran seks, iri, cemburu, kematian anggota

keluarga, masalah keuangan, perbedaan gaya hidup dengan

pasangan atau anggota keluarga yang lain.

c. Jabatan dan karir, misalnya kompetisi dengan teman, hubungan

yang kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatihan, aturan

kerja.

d. Hubungan interpersonal dan lingkungan, misalnya harapan sosial

yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk, hubungan sosial yang

buruk.

3. Stresor psikologis

a. Frustasi

Frustasi adalah tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada

hambatan

b. Ketidakpastian

Apabila seseorang sering berada dalam keraguan dan merasa tidak

pasti mengenai masa depan atau pekerjaannya. Atau merasa selalu

bingung dan tertekan, rasa bersalah, perasaan khawatir dan

inferior.

2.1.6 Mekanisme Stres

Empat variabel psikologik yang mempengaruhi mekanisme respons stres:

1. Kontrol: keyakinan bahwa seseorang memiliki control terhadap stresor

yang mengurangi intensitas respon stres.

2. Prediktabilitas: stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respon

stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat

diprediksi.
12

3. Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat

ini dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas respon stres.

4. Respon koping: ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat

ansietas dapat menambah atau mengurangi respon stres.

Secara fisiologi, situasi stres mengaktivasi hipotalamus yang

selanjutnya mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem

simpatis dan sistem korteks adrenal. Sistem saraf berespon terhadap

impuls saraf hipotalamus yaitu dengan mengaktivasi berbagai contohnya,

ia meningkatkan kecepatan denyut jantung dan mendilatasi pupil. Sistem

saraf simpatis juga memberi sinyal ke medula adrenal untuk melepaskan

epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Sistem korteks adrenal

diaktivasi jika hipotalamus mensekresi CRF, suatu zat kimia yang bekerja

pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat dibawah hipotalamus. Kelenjar

hipofisis selanjutnya mensekresikan hormon ACTH juga dibawa melalui

aliran darah ke korteks adrenal. Dimana, ia menstimulasi pelepasan

sekelompok hormon, termasuk kortisol, yang meregulasi kadar gula darah,

ACTH juga memberikan sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk

melepaskan sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormon stres

yang dibawa melalui aliran darah ditambah aktivitas neural cabang

simpatik dari sistem saraf otonom berperan dalam respon fight or fight

(Nasution I. K,.2007).

2.1.7 Gejala Stres

Gejala-gejala stres menurut Hardjana (Dalam Wijaya 2010:20) antara lain:

a. Gejala fisikal, antara lain tidur tidak teratur (insomnia), mudah lelah,

diare, urat tegang terutama pada leher dan bahu.


13

b. Gejala emosional, antara lain gelisah, mudah marah dan merasa harga

diri menurun.

c. Gejala intelektual, antara lain susah berkonsentrasi dan sulit atau

lamban membuat keputusan.

d. Gejala interpersonal, antara lain kehilangan kepercayaan terhadap

orang lain, mudah mempersalahkan orang lain dan tidak peduli

dengan orang lain.

2.1.8 Tingkat Stres

Setiap individu mempunyai persepsi dan respon yang berbeda-beda

terhadap stres. Persepsi seseorang didasarkan pada keyakinan dan norma,

pengalaman, dan tahap pola hidup, faktor lingkungan, struktur dan fungsi

keluarga, tahap perkembangan keluarga, pengalaman masa lalu dengan

stres serta mekanisme koping. Berdasarkan studi literature, ditemukan

tingkat stres menjadi lima bagian antara lain:

a. Stres normal

Stres normal yang dihadapi secara teratur dan merupakan bagian

alamiah dari kehidupan. Seperti dalam situasi: kelelahan setelah

mengerjakan tugas, takut tidak lulus ujian, merasakan detak jantung

berdetak lebih keras setelah aktifitas (Crowford & Henry, 2003). Stres

normal alamiah dan menjadi penting, karena setiap orang pasti pernah

mengalami stres. Bahkan, sejak dalam kandungan.

b. Stres ringan

Stres ringan adalah stresor yang dihadapi secara teratur yang dapat

berlangsung beberapa menit atau jam. Situasi seperti banyak tidur,

kemacetan atau dimarahi dosen. Stresor ini dapat menimbulkan gejala,


14

antara lain bibir sering kering, kesulitan bernafas (sering terengah-

engah), kesulitan menelan, merasa goyah, merasa lemas, berkeringat

berlebihan ketika temperatur tidak panas dan tidak setelah beraktivitas,

takut tanpa alasan yang jelas, tremor pada tangan, dan merasa sangat

lega jika situasi berakhir. Dengan demikian, stresor ringan dengan

jumlah yang banyak dalam waktu singkat dapat meningkatkan resiko

penyakit bagi mahasiswa.

c. Stres sedang

Stres ini terjadi lebih lama, antara beberapa jam sampai beberapa

hari. Misalnya masalah perselisihan yang tidak dapat diselesaikan

dengan teman atau pacar. Stresor ini dapat menimbulkan gejala, antara

lain mudah marah, bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi, sulit

untuk beristirahat, merasa lelah karena cemas, tidak sabar ketika

mengalami penundaan dan menghadapi gangguan terhadap hal yang

sedang dilakukan, mudah tersinggung, gelisah, dan tidak dapat

memaklumi hal yang menghalangi ketika sedang mengerjakan hal,

tugas kuliah.

d. Stres berat

Stres berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi dalam beberapa

minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan dengan dosen atau

teman secara terus menerus, kesulitan finansial yang berkepanjangan,

dan penyakit fisik jangka panjang. Makin sering dan makin lama

situasi stres, makin tinggi resiko stres yang ditimbulkan. Stresor ini

dapat menibulkan gejala, antara lain merasa tidak dapat merasakan

perasaan positif, merasa tidak kuat lagi untuk melakukan suatu


15

kegiatan, merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan,

sedih, tertekan, putus asa, kehilngan minat akan segala hal, merasa

tidak berharga sebagai seorang manusia, berpikir bahwa hidup tidak

bermanfaat. Semakin meningkat stres yang dialami mahasiswa secara

bertahap maka menurunkan energi dan respon adaptif (Psychologi

Froundation of Australia, 2010).

e. Sangat stres

Stres sangat berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi dalam

beberapa bulan dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan

seseorang yang mengalami stres sangat berat tidak memiliki motivasi

untuk hidup dan cenderung pasrah. Seseorang dalam tingkatan stres

ini biasanya teridentifikasi mengalami depresi berat.

2.1.9 Dampak Stres

Stres yang dialami oleh individu akan menimbulkan dampak

positif atau negatif. Rafidah, dkk (2009) menyatakan bahwa stres dapat

meningkatkan kemampuan individu dalam proses belajar. Dampak negatif

stres dapat berupa gejala fisik maupun psikis dan akan menimbulkan

gejala-gejala tertentu. Rice (1992) dalam Safaria & Saputra (2009)

mengelompokan dampak negatif stres yang dirasakan oleh individu dalam

lima gejala, yaitu gejala fisiologis, psikologis, kognitif, interpersonal, dan

organisasional. Gejala fisiologis yang dirasakan individu berupa keluhan

seperti sakit kepala, sembelit, diare, sakit pinggang, urat tegang pada

tengkuk, tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut, maag, berubah selera

makan, susah tidur dan kehilangan semangat.


16

Selain dampak fisiologi, individu yang mengalami stres akan

megalami perubahan kondisi psikis berupa perasaan gelisah, cemas,

mudah marah, gugup, takut, mudah tersinggung, sedih, dan depresi.

Perubahan psikologis akibat stres akan mempengaruhi penurunan

kemampuan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, sulit membuat

keputusan, mudah lupa, melamun secara berlebihan dan pikiran kacau.

Dampak negatif stres yang mudah diamati antara lain sikap acuh tak acuh

pada lingkungan, apatis, agresif, minder, dan mudah menyalahkan orang

lain.

2.1.10 Respon stres

Stres dapat menghasilkan berbagai respon yang dapat berguna

sebagai indikator dan alat ukur terjadinya stres pada individu. Respon stres

dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu respon fisiologis, adaptasi dan

psikologis. Respon fisiologis berupa interpretasi otak dan respon

neuroendokrin; respon adaptif berupa tahapan general adaptif sindrom

(GAS) dan Sindrom Adaptasi Lokal (LAS). Respon psikologis dapat

berupa perilaku konstruktif maupun dekstruktif (Smeltzer & Bare,2008).

Respon fisiologi terhadap stresor merupakan mekanisme protektif

dan adaptif untuk memelihara keseimbangan homeostasis tubuh.

Merupakan rangkaian peristiwa neural dan hormonal yang mengakibatkan

konsekuensi jangka pendek dan panjang bagi otak dan tubuh. Dalam

respon stres, impuls aferen akan ditangkap oleh organ indra dan internal

kepusat saraf otak lalu diteruskan sampai ke hipotalamus. Kemudian

diintegrasikan dan dikoordinasikan dengan respon yang diperlukan untuk

mengembalikan tubuh dalam keadaan homeostasis (Smeltzer & Bare,


17

2008). Jika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan

tersebut, maka dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh.

Jalur neural dan neuendokerin dibawah control hipotalamus akan

diaktifkan. Kemudian akan terjadi sekresi sistem saraf simpatis kemudian

diikuti oleh sekresi simpatis-adrenal-moduler, dan akhirnya bila stress

masih ada dalam sistem hipotalamus-pituitari akan diaktifkan (Smeltzer &

Bare, 2008). Sistem saraf pusat mensekresikan norepinefrin dan epinefrin

untuk meningkatkan respon simpatis-adrenal-meduler pada kondisi stress.

Respon ini menimbulkan efek atau reaksi yang berbeda di setiap sistem

tubuh yang akan dijabarkan dalam indikator stress secara fisiologis. Pada

kondisi tersebut terdapat organ tubuh yang meningkat maupun menurun

kinerjanya, reaksi ini disebut fight or flight.

Norepinefrin mengakibatkan peningkatan fungsi organ vital dan

keadaan tubuh secara umum. Sedangkan sekresi endorphin mampu

menaikkan ambang untuk menahan stimululasi nyeri yang mempenngaruhi

suasana hati. Manifestasi sekseri norepinefrin dan endorphin diantaranya:

pengeluaran keringat, perubahan suasana hati, keluhan sakit kepala, sulit

tidur, peningkatan denyut yang dapat terjadi pada mahasiswa akibat beban

tugas akademik yang dirasakan berat (Smeltzer & Bare, 2005).

Stres menurut seseorang untuk menggunakan energi fisiologis dan

psikologis untuk merespon dan beradaptasi terhadap stresor. Respon stres

adalah alamiah, adaptif, dan protektif. Karakteristik dari respon stres

adalah hasil dari respon neuroendokrin yang terintergrasi serta terdapat

perbedaan individual dalam berespon terhadap stresor yang sama (Potter

&Perry, 2005). Respon adaptasi terdiri dari Local Adaptation Syndrom


18

(LAS) dan Ganeral Adaptation Syndrom (GAS). Respon LAS terbagi atas

respon adaptif yang bertujuan melindungi tubuh dari kerusakan lebih

lanjut (Smeltzer & Bare, 2005). Respon inflamasi distimulasi oleh trauma

dan infeksi.

GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress.

Respon yang terlibat didalamnya adalah system saraf otonom dan system

endokrin. GAS memiliki tiga tahap, yaitu alarm, pertahanan, dan

kelelahan. Pada tahap alarm respon simpatis fight or flight diaktifkan yang

bersifat defensif dan anti inflamasi yang akan menghilang dengan

sendirinya. Bila stresor menatap maka akan beralih ke tahap pertahanan.

