Adapun tujuan dari praktikum yang kami lakukan tentang Pengenalan alat-alat kimia dan cara pengenceran larutan NaOH adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui alat-alat kimia serta fungsinya 2. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan molaritas dan normalitas suatu larutan 3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengencerkan larutan
1.2 Dasar Teori
Kimia berasal dari bahasa Arab yaitu kimiya adalah perubahan benda/zat dan yang kedua berasal dari bahasa Yunani yaitu khemeia, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifatdan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. (Firdaus, 2009). Alat-alat kimia dibedakan menjadi: (a) Alat ukur yaitu alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan lain sebagainya macam-macam alat ukur diantaranya labu ukur, Erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, pH universal dan timbangan analitik. (b) Alat pemanas yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang termasuk alat pemanas adalah lampu busen dan hot plate. (c) Alat gelas yaitu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan ilmiah beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, corong, pipet volume, tabung reaksi, dan buret. (d) Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan untuk menunjang alat lainnya seperti spatula, statif, kaki tiga, dan bola karet. (Andi, 2007). Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004). Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997) Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini bisa merusak kulit (Khopkar, 1990). 1.3 Prosedur Kerja a. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Alat Tabel 1 Alat No Alat Jumlah Kegunaan 1 Buret 2 Pipet Volume 3 Labu Ukur 4 Gelas Beaker 5 Corong 2. Bahan Tabel 2 Bahan No Bahan Banyaknya Kegunaan 1 NaOH 2 Aquades b. Prosedur Percobaan 1. Disiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan 2. Diambil 10 ml larutan NaOH dengan pipet volume lalu Dimasukkan ke gelas beaker dan digunakan corong untuk Memasukkanya ke labu ukur. 3. Ditambahkan aquades ke labu ukur 1/3 ukurannya dan dikocok hingga homogen. Dilanjutkan pengisian aquades hingga titik batas, gunakan pipet tetes lalu dikocok hingga homogen. 4. Dihitung Molaritas dan Normalitas larutan yang dibuat. Lembar Pengamatan 1.5 Perhitungan 1. Menentukan normalitas larutan NaOH Diketahui : Berat NaOH = 20,0056 gram Volume NaOH = 500 mL Ditanya : Normalitas NaOH.? Dijawab : NNaOH = gram x 1000 x a Mr v(ml) = 20,0056 x 1000 x 1 40 500 =1N 2. Menentukan Molaritas Larutan NaOH Diketahui : Berat NaOH = 20,0056 gram Volume NaOH = 500 mL Ditanya : Molaritas NaOH..? Dijawab : MNaOH = gram x 1000 Mr v(ml) = 20,0056 x 1000 40 500 =1M 3. Konsentrasi Larutan Setelah Pengenceran M1 x V1 = M2 x V2 1 x 10 = M2 x 100 M2 = 10 = 0,1 M 100 1.6 Pembahasan Berdasarkan table hasil pengamatan dapat diketahui bahwa alat-alat laboratorium kimia dalam praktikum ini adalah a. Alat ukur yakni alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman larutan, panas dan lainnya. Alat ukur tersebut yakni gelas beaker, pipet volume, gelas ukur, buret dan labu ukur. b. Alat gelas yakni alat laboratorium yang terbuat dar kaca yaitu tabung reaksi, corong. c. Alat bantu yakni alat yang dipakai untuk menunjang alat lainnya seperti ballfilter . Dari hasil percobaan dan data-data yang didapat, diuraikan bahwa Dalam pembuatan suatu larutan yang paling utama diperhatikan adalah jumlah zat (mol) yang digunakan. Kita harus mengetahui beberapa jumah zat yang digunakan pada pembuatan larutan tersebut. Pada percobaan ini dilakukan pembuatan larutan yang diperlukan dalam percobaan titrasi asam-basa. Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui massa NaOH yakni 20,0056 gram dengan volume 500 mL ditambahkan/diencerkan kedalam larutan Aquades. Setelah pengenceran tersebut kemudian ditambahkan lagi larutan Aquades sehingga terjadi perubahan volume , konsentrasi NaOH dan membuat larutan tersebut bersifat homogen. Pada percobaan didapat bahwa Normalitas dan Molaritas NaOH adalah 1 N dan 1 M serta konsentrasi larutan setelah pengenceran adalah 0,1 M. hasil tersebut didapat dari rumus pengenceran. 1.7 Kesimpulan 1. Alat-alat kimia dapat dibagi menjadi 4 sesuai dengan fungsinya masing-masing. 2. Pada percobaan yang dilakukan didapat bahwa Molaritas dan Normalitas larutan NaOH berturut-turut adalah 1 M dan 1 N. 3. Teknik pengenceran larutan yang benar adalah mencampur Larutan dengan bahan pelarut murni. Pada percobaan didapat bahwa konsentrasi larutan setelah pengenceran adalah 0,1 M. 1.8 Daftar Pustaka