Anda di halaman 1dari 9

BAB I

1.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum yang kami lakukan tentang Pengenalan alat-alat
kimia dan cara pengenceran larutan NaOH adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alat-alat kimia serta fungsinya
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan molaritas dan
normalitas suatu larutan
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengencerkan larutan

1.2 Dasar Teori


Kimia berasal dari bahasa Arab yaitu kimiya adalah perubahan benda/zat dan
yang kedua berasal dari bahasa Yunani yaitu khemeia, yaitu ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi
mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifatdan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. (Firdaus, 2009).
Alat-alat kimia dibedakan menjadi: (a) Alat ukur yaitu alat yang digunakan
untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan lain
sebagainya macam-macam alat ukur diantaranya labu ukur, Erlenmeyer, pipet
ukur, gelas ukur, pH universal dan timbangan analitik. (b) Alat pemanas yaitu alat
yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang
termasuk alat pemanas adalah lampu busen dan hot plate. (c) Alat gelas yaitu
peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan
ilmiah beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, corong, pipet
volume, tabung reaksi, dan buret. (d) Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan
untuk menunjang alat lainnya seperti spatula, statif, kaki tiga, dan bola karet.
(Andi, 2007).
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi
ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua
jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara
mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan tidak dapat dipisahkan
secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan didefinisikan sebagai campuran
homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas,
cair, atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas
(Sukardjo, 1997)
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika
suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat
pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang
harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke
dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik.
Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini bisa merusak kulit (Khopkar,
1990).
1.3 Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam pelaksanaan
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Alat
Tabel 1 Alat
No Alat Jumlah Kegunaan
1 Buret
2 Pipet Volume
3 Labu Ukur
4 Gelas Beaker
5 Corong
2. Bahan
Tabel 2 Bahan
No Bahan Banyaknya Kegunaan
1 NaOH
2 Aquades
b. Prosedur Percobaan
1. Disiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan
2. Diambil 10 ml larutan NaOH dengan pipet volume lalu
Dimasukkan ke gelas beaker dan digunakan corong untuk
Memasukkanya ke labu ukur.
3. Ditambahkan aquades ke labu ukur 1/3 ukurannya dan
dikocok hingga homogen. Dilanjutkan pengisian aquades
hingga titik batas, gunakan pipet tetes lalu dikocok hingga
homogen.
4. Dihitung Molaritas dan Normalitas larutan yang dibuat.
Lembar Pengamatan
1.5 Perhitungan
1. Menentukan normalitas larutan NaOH
Diketahui : Berat NaOH = 20,0056 gram
Volume NaOH = 500 mL
Ditanya : Normalitas NaOH.?
Dijawab : NNaOH = gram x 1000 x a
Mr v(ml)
= 20,0056 x 1000 x 1
40 500
=1N
2. Menentukan Molaritas Larutan NaOH
Diketahui : Berat NaOH = 20,0056 gram
Volume NaOH = 500 mL
Ditanya : Molaritas NaOH..?
Dijawab : MNaOH = gram x 1000
Mr v(ml)
= 20,0056 x 1000
40 500
=1M
3. Konsentrasi Larutan Setelah Pengenceran
M1 x V1 = M2 x V2
1 x 10 = M2 x 100
M2 = 10 = 0,1 M
100
1.6 Pembahasan
Berdasarkan table hasil pengamatan dapat diketahui bahwa alat-alat
laboratorium kimia dalam praktikum ini adalah a. Alat ukur yakni alat yang
digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan
lainnya. Alat ukur tersebut yakni gelas beaker, pipet volume, gelas ukur, buret dan
labu ukur. b. Alat gelas yakni alat laboratorium yang terbuat dar kaca yaitu tabung
reaksi, corong. c. Alat bantu yakni alat yang dipakai untuk menunjang alat lainnya
seperti ballfilter .
Dari hasil percobaan dan data-data yang didapat, diuraikan bahwa
Dalam pembuatan suatu larutan yang paling utama diperhatikan adalah jumlah zat
(mol) yang digunakan. Kita harus mengetahui beberapa jumah zat yang digunakan
pada pembuatan larutan tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan larutan yang diperlukan dalam
percobaan titrasi asam-basa. Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui massa
NaOH yakni 20,0056 gram dengan volume 500 mL ditambahkan/diencerkan
kedalam larutan Aquades. Setelah pengenceran tersebut kemudian ditambahkan
lagi larutan Aquades sehingga terjadi perubahan volume , konsentrasi NaOH dan
membuat larutan tersebut bersifat homogen.
Pada percobaan didapat bahwa Normalitas dan Molaritas NaOH adalah 1 N
dan 1 M serta konsentrasi larutan setelah pengenceran adalah 0,1 M. hasil tersebut
didapat dari rumus pengenceran.
1.7 Kesimpulan
1. Alat-alat kimia dapat dibagi menjadi 4 sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
2. Pada percobaan yang dilakukan didapat bahwa Molaritas dan
Normalitas larutan NaOH berturut-turut adalah 1 M dan 1 N.
3. Teknik pengenceran larutan yang benar adalah mencampur
Larutan dengan bahan pelarut murni. Pada percobaan didapat
bahwa konsentrasi larutan setelah pengenceran adalah 0,1 M.
1.8 Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai