Anda di halaman 1dari 3

A.

MUDHARABAH ( BAGI HASIL )


1. An-Nisa ayat 29
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu amwaalakum baynakum bialbaathili
illaa an takuuna tijaaratan an taraadin minkum walaa taqtuluu anfusakum inna
allaaha kaana bikum rahiimaan

arti nya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

2. Al-Baqarah ayat 279


fa-in lam tafaluu fa/dzanuu biharbin mina allaahi warasuulihi wa-in tubtum
falakum ruuusu amwaalikum laa tazhlimuuna walaa tuzhlamuuna.

arti nya : "Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."

B. WADIAH ( TITIPAN )
3. An-Nisa ayat 58
inna allaaha ya/murukum an tu-adduu al-amaanaati ilaa ahlihaa wa-idzaa
hakamtum bayna alnnaasi an tahkumuu bialadli inna allaaha niimmaa
yaizhukum bihi inna allaaha kaana samiian bashiiraan

arti nya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

C. IJARAH ( SEWA-MENYEWA )
4. Al-Qashash ayat 26
qaalat ihdaahumaa yaa abati ista/jirhu inna khayra mani ista/jarta alqawiyyu al-
amiin

Arti nya : "Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: 'Ya bapakku, ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik, yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita), ialah orang yang kuat, lagi dapat
dipercaya'."
D. RAHN ( GADAI )
5. Al-baqarah ayat 283
wa-in kuntum alaa safarin walam tajiduu kaatiban farihaanun maqbuudhatun fa-
in amina badhukum badhan falyu-addi alladzii i/tumina amaanatahu walyattaqi
allaaha rabbahu walaa taktumuu alsysyahaadata waman yaktumhaa fa-innahu
aatsimun qalbuhu waallaahu bimaa tamaluuna aliimun

arti nya : ika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan
barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

E. MUSYARAKAH ( KERJA SAMA )


6. Shaad ayat 24
yaa daawuudu innaa jaalnaaka khaliifatan fii al-ardhi fauhkum bayna alnnaasi
bialhaqqi walaa tattabii alhawaa fayudhillaka an sabiili allaahi inna alladziina
yadhilluuna an sabiili allaahi lahum adzaabun syadiidun bimaa nasuu yawma
alhisaab

arti nya : "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)
di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil,
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah. sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."

F. QARD ( HUTANG )
7. Al-baqarah ayat 245
Man dzaal-ladzii yuqridhullaha qardhan hasanan fayudhaa'ifahuu lahuu adh'aafan
katsiiratan wallahu yaqbidhu wa yabsuthu wa ilaihi turja'uun

Arti nya : "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan."
G. SALAM ( PESANAN )
8. Al-baqarah ayat 282
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa tadaayantum bidainin ilaa ajalin musamman
faaktubuuhu walyaktub bainakum kaatibun bil 'adli wa laa ya`ba kaatibun an
yaktuba kamaa 'allamahullahu falyaktub walyumlilil-ladzii 'alaihil haqqu
walyattaqillaha rabbahuu wa laa yabkhas minhu syai-an fa-in kaanal-ladzii 'alaihil
haqqu safiihan au dha'iifan au laa yastathii'u an yumilla huwa falyumlil waliyyuhu
bil 'adli waastasyhiduu syahiidaini min rijaalikum fa-in lam yakuunaa rajulaini
farajulun waamraataani mimman tardhauna minasyyuhadaa-i an tadhilla
ihdaahumaa fatudzakkira ihdaahumaal ukhraa wa laa ya'basyyuhadaa-u idzaa maa
du'uu wa laa tas-amuu an taktubuuhu shaghiiran au kabiiran ila ajalihi dzalikum
aqsathu 'indallahi waaqwamu li-sysyahaadati waadna alaa tartaabuu ilaa an
takuuna tijaaratan haadhiratan tudiiruunahaa bainakum falaisa 'alaikum junaahun
alaa taktubuuhaa waasyhiduu idzaa tabaaya'tum wa laa yudhaarra kaatibun wa laa
syahiidun wa in taf'aluu fa-innahuu fusuuqun bikum waattaquullaha wa
yu'allimukumullahu wallahu bikulli syai-in 'aliim(un)

arti nya : "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,
meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu
mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.
Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan
dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki
(di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian
itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali
jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka
tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah
apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu
adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Anda mungkin juga menyukai