Pada tahap ini terjadi adaptasi terhadap stresor yang membahayakan. Jika

pemajanan terhadap stresor diperpanjang dan gagal melakukan pertahanan,

maka terjadilah kelelahan. Tahap kelelahan terjadi peningkatan aktivitas

endokrin yang menghasilkan efek pemberhentian pada system tubuh

terutama system peredaran darah, pencernaan, dan imun yang dapat

menyebabkan kematian.

Mahasiswa yang mendapat beban tugas akademik dan mahasiswa

merasakannya sebagai suatu tugas yang berat, maka dapat mengakibatkan

aktifnya jalur neural-endokrin. Mengakibatkan sekresi hormon stress yang

mengakibatkan pembuluh darah mengalami vasokontriksi. Vasokontriksi

pembuluh darah kranial mengakibatkan respon nyeri pada bagian kepala

(Sherwood, 2001). Rasa nyeri tersebut sebagai suatu alarm terhadap tubuh

sebagai bentuk kompensasi terhadap factor lingkungan. Namun, jika

stresor tidak dihentikan, maka dapat mengakibatkan mahasiswa memasuki


19

tahap kelelahan dan berakhir dengan gangguan kesehatan berupa:

gangguan pecernaan, gangguan sirkulasi, dan penurunan respon imun.

2.1.11 Upaya mengatasi stres

a. Meditasi

Meditasi cukup dengan waktu 15 hingga 30 menit dalam sehari, dan

mungkin dalam jadwal anda yang cukup padat. Meditasi termasuk

kegiatan yang sangat terjangkau, karena alat yang digunakan adalah

fikiran anda sendiri. Caranya pejamkan mata anda, bersikap rileks

dengan mengosongkan fikiran anda dari masalah-masalah hari ini lalu

biarkan pikiran anda berjalan dengan bebas beberapa saat tanpa anda

kendalikan. Atau fokuskan pada pernapasan, tarik napas dalam-dalam

dan hembuskan secara perlahan, ulangi hal tersebut sampai 15 menit.

Lakukan cara ini saat damai dengan diri sendiri. Dan anda akan

menemukan rasa damai untuk membantu anda menangani atau bahkan

menghilangkan stress.

b. Aromaterapi

Cara mengatasi stress dengan aromaterapi saat ini sudah banyak

digunakan dalam membantu mengurangi stress. Dan berdasarkan dari

berbagai sumber yang muncul, kebanyakan aroma dari tumbuhan herbal

yang dihasilkan sudah terbukti bisa memberikan efek atau dampak baik

rileks dan juga ketenangan dalam pikiran. Misalnya salah satunya

adalah minyak lavender yang membantu mengatasi sakit kepala, susah

tidur atau insomnia, serta mengatasi depresi. Selain itu, aroma

wewangian mawar juga membantu meningkatkan daya ingat seseorang,

meningkatkan gairah dan juga membantu meredakan sakit kepala


20

sebelah atau penyakit migrain. Sedangkan aroma bunga comomil akan

membantu memberikan rasa tenang dan perasaan dengan lebih

menyentuh.

c. Bermain game

Ini merupakan salah satu cara mengatasi stress yang banyak juga

dilakukan. Anda bisa melupakan semua masalah dan lebih fokus

dengan game yang sedang anda mainkan. Sebaiknya jangan bermain

game yang membutuhkan pikiran ekstra atau berlebihan.

d. Tertawa

Cara mengatasi stress dengan tertawa adalah salah satu aktivitas atau

kegiatan yang baik untuk kesehatan Anda. Tertawa akan membangun

kehidupan anda menjadi lebih menyenangkan dan lebih baik. Selain itu,

tertawa mampu menurunkan kadar tekanan darah, membantu

meningkatkan aliran darah dari seluruh tubuh. Tertawa bukan hanya

dilakukan disaat situasi yang benar-benar tepat misalnya ada suatu hal

yang lucu, namun untuk orang yang melankoli tertawa merupakan salah

satu hal berat untuk bisa direalisasikan. Untuk membuatnya tertawa

maka harus ada hal yang benar-benar lucu. Anda menggunakan daya

imajinasi Anda.

e. Mendengarkan musik

Anda bisa mencari lagu kesukaan Anda dan bisa mendengarkannya

sambil tiduran. Lupakanlah semua masalah yang sedang Anda alami

dan lebih focus pada musiknya. Musik bisa membantu untuk membuat

otak Anda lebih rileks. Dan selain itu juga Anda bisa bermain alat

music membantu mengatasi stress yang Anda alami.


21

f. Beripikir positif

Pastikan semua orang pernah mengalami suatu ujian, Cara yang paling

tepat dalam mengatasinya adalah dengan positif thinking. Anda harus

mempunyai pikiran bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya dan

Anda bisa mengambil pelajaran darinya.

2.1.12 Cara Mengukur Tingkat Stres

Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringannya stres

yang dialami seseorang. Tingkatan stres ini bisa diukur dengan Depression

Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) atau lebih diringkaskan sebagai

Depression Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21) oleh Lovibond & Lovibond

(1995). Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres Scale 42

(DASS) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres Scale 21 terdiri

dari 21 item.

DASS adalah seperangkat skala subjektif yang dibentuk untuk

mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres.

DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional

mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk

pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari

status emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres.

DASS dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu dengan

tujuan penelitian (Lovibond & Lovibond, 1995).

Tingkatan stres pada instrumen ini berupa normal, ringan, sedang,

berat, sangat berat. Psychometric Properties of The Depression Anxiety

Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item, mencakup :


22

1. Skala depresi terdapat pada pernyataan nomor 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21,

24, 26, 31, 34, 37, 38, 42.

2. Skala kecemasan terdapat pada pernyataan nomor 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20,

23, 25, 28, 30, 36, 40, 41.

3. Skala stress terdapat pada pernyataan nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22,

27, 29, 32, 33, 35, 39.

Kisi-kisi kuisioner tentang stress penilaian adalah dengan memberikan

skor yaitu :1)Skor 0 untuk setiap pernyataan yang tidak pernah dialami.

2)Skor 1 untuk semua pernyataan yang jarang dialami. 3)Skor 2 untuk

setiap pernyataan yang sering dialami dan 4)Skor 3 untuk setiap

pernyataan yang selalu dialami.

Skor untuk masing-masing responden selama masing-masing sub-skala,

kemudian dievaluasi sesuai dengan keparahan-rating indeks di bawah :

a. Normal : 0-14

b. Stres Ringan : 15-18

c. Stres Sedang : 19-25

d. Stres Berat : 26-33

e. Sangat Stress : >34

Selain itu, ada juga skala-skala lain yang bisa digunakan seperti Perceived

Stres Scale (PSS) atau Profile Mood States (POMS). Alat-alat ini

digunakan sebagai instrument untuk mendeteksi stres dan tahap stres dan

bukannya sebagai alat untuk mendiagnosa.


23

2.2 Konsep Terapi Tertawa

2.2.1 Pengertian Terapi Tertawa

Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di

dalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa, atau

senyuman yang menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan

bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar sehingga dapat

mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009).

2.2.2 Jenis Terapi Tertawa

Menurut Kurniawan (2009), secara tidak langsung menjabarkan

terdapat dua jenis terapi tertawa yaitu terapi tertawa kelompok dan terapi

tertawa personal. Pada terapi tertawa kelompok dilakukan dengan

kelompok tertawa atau klub terapi tertawa tertentu yang dipimpin oleh

seorang terapis profesional.terapi tertawa personal adalah jenis terapi

tertawa yang dilakukan sendiri, tanpa terapis profesional, dapat dilakukan

kapanpun dan dimanapun serta tidak selalu membutuhkan stimulan untuk

dapat tertawa.

2.2.3 Alasan Terapi tertawa

a. Tuntunan Zaman

Dewasa ini, banyak orang yang hidupnya dilanda stress, dan banyak

penyakit yang muncul terkait dengan stress. Tekanan darah tinggi,

penyakit jantung, kecemasan, depresi, gangguan syaraf, insomnia,

gangguan haid, migrain, stroke, kanker, dan bahkan bunuh diri.Semua

penyakit tersebut jelas terkait dengan stres. Dan tak jarang untuk

menghindari rasa stress tersebut banyak orang mengambil jalan salah


24

misalnya lari ke alcohol, free sex dan narkoba. Ini terutama bagi

kalangan anak-anak muda yang jiwanya masih labil.

Salah satu penyebab stress antara lain sikap terlalu serius. Disamping

kita terhimpit oleh persoalan-persoalan hidup yang maha berat seperti

persoalan ekonomi, kelaparan, pengangguran dan kemiskinan,

lingkungan tempat kita hidup juga dilingkupi hal-hal yang mengerikan

dan menegangkan. Sempurna sudah tingkat ketegangan kita. Maka

nyaris orang sekarang semakin tidak ada waktu untuk sekedar tertawa,

mahal sebaliknya yang terjadi hidup terasa tidak nyaman dan tentram.

Di usia muda anak-anak dijejali beraneka informasi yang merusak

seperti tawuran, pornografi, kenakalan remaja dan lain-lain. Hal-hal

semacam ini tanpa sadar merusak kedalam jiwa sang anak sehingga turut

membentuk perilaku dan pola pikirnya. Hidup memang membutuhkan

keseriuasan.Tetapi bukan berarti haram tertawa. Jangan dikira, hidup

yang tidak pernah tertawa merupakan sesuatu yang produktif. Justu

kalau terlalu serius dalam hidup, akan mengarah pada hal-hal yang

destruktif.

b. Tertawa adalah kebutuhan biologis

Banyak yang tidak menyadari ternyata tertawa merupakan hasil

evolusi yang menyelamatkan manusia dari kepunahan. Tidak banyak

makhluk hidup yang bisa tertawa. Selain manusia, hanya beberapa jenis

monyet yang dapat tertawa, terutama simpanse yang dapat tertawa

dengan bunyi seperti tertawanya manusia.

Selain berfungsi sebagai pelepas stres, tertawa juga berfungsi sebagai

mencegah konflik. Banyak teori dan hasil penelitian yang diungkapkan


25

para ahli. Akan tetapi sejauh ini, hasil penelitian terbaru hanya dapat

menunjukkan jaringan saraflah yang melakukan gerak motoric

tertawa.Bukannya masalah mendasar mengapa hal tersebut membuat

otak terangsang untuk tertawa. Diketahui bahwa ada bagian otak depan

yang memiliki semacam program yang memicu reaksi berantai tertawa.

Tetapi otak sendiri tidak mengetahui apa dasarnya sehingga harus

tertawa.

c. Tertawa hal dasar komunikasi

Tertawa adalah hal dasar dalam berkomunikasi. Manusia tertawa,

begitu juga anjing dan tikus. Lalu tertawa itu untuk apa. Bagi ilmuan,

tertawa bukan lelucon dan subyek ilmiah serius, serta salah satu subyek

penelitian yang masih coba untuk dipecahkan. Bayi tertawa jauh lebih

dahulu dibanding berbicara. Tidak ada seorangpun yang mengajarkan

tertawa. Manusia hanya melakukan saja. (Toeni Setyawan, 2012).

2.2.4 Teknik supaya mudah tertawa

Memang sulit tertawa tanpa sebab. Jika kita tertawa tanpa sebab

maka kita bisa merasa malu dan takut, dan orang bisa menganggap kita

sedang stres atau gila. Untuk menghilangkan hal tersebut maka alternatif

yang bisa dipilih adalah membuat klub tawa dan minimal 5 orang, jika bisa

lebih banyak akan lebih mudah tertawa pada saat tertawa dianjurkan

peserta terapi tawa saling berpandangan sebab tertawa selain

berpandangan akan memicu tawa dari dalam diri kita, karena setiap orang

mempunyai ciri khas tawa masing-masing, hal ini akan menciptakan tawa

yang lepas dan tawa adalah sangat menular. Saat tertawa kedua tangan di

angkat ke atas tegak lurus. Posisi seperti ini membuat kita mudah tertawa,
26

dan rasa malu dan takut juga akan hilang. Tertawa lebih mudah muncul

jika serentak dilakukan semua peserta, setelah diberi aba-aba oleh tutor.

2.2.5 Waktu dan tempat terapi tertawa

Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari,

khususnya didaerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total

latihan pernapasan, tawa dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20

menit. Pengaturan waktu bisa disesuaikan beberapa menit menurut

kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila diadakan di tempat terbuka.

Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu

lebih baik bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita

akan terus bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang

hari. Kegiatan ini membangkitkan energi kita dan tertawa selama 15-30

menit memberi kita manfaat sepanjang hari sampai saat tidur malam.

Keuntungan lain dari klub tawa pagi hari adalah bahwa sesi terapi jalan

kaki dan terapi tawa bisa saling melengkapi. Keduanya dilakukan di

tempat terbuka, maka sangat ideal bagi para pejalan kaki untuk menghadiri

sesi tawa baik sebelum maupun sesudah sesi jalan kaki. Di Negara Barat,

sesi tawa diadakan sekali atau dua kali seminggu.

Beberapa kelompok bertamu dua minggu sekali. Sebagian besar

klub tawa di negara-negara Barat bertemu didalam ruangan dan mereka

menggunakan 1-2 jam untuk tertawa, bermain, berbagi, menari, dan saling

bertamu. Kegiatan ini disebut klub tawa social. Di tempat kerja, orang

dapat mengadakam sesi tawa selama istirahat, Klub kebugaran, kelompok

yoga, kelompok Tici, pusat aerobic, kelompok olahraga, dan pusat

meditasi bisa menambahkan 10-15 menit sesi tawa sebagai tambahan nilai
27

untuk kegiatan pembentukan kesehatan rutin mereka, Satu-satunya hal

yang harus diperhatikan adalah bahwa sesi tawa sebaiknya tidak dilakukan

langsung sesudah makan siang. Sebaiknya ada tenggang waktu sedikitnya

dua jam setelah makan.

2.2.6 Manfaat terapi tertawa

a. Anti stres

Tawa adalah penangkal stress yang paling baik, murah, dan mudah.

Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan otot. Tawa

memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih banyak darah

hingga ke ujung-ujung dan kesemua otot diseluruh tubuh. Satu putaran

tawa yang bagus juga mengurangi tingkat hormon stress, epinephrine

dan cortisol. Bisa dikatakan tawa adalah bentuk meditasi dinamis atau

relaksasi.

b. Memperkuat sistem kekebalan

Sistem kekebalan memainkan peranan yang sangat penting dalam

menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari infeksi, alergi, dan

kanker. Telah dibuktikan oleh para psikoneuroimunolog bahwa semua

emosi negatif, seperti kecemasan, depresi, atau kemarahan akan

memperlemah sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian

mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Menurut Dr. Lee S. Berk dari Universitas Loma Limba, California,

Amerika Serikat, tawa membantu meningkatkan jumlah sel-sel

pembunuh alami (Sel semacam sel putih) dan juga menaikan tingkat

antibodi. Para peneliti telah menemukan bahwa, setelah mengikuti

terapi tawa, para peserta mengalami peningkatan antibodi


28

(immunoglobulin A) dalam lendir dihidung dan di saluran pernafasan,

yang dipercaya mempunyai kemampuan melawan virus, bakteri, dan

mikroorganisme lain.

Ada banyak anggota klub tawa yang mengalami penurunan

frekuensi terserang pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas.Dampak

tawa pada system kekebalan dianggap sangat besar dalam hubungan

dengan penyakit-penyakit mematikan seperti AIDS dan kanker.

c. Latihan aerobik terbaik

Sebuah manfaat yang didapat oleh hampir setiap orang adalah

perasaan enak. Setelah tertawa pagi selama lima belas menit, mereka

merasa segar sepanjang hari. Tidak ada obat semanjur tawa, yang bisa

memberi anda hasil yang langsung terasa.Penyebab perasaan enak ini

adalah karena anda menghirup lebih banyak oksigen saat tertawa.

Tawa bisa dibandingkan dengan aerobic, hanya saja anda tidak perlu

memakai sepatu atau pakaian khusus, anda tidak perlu mengucurkan

banyak keringat diatas jalur jogging.

Menurut William Fri dari Universitas Stanford, satu menit tawa

sebanding dengan sepuluh menit latihan mendayung. Dengan kata

lain, tawa merangsang jantung dan sirkulasi orang- orang yang banyak

duduk dan mereka yang tak bisa meninggalkan tempat tidur atau kursi

roda.

d. Depresi, kecemasan, dan gangguan psikisomatis

Stres dan tekanan kehidupan modern berdampak buruk terhadap

pikiran dan tubuh manusia. Penyakit-penyakit yang berhubungan

dengan pikiran, seperti kecemasan, depresi, gangguan saraf, dan


29

insomnia mengalami peningkatan. Tawa telah membantu banyak

orang yang menggunakan obat anti depresi dan obat penenang.

Sekarang mereka lebih mudah tidur dan mengalami penurunan tingkat

depresi. Orang-orang yang mempunyai kecenderungan bunuh dari

mulai mendapat harapan.

e. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung

Ada sejumlah penyebab tekanan darah tinggi dan penyakit jantung,

seperti faktor keturanan, kegemukan, merokok dan konsumsi lemak

yang berlebihan. Tetapi stress adalah salah satu faktor yang dominan.

Tawa memang membantu mengontrol tekanan darah dengan

mengurangi pelepasan hormone-hormon yang berhubungan dengan

stres dan dengan memberikan relaksasi. Dalam eksperimen telah

dibuktikan bahwa terjadi penurunan sepuluh sampai duapuluh

millimeter tekanan setelah seorang penderita mengikuti sepuluh menit

terapi terapi tawa.

f. Penghilang rasa sakit alami

Tawa menaikkan tingkat endorphin dalam tubuh kita, yang

merupakan penghilang rasa sakit alami. Norman Cousins, seorang

wartawan Amerika yang menderita penyakit tulang belakang yang tak

tersembuhkan, mendapat manfaat dari terapi tawa ketika tidak ada

obat penghilang rasa sakit yang bisa membantunya. Endorphin yang

dipicu oleh tawa bisa membantu mengurangi intensitas rasa sakit

penderita radang sendi, radang tulang belakang, dan kejang otot.

Banyak wanita melaporkan penurunan frekuensi migrain yang mereka

alami.
30

g. Mengurangi bronkhitis dan asma

Tawa merupakan salah satu latihan terbaik untuk mereka yang

menderita asma dan bronchitis. Tawa meningkatkan kapasitas paru-

paru dan tingkat oksigen dalam darah. Para dokter menyarankan

fisioterapi dada untuk mengeluarkan lender (dahak) dari saluran

pernafasan. Meniup kedalam sebuah alat atau balon merupakan salah

satu latihan yang biasa diberikan kepada penderita asma.

Tawa melakukan hal yang sama, dan cara ini lebih mudah

dilakukan serta nyaris tanpa ongkos. Salah satu penyebab penyakit

asma yang paling umum adalah infeksi. Terapi tawa menaikkan

tingkat antibodi dalam selaput lendir saluran pernafasan, dengan

begitu mengurangi frekuensi infeksi pernafasan. Terapi tawa juga

meningkatkan sistem pembersihan lendir disaluran pernafasan. Stres

adalah faktor lain yang bisa memicu serangan asma. Dengan

mengurangi stres, tawa bisa memperbaiki prognosis penyakit asma.

h. Jogging internal

Ada banyak latihan yang bisa dilakukan untuk melatih otot-otot

anda, terapi tertawa memberikan pijatan yang bagus untuk semua

organ internal. Tawa memperlancar pasokan darah dan meningkatkan

efisiensinya. Orang membandingkan latihan ini dengan jari-jari ajaib,

yang menjangkau kedalam perut dan memijat organ-organ anda.

Pijakan terbaik tawa adalah pada usus. Hal ini bisa meningkatkan

persediaan darah dan membantu kerja usus.


31

i. Membuat anda tampak lebih muda

Orang melakukan latihan untuk semua otot tubuh, tetapi tidak ada

latihan teratur untuk otot-otot wajah kecuali dalam yoga. Tawa

merupakan latihan yang sangat bagus untuk otot-otot wajah anda.

Tawa mengencangkan otot-otot wajah memperbaiki ekspresi

wajah.Ketika tertawa, wajah anda tampak merah karena peningkatkan

pasokan darah yang menyegarkan kulit wajah dan membuat kulit

wajah tampak cerah. Orang-orang yang suka tertawa tampak lebih

ceria dan menarik. Ketika anda menekan kelenjar air mata dengan

tertawa, mata anda menjadi basah dan tampak berkilauan. Tawa

melatih otot-otot perut dan membantu mengencangkan otot-otot

mereka yang berperut gendut.

j. Hubungan interpersonal

Tawa menyatukan orang lain dan memperbaiki hubungan

interpersonal. Semua anggota Klub Tawa saling bertemu dengan

pikiran terbuka dan saling memperhatikan satu sama lain. Anda akan

mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan sejumlah orang

dalam kerangka berfikir yang positif. Dewasa ini, para anggota klub

tawa yang berbeda menjalin hubungan yang sangat dekat seperti

anggota keluarga. Mereka saling mengenal dengan baik, mereka

saling berbagi duka dan penderitaan. Mereka juga saling berbagi saat-

saat menggembirakan, dengan bertamu satu sama lain, pergi piknik,

dan sebagainnya. Kadang mereka mengadakan lokakarya kesehatan,

perkemahan yoga, dan seminar naturopati. Orang dengan berbagai


32

profesi yang berbeda berkumpul bersama dan saling menyapa dengan

wajah tersenyum.

k. Manfaat sosial dari tawa

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang

menderita depresi lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti

tekanan darah, penyakit jantung, dan kanker. Depresi juga sangat

mempengaruhi sistem kekebalan. Penyebab umum depresi juga adalah

terkucil dari pergaulan. Kondisi ini lebih parah di Negara-negara barat

tetapi sekarang mulai mempengaruhi Negara-negara timur juga.

Keajaiban yang telah memberikan hasil yang menakjubkan adalah

persahabatan dan persaudaraan yang diperoleh dari klub tawa. Klub

tawa dengan cepat berkembang menjadi komunitas yang erat. Dengan

menyebarkan klub tawa di setiap tempat, masing-masing telah

membentuk sebuah komunitas kecil, dimana para anggotanya

mempunyai keterikatan dan rasa memiliki dalam kelompok. Sekarang

Klub Tawa mulai berubah menjadi Keluarga Besar Orang Tawa

(Niken Astuti, 2011).

2.2.7 Tahapan terapi tertawa

2.2.8 Tahapan terapi tertawa

Satu sesi adalah kombinasi antara latihan pernapasan, peregangan

dan berbagai teknik tawa stimulus. Biasanya satu sesi tawa memakan

waktu antara 15-30 menit. Sedangkan satu putaran tawa memakan waktu

antara 30 sampai 40 detik.


33

Langkah Pertama :

Pemanasan dengan tepuk tangan serentak semua anggota klub, sambil

mengucapkan ho ho ho Ha ha ha tapuk tangan disini sangat

bermanfaat bagi peserta karena syaraf-syaraf ditelapak tangan akan ikut

terangsang sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi

dalam tubuh.

Langkah Kedua :

Pernapasan dilakukan seperti pernapasan biasa yang dilakukan semua

cabang-cabang olahraga pada awal latihan yaitu: melakukan pernapasan

dengan mengambil napas melalui hidung, lalau napas ditahan selama 15

detik dengan pernapasan perut. Kemudian keluarkan perlahan-lahan

melalui mulut. Hal ini dilakukan lima kali berturut-turut.

Langka Ketiga :

Menutar engsel bahu kedepan dan kearah belakang. Kemudian

menggunakkan kepala ke bawah sampai dagu hamper menyentuh dada,

lalu mendorongakkan kepala ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan

ke kanan. Melakukan gerakan ini harus dilakukan secara perlahan tidak

dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa terjadi

cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan memutar pingang

kearah kanan kemudian ditahan beberapa saat, lalu kembali ke posisi

semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan dengan otot-otot bagian

tubuh lainnya. Semua gerakan ini dilakukan masing-masing lima kali.

Langkah Keempat: Tawa bersemangat

Dalam tawa ini tutor memberikan aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3.

Semua anggota klub tertawa serentak, diarapkan jangan ada yang tertawa
34

lebih dulu atau belakangan, harus kompak seperti nyanyian koor. Dalam

tawa ini tangan diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan

diangkat kembali, sedangkan kepala agak mengdongak ke belakang.

Melakukan tawa harus bersemangat. Jika tawa bersemangat mau berakhir

maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho.. ha ha ha. Beberapa

kali sambil bertepuk tangan.Setiap selesai melakukan satu tahap

dianjurkan menarik napas secara pelan dan dalam.

Langkah Kelima: Tawa Sapaan

Tutor memberikan aba-aba agar peserta tawa tertawa dengan suara suara

sedang sambil medekat dan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam

melakukan sesi ini mata peserta memberikan diharapkan saling

memandang satu dengan lainnya. Peserta dianjurkan menyapa sambil

tertawa pelan, cara menyapa ini sesuai dengan kebiasaan masing-masing.

Misalnya orang India dengan cara mengatupkan kedua tangan, orang Barat

saling berjabat tangan, orang Timur Tengah berpelukan dan ciuman pipi,

serta orang Jepang saling menundukkan badan dan tetap menjaga kontak

mata. Setelah itu peserta menarik napas secara pelan dan dalam.

Langkah Keenam: Tawa Penghargaan

Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan ujung jari

telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dan

ke belakang sekaligus memandang anggota lainnya dengan melayangkan

tawa yang manis sehingga kita kelihatan memberikan penghargaan kepada

yang kita tuju. Kemudian bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho... ha

ha ha ... sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali

menarik napas secara pelan dan dalam agar kemabali tenang.


35

Langkah Ketujuh: Tawa Satu Meter

Tangan kiri dijulurkan ke samping tegak lurus dengan badan, sementara

tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan anak panah, lalu

tangan di tarik kebelakang seperti menarik anak panah dan dilakukan

dalam tiga gerakan pendek, seraya mengucapkan ae...... ae.......aeee.... lalu

tertawa lepas seraya merentangkan kedua tangan dan kepala agak

mendongak serta tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan ke arah

kiri lalu ke arah kanan, hal serupa diulangi antara 2 hingga 4 kali. Setelah

selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.

Langkah Delapan: Tawa Hening tanpa Suara

Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa ini tidak bisa dilakukan dengan

tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban di dalam perut mendapat

tekanan secara berlebihan. Dalam melakukan gerakan ini perasaan lebih

banyak berperan dari pada penggunaan tenaga berlebihan. Pada tawa ini

mulut di buka selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi tanpa

suara, sekaligus saling meandang satu sama lainnya dan membuat berbagai

gerakan dengan telapak tangan serta menggerak-gerakkan kepala dengan

mimik-mimik lucu. Dalam melakukan tawa hening ini otot-otot perut

bergerak cepat sepeti melakukan gerak tawa lepas. Kemudian kembali

menarik napas pelan dan dalam.

Langkah Sembilan: Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup

Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab tertawa tanpa

suara, sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan akan berdampak

buruk karena menambah tekanan yang tidak baik dalam ronga perut.

Dalam pelaksanaan gerak ini peserta dianjurkan bersenandung


36

hmmmmmm...... dengan mulut tetap tertutup, sehingga akan terasa

bergema di dalam kepala. Dalam melakukan senandung ini diharapkan

semua peserta saling berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan

yang lucu sehingga memacu para peserta lain semakin tertawa. Kemudian

kembali menarik napas dalam dan pelan.

Langkah Kepuluh: Tawa Ayunan

Merupakan tawa yang banyak digemari para klub tawa karena tawa ini

seakan-akan bermain-main dan kompak. Peserta klub harus mendengar

aba-aba tutor, dan peserta dalam gerakan ini lebih baik berbentuk

lingkaran. Peserta disuruh mundur dua meter sambil tertawa, untuk

memperbesar lingkaran dan kemabli maju sekaligus mengeluarkan ucapan,

Ae ae aeeeeeeee....... dan seluruhnya mengangkat tangan dan serempak

tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu di tengah-tengah

dan melambaikan tangan masing-masing. Tahap berikutnya mereka

kembali pada posisi semula, dan melanjutkan gerakan maju ke tengah dan

mengeluarkan ucapan, Aee..... Oooo.... Ee-Uu...... dan sekaligus tertawa

lepas dan serupa dilakukan bisa sampai empat kali. Setelah selesai kembali

menarik napas dalam dan pelan.

Langkah Kesebelas: Tawa Singa

Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah,

dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki saluran dan kalenjer

tiroid sekaligus menjadikan peserta klub menghilangkan rasa malu dan

takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar dan lidah dijulurkan ke

luar semaksimal mungkin, mata dibuka lebar seperti melotot, dan tangan

diangkat ke depan di mana jari-jari di buat seperti akan mencakar, seolah-


37

olah seperti singa mau mencakar mangsanya. Pada saat itula peserta

tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kembali gerakan menarik napas

secara dalam dan pelan.

Langkah Keduabelas: Tawa Ponsel

Peserta dibagi dalam dua kelompok yang saling berhadapan dan masing-

masing seolah-olah memegang hand phone. Dengan aba-aba tutor mereka

disuru saling menyeberang sambil memegang handphone, pada saat itulah

perserta tertawa sambil saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi

ke posisi semula. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

Langkah Ketigabelas: Tawa Bantahan

Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi

jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok pria dan wanita. Dalam

kelompok itu mereka saling berpandangan sekaligus tertawa dan saling

menuding dengan jari telunjuk kepada kelompok yang dihadapannya.

Gerakan ini sangat menarik para peserta karena mereka akan bisa tertawa

lepas. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan agar kembali segar dan

tenang.

Langkah Keempatbelas: Tawa Memaafkan

Perserta klub memegang cuping telinga masing-masing sekaligus

menyilangkan lengan dan berlutut diikuti dengan tawa. Tawa memaafkan

ini mengajarkan kepada kita jika kita ada perselisihan terhadap orang lain

maka diajarkan saling memaafkan. Setelah selesai tarik napas dalam dan

pelan.
38

Langkah Kelimabelas: Tawa Bertahap

Di sini tutor menginstruksikan agar semua anggota klub mendekatinya.

Dalam sesi ini tutor mengajak anggotanya untuk tersenyum kemudian

bertahap menjadi tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan

terakhir menjadi tertawa lepas penuh semangat. Dalam melakukan tawa ini

sesama anggota saling berpandangan dari anggota yang lain ke anggota

yang lainnya juga. Tawa ini dilakukan selama satu menit. Setelah selesai

tarik napas dalam pelan. Setelah selesai akan terasa sekali bahwa badan

kita akan segar.

Langkah Keenambelas: Tawa dari Hati ke Hati

Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua peserta terapi

saling berpegangan tangan sambil berdekatan sekaligus bersama-sama

tertawa dengan saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga bisa

saling bersalaman atau berpelukan sehingga terjalin rasa keakraban yang

mendalam.

2.3 Efektivitas Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Stres Pada Mahasiswa


Yang Menyusun Skripsi

Stres pada manusia merupakan fenomena kesehatan yang telah

dipelajari selama lebih dari puluhan tahun. Patel (1996;3, dalam wulandari,

2003;28) menyatakan bahwa stres merupakan reaksi tertentu yang muncul

pada tubuh yang biasa disebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika

manusia menghadapi tantangan-tantangan (challenge) yang penting, ketika

dihadapkan pada ancaman (threat), atau ketika harus menghadapi harapan-

harapan yang tidak realistis dari lingkungannya. Untuk itu, manusia berusaha
39

mengatasinya dengan menciptakan keseimbangan, yaitu menyesuaikan

dengan keadaan di luarnya.

Tertawa adalah obat alami bagi tubuh. Tawa memperkuat daya tahan

tubuh, melepaskan ketegangan pada tubuh dengan menurunkan level hormon

stress, kortisol, dan adrenalin. Penelitian dari Stanford University di

California menemukan bahwa tertawa terpingkal-pingkal, tawa dari perut,

selama 20 detik dapat memperkuat jantung sama halnya dengan melakukan

olahraga dayung selama 3 menit. Penelitian lain dari Universitas Maryland

juga mengatakan bahwa tertawa dapat mencegah penyakit jantung. Penelitian

tersebut menyebutkan bahwa para penderita jantung sulit tersenyum dan

tertawa dalam kondisi yang sama yang dialami oleh orang yang tidak

menderita penyakit jantung.

Pada saat tertawa lepas terjadi proses biologis dan psikologis positif.

Pembuluh darah melebar, oksigen yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak

sehingga sel tubuh mendapatkan nutrisi dan sistem kekebalan tubuh

meningkat, kondisi otak berada pada gelombang alfa (titik nol piker atau zero

mind). Tertawa meningkatkan kadar endorphin yang mengurangi rasa sakit

akibat radang sendi atau kejang otot. Lebih dari 70% penyakit seperti tekanan

darah tinggi, jantung, kecemasan, depresi, batuk-batuk, dan flu gangguan

pecernaan, insomnia, berbagai alergi, asma, gangguan haid, sakit kepala dan

bahkan kanker mempunyai hubungan dengan stres. Tawa juga terbukti dapat

membantu meningkatkan sistem kekebalan yang merupakan kunci utama

untuk mempertahankan kesehatan ( Kataria, 2004;1). Tertawa meningkatkan

sejumlah sel yang memproduksi antibodi dan meningkatkan efektivitas T-

Cells (sel yang masuk kedalam grup sel darah putih yang diketahui sebagai
40

limfosit dan memainkan peran utama pada sistem kekebalan tubuh) dalam

tubuh. Banyak khasiat tertawa, untuk itu tertawa digunakan sebagai terapi

untuk mengurangi stres. Sehingga diadakan riset yang berkelanjutan di

bidang medis dan ilmiah yang membuktikan bahwa tertawa bisa menjadi

terapi pelengkap yang sangat baik ketika digunakan bersamaan dengan

perawatan konvensial.

Anda mungkin juga menyukai